Anda di halaman 1dari 9

HASIL ANALISA

GENETIKA DAN PEWARISAN SIFAT BERDASARKAN

HUKUM MENDEL 1 & 2

Hasil analisa ini disusun untuk memnuhi tugas genetika, pada mata kuliah
Pengembangan Konsep Dasar Sains SD

Dosen Pengampu: Mijahamuddin, M.Pd

Oleh:

BAIQ DEBI ANJANI


200102005

PROGRAM STUDIPENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI
2022
Genetika dan Hukum Mendel
1. Genetika

Manusia dilahirkan dengan gen yang berbeda-beda, tidak ada satu


manusiapun yang lahir dengan gen yang sama persis, dengan gen yang dimiliki
oleh manusia lainnya. Meskipun setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda,
akan tetapi pada dasarnya gen seorang manusia diwariskan dari gen yang dimiliki
oleh orang tuanya, setiap anak yang dilahirkan biasanya memiliki gen yang mirip
dengan gen yang dimiliki oleh orang tuanya, sifat turun temurun dari orang tua
kepada keturunan yang dilahirkannya dipelajari dalam suatu disiplin cabang ilmu
biologi yaitu ilmu genetika. Dalam ilmu genetika Kita dapat mempelajari asal
muasal timbulnya gen yang dimiliki oleh makhluk hidup.

Terbentuknya sifat yang diwariskan dari orang tua terhadap keturunan ini
tentu ada faktor-faktor yang mempengaruhi:

a. Kromosom, Gen, dan DNA

Kromosom adalah struktur makromolekul yang tersusun dari DNA dan


molekul lainnya. Molekul adalah gabungan dua atau lebih atom.

Sifat-sifat kromosom:

1. Hanya terlihat pada waktu sel membelah.


2. Mempunyai ukuran panjang antara 0,2 – 40 m (mikron).
3. Kromosom pada sel prokariotik hanya memiliki satu kromosom
dan tidak terletak di dalam inti sel.
4. Kromosom sel eukariotik, jumlahnya bervariasi menurut jenis
organisme dan terdapat di dalam nukleus.
5. Umumnya memiliki susunan kimia yang terdiri dari protein,
DNA, dan RNA.
6. Protein terdiri dari histon dan nonhiston
7. Memiliki beberapa enzim yang terlibat dalam sintesis DNA dan
RNA.
b. Gen

Gen merupakan unit hereditas suatu organisme hidup, dan tersimpan


dalam kedudukan tertentu pada kromosom. Gen adalah materi genetik
yang terdiri atas sepenggal DNA yang menentukan sifat individu. Unit
terkecil materi genetik ini terdapat dalam setiap lokus yang khas pada
kromosom. dalam menganalisa pewarisan sifat, dikenal dengan fenotip
dan genotip, perbedaan masing-masing adalah sebagai sifat yang
diwariskan dapat diamati langsung yaitu fenotip, dan genotip adalah
kebalikannya dari fenoitp, yaitu sifat yang diturunkan dari keadaan genetik
suatu individu/induk, ke keturunannya yang tidak dapat diamati langsung
melainkan melalui uji-uji tertentu.

Gen yang dominan (diberi simbol dengan huruf kapital) selalu muncul
sebagai sifat yang nampak. Gen yang resesif (diberi simbol dengan huruf
kecil) hanya bisa muncul sebagai sifat yang nampak bila berpasangan
dengan gen yang resesif lagi. Jadi, genotip AA atau Aa akan muncul
sebagai fenotip A. Sedangkan gen a hanya akan muncul sebagai fenotip a
bila genotipnya aa. Organisme yang mempunyai dua gen yang sama pada
satu lokus (AA atau aa) disebut homozigot, sedangkan yang mempunyai
pasangan gen alternatif (Aa) disebut heterozigot.

c. DNA dan RNA

DNA merupakan rantai molekul yang berisi materi genetik yang khas


pada setiap orang. DNA bisa bermanfaat untuk menunjukkan perbedaan
satu organisme dengan organisme lainnya. RNA digunakan untuk
mengirimkan informasi genetik pada beberapa organisme dan mungkin
merupakan molekul yang digunakan untuk menyimpan cetak biru genetik
pada organisme primitif.

Fungsi DNA yaitu membawa informasi genetik untuk diwariskan dan


memiliki peran besar dalam pengaturan sel dengan cara meregulasi pola
ekspresi gen yang ada. Fungsi RNA yaitu pembawa informasi genetik
sementara dari DNA ke protein, RNA memiliki peran dalam sintesis
protein (pembentukan protein). Protein adalah senyawa organik kompleks
berbobot molekul tinggi yang memiliki beberapa kandungan di antaranya
karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen dan kadang kala sulfur serta fosfor.

2. Pewarisan sifat

pewarisan sifat atau hereditas adalah penurunan sifat dari induk


(parental) ke anak (filial). Penurunan ini bergantung dengan sifat orang tua yang
dikodekan oleh materi genetik. Kromosom menjadi komponen yang paling
penting dalam proses pewarisan sifat.

Pewarisan sifat dikenal tokoh yaitu Johann Gregor Mendel, orang yang
sampai kini dianggap sebagai peletak dasar ilmu keturunan atau genetika. Lahir
di kota kecil Heinzendorf di Silesia, Austria (Sekarang kota itu bernama Hranice
wilayah Republik Ceko.) pada tanggal 22 Juli 1822.

Eksperimen dalam penentuan pewarisan ini akhirnya diabadikan dan


menjadi dasar keilmuan untuk mengetahui sifat apa yang akan diturunkan dari
induk terhadap keturunan jika lahir/tumbuh nantinya yang dikenal dengan
Hukum Mendel.

Hukum Mendel, terdiri dari dua yaitu Hukum Mendel pertama dan kedua.
Selanjutnya yang akan kami bahas dalam hal pewarisan sifat dari hukum mendel
1 dan 2 ialah persilangan antara monohibrid dan dihibrid.

a. Monohibrid
Monohibrid terdiri dari dua kata yaitu Mono artinya satu, dan hybrid
artinya persilangan. Jadi, monohibrid adalah persilangan dengan satu sifat
beda. Selanjutnya pada genetika yang perlu diketahui adalah istilah dari dari
fenotip dan genotip yang sudah dijelaskan di atas yaitu fenotip karakter yang
bisa diamati, sedangkan genotip adalah keadaan genetik dari suatu individu,
dimana sifat genotip ini akan mempengaruhi dari sifat fenotip tersebut.
Genotip dibagi menjadi 3 kategori atau yang disebut dengan alel (Salinan
berbeda dari gen, karena setiap gen terdiri dari dua alel). Ketiga kategori Alel
ini dilambangkan dengan huruf kapital dan huruf kecil yaitu:
BB : homozigot dominan
Bb : heterozigot
bb : homozigot resesif
Perbedaan antara dominan dan resesif adalah, dominan sifat yang mampu
menutupi sifat lain, sedangkan resesif adalah sifat yang ditutupi.
Dalam hukum mendel monohibrid dikenal dengan hukum segregasi
(pelepasan) bebas. Apa itu segregasi bebas, dijelaskan Mendel segregasi
bebas adalah Gen di dalam alel mengalami pemisahan (bersegregasi) secara
bebas saat pembentukan gamet.

Persilangan Monohibrid

P ♀ MERAH ♂️PUTIH
(PARENT/INDUK) (SIFAT BETINA) (SIFAT JANTAN)

G MM mm
(GAMET) (dominan) (resesif)

M M m m

(satu gen memiliki sepasang alel)


Sehingga jika dalam persilangan, salah satu alel akan bersegregasi secara
bebas dan menggabungkan diri, sehingga menghasilkan dibawah ini:

HASIL Mm Mm
SEGREGASI dan
MENYATU M m M m

Selanjutnya kedua gen di atas disilangkan, sehingga menghasilkan


keturunan pertama, dengan keterangan di bawah ini:

F1 Mm
(KETURUNAN (Genotip)
PERTAMA)
M m

Merah – Merah
(Fenotip)
(Pada keturunan pertama ini, penampakannya jika
dilihat, gen dipengaruh Mm (M=Merah, alias
dominan), maka secara fenotip berwarna merah).
Sehingga sesuai hukum mendel yang menyebut
bahwa semua keturunan pertama akan
menghasilkan sifat yang dominan
F2 F1 F1
(KETURUNAN
KEDUA) M m M m

Pada F2 (keturunan kedua) selanjutnya dikawin silangkan antara F1


dengan F1
G Mm Mm

M m M m

Dari persilangan antara dua gen diatas maka, maka


akan masing-masing mewariskan gamet dibawah ini:
M M
m m
Hasil Persilangan
Penggabungan dari segregasi tadi sebagai berikut:


M m
♂️

M MM|1 Mm|2

m Mm|2 mm|1

 Rasio Genotip
MM:Mm:mm
1:2:1
 Rasio Fenotip
Perlu diingat bahwa, sifat fenotip dipengaruhi oleh sifat dominan
dan resesif pada genotip maka:
Bunga berwarna merah jika dihitung jumlah dominan adalah 3
Dan resesif bunga berwarna putih adalah 1
Maka rasionya: 3:1
b. Dihibrid
Persilangan Dihibrid adalah persilangan antara dua individu sejenis yang
melibatkan dua sifat beda.

P Bunga Merah, Biji Bulat Bunga Putih, Biji


(MMBB) Kisut
(mmbb)
P ♀MMBB ♂️mmbb

G MB mb
Dan perlu diperhatikan, persilangan diatas harus se-Alel, sehingga
masing-masing parent mewariskan MmBb pada F1 dibawah ini:
F1 MmBb
(Genotip)

M m B b

Bunga Merah, Biji Bulat


(Fenotip)
Sama halnya dengan monohibrid, pada persilangan untuk
menghasilkan keturunan pertama, yang muncul adalah sifat dominan.
F2 F1 F1
MmBb MmBb
Pada persilangan diatas, untuk melihat gametnya maka sifat gen
“Mm” dipisahkan dan dipasangkan masing-masing dengan sifat gen
“Bb”
G Sehingga terbentuk empat macam gamet:
B
M - MB
- Mb
b - mB
- mb
m B terbentuk gamet kombinasi yaitu: Mb
dan mB, dari indukan atau gamet parents
b MmBb.

Diagram Persilangan Dihibrid


Setelah melakukan persilangan dari F1 MmBb maka dihasilkan:

♀ MB Mb mB mb
♂️
MB MMBB MMBb MmBB MmBb

Mb MMBb MMbb MmBb Mmbb

mB MmBB MmBb mmBB mmBb

mb MmBb Mmbb mmBb mmbb

Sehingga dalam persilangan dihibrid, didapatkan 16 genotip. Selanjutnya


ketika menghitung genotip mulai dari pertama pilah dan sisihkan jika ada
genotip dengan tipe yang sama dan didapatkan 9 macam rasio.

Rasio Genotip
MMBB:MMBb:MmBB:MmBb
1:2:2:4
MMbb:Mmbb:mmBB:mmBb:mmbb
1:2:1:2:1

Rasio Fenotip
Dari genotip diatas, selanjutnya untuk menentukan fenotip cara bacanya ialah
mulai dari sifat dominan yang ditandai dengan underlined pada genotip di
atas. Sehingga, berdasarkan genotip diatas diperoleh fenotip:
- bunga merah biji bulat (MMBB) :9
- bunga merah biji kisut (MMbb) :3
- bunga putih biji bulat (mmBB) :3
- bunga putih biji kisut (mmbb) :1

jadi, perbandingannya adalah: 9:3:3:1

Anda mungkin juga menyukai