Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PENGEMBANGAN TEKNOOGI DAN INOVASI

APLIKASI TEHNOLOGI INFORMASI DALAM ANALISIS DATA, ASSEMENT


DAN PEMELIHARAAN DATA BIMBINGAN KONSELING

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Nama : Aina Marta Dwi Cahya (1911080007)
Ahmad Firdaus (1911080250)
Rizka Asri Amelia (1911080183 )
Desi Puspita (1911080057)
Danty Angir Lintang (1911080049)
Friska selavio (1911080092)
Fikri Yasina (1911080312)
Rahma Afrela (1911080183)
Puput Lestari (1911080361)
Prodi : Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Dosen Pengampu : Iip Sugiharta, M.Si
Mata Kuliah : Pengembangan Teknologi dan Inovasi BK

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
TA 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya berupa kenikmatan, kesehatan, keselamatan kepada penulis dalam menyusun makalah
ini dengan judul “Pelayanan Konseling Berbasis Teknologi Informasi”. Dalam menyusun
makalah ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada bapak Iip Sugiharta, M.Si selaku
dosen mata kuliah Pengembangan Teknologi dan Inovasi Bimbingan Dan Konseling yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Apabila makalah ini belum
lengkap dan belum sempurna baik isi maupun sistematika penyajian, penulis mohon maaf
dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun. Penulis sangat menghargai kritik dan saran
yang bersifat membangun dan penulis sangat menghargai masukan yang diharapkan untuk
kesempurnaan gagasan yang telah dibuat.

Bandar Lampung 9 April 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................2
BAB I.........................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................3
A.Latar Belakang Masalah................................................................................................................3
B.Rumusan Masalah...........................................................................................................................3
C.Tujuan Pembahasan........................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.......................................................................................................................5
A. Pengertian Aplikasi Teknologi Informasi...................................................................................5
B. Analisis Data..................................................................................................................................5
1. Pengertian Analisi Data.................................................................................................................5
2. Metode analisis data Dalam Pelayanan Bimbingan Konseling.................................................6
3. Aplikasi Teknik Analisis Data Berbasis Komputer....................................................................8
C. Aplikasi Pemeliharaan Bimbingan dan konseling................................................................10
D.Asesmen dalam BK......................................................................................................................12
E.Kompetensi Konselor Tentang Asesmen...................................................................................13
F.Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK.............................................................................14
G.Aplikasi TI dalam Asesmen BK.................................................................................................15
H.Program Microsoft Excel sebagai Alternatif Pengembangan Aplikasi Pengembangan
Instrumen Assesmen Bimbingan dan Konseling...........................................................................16
BAB III....................................................................................................................................18
PENUTUP...............................................................................................................................18
Simpulan............................................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................19

2
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah


Dalam era globalisasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah
memungkinkan terjadinya pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang
dan waktu (Dryden & Voss, 1999). Berbeda dengan era agraris dan industri, kemajuan suatu
bangsa dalam era informasi sangat tergantung pada kemampuan masyarakatnya dalam
memanfaatkan pengetahuan untuk meningkatkan produktifitas. Oleh karena itu, setiap negara
berlomba untuk mengintegrasikan media, termasuk teknologi informasi dan komunikasi
untuk semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegaranya untuk untuk membangun dan
membudayakan masyarakat berbasis pengetahuan agar dapat bersaing dalam era global.
TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.
Bimbingan dan Konseling sebagai suatu proses pemberian bantuan kepada individu
(siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat
jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat dilakukan dengan tatap muka secara
langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media atau teknologi informasi yang ada.
Tujuannya adalah tetap memberikan bimbingan dan konsling dengan cara-cara yang lebih
menarik, interaktif, dan tidak terbatas tempat, tetapi juga tetap memperhatikan azas-azas dan
kode etik dalam bimbingan dan konseling.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian aplikasi teknologi informasi ?
2. Apa pengertian dari analisi data?
3. Apa saja metode yang dapat di gunakan untuk menganalisi data ?
4. Apa saja aplikasi teknologi Informasi yang dapat di gunakan dalam pemeliharaan
layanan bimbingan dan konseling ?
5. Apa Pengertian dari assement Bk ?
6. Aplikasi apa saja yang dapat di gunakan dalam assement bk ?

3
C. Tujuan Pembahasan
Dalam pembuatan makalah ini di dalam terdapat beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui dan memehami tentang apa yang di maksud dengan aplikasi
tehnologi informasi
2. Untuk mengetahui serta memahami pengertian dari analisis data , serata untuk
mengetahui analisis data apa saja yang dapat digunakan dalam layanan bimbingan dan
konseling
3. Untuk mengetahui aplikasi yang dapat di gunakan dalam pemeliharaab bimbingan dan
konseling
4. Untuk mengetahui apa pengertian dari assement bimbingan dan konseling serta
memahami aplikasi teknologi informasi dalam assement bimbingan dan konseling.

4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aplikasi Teknologi Informasi
1. Pengertian Aplikasi Teknologi Informasi
Secara umum pengertian teknologi Informasi adalah suatu studi perancangan,
implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis
komputer, khususnya perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Menurut
ITTA (Information Technology Association of America), Pengertian Teknologi Informasi
adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan, dukungan atau manajemen
sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi perangkat keras dan
perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan komputer elektronik dan
perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan, memproses, melindungi,
mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman.
Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi teknologi informasi ini adalah mendapatkan
informasi untuk kehidupan pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan
rohani. Kemudian untuk profesi seperti sains, teknologi, perdagangan, berita bisnis, dan
asosiasi profesi. Sarana kerjasama antara pribadi atau kelompok yang satu dengan pribadi
atau kelompok yang lainnya tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas
ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran (Kadir dan
Triwahyuni. 2003).1
B. Analisis Data
1. Pengertian Analisi Data
Analisa data merupakan proses paling vital dalam sebuah penelitian. Hal ini
berdasarkan argumentasi bahwa dalam analisa inilah data yang diperoleh peneliti bisa
diterjemahkan menjadi hasil yang sesuai dengan kaidah ilmiah. Maka dari itu, perlu kerja
keras, daya kreatifitas dan kemampuan intelektual yang tinggi agar mendapat hasil yang
memuaskan. Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah
terkumpul, bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti,
menjadi data yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini
berfungsi untuk mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram,

1
Penerapan dan perencanaan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan, Jurnal Warta, Rahmat Sulaiman
Naibaho, ISSN : 1829 – 7463, April 2017

5
2006: 274). Kata analysis berasal dari bahasa Greek (Yunani), terdiri dari kata “ana” dan
“lysis“. Ana artinya atas (above), lysis artinya memecahkan atau menghancurkan. Secara
difinitif ialah: ”Analysis is a process of resolving data into its constituent components to
reveal its characteristic elements and structure” Ian Dey (1995: 30). Agar data bisa dianalis
maka data tersebut harus dipecah dahulu menjadi bagian-bagian kecil (menurut element atau
struktur), kemudian mengaduknya bersama untuk memperoleh pemahaman yang baru.2
Noeng Muhadjir (1998: 104) mengemukakan pengertian analisis data sebagai “upaya
mencari dan menata secara sistematis catatan hasil observasi, wawancara, dan lainnya untuk
meningkatkan pemahaman peneliti tentang kasus yang diteliti dan menyajikannya sebagai
temuan bagi orang lain. Sedangkan untuk meningkatkan pemahaman tersebut analisis perlu
dilanjutkan dengan berupaya mencari makna.” Dari pengertian itu, tersirat beberapa hal yang
perlu digarisbawahi, yaitu
(a) upaya mencari data adalah proses lapangan dengan berbagai persiapan pralapangan
tentunya
(b) menata secara sistematis hasil temuan di lapangan
(c) menyajikan temuan lapangan
(d) mencari makna, pencarian makna secara terus menerus sampai tidak ada lagi makna lain
yang memalingkannya, di sini perlunya peningkatan pemahaman bagi peneliti terhadap
kejadian atau kasus yang terjadi. Jurnal Al Hadarah Vol. 17 No. 33 Januari – Juni
2018Analisis Data Kualitatif, Ahmad Rijali
2. Metode analisis data Dalam Pelayanan Bimbingan Konseling
Metode analisis data memang beragam dan bermacam-macam, namun tidak bisa
digunakan sembarangan. Metode analisis data yang digunakan harus berdasarkan dengan tipe
data yang telah kamu kumpulkan. Tipe data sendiri umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif biasanya berupa data yang berhubungan
dengan angka atau kuantitas, sedangkan data kualitatif berupa data yang lebih subyektif
karena berasal dari jawaban informasi survei atau wawancara. Berikut ini adalah macam-
macam metode analisis data yang dapat digunakan dalam mempermudahmu untuk mengolah
kedua data.

2
Maylita Hasyim, Tomi Listiawan: Penerapan aplikasi ibm spss untuk analisis data bagi pengajar
pondok hidayatul mubtadi'in ngunut tulungagung demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan kreativitas
karya ilmiah guru, J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Volume 2, Nomor 1, Juli 2014: Hal. 30

6
a. Metode analisis data kuantitatif
Metode analisis data kuantitatif bergantung pada kemampuan untuk dapat menghitung secara
akurat. Tidak hanya itu, metode ini juga memerlukan kemampuan untuk menginterpretasikan
data yang sulit.
Beberapa metode analisis data yang dapat digunakan untuk jenis data ini adalah sebagai
berikut.
a) Analisis deskriptif
Analisis deskriptif dapat digunakan untuk mengolah data kuantitatif. Cara ini dulakukan
untuk melihat performa data di masa lalu agar dapat mengambil kesimpulan dari hal tersebut.
Metode ini mengedepankan deskripsi yag memungkinkan kamu untuk belajar dari hal lalu.
Biasanya, metode analisis jenis ini diaplikasikan pada data dengan volume yang sangat besar
seperti data sensus misalnya. Analisis deskriptif memiliki dua proses yang berbeda di
dalamnya berupa deskripsi dan interpretasi. Jenis metode ini biasa digunakan dalam
menyajikan data statistik.
b)Analisis regresi
Metode regresi adalah cara yang tepat untuk digunakan dalam membuat data prediksi dari
tren masa depan. Metode ini dapat mengukur hubungan antara variabel dependen yang ingin
kamu ukur dengan variabel independen.
c)Analisis faktor
Analisis faktor merupakan teknik analisis yang berdasarkan dari data analisis regresi.
Metode ini digunakan untuk menemukan struktur pokok dari kumpulan variabel-variabel.
Metode ini berjalan dengan mencari faktor independen dari variabel yang dapat
mendeskripsikan pola dan metode dari variabel dependen orisinil. Analisis faktor menjadi
metode yang cukup ppuler untuk mengola topik kompleks seperti skala psikologis dan status
sosio-ekonomi.
b.Metode analisis data kualitatif
Sementara data kualitatif memerlukan pendekatan yang lebih subyektif , Tidak seperti
data kuantitatif, data kualitatif memerlukan pendekatan dari data yang sifatnya lebih
subyektif. Namun, kamu tetap dapat melakukan ekstraksi data berguna dengan teknik analisis
data yang berbeda-beda tergantung kebutuhan.
Beberapa metode analisis yang dapat memenuhi kebutuhan data kualitatifmu adalah sebagai
berikut.

7
a) Analisis konten
Metode ini membantu untuk memahami keseluruhan tema yang ada di dalam data kualitatif
yang kamu miliki.Metode ini menggunakan teknik seperti penggunaan kode warna tema dan
ide tertentu untuk membantu mengurai data tekstual yang ada agar dapat menemukan
rangkaian data yang paling umum.
b) Analisis naratif
Jenis analisis satu ini berfokus pada cara bagaimana sebuah cerita dan ide dikomunikasikan
ke seluruh bagian terkait. Metode ini juga membantumu untuk dapat lebih memahami kultur
dari sebuah organisasi, Analisis jenis ini dapat digunakan untuk menginterpretassi bagaimana
perasaan karyawan terhadap pekerjaannya, bagaimana pelanggan menilai perusahaan kamu,
dan bagaimana proses operasional dikerjakan, Metode ini sanat berguna dalam
mengembangkan kultur perusahaan ataupun membantu merencanakan strategi pemasaran.
c) Analisis wacana
Macam-macam metode analisis data selanjutnya yakni analisis wacana. Sama seperti analisis
naratif, analisis wacana juga digunakan untuk menganalisis interaksi dengan orang-orang.
Tapi, analisis ini berfokus pada konteks sosial dimana terjadi komunikasi antara peneliti dan
responden terjadi. Nantinya analisis wacana juga akan melihat bagaimana lingkungan
responden sehari-hari dan menggunakan informasi itu selama analisis terjadi.
3. Aplikasi Teknik Analisis Data Berbasis Komputer
Untuk teknik analisis data kita memerlukan alat analisis yaitu yang biasa disebut statistik.
Statistik merupakan metode pengolahan data sedangkan komputer merupakan sarana
pengolahan data. Denganmenggunakan komputer diharapkan pengolahan data statistik bisa
menjadi lebih cepat dan akurat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang tepat.
Seiring dengan kemajuan yang pesat dalam bidang teknologi, muncul berbagai program
komputer yang dirancang khusus untuk membantu pengolahan data statistik. Pengolahan data
statistik menjadi jauh lebih mudah dan menyenangkan tanpa mengurangi ketepatan hasil
outputnya. Beberapa macam aplikasi statistik berbasis komputer yang dikenal, antara lain: a.
Program statistik buatan sendiri, misalnya bahas pemrograman BASIC, PASCAL,
FORTRAN, dll. b. Program statistik sebagai bagian dari program lain, misal: Lotus dan
Excel. c. Program khusus statistik, misal: SPSS, Microstat, SAS, dan Minitab.
1. Pengolahan Data Dengan SPSS
SPSS (Statistical Product for Service Solutions, dulunya Statistical Packedge for Social
Sciences) merupakan program komputer statistik yang mampu memproses data statistik

8
secara cepat dan akurat. SPSS menjadi sangat populer karena memiliki bentuk pemaparan
yang baik (berbentuk grafik dan table), bersifat dinamis (mudah dilakukan perubahan data
dan up date analisis) serta mudah dihubungkan dengan aplikasi lain (misalnya ekspor/impor
data ke/dari Excel). Dilihat dari namanya, SPSS memang sangat membantu memecahkan
berbagai permasalahan ilmu sosial, terutama dalam analisis statistik. Namun demikian,
fleksibilitas yang dimilikinya menyebabkan berbagai masalah di luar ilmu sosial juga dapat
diatasinya dengan baik, termasuk ilmu pendidikan.3
2. Minitab
Software Minitab memiliki beberapa modul untuk mengolah data statistik, diantaranya
adalah modul statistik deskriptif, modul alat uji statistik, dan modul analisis data perkiraan.
Modul statistik deskriptif dapat digunakan untuk menyajikan dan merapikan data dalam
bentuk gambar dan tabel. Dalam bidang pendidikan, modul ini dapat digunakan sebagai alat
bantu yang mempermudah analisis data hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh
guru. Selain mempermudah, penggunaan software ini dapat memberikan validitas hasil
perhitungan yang lebih baik dibandingkan hasil perhitungan manual, serta dapat memberikan
tampilan hasil pengolahan data yang lebih menarik.4
3. Lisrel
Program LISREL LISREL yang merupakan singkatan dari Linear Structural Relationship
adalah sebuah program komputer untuk analisis data penelitian yang dapat digunakan untuk
menganalisis model-model hubungan struktural antarvariabel. Berbeda dengan program yang
lain, SPSS (Statistical Package for the Social Sciences), misalnya, yang tidak dapat
dipergunakan untuk menganalisis model-model yang berstuktur, LISREL dapat memenuhi
tugas itu. Sebagai contoh, analisis regresi ganda (Multiple Regression Analysis) yang dapat
dilakukan dengan program SPSS adalah jenis analisis yang tidak berstuktur, karena hanya
ada dua macam kategori, yaitu variabel dependen dan variabel indepeliden Kalau pun ada
strukturnya, struktur tersebut terlalu sederhana, sehingga tidak tergambarkan prosesnya. Hal
ini terjadi karena semua hubungan berjalan secara langsung dari semua variabel independen
ke variabel dependen. dikatakan Dari segi teknik analisis statistik, LISREL adalah model

3
Maylita Hasyim, Tomi Listiawan: Penerapan aplikasi ibm spss untuk analisis data bagi pengajar
pondok hidayatul mubtadi'in ngunut tulungagung demi meningkatkan kualitas pembelajaran dan kreativitas
karya ilmiah guru, J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Volume 2, Nomor 1, Juli 2014: Hal. 30

4
Eka Susanti, Indrawati, Oki Dwipurwani, Robinson Sitepu, Dian Cahyawati, Pengenalan Software
Minitab Kepada Guru-Guru di Wilayah Gugus II Indralaya Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan, Jurnal
Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 4, No. 3, Desember 2020, Hal. 286.

9
statistik yang merupakan cabang dari model linear yang oleh para ahli statistik Amerika
disebut Analisis Struktur Kovarians (Covariance Structural Analysis).
Jika ada matriks kovarians, maka dapat dilihat hubungan struktural anta rvariabel terkait.
Struktur yang mendasari varians kovarians itulah yang sebenarnya ingin dilihat dengan
analisis tersebut. Joreskog (1973), ahli statistik dari Swedia, menyebut teknik tersebut dengan
Model Persamaan Struktural (Structural Equation Models) atau Pemodelan Statistik
(Staristical Modeling). Para ahli psikologi memberinya nama lain lagi, dengan out merupakan
faktor Analisis penekanan pada pengertian bahwa analisis tersebut kombinasi dari analisis
jalur (model struktural) dan analisis faktor odel (model pengukuran), model tersebut diberi
Multivariat dengan Variabel Laten.

C. Aplikasi Pemeliharaan Bimbingan dan konseling


Dalam pemeliharaan data bimbingan dan konseling, aplikasi teknologi informasi sang
at mendukung dalam membantu proses pemeliharaan. Aplikasi yang dibutuhkan pada pemeli
haraan data bimbingan dan konseling tentunya yang sesuai dengan kapasitas data dan stabilita
s komputer beserta jaringan yang digunakan.5
Ada beberapa aplikasi yang dapat membantu pemeliharaan data bimbingan dan konseling dia
ntaranya :
1. Hardware
2. Hardisk Eksternal
3. GHOST (General Hardwar Oriented System) Software
4. Backup Data
5. Antivirus
6. Tape Recorder
7. Video Recorder
Dari beberapa aplikasi diatas dapat kita gunakan sesuai dengan kapasitas sarana dan p
rasarana yang dimiliki dan stabilitas komputer guna efisiensi dalam menjalankan pemelihara
an data bimbingan dan konseling. Untuk menggunakan aplikasi tersebut, sebaiknya kita meng
gunakan pemeliharaan terencana (Schedule Maintenance). Karena dengan begitu, pemelihara
an akan ter-manage dengan baik dan teratur sehingga memudahkan pemeliharaan data bimbin
gan dan konseling.

5
Mutia. (2011). Aplikasi Teknologi Informasi dalam Pemeliharaan Data Bimbingan dan
Konseling. 
10
1. Definisi dan Jenis Pemeliharaan
Aplikasi yang dibutuhkan pada pemeliharaan data bimbingan dan konseling tentunya
yang sesuai dengan kapasitas data dan stabilitas komputer beserta jaringan yang digunakan. T
aktik pemeliharaan adalah :
a. Menerapkan dan meningkatkan pemeliharaan pencegahan.
b. Meningkatkan kemampuan atau kecepatan perbaikan
Jenis pemeliharaan secara garis besar terbagi menjadi dua golongan yaitu :
a. Pemeliharaan Tidak Terencana (Unschedule Maintenance).
Aktivitas pemeliharaan jenis ini adalah mudah untuk dipahami semua orang. Pemeliharaan
jenis ini pula mengijinkan peralatan-peralatan beroperasi hingga rusak (fail). Waktu pemeliha
raanya pun tidak bisa ditentukan karena aktivitas ini adalah dimana alat-alat mesin dioperasik
an sampai rusak dan ketika rusak barulah tenaga kerja diserahkan untuk memperbaiki dengan
cara “penggantian”.
b. Pemeliharaan Terencana (Schedule Maintenance).
Pemeliharaan terencana adalah pemeliharaan yang dilakukan dengan diawali sebuah peng
organisasia atau rencana-rencana terlebih dahulu, dan memiliki pemikiran kemasa depan, pen
gendalian dan pencatatan sesuai dengan waktu yang ditentukan.
Tentunya, jika melihat kedua jenis pemeliharaan diatas, Pemeliharaan Tidak Terencan
a lah yang mudah dilakukan karena tidak memerlukan perencanaan terlebih dahulu. Namun,
dari segi keamanan dan kualitas, pemeliharaan terencanalah yang lebih memiliki esensi “me
melihara” dibandingkan dengan pemeliharaan tidak terencana.
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang objektif diperlukan sumber data yang dapat me
mberikan keterangan data atau informasi yang dapat dipercaya pula. Untuk itu data yang kita
gali hendaknya bukan dari satu pihak saja, tetapi dari berbagai pihak yang mempunyai keterk
aitan dengan pelaksanaan bimbingan di sekolah.
Oleh karena itu, sumber data yang dapat kita hubungi dalam memperoleh informasi
mengenai program bimbingan dan konseling adalah :
1. Kepala Sekolah
2. Koordinator BP
3. Guru Matapelajaran;
4. Wali Kelas
5. Staf Sekolah lainnya seperti pegawai tata usaha;

11
6. Siswa dan teman terdekatnya;
7. Orang tua dan masyarakat, serta
8. Para ahli atau lembaga tertentu yang berkaitan dengan pelaksanaan program bimbingan
dan konseling di sekolah.
Siapa sumber data yang perlu dihubungi, tentunya disesuaikan dengan data atau infor
masi yang diperlukan, sedangkan yang dapat bertindak sebagai evaluator adalah terutama koo
rdinator bimbingan dan konseling, kepala sekolah, penilik dan pengawas sekolah. Dengan de
mikian pemanfaatan teknologi informasi dalam pengembangan layanan media BK diharapka
n sebagai calon praktisi konselor atau guru BK sekolah dapat meningkatkan kemampuannya
dalam bidang teknologi. Peningkatan kemampuan dapat dilakukan dengan mengikuti berbaga
i pelatihan-pelatihan atau bisa melalui pembelajaran mandiri, kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh konselor dalam mengembangkan potensi konseli (antara lain: bakat, minat,
kemampuan, keterampilan, dan sebagainya), dan memelihara segala kebaikan yang dimiliki
konseli (meliputi sikap dan kebiasaan, cita-cita yang realistis, hubungan sosial yang
harmonis, serta berbagai aspek positif lainnya yang dimiliki konseli).6
D.Asesmen dalam BK
Asesmen merupakan kegiatan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan/kompetensi
yang dimiliki oleh klien dalam memecahkan masalah.  Asesmen yang dikembangkan adalah
asesmen yang baku dan meliputi  beberapa aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor
dalam kompetensi dengan menggunakan indikator-indikator yang  ditetapkan dan
dikembangkan  oleh  Guru BK/ Konselor sekolah. Asesmen yang diberikan
kepada klien merupakan pengembangan  dari area kompetensi dasar pada diri klien yang
akan dinilai, yang kemudian akan dijabarkan dalam bentuk indikator-indikator. Pada
umumnya asesmen bimbingan konseling dapat dilakukan dalam bentuk laporan
diri, performance test, tes psikologis, observasi, wawancara, dan sebagainya.
Dalam pelaksanaannya, asesmen merupakan hal yang penting dan harus  dilakukan
dengan berhati-hati sesuai dengan kaidahnya. Kesalahan dalam mengidentifikasi masalah
karena asesmen yang tidak memadai  akan menyebabkan tritmen gagal; atau bahkan dapat
memicu munculnya konsekuensi dari tritmen yang merugikan diri klien.  Meskipun menjadi
dasar dalam melakukan tritmen pada klien, tidak berarti konselor harus menilai (to assess)
semua latar belakang dan situasi yang dihadapi klien pada saat itu jika tidak perlu.
Kadangkala konselor menemukan bahwa ternyata   “hidup” klien sangat menarik. Namun

6
Mutia. (2011). Aplikasi Teknologi Informasi dalam Pemeliharaan Data Bimbingan dan
Konseling
12
demikian tidaklah efisien dan tidak etis untuk menggali semuanya selama hal tersebut tidak
relevan dengan tritmen yang diberikan untuk mengatasi masalah klien. Karena itu, setiap
guru pembimbing/ konselor perlu berpegang pada pedoman pertanyaan sebelum melakukan
asesmen; yaitu “Apa saja yang perlu kuketahui mengenai klien?”. Hal itu berkaitan dengan
apa saja yang relevan untuk mengembangkan intervensi atau tritmen yang efektif, efisien, dan
berlangsung lama bagi klien.
E.Kompetensi Konselor Tentang Asesmen
Kompetensi konselor Indonesia yang telah disiapkan oleh ABKIN yang tertuang dalam
Naskah Akademik tahun 2007 menuntut para konselor sekolah untuk dapat
menyelenggarakan bimbingan dan konseling yang memandirikan. Untuk menjawab
tantangan itu para konselor dihadapkan pada bagaimana memahami setiap peserta didik
secara mendalam. Pemahaman terhadap peserta didik secara mendalam diawali dengan
kegiatan asesmen. Penguasaan konselor sekolah terhadap konsep dan praksis asesmen untuk
memahami kondisi, kebutuhan dan masalah konseli menjadi mutlak diperlukan. Kenyataan di
lapangan, pelaksanaan asesmen di sekolah disamping memerlukan penguasaan pengetahuan,
praktek dan sintesis juga sangat menyita waktu dan tenaga konselor di sekolah. Oleh karena
itu, dimungkinkan untuk menggunakan komputer sebagai alat bantu asesmen untuk
memperlancar kegiatan asesmen tersebut.
Konselor dalam menguasai konsep dan praktik asesmen untuk memahami kondisi,
kebutuhan, dan masalah konseli, meliputi :
 Menguasai hakikat asesmen
 Memilih teknis asesmen, sesuai dengan kebutuhan layanan bimbingan dan konseling
 Menyusun dan mengembangkan instrumen asesmen untuk keperluan bimbingan dan
konseling
 Mengadministrasikan asesmen untuk mengungkapkan masalah-masalah konseli
 Memilih dan mengadministrasikan teknik asesmen pengungkapan kemampuan dasar
cenderung pribadi konseli
 Memilih dan mengadministrasikan instrumen untuk mengungkapkan  kondisi aktual
konseli berkaitan dengan lingkungan.
 Mengakses data dokumentasi tentang konseli dalam pelayanan bimbingan dan konseling
 Menggunakan hasil asesmen dalam pelayanan bimbingan dan konseling dengan tepat
 Menampilkan tanggung jawab profesional dalam praktik assesmen
Stone (1981), menyatakan bahwa asesmen bimbingan dan konseling terbagi menjadi dua
macam :

13
1) Asesmen teknik tes
Kelebihan alat tes adalah dengan alat tes dapat membandingkan persamaan dan
perbedaan, tetapi tidak dapat menjaring kehidupan batin keduanya. Penggunaan teknik tes
mempersyaratkan penguasaan kompetensi khusus yang hanya dapat diperoleh melaui jalur
pelatihan sertifikasi tes psikologis dalam bimbingan dan konseling. Materi tes terdiri dari : tes
kemempuan umum (intelegensi) tes kemampuan khusus (bakat), tes minat jabatan, tes
kreativitas.
2) Asesmen teknik non tes
Penggunaan asesmen teknik non tesdimaksudkan untuk data tentang in the light
(kehidupan batin dan pikiran, emosi, minat) dan ciri-ciri yang nampak secara umu m yaitu
karakteristik, kemempuan sosilanya.
Penggunaan teknik non tes memerlukan pengetahuan, praktek,dan sintesis derkaitan dengan
asesmen non tes yang diperoleh melaui pendidikan prajabatan  sarjana bimbingan dan
konseling saja dan tidak memerlukan pelatihan khusus seperti sertifikasi tes.
Jenis Asesmen non tes antaralain : autobiografi, catatan anekdotet,catatan kumulatif,
inventori (DCM) , kuesioner data murid, observasi, rekaman kumulatif, skala rating, studi
kasus, teknik sosiometri, tes who am i, wawancara atau interview, dan lain-lain.
Pelaksanaan asesmen di lapangan :
 Membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan dalam asesmen
 Membutuhkan personil konselor yang cukup banyak
 Membutuhkan waktu yang cukup lama baik dalam pelaksanaan maupun administrasi
asesmen
F.Penggunaan Komputer Dalam Asesmen BK
Adapun penggunaan komputer untuk alat bantu asesmen ini ada beberapa alternatif :
 Membeli software asesmen dan menggunakannya. Sudah ada beberapa software asesmen
dipasaran seperti Analisis Tugas Perkembangan (ATP), AUM terkomputerisasi, namun
software Tes Psikologis dalam bimbingan dan konseling yang telah dikembangkan.
 Menggunakan komputer sebatas untuk penyususnan laporan dan pendokumentasian hasil
asesmen.
 Mengembangkan sendiri aplikasi instrumen untuk keperluan asesmen dengan program-
program aplikasi perkantoran yang sering dipakai oleh konselor sekolah.

Kendala yang mungkin terjadi dalam mengembangkan sendiri aplikasi instrumen asesmen
dengan program-program aplikasi perkantoran ini antara lain :

14
 Ada konselor sekolah yang belum bisa atau tidak familiar menggunakan komputer
 Ada konselor sekolah yang sudah familiar menggunakan komputer tetapi belum tahu
ternyata program aplikasi perkantoran yang sering dipakainya dapat digunakan untuk
mengembangkan aplikasi instrumen asesmen.
G.Aplikasi TI dalam Asesmen BK
Adanya aplikasi teknologi informasi dalam asesmen bimbingan dan konseling turut
membantu untuk mengembangkan program bimbingan dan konseling di sekolah. Asesmen
itu sendiri berasal dari bahasa Inggris, Echols, J. M. dan Shadily, H. (1995: 41)
assessment yaitu “1. Taksiran, penaksiran. 2. Penilaian. 3. Beban, pembebanan,
pemikulan”. Fungsi asesmen adalah untuk memperoleh informasi yang lengkap sehingga
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program pembelajaran
bagi anak.
Temuan penelitian dari Kartadinata, S., dkk menunjukan bahwa ‘program bimbingan dan
konseling di sekolah akan efektif apabila didasarkan kepada kebutuhan nyata dan kondisi
objektif peserta didik.’ Merujuk pada hasil penelitian tersebut, maka dilakukan penelitian
lanjutan mengenai pengembangan perangkat lunak ATP (Analisis Tugas Perkembangan)
siswa yang bertujuan untuk memudahkan konselor mengembangkan program bimbingan dan
konseling di sekolah-sekolah.
Analisis Tugas Perkembangan atau ATP adalah perangkat lunak yang khusus dibuat
untuk membantu mengolah ITP. ATP bertujuan untuk memudahkan pembimbing melakukan
analisis tingkat perkembangan siswa yang dibimbingnya, baik yang dibimbing secara
individual maupun yang dibimbing secara kelompok. ATP inilah yang menjadi salah satu
dari aplikasi teknologi informasi dalam asesmen bimbingan dan konseling. Proses analisis ini
dimulai dengan penyusunan instrumen, yaitu ITP (inventori Tugas Perkembangan) yang
digunakan untuk memahami tingkat perkembangan individu sekaligus mengukur tingkat
perkembangan siswa baik siswa SD, SMP, SMA maupun perguruan tinggi (mahasiswa).
Perumusan ITP didasarkan pada hasil penelaahan terhadap tugas-tugas perkembangan
peserta didik, baik SD, SMP, SMA maupun PT. Kemudian hasil atau data yang diperoleh
tersebut dianalisis melalui ATP yang memang digunakan khusus untuk memberikan skor atau
analisis pada hasil atau lembar jawaban ITP. Hasil pengolahan skor atau data dalam bentuk
grafik akan memudahkan dlam pembacaan hasil, dengan begitu guru bimbingan dan
konseling atau konselor bisa mengetahui tingkat perkembangan siswa yang dibimbingnya
dengan cepat dan mudah. Selain itu informasi yang lengkap untuk merencanakan program
pembelajaran bagi anak dapat diperoleh dengan mudah. Namun secara tidak langsung dengan

15
kemudahan yang ada tersebut konselor dituntut untuk mampu mengoperasikannya dengan
baik.
H.Program Microsoft Excel sebagai Alternatif Pengembangan Aplikasi Pengembangan
Instrumen Assesmen Bimbingan dan Konseling
Wikipedia (2003) memberikan definisi Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel
adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan
oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi
ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi
marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program
komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini.
Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan
oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh
berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan
bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel
2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.
Alasan penggunaan program aplikasi perkantoran Microsoft excel adalah mengacu pada
potensi penggunaan program komputer non internet yang disampaikan oleh Cabaniss (2003)
Perangkat teknologi komputer non internet spreedsheets / Microsof Excel berpotensi
digunakan oleh konselor untuk tata kearsipan, data organisasi, informasi klien; dan penelitian.
Pencarian dan penggalian potensi lain dari program microsoft excel untuk layanan bimbingan
dan konseling dilakukan. Penggalian potensi ini dilakukan dengan mencoba mengutak-atik
program microsoft excel untuk memahami program ini lebih dalam. Ada beberapa referensi
yang diacu antara lain rajin membaca buku komputer berkaitan dengan microsoft excel dan
mencari sumber dari internet.
Selanjutnya pengembangan aplikasi instrumen asesmen bimbingan dan konseling ada dua
macam, yaitu contoh instrumen tes berupa pengembangan skala multiple intelegence berbasis
komputer untuk penelusuran bakat minat dan contoh instrumen nontes who am i
 Instrumen tes
Pengembangan skala multiple intelegence berbasis komputer untuk penelusuran bakat minat.
Untuk mengembangkan Aplikasi Skala Multiple Intelegence dengan Microsoft Excel,
memerlukan beberapa worksheet atau lembar kerja, antaralain :
1. Lembar kerja halaman depan
2. Lembar kerja petunjuk tes
3. Lembar kerja soal minat

16
4. Lembar kerja analisis data minat
5. Lembark kerja laporan individu minat
 Instrumen non tes
Instrumen non tes who am i diberikan untuk sedikit memberikan gambaran individu tentang
diri mereka sendiri. Pengembangan aplikasi instrumen non tes who am i ini menggunakan :
1. Lembar kerja halaman kerja
2. Lembar kerja entri data
3. Lembar kerja laporan

17
BAB III
PENUTUP

Simpulan

Dalam pembahasan makalah ini maka dapat kamiambil kesimpuln yaitu, Dalam era
globalisasi, kecanggihan teknologi informasi dan komunikasi telah memungkinkan terjadinya
pertukaran informasi yang cepat tanpa terhambat oleh batas ruang dan waktu (Dryden &
Voss, 1999).TIK mencakup dua aspek yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi.
Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses, penggunaan sebagai
alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi. Sedangkan teknologi komunikasi adalah
segala sesuatu yang berkaitan dengan penggunaan alat bantu untuk memproses dan
mentransfer data dari perangkat yang satu ke lainnya.Bimbingan dan Konseling sebagai suatu
proses pemberian bantuan kepada individu (siswa), dilaksanakan melalui berbagai macam
layanan. Layanan tersebut saat ini, pada saat jaman semakin berkembang, tidak hanya dapat
dilakukan dengan tatap muka secara langsung, tapi juga bisa dengan memanfaatkan media
atau teknologi informasi yang ada.
Analisis data berasal dari hasil pengumpulan data. Sebab data yang telah terkumpul,
bila tidak dianalisis hanya menjadi barang yang tidak bermakna, tidak berarti, menjadi data
yang mati, data yang tidak berbunyi. Oleh karena itu, analisis data di sini berfungsi untuk
mamberi arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data itu (M. Kasiram, 2006: 274).
Teknologi Informasi adalah suatu studi, perancangan, implementasi, pengembangan,
dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, terkhususnya pada aplikasi
perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Teknologi informasi memanfaatkan
komputer elektronik dan perangkat lunak komputer untuk mengubah, menyimpan,
memproses, melindungi, mentransmisikan dan memperoleh informasi secara aman. Untuk
teknik analisis data kita memerlukan alat analisis yaitu yang biasa disebut statistik. Statistik
merupakan metode pengolahan data sedangkan komputer merupakan sarana pengolahan data.
Denganmenggunakan komputer diharapkan pengolahan data statistik bisa menjadi lebih cepat
dan akurat sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang tepat.
Metode analisis data memang beragam dan bermacam-macam, namun tidak bisa
digunakan sembarangan. Metode analisis data yang digunakan harus berdasarkan dengan tipe
data yang telah kamu kumpulkan. Tipe data sendiri umumnya dibagi menjadi dua jenis yaitu
data kuantitatif dan data kualitatif.

18
Dalam pemeliharaan data bimbingan dan konseling, aplikasi teknologi informasi sangat
mendukung dalam membantu proses pemeliharaan.Adanya aplikasi teknologi informasi
dalam asesmen bimbingan dan konseling turut membantu untuk mengembangkan program
bimbingan dan konseling di sekolah. Fungsi asesmen adalah untuk memperoleh informasi
yang lengkap sehingga dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan
program pembelajaran bagi anak. Temuan penelitian dari Kartadinata, S., dkk menunjukan
bahwa ‘program bimbingan dan konseling di sekolah akan efektif apabila didasarkan kepada
kebutuhan nyata dan kondisi objektif peserta didik.’ Merujuk pada hasil penelitian tersebut,
maka dilakukan penelitian lanjutan mengenai pengembangan perangkat lunak ATP (Analisis
Tugas Perkembangan) siswa yang bertujuan untuk memudahkan konselor mengembangkan
program bimbingan dan konseling di sekolah-sekolah.

19
DAFTAR PUSTAKA

Penerapan dan perencanaan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan, (Jurnal Warta),


Rahmat Sulaiman Naibaho, ISSN : 1829 – 7463, April 2017
Maylita Hasyim, Tomi Listiawan: Penerapan aplikasi ibm spss untuk analisis data bagi
pengajar pondok hidayatul mubtadi'in ngunut tulungagung demi meningkatkan kualitas
pembelajaran dan kreativitas karya ilmiah guru, J-ADIMAS (Jurnal Pengabdian kepada
Masyarakat) Volume 2, Nomor 1, Juli 2014: Hal. 30
Eka Susanti, Indrawati, Oki Dwipurwani, Robinson Sitepu, Dian Cahyawati, Pengenalan
Software Minitab Kepada Guru-Guru di Wilayah Gugus II Indralaya Kabupaten Ogan Ilir
Sumatera Selatan, Jurnal Pemberdayaan: Publikasi Hasil Pengabdian kepada Masyarakat
Vol. 4, No. 3, Desember 2020, Hal. 286.

20

Anda mungkin juga menyukai