Proposal
HESTI RIZQIANA
NIM.17.1325.S
PEKALONGAN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN
Masa Pandemi Covid-19: Literatur Review” yang disusun oleh Hesti Rizqiana, telah
dipertahankan dalam seminar proposal dan telah diperiksa oleh pembimbing untuk
Pekalongan,
Dengan ini saya menyatakan bahwa apa yanag tertulis dalam skripsi ini adalah
benar adanya dan merupakan hasil karya saya sendiri. Segala kutipan karya pihak lain
telah saya tulis dengan menyebutkan sumbernya. Apabila dikemudian hari ditemukan
adanya plagiasi, fabrikasi dan falsifikasi maka saya rela gelar kesarjanaan saya
dicabut.
Pekalongan,
Peneliti,
Hesti Rizqiana
17.1325.S
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, wr.wb.
Salam sejahtera bagi kita semua. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan bagi
seluruh alam semesta, atas berkat limpahan karunia rahmat dan hidayah-Nya peneliti
Kangoro Mother Care (KMC) di masa Pandemi Covid-19: Literature Review” tanpa
halangan apapun. Proposal skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi persyaratan
Pekajangan Pekalongan.
begitu besar kepada seluruh pihak yang telah memberikan adilnya dalam
Pekalongan.
Pekolongan.
4. Benny Arief Sulistyanto, MSN selaku Dosen Pembimbing Proposal Skripsi dan
proposal skripsi.
skripsi.
6. Hana Nafiah, MNS selaku Penguji Ketiga yang telah memberikan bimbingan
8. Ibu Emilia Mulyanti, Bapak Budi Harjo, adik, saudara serta Keluarga besar
tercinta yang selalu memberikan Do’a, semangat dan motivasi dalam setiap
9. Adam Mauluddin yang selalu memberikan Do’a, semangat dan motivasi dalam
11. Seluruh pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu. Peneliti menyadari
serta pengalaman yang dimiliki sehingga penulisan proposal skripsi ini masih
memerlukan banyak perbaikan kritik dan saran yang memebnagun bagi peneliti
sangat diharapkan adanya agar proposal skripsi ini bisa menjadi lebih baik lagi.
Demikian kata pengantar yang dapat peneliti sampaikan. Semoga Allah SWT
memberikan balasan semua kebaikan kalian yang telah membantu peneliti dalam
menyelesaikan proposal skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa proposal ini jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, diharapkan kritik dan saran yang membangun demi
kesempurnaan proposal skripsi ini. Semoga proposal ini bisa memberikan manfaat
untuk para pembacanya dan pihak-pihak yang terkait di masa yang akan datang.
Wassalamualaikum, wr.wb.
Pekalongan,
Peneliti,
Hesti Rizqiana
17.1325.S
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Menurut World Health Organization, bayi prematur adalah bayi lahir hidup
sebelum kehamilan minggu ke-37 (di hitung dari hari pertama haid terakhir).
Bayi premature atau bayi preterm adalah bayi yang brumur kehamilan 37
minggu tanpa memperhatikan berat badan, sebagian besar bayi premature lahir
tahun 2019 sebesar 46,6% kematian disebabkan karena BBLR. Angka Kematian
Bayi (AKB) merupakan jumlah kematian bayi (0-11bulan) per 1.000 kelahiran
kematian bayi, tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat
keberhasilan program KIA dan KB, serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi.
Apabila AKB suatu wilayah tinggi, berarti status kesehatan di wilayah tersebut
rendah. Angka Kematian Bayi di Provinsi Jawa Tengah tahun 2019 sebesar 8,2
per 1.000 kelahiran hidup. Kabupaten/kota dengan AKB terrendah adalah Jepara
sebesar 4,7 per 1.000 kelahiran hidup dan tertinggi adalah Rembang 17,7 per
1.000 kelahiran hidp (dikutip dari Profil Kesehatan Proinsi Jawa Tengah,2019).
Bayi BBLR mempunyai peluang lebih kecil untuk bertahan hidup dan lebih
yang dapat mengakibatkan kesakitan atau bahkan kematian (De Onis et al.,2019).
Dampak lain yang muncul pada orang dewasa yang memiliki riwayat BBLR
kematian bayi baru lahir secara global tahun 2017, 35% komplikasi kelahiran
Proporsi kematian yang signifikan pada bayi prematur dan berat lahir
rendah dapat dicegah. Ada bukti bahwa perawatan ibu kanguru (KMC), bila
sumber daya, secara signifikan mengurangi risiko kematian pada bayi yang lahir
di fasilitas yang secara klinis stabil dan beratnya kurang dari 2000 gram. KMC
juga mengurangi risiko hipotermia, penyakit parah, infeksi nosokomial, dan lama
kulit-ke-kulit (SSC) dini, berkelanjutan, dan berkepanjangan antara ibu dan bayi
prematur. ASI eksklusif atau ASI pulang lebih awal setelah KMC dimulai di
rumah sakit dengan kelanjutan di rumah, serta dukungan dan tindak lanjut yang
memadai untuk ibu di rumah. Sementara World Health Organization
terjadi sebelumnya dalam lanskap global dan nasional pada kesejahteraan sehari-
kesehatan, termasuk untuk layanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, terutama di
negara terbatas sumber daya. Pada tahun 2019, hampir 80 juta perempuan
melahirkan di institusi kesehatan secara global, tiga kali lipat dari jumlah
kelahiran di institusi pada tahun 2000. Karena lebih banyak wanita dan bayinya
telah dapat mengakses secara efektif dan perawatan penuh hormat sebelum,
selama, dan setelah kehamilan, angka kematian ibu dan bayi serta angka lahir
(sebesar 44% untuk kematian ibu, 41% untuk kematian neonatal, dan 25% untuk
dicurigai atau dikonfirmasi COVID-19 harus diaktifkan untuk tetap bersama dan
bersama dan untuk berlatih rawat gabung sepanjang hari dan malam sangat
dianjurkan, mengingat pentingnya kesehatan ibu dan anak seumur hidup. Para
ibu dianjurkan untuk mencuci tangan, memakai masker jika batuk, dan secara
Di China, rekomendasi awal adalah untuk memisahkan bayi baru lahir dari
infeksi COVID-19 harus didorong untuk menyusui dan bayi yang baru lahir tetap
bersama ibunya dengan tindakan pencegahan termasuk masker wajah ibu dan
cuci tangan. Skin to Skin Contac memungkinkan ikatan ibu dengan bayi,
eksklusif dan mengurangi tingkat stres ibu yang sangat dibutuhkan dalam situasi
saat ini. Oleh karena itu, kebijakan dan pedoman harus merekomendasikan
dokter untuk memfasilitasi praktik SSC setelah lahir dan mendidik ibu tentang
Ibu atau bayi yang terkontaminasi Covid-19 di dorong untuk memulai dan
ada beberapa modifikasi agar KMC yang di lakukan dengan aman yaitu batasi
pertimbangkan pemulangan awal dan tindak lanjut bayi baru lahir premature atau
kurang berat badan yang menerima KMC (World Health Organization, 2020)
review pada keamanan Kangoro Mother Care (KMC) di masa pandemic Covid-
19, karena masyarakat atau tenaga kesehatan beranggapan bahwa KMC di masa
pandemic Covid-19 sekarang tidak perlu dilakukan tetapi sebenarnya harus tetap
perawatan KMC yang benar dan aman menurut World Health Organization.
2) Pertanyaan Penelitian
Covid-19?
3) Tujuan Penelitian
4) Tujuan Umum
pandemi Covid-19.
6) Manfaat Penelitian
kecemasan dan kualitas tidur pasien asma serta dapat dijadikan sebagai
2) Profesi (profesionalism)
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Bayi Prematur
hidup sebelum kehamilan minggu ke-37 (di hitung dari hari pertama haid
terakhir).
Bayi premature atau bayi preterm adalah bayi yang brumur kehamilan
lahir dengan berat badan kurang dari 2500 gram. Dari pengertian tersebut
(Surasmi,dkk 2003).
minggu)
minggu)
<1500gram)
c. Extremely low birth weight atau berat badan lahit sangat rendah
( <1000gram) (Yusna,2020).
3) Etiologi kelahiran prematur
4) Faktor ibu
8) Ibu yang menderita penyakit akut dengan gejala panas tinggi (misal:
10) Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35
tahun.
1) Kehamilan ganda.
2) Hidramnion.
4) Cacat bawaan .
6) Insufisiensi plasenta.
ABO).
8) Faktor plasenta
1) Plasenta previa
disebabkan karena respon megigil bayi tidak ada tau kurang, sehingga tidak
dapat menambah aktivitas. Suber utama kalori bila ada setres dingin atau
meingkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak
dapat memenuhi kebutuhan, tekanan oksige berkurang dan keadaan ini akan
menjadi lebih buruk karena volume paru menurun. Keadaan ini dapat sedikit
tertolong oleh haegmoglobin fetal yang dapat mengikat oksige lebih banyak
sehingga bayi dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang
kurang (Surasmi,2003).
4) Manisfestasi klinis bayi premature
12) Alat kelamin pada bayi laki-laki pigmentasi dan rugae pada skrotum,
13) Tonus otot lemah, sehingga bayi kurang aktif dan pergerakan lemah.
14) Fungsi saraf yang belum atau kurang matang, mengakibatkan reflex
isap,menelan dan batuk masih lemah atau tidak efektif, dan tangisnya
lemah.
15) Jaringan kelenjar mamae masih kurang akibat pertumbuhan otot dan
karena pada stadium akhir akan terbentuk membran hialin yang melapisi
alveolus paru.
hialin di paru-paru.
yang berlebihan.
kontak kulit ke-kulit (SSC) secara dini setalah ibu melahirkan, yang
pemberian ASI eksklusif, pulang lebih awal setelah KMC dimulai di rumah
sakit dengan kelanjutan di rumah, serta dukungan dan tindak lanjut yang
lahir rendah dan bayi premature dengan cara melakukan kontak kulit secara
langsung antara ibu dengan bayinya (skin to skin) yaitu dengan meletakan
(PMK) merupakan perawatan untuk bayi berat lahir rendah atau kelahiran
premature dengan melakukan kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit
ibu atau skin-to-skin contact dimana ibu menggunakan suhu tubuhnya untuk
(Endyarni,2013).
3) Mestabilkan bayi
menempel ke dada ibu. Posisi kanguru ini disebut juga dengan kontak
kulit ke kulit, karena kulit bayi mengalami kontak langsung dengan kulit
bayi.
agar saluran nafas tetap terbuka dan memberi peluang agar terjadi
6) Tungkai bayi harus dalam posisi ”kodok” dan tangan harus dalam
keadaan fleksi.
1. Definisi Covid-19
Yuliana,2020).
Pandemi COVID-19 berasal dari provinsi Hubei, Cina pada Desember
2019, virus itu menyebar dengan cepat dan pada Maret 2020 lebih dari 100
negara terpengaruh, karena tingkat penularan dan kematian yang tinggi dari
medis rutin terpengaruh dan akibatnya tingkat KMC mungkin juga menurun
(Hakimi, 2020).
2) Patofisiologi
kuda, kucing dan ayam. Coronavirus disebut dengan virus zoonotik yaitu
virus yang ditransmisikan dari hewan ke manusia. Banyak hewan liar yang
menular tertentu. Kelelawar, tikus bambu, unta dan musang merupakan host
tidak bisa hidup tanpa sel host. Berikut siklus dari Coronavirus setelah
virus ke sel host diperantarai oleh Protein S yang ada dipermukaan virus.
halus, usus besar, kulit, timus, sumsum tulang, limpa, hati, ginjal, otak, sel
epitel alveolar paru, sel enterosit usus halus, sel endotel arteri vena, dan sel
selanjutnya adalah perakitan dan rilis virus. Setelah terjadi transmisi, virus
masuk ke saluran napas atas kemudian bereplikasi di sel epitel saluran napas
bawah. Pada infeksi akut terjadi peluruhan virus dari saluran napas dan virus
penyembuhan. Masa inkubasi virus sampai muncul penyakit sekitar 3-7 hari
3) Etiologi
mengisolasi dan membiakkan VeroE6 dan jaringan sel Huh-7“, serta ”corona
4) Manisfestasi klinis
berat. Gejala klinis utama yang muncul yaitu demam (suhu >380C), batuk
dan kesulitan bernapas. Selain itu dapat disertai dengan sesak memberat,
fatigue, mialgia, gejala gastrointestinal seperti diare dan gejala saluran napas
lain. Setengah dari pasien timbul sesak dalam satu minggu. Berikut sindrom
a. Tidak berkomplikasi
berupa gejala yang tidak spesifik. Gejala utama tetap muncul seperti
malaise, sakit kepala, dan nyeri otot. Perlu diperhatikan bahwa pada
gejala menjadi tidak khas atau atipikal. Selain itu, pada beberapa kasus
ditemui tidak disertai dengan demam dan gejala relatif ringan. Pada
napas
distress pernapasan berat atau sat urasi oksigen pasien <90% udara
luar (Yuliana,2020).
3) Pemeriksaan penunjang
2) Pemeriksaan specimen saluran nafas atas dan bawah (saluran nafas atas:
sputum,bilasan bronkus).
3) Bronkoskopi.
8) Penatalaksanaan
a. Isolasi sesuai gejala klinis yang muncul, baik ringan mauapun sedang.
8) Terapi simptomatik.
terlebih dahulu
menggunakan lengan.
sosial.
1. Definisi keamanan
mengancam tubuh dan kehidupan seseorang, ancaman tersebut itu bisa nyata
selama 20 detik.
2) Cuci sebelum dan sesudah menyusui bayi dan juga setelah menyentuh
menyusui, jika terjadi batuk atau bersin di dada area payudara dan
sekitarnya harus dicuci bersih dengan sabun dan air. Sterilisasi berbahan
dasar alkohol tidak boleh digunakan di dada. Jika sabun dan pencucian
3) Jika batuk atau bersin, tutupi mulut dan hidung dengan siku yang
tertekuk atau sapu tangan / kain katun atau tisu yang bersih. Jika
digunakan.
5) Bayi yang berusia kurang dari dua tahun sebaiknya tidak menggunakan
mati lemas.
6) Pertahankan jarak sosial, jangan pergi ke tempat keramaian dan hindari
bernafas, dll.
Fondation,2020 hlm.5).
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN
Pandemi Covid-
19
skin, Covid-19
3) Pemilihan database
dan ekslusi.
masing-masing artikel.
kemudian peneliti akan membaca artikel secara keseluruhan . adapun artikel yang
akan di ambil harus memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi sebagai berikut:
a. Kriteria inklusi
COV-19”.
4) Kriteria ekslusi
Bhasa Indonesia.
4) Waktu Penelitian
No Kegiatan Bulan
er
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Memilih
topik
penelitian
2. Membuat
pertanyaan
penelitian
(PICO/PEO)
3. Menulis
latar
belakang
dan tujuan
penelitian
4. Menulis
tinjauan
teori
5. Menyusun
strategi/
melakukan
DAFTAR PUSTAKA
Abdulghani, N., Amir, L. H., Edvardsson, K., & Cooklin, A. (2020). It’s time for
global action to reinforce mother-infant skin-to-skin contact policy. Acta
Paediatrica, International Journal of Paediatrics, 109(8), 1689.
https://doi.org/10.1111/apa.15369
Afifudin,Mokh. 2019. Melaksanakan Prosedur Kesehatan Dan Keselamatan Kerja.
Jawa Tengah: CV Sarnu Untung.
Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC.
Ashish, K., Gurung, R., Kinney, mary v, Avinash K Sunny, A. k, Moinuddin, M., &
Omkar Basnet, Prajwal Paudel, Pratiksha Bhattarai, Kalpana Subedi, Mahendra
Prasad Shrestha, Joy E Lawn†, M. M. (2020). Effect of the COVID-19 pandemic
response on intrapartum care, stillbirth, and neonatal mortality outcomes in
Nepal: a prospective observational study. 8. https://doi.org/10.1016
Chan, G. J., Valsangkar, B., Kajeepeta, S., Boundy, E. O., & Wall, S. (2016). What is
kangaroo mother care? Systematic review of the literature. Journal of Global
Health, 6(1), 1–9. https://doi.org/10.7189/jogh.06.010701
Daswati,2021.Menurunkan Kecemasan Ibu Nifas Dengan Metode Kanguru. Kota
Bandung: Media Sains Indonesia.
Dinas Provinsi Jawa Tengah, (2018, Februari 07). Profil Jateng.
Endyarni,Bernie. 2013. Buku Indonesia Menyusui. Ikatan Dokter Anak Indinesia.
Girsang,Bina Melvia. 2020. Asuhan Keperawatan Metode Kanguru (PMK).
Yogyakarta: CV Bina Utama.
Hakimi, S. (2020). The reproductive number of COVID-19 is higher compared to
SARS coronavirus. European Journal of Midwifery, 1–2.
https://doi.org/10.1093/jtm/taaa021
Jumiarni,dkk.1994. Asuhan Keperawatan Perinatal.Jakarta:EGC.
Novitasari, A., Hutami, M. S., & Pristya, T. Y. R. (2020). Pencegahan dan
Pengendalian BBLR Di Indonesia: Systematic Review. Cochrane Database of
Systematic Reviews, 2(3), 175–182.
http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.CD013574
Safrizal,dkk. 2020. Pedoman Umum Mengahadapi Pandemi Covid-19. Jakarta
Kementrian Dalam Negri.
Stuebe, A. (2020). Should Infants Be Separated from Mothers with COVID-19? First,
Do No Harm. Breastfeeding Medicine, 15(5).
https://doi.org/10.1089/bfm.2020.29153.ams
Surasmi,Asrining,dkk.2003. Perawatan Bayi Resiko Tinggi.Jakarta: EGC.
Tim Pos Kesehatan.2020. Buku Saku Covid-19.
World Health Organization. (2020). Mempertahankan layanan kesehatan esensial :
panduan operasional untuk konteks COVID-19. Panduan Interim.
https://www.who.int/docs/default-source/searo/indonesia/covid19/maintaining-
essential-health-services---ind.pdf?sfvrsn=d8bbc480_2
Yusna,Daulika.2020. Arti Kata Hadirmu,Nak.Yogyakarta: Stiletto Indie Book.