Anda di halaman 1dari 12

 

SEJARAH KORUPSI DI INDONESIA

MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah

Pendidikan Budaya Anti Korupsi

yang dibimbing oleh Ibu Sri Winarni,S.Pd,M.Kes.

Oleh

Kelompok 1

1.  Yulistya Osadani (1601300048) 


2.   Noviana Prastika Sari (1601300049) 
 
3. Bakti Putra Setiawan (1601300050) 
4.  Ivan Gilang Pratama (1601300051) 
5.  Meilysa Indah Wahyu N (1601300052) 
6.  Mohammad Rizky Ismail (1601300053) 

KEMENTRIAN KESEHATAN

POLITEKNIK KESEHATAN MALANG

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN BLITAR


 

Agustus 2017

iii
 

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan segala rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
makalah ini dengan tepat waktu. Makalah dengan judul “Sejarah
“ Sejarah Korupsi di
Indonesia”” ini kami susun untuk memenuhi tugas makalah PBAK yang dibimbing
Indonesia
oleh Ibu Sri Winarni,S.Pd,M.Kes.

Kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini.

Semoga dengan adanya makalah ini dapat memberikan banyak informasi,


 pengetahuan dan wawasan yang lebih luas kepada kita semua. Kami tahu
 bahwa makalah ini mempunyai banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat kami butuhkan.

Blitar, Agustus 2017

Penyusun

ii
 

DAFTAR ISI 

HALAMAN JUDUL ...........................................


.................................................................
............................................
.............................................
.............................
......

KATA PENGANTAR ............................................


..................................................................
............................................
............................................
...................... ii

DAFTAR ISI ............................................


..................................................................
............................................
.............................................
....................................
............. iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ...........................................


.................................................................
............................................
.............................................
.......................1
1

1.2 Rumusan Masalah .....................................................


...........................................................................
.............................................
...............................1
........1

1.3 Tujuan Penulisan .........................................


...............................................................
............................................
.............................................
.......................1
1

BAB II TEORI

2.1 Sejarah Perjalanan Korupsi di Indonesia ..................................


........................................................
.....................................2
...............2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .........................................


...............................................................
............................................
.............................................
...............................6
........6

3.2 Saran . ..........................................


................................................................
............................................
....................................
.............. .......................6
.......................6

DAFTAR RUJUKAN ............................................................


..................................................................................
.............................
....... .......................7
.......................7

iii
 

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sejarah korupsi di Indonesia terjadi sejak zaman Hindia Belanda, pada masa
 pemerintahan Orde Lama, Orde Baru dan Orde Reformasi. Pemerintahan rezim
Orde Baru dan Orde Reformasi. Pemerintahan rezim Orde Baru yang tidak
demokratis dan militerisme menumbuhsuburkan terjadinya korupsi di semua
aspek kehidupan dan seolah-olah menjadi budaya masyarakat Indonesia. Jika
 pada masa Orde Baru dan sebelumnya korupsi lebih banyak dilakukan oleh
kalangan elit pemerintahan, maka pada Era Reformasi hampir seluruh elemen
 penyelenggara Negara sudah terjangkit “virus korupsi” yang sangat ganas. 
ganas.  
Istilah Korupsi pertama sekali hadir dalam khasanah hukum Indonesia dalam
Peraturan Penguasa Perang Nomor Prt/Perpu/013/1958 tentang Peraturan
Pemberantasan Korupsi. Kemudian, dimasukkan juga dalam Undang-Undang
 Nomor 24/Prp/1960 tentang Pengusutan Penuntutan dan Pemeriksaan Tindak
Pidana Korupsi, yang kemudian sejak tanggal 16 Agustus 1999 digantikan oleh
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 dan akan mulai berlaku efektif paling
lambat 2 (dua) tahun kemudian (16 Agustus 2001) dan kemudian diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tanggal 21 November 2001.

1.2 Rumusan Masalah
  Bagaimana sejarah perjalanan korupsi di Indonesia?

1.3 Tujuan Penulisan
  Untuk mengetahui sejarah perjalanan korupsi yang terjadi di Indonesia.  

 
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perjalanan Korupsi di Indonesia

1.  Pra Kemerdekaan


a.  Masa Pemerintahan Kerajaan : singosari, majapahit, demak, dan banten.
Gejala korupsi dan penyimpangan kekuasaan masih di dominasi para
kalangan elit bangsawan, sultan, dan raja. Sedangkan rakyat kecil nyaris
 belum pernah melakukan korupsi.

 b.  Masa Kolonial Belanda.


  Perilaku korupsi bukan hanya oleh masyarakat nusantara saja, akan
tetapi orang belanda, portugis, dan jepang pun gemar mengkorup
harta-harta korpsnya, institusi atau pemerintahannya.
  Budaya yang sangat tertutup dan penuh keculasan tersebut turut
menyuburkan budaya korupsi di indonesia, seperti kebiasaan
mengambil upeti (pajak) dari rakyat.

c.  Pasca Kemerdekaan


  Pada era kepemimpinan presiden soekarno tercatat 2 kali membentuk
Badan Pemberantasan Korupsi yakni, Panitia Retooling Aparatur
 Negara (PARAN) dan operasi Budhi dipimpin oleh Abdul Haris
 Nasution.

  Panitia Retooling Aparatur Negara (PARAN) sebagai Badan
Pemberantasaan Korupsi mengharuskan pejabat mengisi formulir
daftar kekayaan pejabat tersebut.
  Usaha Panitia Retooling Aparatur Negara (PARAN) akhirnya
mengalami deadlock   karena kebanyakan pejabat berlindung di balik

Presiden, sehingga diserahkan kembali ke Pemerintah (kabinet


Juanda).
d.  Orde Lama
   Pada tahun 1963 melalui keputusan presiden No 275 Tahun 1963,
upaya pemberantasan korupsi kembali digalakkan dengan membentuk

lembaga yang bertugas meneruskan kasus-kasus korupsi di


 pemerintahan.
   Dalam kurun waktu 3 bulan sejak operasi Budhi dijalankan, keuangan
negara dapat di selamatkan sebesar kurang lebih Rp.11 milyar, jumlah
yang cukup signifikan untuk kurun waktu itu.
   Selang beberapa waktu kemudian, soebandrio mengumumkan
 pembubaran operasi Budhi yang kemudian di ganti namanya menjadi
Komando Tertinggi Retooling Aparat Revolusi (KOTRAR), yang
mana diketuai langsung oleh presiden Soekarno.

e.  Pasca Kemerdekaan


  Pada pidato kenegaraan tanggal 16 agustus 1967, Soeharto
menyalahkan rezim orde lama yang tidak mampu memberantas
korupsi. Pidato tersebut memberi isyarat bertekad untuk membasmi
korupsi sampai keakar-akarnya. Sebagai wujud di bentuk Tim
Pemberantasan Korupsi (TPK)
  Pada tahun 1970, pelajar dan mahasiswa melakukan unjuk rasa
memprotes kinerja Tim Pemberantasan Korupsi (TPK), yang mana
 perusahan-perusahaan negara dalam hal ini Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) disorot sebagai sarang korupsi, akhirnya presiden soeharto
membentuk komite empat.

f.  Orde Baru


   Pembentuk komite empat beranggotakan tokoh-tokoh tua yang
dianggap bersih dan berwibawa seperti Prof. Johannes, IJ Kasimo, Mr.
Wilopo dan A Tjokroaminoto yang mempunyai tugas utama adalah
membersihkan antara lain Departemen Agama, Bulog, CV Waringin,
PT Mantrust, Telkom, dan Pertamina.
  Ketika laksamana sudomo diangkat sebagai Pangkopkamtib,

dibentuklah Operasi Tertib (Opstib) yang bertugas antara lain


memberantas korupsi. Seiring dengan berjalannya waktu operasi tertib
(Opstib) pun hilang ditiup angin tanpa bekas.

g.  Era Reformasi


  Presiden BJ Habibie mengeluarkan Undang-Undang Nomer 28 Tahun
1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
KKN berikut pembentukan berbagai komisi seperti KPKPN, KPPU,
atau Lembaga Ombudsman.

  Presiden Abdurrahman Wahid membemtuk Tim Gabungan


Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK). Badan ini dibentuk
dengan Keppres dimasa Jaksa Agung Marzuki dan dipimpin Hakim
Agung Andi Andojo, namum ditengah semangat menggebu-gebu
untuk memberantas korupsi dari anggota tim, melalui suatu  judicial
review   Mahkamah Agung, TGPTPK akhirnya dibubarkan. Sejak itu
review
indonesia mengalami kemunduran.
  Proses pemeriksaan kasus dugaan korupsi yang melibatkan
konglomerat Sofyan Wanandi dihentikan dengan Surat Perintah
Penghentian Penyidikan (SP3) dari Jaksa Agung Marzuki. Akhirnya ,
Gus Dur didera kasus Buloggate dan menyebabkan Gus Dur lengser.
  Presiden Megawati pun menggantikannya melalui apa yang disebut
sebagai kompromi politik.

  Berdasarkan data ICW Kemenkes merupakan lembaga yang paling


 besar merugikan negara, yakni Rp. 249,1 milyar. Ada 9 kasus
k asus korupsi
yang berhasil ditindak aparat penegak hukum di kementrian tersebut.
Selanjutnya, 46 kasus korupsi terjadi di dinkes baik di tingkat provinsi
maupun kabupaten atau kota. Ada juga 55 kasus kesehatan di RS dan 9
di puskesmas.
  Mulai tahun 2003 s.d 2014 yaitu kerjasama KPK dengan PPATK,
BPK, Polri, dan Kejaksaan Agung.
  Data dari Suara Merdeka.com, money politik sangat rawan terjadi
dalam pemilu 2014, mayoritas publik mengaku bersedia menerima
 pemberian uang dari Caleg/Partai sebesar 69,1%

h.  Reformasi
Pada kenyataannya upaya untuk memberantas korupsi tidak semudah
membalikkan telapak tangan. Korupsi dapat menghambat proses
 pembangunan negara kearah yang lebih baik, seperti ketidakberdayaan
hukum dihadapan orang kuat, minimnya komitmen dari elit pemerintahan

menjadi faktor penyebab mengapa KKN masih tumbuh subur di


indonesia.
Peran mahasiswa pada institusi pendidikan tenaga kesehatan dituntut
untuk ikut berpartisipasi dalam memberantas korupsi. Untuk itu melalui
 pemahaman yang baik tentang arti korupsi
ko rupsi serta bagaiman dampak
dampa k negatif
korupsi terhadap kesejahteraaan rakyat, maka mahasiswa diharapkan
menjadi salah satu pilar utama di negeri ini, yang akan dapat membantu
memberantas penyakit korupsi ditengah-tengah masyarakat.

 
6

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sejarah perjalanan korupsi di indonesia sudah terjadi sejak masa pemerintahan
kerajaan serta berlanjut hingga kemasa kolonial belanda setelah masa penjajahan
 berakhir perjalanan korupsi di indonesia masih berlanjut hingga sekarang.
Pemerintah sudah melakukan upaya pemberantasan korupsi melalui badan yang
di bentuk pemerintah seperti pada masa pasca kemerdekaan di bentuk Panitia
Retooling Aparatur Negara (PARAN), pada masa orde baru di bentuklah operasi
tertib (opstib) sedangkan pada masa era reformasi dibentuk Tim Gabungan
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (TGPTPK) yang bertugas sebagai
 pemberantas korupsi di negara ini.
 Namun untuk memberantas korupsi tidaklah mudah seperti membalikkan telapak
tangan karena budaya korupsi sudah mendarah daging pada bangsa Indonesia. Semua
itu karena hukum tidak sama dengan keadilan, hukum datang dari otak manusia
 penguasa, sedangkan keadilan datang dari sanubari rakyat.

3.2 Saran
Untuk itu peran generasi muda diperlukan dalam partisipasi pemberantasan
korupsi, kita sebagai mahasiswa pada institusi pendidikan tenaga kesehatan di
harapkan menjadi salah satu pilar di negeri ini yang akan dapat membantu
memberantas penyakit korupsi yang ada di Indonesia. 

DAFTAR RUJUKAN

Djazuli, A. 2014. Sejarah Korupsi DiIndonesia, (daring),


(digilib.unila.ac.id/5387/7/BAB%20I.pdf ),
), diakses 1 Agustus 2017.
Sumantri, U. 2014. Pelatihan
2014. Pelatihan TOT Tenaga Kependidikan Tentang Pendidikan
 Budaya Anti Korupsi. Jakarta:
Korupsi. Jakarta: Pusat Pendidikan Dan pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes RI. 
RI. 
8

Anda mungkin juga menyukai