Anda di halaman 1dari 4

Nama : Bella Apricya Nirmala Saefudin

Nim : A02020020
Kelas : 2A D3 Keperawatan

FARMAKOLOHI MASA KEHAMILAN

Selama kehamilan terjadi perubahan fisiologis shg berakibat pada terapi obat. Semua sistem
dalam tubuh terpengaruh selama kehamilan. Farmakokinetik obat berubah selama kehamilan,
misal: berkurangnya motilitas sal cerna akan menaikkan penyerapan obat. Ikatan protein dg obat
pd kehamilan akan naik shg menaikkan kadar obat yg tdk berikatan dg protein. Hal tsb di atas
hrs diperhatikan krn dosis obat pd kehamilan mestinya diturunkan.
 Efek obat pada embrio, fetus, atau neonatus
a. Sangat bervariasi
b. Tidak berefek.
c. Kecil
d. Serius, meracuni janin
e. Terjadi aborsi spontan
f. Kematian janin
g. Malfungsi pada janin
h. Kelainan fisik janin
Obat yg diminum wanita hamil dan menyususi punya potensi besar untuk terpapar ke janin atau
bayi lewat plasenta atau air susu
 Terapi obat pada kehamilan harus
a. Sangat mempertimbangkan untung-rugi
b. Tidak ada obat yg benar-benar aman
c. Gunakan sesingkat mungkin
d. Pertimbangkan perawatan pada obat
e. Sebisa mungkin hindari pemakaian obat pada trimester pertama
f. Hindari polifarmasi (banyak obat)
 Kategori obat untuk wanita hamil menurut FDA (amerika)
a. Obat Kategori A: adalah golongan obat yang pada studi (terkontrol) pada kehamilan
tidak menunjukkan resiko bagi janin pada trimester 1 dan trimester berikutnya. Obat
dalam kategori ini amat kecil kemungkinannya bagi keselamatan janin.
b. Obat Kategori B: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan tidak menunjukkan resiko bagi janin. Belum ada studi terkontrol pada
wanita hamil yang menunjukkan adanya efek samping, kecuali adanya penurunan
fertilitas pada kehamilan trimester pertama, sedangkan pada trimester berikutnya tidak
didapatkan bukti adanya resiko.
c. Obat Kategori C: adalah golongan obat yang pada studi terhadap sistem reproduksi
binatang percobaan menunjukkan adanya efek samping bagi janin. Sedangkan pada
wanita hamil belum ada study terkontrol. Obat golongan ini hanya dapat dipergunakan
jika manfaatnya lebih besar ketimbang resiko yang mungkin terjadi pada janin.
d. Obat Kategoti D: adalah golongan obat yang menunjukkan adanya resiko bagi janin.
Pada keadaan khusus obat ini digunakan jika manfaatnya kemungkinan lebih besar
dibanding resikonya. Penggunaan obat golongan ini terutama untuk mengatasi keadaan
yang mengancam jiwa atau jika tidak ada obat lain yang lebih aman.
e. Obat Kategori X: adalah golongan obat yang pada studi terhadap binatang percobaan
maupun pada manusia menunjukkan bukti adanya resiko bagi janin. Obat golongan ini
tidak boleh dipergunakan (kontra indikasi) untuk wanita hamil, atau kemungkinan dalam
keadaan hamil.
CONTOH OBAT KATEGORI A Folic acid * Pyridoxine (vitamin B6), Riboflavin *masuk
kategori C jika dosisnya melebihi US RDA*, Thiamine (vitamin B1) *masuk kategori C jika
dosisnya melebihi US RDA*, Thyroglobulin, Thyroid hormones, Vitamin D *masuk kategori D
jika dosisnya melebihi US RDA*, Vitamin E *masuk kategori C jika dosisnya melebihi US
RDA*.Vitamin A oral
 Farmakologi saat kehamilan
a. Antidepresan
b. Gastritis
c. Antibiotik
d. Antidiare
e. Antimuntah
f. Antifungi
g. Flu atau commond cold
h. Antivirus
i. Laxative
j. Nsaid
k. Antihipertensi
l. Antidiabetes
m. Salep
 Antibiotik
a. Antibiotik gol beta laktam aman , termasuk amoxicilin,ceftriaxon, cefotaksim
b. Metronidazole, antibiotik untuk keputihan juga aman
c. Gol kuinolon, misalnya ciprofloxcacin tidak aman
d. Golongan makrolid, misalnya erytromisin, azitromisin aman
e. Antibiotik golongan beta laktam (Amoxicilin, ampicilin, Co amoksiklav relatif aman
untuk wanita hamil
f. Golongan kuinolon tidak aman
g. Golongan tetrasiklin
 Obat untuk ancaman abortus, ancaman kelahiran prematur, atau Abortus habitualis
a. Allylestrenol (preabor, premaston)
untuk orang yg beresiko terjadi abortus, belum ada riwayat abortus pemakaian 1 minggu.
Untuk orang yg beresiko lahir prematur, mungkin ada riwayat . Abortus habitualis, punya
riwayat abortus, pemberian minimal 1 bulan. Abortus tjd krn kelainan pd janin, kelainan
pd ibu, kelainan pd rahim, krn infeksi virus torch, gaya hidup ibu beresiko
 Obat Untuk menginduksi kelahiran
Jika kelahiran scr alamiah tdk bisa, misalnya
a. Kelahiran terlambat 1-2 minggu dari jadwal
b. Bayi tumbuh di bawah normal (kurang gizi)
c. Ibu mengalami kondisi khusus misalnya: hipertensi, kelainan plasenta, kelainan atau
penyakit paru-paru, diabetes, pre-klamsia
d. Ketuban sudah pecah, tapi proses kelahiran alamiah belum terjadi
e. Bayi kembar belum lahir setelah 38 minggu
f. Embrio / fetus meninggal dalam kandungan / uterus
 Oksitocin (Pytogen, Sintocinon, Pitocyn)
a. Secara alamiah akan muncul ketika proses kelahiran
b. Menimbulkan efek relaksasi ringan selama proses kelahiran
c. Membantu proses kelahiran dg cara memperkuat dan mempersering konstraksi uterus
d. Jika tetap belum bisa di bantu dg suntikan oxytocin sintetik
e. Jadi suntikan oxytoci dipakai bila :
f. Proses kelahiran terlalu lama
 Resiko Pemakaian
a. Jika respon ibu terhadap obat ini kuat, maka konstraksi yg di hasilkan berlebihan
b. Akibatnya akan mengurangi aliran darah ke bayi
c. Uterus terbuka, membahayakan bayi dan ibunya
 Misoprostol (Cytotec, Cytostol)
Adalah Obat yg juga di gunakan untuk menginduksi proses kelahiran. Jika kelahiran alamiah
terlalu lama. Di berikan secara oral atau intra vagina (dosis kecil). Kontraindikasi untuk
wanita hamil, bisa menyebabkan keguguran, bayi premature. Obat ini sebenarnya di gunakan
untuk mengurangi resiko gastritis pada pemakain NSAID
 Sectio Caesaria (SC)
Adalah suatu prosedur operasi untuk mengeluarkan bayi lewat abdominal jika bayi tdk bisa
dikeluarkan lewat vagina. Prosedur dilakukan saat kondisi ibu tersadar. Dengan menggunakan
anasthesi epidural atau spinal, mati-rasa terjadi di area dada sampai ke kaki. Dokter obsgyn
membuat sayatan di abdominal, uterus dan kantung ketuban terbuka, bayi di keluarkan lewat
abdominal. Proses recovery dan di rawat inap antara 2-5 hari. Di gunakan NSAID oral untuk
mengurangi nyeri. Sekitar 1/5 kelahiran bayi di AS lewat proses SC
 Methylergometrin : Indikasi
Perdarahan dalam masa nifas. Kekuatan otot rahim kurang untuk proses persalinan (Atonia).
Pembendungan getah nifas dalam rongga Rahim. Penanganan aktif stadium ke 3 proses
kelahiran
 Obat yg dikontraindikasikan ibu menyusui
a. Antineoplastik (obat kanker)
b. Ergotamin (obat migrain)
c. Bromokriptin (perlodel) dapat menghentikan asi
d. Obat imunosupressan (deksametason, methilprednisolon, methotrexat)
e. Amfetamin
f. Obat golongan narkotik (heroin, kokain)
g. Bromokriptin termasuk gol B untuk wanita hamil
 Contoh beberapa obat yg aman
a. Tetrasiklin (L2)
b. Kotrimoksazole (L3)
c. Acyclovir
d. Ibuprofen
e. acetaminophen

Anda mungkin juga menyukai