Anda di halaman 1dari 2

ASERSI MANEJEMEN

1. Asersis tentang keberadaan atau keterjadian


Menejemen memebuat asersi bahwa persediaan produk jadi yang tercantum dalam
neraca adalah tersedia untuk dijual. Begitu pula, manajemen mambuat asersi bahwa
penjualan dalam laporan laba-rugi menunju. sebagai contoh, manajemen membuat
asersi bahwa sediaan produk jadi yang tercantum dalam neraca adalah tersedia untuk
dijual. Begitu pula, manajemen mambuat asersi bahwa penjualan dalam laporan laba-
rugi menunjukkan pertukaran barang atau jasa dengan kas atau aktiva bentuk lain
(misalnya piutang) dengan pelanggan.
2. Asersi tentang kelengkapan
 semua transaksi dan akun yang seharusnya disajikan dalam laporan keuangan telah
dicantumkan di dalamnya. Sebagai contoh, manajemen membuat asersi bahwa
seluruh pembelian barang dan jasa dicatat dan dicantumkan dalam laporan keuangan.
Demikian pula, manajemen membuat asersi bahwa utang usaha di neraca telah
mencakup semua kewajiban entitas.
3. Asersi tentang hak dan kewajiban
Asersi tentang penilaian atau alokasi (valuation and allocation) berhubungan
dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai contoh,
manajemen membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga
pemerolehannya dan pemerolehan semacam itu secara sistematik dialokasikan ke
dalam periode-periode akuntansi yang semestinya. Demikian pula, manajemen
membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca dinyatakan
berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
4. Asersi tentang penilaian atau alokasi (valuation and allocation) berhubungan
dengan apakah komponen-komponen aktiva, kewajiban, pendapatan dan biaya sudah
dicantumkan dalam laporan keuangan pada jumlah yang semestinya. Sebagai contoh,
manajemen membuat asersi bahwa aktiva tetap dicatat berdasarkan harga
pemerolehannya dan pemerolehan semacam itu secara sistematik dialokasikan ke
dalam periode-periode akuntansi yang semestinya. Demikian pula, manajemen
membuat asersi bahwa piutang usaha yang tercantum di neraca dinyatakan
berdasarkan nilai bersih yang dapat direalisasikan.
5. Asersi tentang penyajian dan pengungkapan (presentation and
disclosure) berhubungan dengan apakah komponen-komponen tertentu laporan
keuangan diklasifikasikan, dijelaskan, dan diungkapkan semestinya. Misalnya,
manajemen membuat asersi bahwa kewajiban-kewajiban yang diklasifikasikan
sebagai utang jangka panjang di neraca tidak akan jatuh tempo dalam waktu satu
tahun. Demikain pula, manajemen mambuat asersi bahwa jumlah yang disajikan
sebagai pos luar biasa dalam laporan laba-rugi diklasifikasikan dan diungkapkan
semestinya.
6. Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih besar di antara karyawan
departemen SDM. Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM.
Menstimulasi keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM. Menemukan masalah-
masalah SDM yang kritis.
7. Mengukur kesesuaian program dengan tujuan organisasi.
8. Produktivitas berasal dari kelompok karyawan yang tertantang diberdayakan,
memiliki
9. semangat dan dihargai.Manajer SDM sebagai pengendali fungsi harus mampu
mengarahkan
10. program-programnya pada berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan
produktivitas
11. karyawan sesuai dengan kebutuhan perusahaan.Keselarasan tujuan menjadikan
aktivitas
12. organisasi berjalan seirama dalam mencapai tujuan perusahaan secara
13. keseluruhan.Pemahaman terhadap tujuan perusahaan dan strategi pencapaiannya,
menjadi
14. dasar dalam penyusunan program setiap fungsi bisnis.SDM sebagai sumber
kekuatan
15. bersaing perusah
16.

Anda mungkin juga menyukai