Anda di halaman 1dari 1

Gastritis dapat mengalami kekambuhan yang disebabkan oleh adanya pengaturan kebiasaan

makan yang tidak baik dan juga dapat dipengaruhi oleh faktor stress
Stres dapat menimbulkan pengaruh yang tidak menyenangkan pada seseorang seperti dapat
meingkatkan resiko kesakikan, dapat mengganggu atau menghambat dalam proses pengobatan,
menyebabkan terjadinya kembali penyakit yang telah sembuh, atau menyebabkan erjadinya
suatu gejala baru dari kondisi umum medis. Selain itu, stres memiliki efek negatif melalui
mekanisme neuroendokrin terhadap saluran pencernaan sehingga berisiko meningkatkan
produksi asam lambung, misalnya pada beban kerja berat, panik tergesa-gesa. Kadar asam
lambung yang meningkat dapat mengiritasi mukosa lambung dan jika hal ini dibiarkan dapat
menyebabkan terjadinya peradangan mukosa lambung atau gastritis
Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa keluhan sakit pada penyakit gastritis paling banyak
ditemui akibat dari gastritis fungsional, yaitu mencapai 70-80% dari seluruh kasus. Gastritis
fungsional merupakan sakit yang bukan disebabkan oleh gangguan pada organ lambung
melainkan lebih sering dipicu oleh pola makan yang kurang sesuai, faktor psikis dan kecemasan
(Saydam, 2011).
Banyak penelitian yang menghubungkan kejadian gastritis dengan gangguan kejiwaan seperti
penelitian yang dilakukan Winata Fika Permata Sari tahun 2017 yaitu Hubungan Tingkat
Kecemasa Dengan Tingkat Keluhan Nyeri Ulu Hati pada pasien gastritis di Rumah Sakit
Harapan Ibu Purbalingga dalam penelitian ini didapatkan bahwa ada hubungan antara kecemasan
dengan kejadian gastritis (Sari, 2017
Pada usia produktif masyarakat rentan terserang gejala gastritis, dari tingkat kesibukan serta gaya
hidup yang kurang memperhatikan kesehatan serta stres yang mudah terjadi akibat pengaruh
faktor-faktor lingkungan yang bisa menyebabkan munculnya gejala gastritis. Meskipun itu tidak
jarang masyarakat masih beranggapan bahwa gastritis timbul hanya karena faktor asupan
makanan atau telat makan.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa penderita dengan penyakit gastritis dengan data
yang ada, dapat melatar belakangi untuk melakukan penelitian dengan judul Hubungan Stres
Dengan Kejadian Penyakit Gastritis Pada Kelompok Usia 20-45 Tahun Di Wilayah Kerja
Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda Tahun 2019. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu
mengetahui frekuensi stres dengan kejadian penyakit gastritis, mengetahui kejadian penyakit
gastritis, dan menganalisis hubungan antara stres dengan kejadian penyakit gastritis pada
kelompok usia 20-45 tahun di Wilayah Kerja Puskesmas Bengkuring Kota Samarinda Tahun
2019.
erdasarkan latar belakang dan fenomena yang sudah dijelaskan di atas, maka peneliti tertarik
untuk meneliti tentang ”Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Upaya Pencegahan
Kekambuhan Gastritis di Wilayah Kerja Puskesmas Gatak Sukoharjo.

Anda mungkin juga menyukai