Anda di halaman 1dari 2

Kepada rekan mahasiswa anda dapat berdiskusi materi inisiasi ke 6 dan silahkan menjawab beberapa

pertanyaan  berikut ini !.

1. Sebuah perusahaan memproduksi suatu produk dan biaya  produksi  sebesar Rp 30.000 adapun
komposisi biaya produksi terdiri dari: bahan baku, biaya tenga kerja, biaya overhead dan biaya
lainnya.  Dari rincian biaya tersebut Tentukan harga jual yang tepat untuk produk jika perusahaan
melakukan   atau ingin mark up 50%. Berapa harga jual ditetapkan ?

mark up dapat dirumusan : harga beli + mark up = harga jual. Jadi mark up ini adalah kelebihan
harga jual diatas harga belinya.

Biaya total + margin = Harga Jual

Margin= Rp. 30.000 x 50% = 15.000

Harga jual = 30.000+15.000 = 45.000

Jadi, untuk harga jual adalah Rp. 45.000

2. Apa yang dimaksud dengan peak load pricing jelaskan dan berikan contohnya!

Peak-load princing merukapan metode penentuan harga bagi komoditasi dengan sifat non storable
dan nilai ekonomi serta pola permintaannya berfluktuasi secara periodik (Crew, et al. dalam
Lipezynksi et al., 2005). Strategi ini didasarkan pada fakta bahwa di sejumlah pasar, permintaan
terhadap poduk berfluktuasi, dalam artian bervariasi pada jam-jam yang berbeda setiap harinya
atau bervariasi pada hari-hari atau masa-masa tertentu setiap tahunnya. Peak-load princing dapat
didefinisikan sebagai suatu struktur penentu harga dimana perusahaan menerapkan harga produk
yang lebih tinggi pada masa ramai (peak periode) dan harga yang lebih rendah masa sepi (off-
peak periode). Dalam kondisi ini, perusahan penyedia produk tersebut menerapkan pembedaan
harga (differensiasi harga) antara masa padat (peak period) dan masa sepi (off-peak period).

Contoh : Saat bulan Ramadhan harga pakaian melambung tinggi karena kondisinya masyarakat
banyak mencari pakaian buat lebaran sedangkan harga pakaian pada bulan biasanya lebih
rendah/murah.

3. Jelaskan  perbedaan two part tariff dan diskriminasi harga derajat satu? 

Tarif dua bagian (TPT) adalah bentuk diskriminasi harga di mana harga suatu produk atau
layanan terdiri dari dua bagian - biaya sekaligus serta biaya per unit. Secara umum, teknik
penetapan harga seperti itu hanya terjadi di pasar yang sebagian atau seluruhnya monopolistik .
Ini dirancang untuk memungkinkan perusahaan menangkap lebih banyak surplus konsumen
daripada dalam lingkungan penetapan harga yang tidak diskriminatif. Tarif dua bagian juga
mungkin ada di pasar kompetitif ketika konsumen tidak yakin tentang permintaan akhir mereka.
Konsumen klub kesehatan, misalnya, mungkin tidak yakin tentang tingkat komitmen mereka di
masa depan terhadap rejimen olahraga.

Diskriminasi harga adalah kebijaksanaan untuk memberlakukan harga jual yang berbedabeda
untuk satu jenis barang yang sama di segmen pasar yang berbeda. Diskriminasi harga terjadi jika
produk yang sama dijual kepada konsumen yang berbeda dengan harga yang berbeda, atas dasar
alasan yang tidak berkaitan dengan biaya. Dengan melaksanakan sistem diskriminasi harga,
perusahaan monopoli memperoleh sebagian dari surplus konsumen yang sesungguhnya akan di
peroleh oleh pembeli pada keadaan-keadaan tersebut. Diskriminasi harga derajat 1 dilakukan
dengan cara menerapkan harga yang berbeda-beda untuk setiap konsumen berdasarkan
reservation price (Willingness To Pay) masing-masing konsumen dibedakan pada kemampuan
daya beli masing-masing konsumen.

Anda mungkin juga menyukai