PROPOSAL
Oleh :
NURINDAH SARI
70200115087
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Hipotesis .................................................................................................
D. Fokus Penelitian dan Deskripsi Fokus ....................................................
E. Kajian Pustaka..........................................................................................
F. Tujuan Penelitian...................................................................................14
BAB II TINJAUAN TEORITIS ...............................................................................
A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan Usia Dini....................................16
B. Masalah Yang Terjadi Pada Kehamilan Usia Dini................................20
C. Faktor-Faktor Penyebab Kehamilan Usia Dini......................................20
D. Tinjauan Umum Tentang Persalinan Prematur......................................21
E. Dampak Persalinan Prematur.................................................................25
F. Diagnosis Persalinan Prematur..............................................................25
G. Kerangka Teoritis...................................................................................26
H. Kerangka Konsep...................................................................................27
BAB III METODE PENELITIAN ...........................................................................
A. Jenis Penelitian dan Lokasi Penelitian ..................................................29
B. Pendekatan Penelitian ...........................................................................29
C. Informan Penelitian ...............................................................................30
D. Sumber Data ..........................................................................................30
E. Metode Pengumpulan Data ...................................................................31
F. Instrumen Penelitian .............................................................................31
G. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ..................................................31
H. Pengujian Keabsahan Data.....................................................................32
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................33
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
Persalinan juga dapat didefinisikan secara medis sebagai kontraksi uterus yang
teratur dan menimbulkan dorongan yang kuat untuk melahirkan janin melalui
sekitar 830 wanita diseluruh dunia meninggal setiap harinya akibat komplikasi
yang terkait dengan kehamilan maupun persalinan dan sebanyak 99% diantaranya
Angka Kematian Ibu mencapai 239 per 100.000 kelahiran hidup, dibandingkan
dengan negara maju yang hanya mencapai 12 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,
2018).
bayi per tahun. Hanya 1,5% persalinan terjadi pada usia kehamilan kurang dari 32
minggu dan 0,5% pada kehamilan kurang dari 28 minggu. Hal tersebut
2007).
AKI di Indonesia dalam data Kemenkes pada tahun 2016 terdapat sekitar 305
per 100.000 kelahiran hidup (Astuti, 2016). Salah satu program yang dicanangkan
2
mengurangi kematian anak, dari 93 kematian anak dari 1.000 anak di bawah 5
tahun menjadi sepertiganya pada Sulawesi selatan meningkat menjadi 99,36 per
1.000 Kelahiran Hidup, AKI mencapai 153 orang per 100.000 kelahiran hidup.
Sedangkan AKB terbanyak (48%) terjadi pada bulan pertama atau masa
Demikian juga dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Gowa, AKI yang didapatkan
sebanyak 14 orang atau 111 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB yang
Bayi (1 per 1000 kelahiran) terjadi pada tahun 2015 (Dinkes, 2016).
AKI diakibatkan karena risiko yang dihadapi oleh ibu selama masa
maternal yang dapat mempengaruhi kesehatan ibu hamil meliputi terlalu muda
usia ibu untuk melahirkan (usia < 20 tahun), terlalu tua usia ibu saat melahirkan
(usia > 35 tahun), terlalu banyak jumlah anak (anak > 4 orang), dan terlalu rapat
pada ibu hamil maupun pada janin itu sendiri yang merupakan faktor risiko dari
terjadinya kelahiran prematur. Ibu dan anak yang dilahirkan dapat mengalami
berbagai masalah kesehatan dikarenakan ibu belum siap secara mental dan fisik
organ janin ketika dilahirkan yang mengakibatkan banyaknya organ tubuh yang
belum dapat bekerja secara sempurna. Hal ini mengakibatkan bayi prematur sulit
3
menjalankan kehamilan ibu yang masih berusia remaja yang sangat membutuhkan
Terjemahnya:
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, dan eras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa
yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
yang sangat besar bagi perkembangan anak sehingga anak akan selamat dari
jilatan api neraka. Maka dasar utama yang diletakkan adalah dasar-dasar tingkah
laku dan budi pekerti (akhlak) anak didik dan Islam datang untuk menjaga
4
gangguan, juga menjaga untuk kelurusannya serta memberikan peran penting bagi
Berdasarkan data sekunder dari Rumah Sakit Khusus Daerah Ibu dan
Pertiwi Kota Makassar jumlah persalinan prematur tahun 2018 ibu yang berumur
<20 Tahun berjumlah 28 orang dan pada tahun 2019 mengalami peningkatan
kasus persalinan prematur pada ibu yang berumur <20 Tahun yang berjumlah 33
orang.
Sejumlah gangguan pada ibu akan berdampak pada pertumbuhan janin dan juga
masa perkembangan kehamilan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian Mengenai Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di
B. Rumusan Masalah
adalah “Apakah Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di
1. Fokus Penelitian
5
usia dini di RSKD ibu dan anak pertiwi kota Makassar yang ada beberapa
2. Deskripsi Fokus
Faktor risiko kejadian persalian prematur pada usia dini ibu merupakan
Ibu dengan usia dini <20 Tahun dan memiliki penyakit tertentu seperti
diabetes, gangguan ginjal, tekanan darah tinggi, dan anemia selama masa
kehamilan.
b. Stres Psikologik
adalah tekanan yang dialami oleh ibu pada saat mengalami persalinan
prematur.
Ibu dengan usia dini <20 Tahun yang memiliki riwayat perssalinan
prematur
Indeks masa tubuh yang dimaksud adalah ibu yang memiliki indeks
e. Usia Ibu
6
Usia ibu yang dimaksud adalah ibu yang berusia <20 Tahun.
9
D. Kajian Pustaka
No Nama Karakteristik Responden
Judul Penelitian
Peneliti Jenis Penelitian Variabel Sampel Hasil
1 A’bidah Usia Ibu Dan Analitik Usia Ibu, 182 Hasilpadapenelitian ini adalah terdapat
Baana Kejadian Observasional, Persalinan Responden hubungan antara usia ibu dengan kejadian
Syarif, Persalinan Desain Preterm persalinan preterm dengan p-value 0,002
Sabar Preterm Penelitian ini dengan tingkat keeratan sebesar 0,227
Santoso, menggunakan (rendah).
Hesty Studi Cross
Widyasih Sectional
(2017)
2 Marnie C Gambaran Deskriptif Persalinan 31 Hasil penelitian dan bahasan dapat
Ondang, Persalinan Retrospektif Prematur, Responden disimpulkan bahwa insidensi remaja yang
Eddi Permatur Pada dengan Kehamilan melahiran prematur di RSUP Prof. Dr. R.
Suparman, Kehamilan menggunakan Remaja D. Kandou Manado periode 1 Januari-31
Hermie Remaja Di RSUP data rekam Desember 2015 sebesar 14,15%, paling
M.M. Pof Dr.R.D. medik pasien di banyak pada kelompok usia 18-19 tahun
Tendean Kandou Manado Instalasi Rekam dan sudah menikah. Persalinan pada
(2015) Periode 1 Januari- Medik dan Buku remaja paling banyak terjadi pada usia
31 Desember Partus VK kehamilan aterm dengan penyulit tertinggi
2015 RSUP. Prof. Dr. yaitu ketuban pecah dini dan presentasi
R. D. Kandou kepala tinggi.
Manado
10
3 Putri Puspa Hubungan Usia Analitik Preterm, 1.877 Ibu Dari 1.877 responden, Ibu yang memiliki
Lestari, Ibu Beresiko Observasional, Usia Ibu melahirkan usia beresiko yaitu 35 tahun sebanyak 291
Ignatius Dengan Angka Desain selama 3 (15.5%). Untuk kejadian preterm di
Hapsoro Kejadian Penelitian ini tahun di dapatkan 31 kejadian (sangat prematur = 6
Wirandoko, Preterm Di menggunakan Puskesmas kejadian, premetur sedang = 12 kejadian,
Dadan Wilayah Studi Cross Gunung dan borderline premature = 13 kejadian)
Ramadhan Puskesmas Sectional Sari, dengan usia ibu beresiko sebanyak 17
Apriyanto Perkotaan (Studi Kesambi responden dan usia ibu yang tidak beresiko
(2016) Observasi di dan Jalan sebanyak 14 responden. Di dapatkan nilai
Puskesmas Kembang p value 0.000 dan rasio prevalens 3.812.
Gunung Sari, Kota
Kesambi, dan Cirebon
Jalan Kembang
Kota Cirebon)
4 Novalia Hubungan Umur, Kuantitatif. Umur, 77 Hasil penelitian didapatkan hasil analisis
Widiya Paritas Dan Paritas, Responden dengan uji chi-square ada hubungan umur
Ningrum, Kejadian Anemia Kejadian ibu (p= 0,001 < α=0,05), paritas (p= 0,000
Nurhamidi, Dengan Kejadian Anemia, < α=0,05) dan kejadian anemia (p= 0,003
Yusti Persalinan Kejadian < α=0,05) dengan kejadian persalinan
(2017) Prematur Di Persalinan preterm. Nilai OR umur (OR=2,515),
RSUD Dr. H. Preterm. paritas (OR=2,940) dan kejadian anemia
Moch. Ansari (OR=2,604).
Saleh
Banjarmasin
Tahun 2016
11
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa telah ada penelitian sebelumnya yang
usia dini di RSKD ibu dan anak pertiwi kota Makassar hubungan. Namun,
penelitian ini akan mengkaji lebih dalam mengenai faktor risiko kejadian
persalinan prematur pada kehamilan usia dini di RSKD ibu dan anak pertiwi
kota Makassar . Disamping itu, penelitian ini juga terdiri atas variable penyakit
E. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui faktor risiko
kejadian persalinan prematur pada kehamilan usia dini di RSKD ibu dan anak
2. Tujuan Khusus
Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di RSKD Ibu
Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di RSKD Ibu
pada ibu dengan Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia
d. Untuk mengetahui antara indeks masa tubuh pada ibu dengan Faktor
Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di RSKD Ibu dan
e. Untuk mengetahui hubungan antara usia dini pada ibu dengan Faktor
Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia Dini di RSKD Ibu dan
F. ManfaatPenelitian
1. Manfaat Teoritis
teori berkaitan dengan Faktor Risiko Kejadian Persalian Prematur Pada Usia
2. Manfaat Praktisi
Dapat menambah referensi bagi perpustakaan dan menjadi data awal bagi
peneliti selanjutnya.
TINJAUAN TEORITIS
spermatozoa dan ovum kemudian dilanjutkan dengan midasi atau impalantasi, bila
dihitung dari saat fertilasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan
2010:213).
Kehamilan usia dini (usia muda/remaja) adalah kehamilan yang terjadi pada
remaja putri berusia <20 tahun. Kehamilan tersebut dapat disebabkan oleh karena
280 hari atau 40 minggu atau 9 bulan 7 hari, dihitung dari hari pertama haid
terakhir (Manuaba, 2010). Dalam masa reproduksi, usia di bawah 20 tahun adalah
pertumbuhan berakhir pada usia 20 tahun, dengan alasan ini maka dianjurkan
sehat untuk hamil dan melahirkan adalah usia 20-30 tahun, jika terjadi kehamilan
di bawah atau di atas usia tersebut maka akan dikatakan beresiko akan
(Manuaba, 2010).
masalah karena pertumbuhan tubuhnya belum sempurna, kurang siap dalam sosial
ekonomi, kesulitan dalam persalinan, atau belum siap melaksanakan peran sebagai
c. Ingin anak
d. Ingin berperan
e. Faktor hubungan
f. Keinginan untuk meniru saudara yang sedang hamil pada usia remaja
Banyak dampak yang dapat mempengaruhi remaja hamil usia muda, yang
berbeda dengan menolak anak. Seorang wanita dapat saja tidak suka hamil, tetapi
Periode kehamilan adalah suatu kondisi yang dipersiapkan secara fisik dan
psikologis untuk kelahiran dan menjadi orang tua.Kehamilan adalah suatu krisis
wanita tersebut harus siap memasuki suatu fase baru untuk bertanggungjawab dan
memberi perawatan. Konsep dirinya berubah, siap menjadi orang tua dan
pada ibu hamil usia dini berhubungan dengan kejadian abnormal yang dialaminya,
Efek psikologis pada kehamilan remaja putri adalah ibu takut mengalami
e. Perubahan Fisiologis
Respons emosi dan psikologis ibu hamil selama hamil termasuk menolak,
menerima, perubahan perasaan, dan perubahan citra tubuh seperti ibu merasa
tidak cantik lagi, ibu merasa suami tidak sayang lagi pada dirinya, takut suaminya
Stres pada ibu hamil tidak saja berakibat pada ibu tetapi juga berakibat
pada janin yang dikandungnya. Karena posisi janin yang berada di dalam rahim
dalam merespons apa yang sedang dialami oleh ibu. Berdasarkan penelitian, ibu
hamil yang mengalami stres akan meningkatkan resiko melahirkan bayi prematur,
melahirkan bayi yang lebih kecil. Bahkan bahaya stres pada ibu hamil dapat
mereka takut untuk melakukan hubungan seksual terutama pada trimester III.
Wanita yang hamil tanpa suami, ia mengalami perubahan peran dan matang
tua tunggal. Bahkan jika ia ingin melepas anaknya, ia harus tetap meneruskan
tersebut memerlukan dukungan dari keluarga. Keluarga dengan ibu hamil, perlu
mencari bantuan dan dukungan agar tidak terjadi konflik. Selama hamil, pasangan
informasi tentang cara menjadi orang tua. Ketersediaan dukungan sosial untuk
yang lain, terutama ayah dan ibu, kakek/nenek dan saudara yang lain juga harus
2008).
j. Sosial ekonomi
terpaksa bekerja. Namun sering kali mereka tereksploitasi, bekerja lebih dari 12
jam sehari, bekerja di perumahan tanpa dibayar hanya diberi makan dan pakaian,
Kehamilan pada masa remaja dan menjadi orang tua pada usia remaja
berhubungan secara bermakna dengan resiko medis dan psikososial, baik terhadap
ibu maupun bayinya. Faktor kondisi fisiologis dan psikososial intrinsik remaja,
pendidikan yang rendah, belum menikah, asuhan pranatal yang tidak adekuat akan
remaja meliputi :
b. Perilaku seksual remaja yang juga dapat dipengaruhi oleh alkohol dan
obat-obatan
g. Kemiskinan
spontan atau karena ada indikasi. Persalinan prematur secara spontan dapat terjadi
pada selaput ketuban yang masih intak atau karena ketuban pecah dini (preterm
terjadi karena kondisi yang terjadi pada ibu ataupun janin. Kondisi pada ibu yang
janin adalah karena pertumbuhan janin tehambat. Namun, kedua kondisin ini
dapat terjadi secara bersamaan. Dari semua kasus persalinan prematur yang
terjadi, 25% terjadi atas indikasi dan 75% terjadi secara spontan dimana 45%
dengan selaput ketuban yang masih intak dan 30% dengan kasus ketuban pecah
adanya kontraksi uterus, pendataran serviks, dan ketuban pecah. Perbedaan yang
paling mendasar antara persalinan aterm dan prematur adalah persalinan aterm
terjadi sebagai hasil proses fisiologis dari mekanisme umum persalinan sedangkan
persalinan prematur sebagai hasil proses patologis yang mengaktifkan salah satu
melibatkan proses anatomik, biokimia, imunologi, endokrin, dan hal klinis pada
ibu dan janin. Banyak klinisi lebih menekankan pada komponen uterus meliputi
menjadi:
Kurang lebih 1/3 dari kejadian persalinan prematur disebabkan oleh hal-
hal yang berkaitan dengan komplikasi medis obstertik tertentu misalnya pada
tetapi, 2/3 dari kejadian persalinan premature tidak diketahui secara jelas
kurang baik selama kehamilan, serta penggunaan obat seperti kokain atau alkohol
telah dilaporkan memainkan peranan penting pada kejadian prematur dan hasil
melainkan dengan peningkatan cedera otak pada bayi yang lahir prematur.
alkohol lebih dari satu gelas per hari dapat meningkatkan risiko persalinan
prematur sementara jika mengonsumsi alkohol kurang dari 4 gelas tiap minggu
Wanita usia muda cenderung mempunyai pasangan seksual yang lebih banyak dan
infeksi pada vagina, sementara wanita usia yang lebih tua cenderung mengalami
c. Faktor genetik
Kelainan prematur juga diduga sebagai suatu proses yang terjadi secara
familial karena sifat persalinan premature yang berulang dan prevalensinya yang
(PLA-2) yang melepaskan bahan asam arakidonat dari selaput amnion janin
dalam cairan amnion merangsang sel desidua untuk memproduksi sitokin dan
f. kehamilan ganda/gemeli
g. polihidramnion
2. Ibu
b. diabetes mellitus
c. preeklamsia/hipertensi
f. stress psikologik
perinatal, melainkan bayi prematur sering disertai kelainan, baik kelainan jangka
pendek maupun jangka panjang. Kelainan jangka pendek yang sering terjadi
duktus arteriosus. Adapun kelainan jangka panjang sering berupa serebral palsi,
Bayi yang lahir sebelum 32 minggu memiliki risiko yang sangat besar
akan kematian dan kesehatan yang buruk di masa kehidupannya, begitu juga
dengan bayi yang lahir di antara 32 sampai 36 minggu masih tetap memiliki
Diagnosis persalinan prematur adalah salah satu hal yang sulit. Diagnosis
dan perubahan seviks. Keadaan yang lebih sulit adalah ketika pasien mengalami
kontraksi yang regular tetapi dengan dilatasi serviks yang minimal. Bila pasien
(Chalermchockcharoenkit, 2002).
yaitu:
a. kontraksi yang berulang sedikitnya setiap 7-8 menit sekali atau 2-3 kali
c. perdarahan bercak
persalinan prematur
G. Kerangka Teoritis
Kerangka teori dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Persalinan Prematur
H. Kerangka Konsep
Kerangka pemikiran akan mengarahkan proses penelitian sesuai tujuan
Stress psikologik
Usia ibu
Variabel Dependen :
Variabel Independen
30
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
prematur pada kehamilan usia dini di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi. Penelitian
(gabungan), analisis data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih
2. Lokasi Penelitian
B. Pendekatan penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini yaitu studi kasus. Studi kasus ialah suatu
mendalam tentang suatu program, peristiwa, dan aktivitas, baik dalam tingkat
C. Informan Penelitian
sampling, yakni sebanyak 13 informan yang dalam penelitian ini ibu yang
berusia <20 tahun dan telah melahirkan secara premature. Informan utama
adalah ibu yang berusia <20 tahun. Sedangkan informan kunci adalah dokter,
perawat, bidan.
2. Ibu yang telah melahirkan premature di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi
D. Sumber Data
Terdapat berbagai sumber data dalam penelitian ini yang membantu dalam
kehamilan usia dini di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Kota Makassar diantaranya adalah
:
1. Data primer
observasi dan melakukan wawancara kepada Ibu yang berusia <20 Tahun yang
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain tidak langsung
diperoleh oleh peneliti. Biasanya data dari RSKD ibu dan anak pertiwi.
informan yang berada dilingkungan Ibu yang berusia <20 Tahun yang telah
2. Observasi
ke RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Kota Makassar terkait faktor risiko kejadian
persalinan prematur pada kehamilan usia dini di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi.
3. Dokumentasi
gambaran, notulen, dan lain sebagainya. Data yang dikumpulkan biasanya bersifat
sekunder, data yang didapatkan guna menunjang data yang langsung di peroleh dari
berkas yang berkaitan dengan gambaran umum RSKD Ibu dan Anak Pertiwi,
gambar/foto yang diambil saat melakukan wawancara atau salah satu dari yang telah
F. Instrument Penelitian
Instrument penelitian merupakan segala hal yang mendukung
sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, anlisis data,
2. Pedoman wawancara
3. Buku catatan
4. Perekam Suara
interaktif melalui proses data reduction, data display, dan verification. Sedangkan
Teknik analisis data mempunyai tahap yang harus dilakukan setelah proses
pengumpulan data untuk memperoleh informasi yang baik yaitu: (1) data reduction
(reduksi data), (2) data display (interpretasi data), (3) conclusion drawing/verification
(penarikan kesimpulan).
1. Reduksi data
hal-hal pokok, mengklasifikasikan data pada hal-hal yang penting, dicari tema
2. Penyajian data
bentuk uraian, bagan, hubungan antar variabel dan lain-lain. Dalam penelitian
34
prematur pada kehamilan usia dini di RSKD Ibu dan Anak Pertiwi Kota
Makassar.
3. Penarikan kesimpulan
proses analisis data dalam penelitiaan ini. Verifikasi data dilakukan dalam
data dalam penelitian ini adalah uji kredibilitas data. Uji kredibiltas dilakukan dengan:
DAFTAR PUSTAKA
Prawirohardjo S. Ilmu Kebidanan (4th ed). 2014. Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
Weku Rut. 2016. Hubungan indeks massa tubuh (IMT) awal kehamilan dengan luaran
Rineka Cipta.
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat DIY. 2015. Data Gender dan Anak
Gerry F., Levano, Kenneth J., Bloom, Stefen L., Hauth, John C., Gilstarp III, Larry C.,
Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Data Preterm. Makassar: Dinas
Shah, Rashed et al. 2014. Incidence and Risk Factor of Preterm Birth in Rural Bangladeshi
Varney, Helen., Kriebs, Jan M., Gegor, Carolyn L. 2006. Buku Ajar Asuhan Kebidanan.
Jakarta: EGC.
Usia dan Paritas dengan Kejadian Partus Prematurus di Rumah Sakit Panti Wilasa
Citarum Semarang tahun 2010. Jurnal Kebidanan, Volume 2 No.1, Oktober 2011.