Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“FUNGSI PENGAWASAN DAN PEMBINAAN DALAM LEMBAGA


PENDIDIKAN”
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“Manajemen Pendidikan”
Dosen Pengampu: Dian Eka Priyantoro, M.Pd

Disusun oleh :
Kelompok 4

Asyif Rayendra Aisyah (1901030009)


Hana Mery Diani (1901032016)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) METRO

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

TA.2021/2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb

Puji syukur senantiasa kami ucapkan kepada Allah swt, atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga makalah yang berjudul “Fungsi Pegawasan dan
Pembinaan dalam Lembaga Pendidikan” ini dapat terselesaikan dengan baik dan
tepat pada waktunya, guna memenuhi tugas pembuatan makalah mata kuliah
“Manajemen Pendidikan”.
Makalah ini dibuat dengan harapan agar yang membaca mendapatkan ilmu
yang bermanfaat serta membuka wawasan pembaca itu sendiri. Semoga makalah
ini dapat menambah pengetahuan kita, khususnya selaku penulis, kami sadar
dalam makalah ini masih banyak kekurangan dalam hal isi maupun penulisan,
oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar lebih
maju dimasa mendatang.

Waalaikumsalam wr.wb

Metro, 31 Maret 2022

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan......................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 3
A. Arti Pengawasan ......................................................................... 3
B. Langkah-langkah dalam Pengawasan dan Pembinaan................ 5

BAB III PENUTUP........................................................................................ 10


A. Kesimpulan.................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Langkah akhir dari proses pelaksanaan manajemen dalam sebuah
lembaga pendidikan adalah pengawasan (controling). Pengawasan
(controling) merupakan tahap evaluasi melalui pengontrolan, supervisi, dan
pengarahan. Pengawasan (controling) yang ideal dilakukan oleh pihak yang
berkompeten, berjalan melalui berbagai tahap dan berada pada sasaran yang
proporsional. Pengawasan dalam lembaga. pendidikan diarahkan pada
pelaksanaan program secara keseluruhan yang muaranya adalah kepada
perbaikan mutu lembaga pendidikan, baik sekolah, pesantren, madrasah
maupun lembaga pendidikan lainnya. Dengan demikian, pengawasan dalam
sebuah lembaga pendidikan sangat urgen, sehingga semua pihak yang
menjalankan pengawasan mesti memahami langkah-langkah dan strategi
pelaksanaannya, memahami titik perbedaan antara pengawasan dan
pengendalian, serta memahami tugas pengawas sebagai ujung tombak dalam
tugas pengawasan.
Pengawasan satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar, pertama dan
menengah lebih diarahkan untuk memiliki dan memahami tentang
pengawasan sebagaimana yang tertuang dalam peraturan menteri, bahkan
dituntut untuk mengamalkan isi dari peraturan tersebut oleh para tenaga
pendidik dan kepada setiap pengawas sekolah dalam melakukan supervisi.
Hasil yang ingin dicapai dalam pelaksanaan pengawasan ditunjukkan oleh
adanya peningkatan mutu pendidikan di sekolah, antara lain: mutu lulusan,
kualitas guru, kepala sekolah dan staf, proses pembelajaran, sarana dan
prasarana serta pengelolaan sekolah, implementasi kurikulum, sistem
penilaian, dan kinerja sekolah.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah arti dari pengawasan?
2. Apa saja langkah-langkah dalam pengawasan dan pembinaan?

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui arti pengawasan.
2. Untuk mengetahui langkah-langkah dalam pengawasan dan pembinaan.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti Pengawasan
Pengawasan atau controlling adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pemantauan, pengamatan, pembinaan, dan pengarahan
yang dilakukan oleh pimpinan lembaga pendidikan.1 Pengawasan merupakan
kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi
terlaksana sesuai dengan yang direncanakan dan merupakan kegiatan
mengoreksi dan memperbaiki apabila ditemukan penyimpangan yang akan
mengganggu pencapaian tujuan. Pengawasan merupakan fungsi manajemen
yang diperlukan dalam. mengevaluasi kinerja organisasi pendidikan untuk
menetapkan kemajuan sesuai arah yang dikehendaki.2
Berikut beberapa pengertian tentang pengawasan dari para ahli:
1. Hadari Nawawi mengartikan pengawasan sebagai kegiatan mengukur
tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat efisiensi pengguna metode
dan alat tertentu dalam usaha mencapai tujuan.
2. Muhammad Ismail Yusanto, mengartikan pengawasan sebagai suatu
upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi sesungguhnya
dengan standar yang telah ditetapkan itu; menentukan apakah ada
penyimpangan, mengukur signifikansi penyimpangan tersebut; dan men
tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua
sumberdaya perusahaan telah digunakan dengan cara yang paling efektif
dan efisien guna tercapainya tujuan organisasi.
3. George R. Terry, pengertian pengawasan adalah kegiatan lanjutan yang
bersangkutan dengan ikhtiar untuk mengidentifikasikan pelaksanaan
program yan harus sesuai dengan rencana.3
Dari beberapa pendapat para ahli di atas mengenai pengawasan
(controlling) dapat ditarik kesimpulan bahwasanya pengawasan adalah usaha

1
Andi Rasyid Pnanrangi, Manajemen Pendidikan (Makassar: Celebes Media Perkasa, 2017),
114.
2
Sri Kuswardani, Implementasi Supervisi Pendidikan (Semarang: Pilar Nusantara, 2020), 3.
3
Tasdin Tahrim, Pengantar Manajemen Pendidikan (Yogyakarta: Pohon Tua Pustaka, 2021),
65–66.

3
untuk mengukur tingkat efektivitas kerja personal dan tingkat efisiensi
pengguna metode dan alat tertentu yang dilakukan.
Tujuan pengawasan pendidikan adalah untuk mengembangkan situasi
belajar yang baik. Menurut Nurul Atika kegiatan pengawasan adalah proses
untuk meningkatkan kapasitas guru, dalam hal profesional yang mana
bertujuan untuk meningkatkan dan memepertahankan kemajuan anak-anak
dalam belajar, tujuan dari program pengawasan akan langsung diadopsi oleh
para guru.4
Fungsi pengawasan berhubungan erat dengan fungsi directing atau
commanding dalam mengendalikan penyelenggaraan organisasi sesuai
dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga
dapat menjamin berlangsungnya pelaksanaan kegiatan lembaga pendidikan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berjalan lancar, dan memperoleh hasil
yang optimal.5
Biasanya, kegiatan directing atau commanding dilakukan oleh pihak
pimpinan lembaga pendidikan disebabkan oleh keadaan berikut ini.
1. Etos kerja yang lemah.
2. Kerja sama dan komunikasi antar karyawan yang lamban.
3. Lemah dalam kecakapan melaksanakan tugas.
4. Lemah penguasaan metode kerja yang efektif dan efisien.
5. Kurang memahami tujuan dan program kerja.
6. Kurang menaati peraturan lembaga pendidikan.
7. Tanggung jawab dan pengabdian yang lemah.
8. Pimpinan kurang tegas, kurang berwibawa, dan lemah pengetahuannya.6
Pengawasan yang efektif berfungsi sebagai early warning system atau
sistem peringatan dini yang sanggup memberikan informasi awal mengenai
persiapan program, keterlaksanaan program dan keberhasilan program. Dunn
mempersiapkan program, keterlaksanaan program dan keberhasilan program.
Dunn memerinci 4 fungsi pengawasan yaitu: Eksplanasi, akuntansi,
pemeriksaan dan kepatuhan yang dijelaskan sebagai berikut :

4
Nisa Rahmaniyah Utami, Supervisi Pendidikan (Medan: Yayasan Kita Menulis, 2021), 6.
5
Hikmat, Manajemen Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia, 2009), 138.
6
Ibid., h. 139.

4
1. Fungsi eksplanasi: menjelaskan bagaimana kegiatan dilakukan.
Termasuk didalamnya hambatan dan kesulitan, serta alasan terdapatnya
perbedaan hasil-hasil dari suatu kegiatan;
2. Fungsi akuntansi: artinya melalui pengawasan dapat dilakukan auditing
terhadap penggunaan sumberdaya dan tingkat output yang dicapai. Hal
tersebut menjadi informasi yang bermanfaat untuk melakukan
perhitungan program lanjutan atau program baru yang memiliki relevansi
tinggi terhadap efektifitas program atau bahkan untuk pengembangan
program;
3. Fungsi pemeriksaan: menelaah kesesuaian pelaksanaan kerja nyata
dengan rencana;
4. Fungsi kepatuhan: menilai sejauhmana para pelaksana taat dengan aturan
sehingga dapat diketahui tingkat disiplin kerja pegawai dinilai dari
kepatuhan (compliance).7
Tugas manajer atau pimpinan lembaga pendidikan yang berhubungan
secara langsung dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya, yaitu fungsi
pengawasan, pembinaan, dan pengarahan. Fungsi pembinaan dilaksanakan
oleh pimpinan kesetiap unit kerja untuk menilai tingkat perkembangan dan
kemajuan kinerja pegawai serta pelaksanaan berbagai kegiatan lembaga
pendidikan. Tugas tersebut merupakan salah satu fungsi manajemen.
Pengawasan adalah fungsi yang berhubungan dengan pemantauan,
pengamatan, pembinaan, dan pengarahan yang dilakukan oleh pimpinan
lembaga pendidikan. Di perguruan tinggi, tugas pengawasan dilakukan oleh
lembaga khusus yang menangani semua aktivitas akademik, yaitu lembaga
penjamin mutu.8

B. Langkah-langkah dalam Pengawasan dan Pembinaan


Pengawasan (controlling), pengarahan (directing), dan pembinaan
(commanding) perlu dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan hal-hal
berikut :

7
Tasdin, op. cit. hlm 67.
8
Fadhilah, Manajemen Kesiswaan Di Sekolah (Pekalongan: NEM, 2018), 93.

5
1. Mengoordinasikan semua usaha dan program yang akan dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan.
2. Memperlengkapi kepemimpinan lembaga pendidikan.
3. Memperluas pengalaman pimpinan lembaga pendidikan.
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif dalam kependidikan.
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus terhadap kinerja
pelaksana program pendidikan.
6. Menganalisis situasi internal dan eksternal lembaga pendidikan.
7. Memberikan pengetahuan/skill pada setiap pelaksanaan program
pendidikan, dan
8. Membantu meningkatkan kemampuan kerja para pelaksana program
pendidikan, mulai dari guru dan dosen, pimpinan jabatan struktural, staf
administrasi, dan lainnya.
Bidang-bidang yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan controlling,
directing, atau commanding adalah sebagai berikut :
1. Bidang kepemimpinan, yaitu :
a. Menyusun rencana dan kebijakan bersama berkaitan dengan
pendidikan;
b. Mengikutsertakan pekerja dalam berbagai kegiatan pendidikan;
c. Memberikan bantuan kepada para karyawan dalam menghadapi dan
memecahkan persoalan-persoalan kependidikan;
d. Membangkitkan dan memupuk semangat para karyawan, atu
memupuk moral yang tinggi kepada para pelaksana lembaga
pendidikan;
e. Mengikutsertakan semua pekerja dalam menetapkan putusan-
putusan lembaga pendidikan;
f. Membagi-bagi dan mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab
kepada anggota kelompok, sesuai dengan fungsi-fungsi dan
kecakapan masing-masing;
g. Mempertinggi daya kreatif pada para karyawan organisasipelaksana
pendidikan, dan seluruh staf lembaga yang terlibat dalam
pelaksanaan program pendidikan.

6
h. Menghilangkan rasa mau dan rasa rendah diri karyawan sekolah
sehingga mampu meningkatkan keberanian mengemukakan
pendapat demi kepentingan bersama.
2. Human being relationship, yaitu :
a. Menjadikan kekurangan dan kelemahan masa lalu sebagai pelajaran
bagi masa yang akan datang; belajar dari kegagalan untuk
memperoleh keberhasilan;
b. Memotivasi dan merangsang kreativitas para karyawan untuk
memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi terhadap usaha-usaha
pengembangan lembaga pendidikan;
c. Membangun situasi dan kondisi musyawarah demokratis;
d. Membangun tenggang rasa, tepo seliro, dan saling menghargai
pendapat masing-masing dalam mencari dan menyamakan persepsi
yang baik guna kemajuan lembaga pendidikan;
e. Mewujudkan sikap saling memercayai dengan sesama personal di
sekelilingnya;
f. Melakukan pemberdayaan intelektual dan pencerdasan emosional
para pekerja, pelaksana pendidikan, pimpinan unit kerja tertentu.
3. Pembinaan proses kelompok, yaitu :
a. Mengenal masing-masing pribadi anggota kelompok, baik
kelemahan maupun kemampuan masing-masing;
b. Menimbulkan dan memelihara sikap percaya-memercayai antara
sesama anggota maupun antara anggota dan pimpinan;
c. Memupuk sikap dan kesediaan tolong-menolong;
d. Memperbesar rasa tanggung jawab para anggota kelompok;
e. Bertindak bijaksana dalam menyelesaikan pertentangan atau
perselisihan pendapat di antara anggota kelompok;
f. Menguasai teknik-teknik memimpin rapat dan pertemuan-pertemuan
lainnya.
4. Dalam bidang administrasi personal, yaitu :
a. Memilih personal yang memiliki syarat-syarat dan kecakapan yang
diperlukan untuk suatu pekerjaan;

7
b. Menempatkan personal pada tempat dan tugas yang sesuai dengan
kecakapan dan kemampuan masing-masing;
c. Mengusahakan susunan kerja yang menyenangkan dan
meningkatkan daya kerja serta hasil maksimal.
5. Dalam bidang evaluasi, yaitu :
a. Menguasai dan memahami tujuan-tujuan lembaga pendidikan secara
khusus dan terinci;
b. Menguasai dan memiliki norma-norma atau ukuran-ukuran yang
akan digunakan sebagai kriteria penilaian;
c. Menguasai teknik-teknik pekerjaan secara mendalam;
d. Megembangkan profesionalitas kerja dengan mengacu pada hasil
evaluasi.
Pengawasan dan pembinaan dalam lembaga pendidikan dilakukan
bertujuan untuk mengetahui efektif atau tidaknya pelaksanaan rencana
sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik.
Pengawasan berfungsi untuk meningkatkan disiplin kerja seluruh pelaku
pendidikan, bahkan pada umumnya untuk semua anggota organisasi.9
Menurut Murdick dalam Nanang, pengawasan merupakan proses dasar
yang secara esensial tetap diperlukan bagaimanapun rumit dan luasnya suatu
organisasi. Proses dasarnya terdiri dari tiga tahap, yaitu :
1. Menetapkan standar pelaksanan;
2. Pengukuran pelaksanaan pekerjaan;
3. Menentukan kesenjangan (deviasi) antara pelaksanaan dengan standar
dan rencana.10
Menurut Sutrisna dalam Syarifuddin, penilaian (dalam arti pengawasan)
dalam lembaga pendidikan dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai
berikut :
1. Memilih dan merumuskan apa yang akan dinilai;
2. Menetapkan kriteria;

9
Hikmat, op. cit. hlm 140-142.
10
Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2008),
101.

8
3. Menetapkan data yang diperlukan dan benar-benar berhubungan dengan
kriteria serta bagaimana data itu dapat diperoleh;
4. Interpretasi data berkenaan dengan kriteria yang telah ditetapkan.11

11
Syarifuddin, Manajemen Lembaga Pendidikan Islam (Jakarta: Ciputat Press, 2005), 166.

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengawasan atau controlling adalah fungsi manajemen yang
berhubungan dengan pemantauan, pengamatan, pembinaan, dan pengarahan
yang dilakukan oleh pimpinan lembaga pendidikan. Pengawasan merupakan
kegiatan monitoring untuk meyakinkan bahwa semua kegiatan organisasi
terlaksana sesuai dengan yang direncanakan dan merupakan kegiatan
mengoreksi dan memperbaiki apabila ditemukan penyimpangan yang akan
mengganggu pencapaian tujuan. Fungsi pengawasan berhubungan erat
dengan fungsi directing atau commanding dalam mengendalikan
penyelenggaraan organisasi sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan kebijakan
yang telah ditetapkan, sehingga dapat menjamin berlangsungnya pelaksanaan
kegiatan lembaga pendidikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, berjalan
lancar, dan memperoleh hasil yang optimal. Langkah-langkah dalam
pengawasan yaitu :
1. Mengoordinasikan semua usaha dan program yang akan dilaksanakan
oleh lembaga pendidikan.
2. Memperlengkapi kepemimpinan lembaga pendidikan.
3. Memperluas pengalaman pimpinan lembaga pendidikan.
4. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif dalam kependidikan.
5. Memberikan fasilitas dan penilaian yang terus menerus terhadap kinerja
pelaksana program pendidikan.
6. Menganalisis situasi internal dan eksternal lembaga pendidikan.
7. Memberikan pengetahuan/skill pada setiap pelaksanaan program
pendidikan, dan
8. Membantu meningkatkan kemampuan kerja para pelaksana program
pendidikan, mulai dari guru dan dosen, pimpinan jabatan struktural, staf
administrasi, dan lainnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Fadhilah. Manajemen Kesiswaan Di Sekolah. Pekalongan: NEM, 2018.


Fattah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2008.
Hikmat. Manajemen Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia, 2009.
Kuswardani, Sri. Implementasi Supervisi Pendidikan. Semarang: Pilar Nusantara,
2020.
Pnanrangi, Andi Rasyid. Manajemen Pendidikan. Makassar: Celebes Media
Perkasa, 2017.
Syarifuddin. Manajemen Lembaga Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Press,
2005.
Tahrim, Tasdin. Pengantar Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Pohon Tua
Pustaka, 2021.
Utami, Nisa Rahmaniyah. Supervisi Pendidikan. Medan: Yayasan Kita Menulis,
2021.

11

Anda mungkin juga menyukai