NPM : 2110631020039
KELAS : 2A
MATKUL: PENGANTAR BISNIS
ROTI KHARISMA
relation
4. Pemasaran :
Tahap perencanaan
1. Jenis Barang Yang di prodeksi : roti
2. Kualias Produk : sangat Baik
3. Jumlah Produk yang diproduksi : dari pasar 500/ pasar menginginkan ya 500 pcs roti tawar
dalam 1 tahun
Jadi 500 pasar x 500 pcs rori = 100.000 pcs roti per tahun
4. Jumlah roti tawar = 70 orang
5. Jumlah peralatan roti = 88 mesin roti
1 orang bisa dam 1 minggu = 100 pcs roti
6. Pekerja Yang dibutuh kan
- bagian produksi = 30 orang
- bagian Pemasaran = 30 orang
- bagian keamanan = 10 orang
Produksi
-penyediaan bahan baku = 4 orang
- pembuatan adonan = 7 orang
- pematangan = 5 orang
- penyajian = 5 orang
- pengemasan = 4 orang
4. PENGADAAN TENAGA KERJA
Menganalisis kebutuhan posisi dan posisi.
Merencankan proses rekrutmen
Pasang lowongan
Memproses lamaran kerja dan melakukan wawancara
Pilih kandidat yang cocok dan berikan kesempatan kerja
5. PROGRAM PELATIHAN PEGAWAI
Job Enrichment
Contoh pelatihan karyawan di perusahaan lainnya ialah bisa dengan melakukan job
enrichment. Pada dasarnya, program ini adalah penambahan tanggung jawab dan tugas dalam
posisi yang sama. Misalnya, karyawan yang menerima tugas tertentu atau proyek khusus di lintas
departemen atau di departemennya. Contohnya, karyawan memperoleh tugas untuk menggantikan
pimpinan atau atasannya yang melakukan dinas luar kota atau cuti. Pemilihan karyawan yang
mengikuti program ini biasanya dilihat dari kualitasnya dan paling menonjol dari karyawan
lainnya. Walaupun demikian, ada pula perusahaan yang mengadakan job enrichment ke semua
karyawannya yang satu level atau satu tingkat dengan tujuan untuk memeratakan kesempatan cara
mengembangkan karyawan.
Retraining (Pelatihan Ulang)
Pelatihan ulang atau retraining yaitu memberikan keahlian yang dibutuhkan oleh karyawan untuk
menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. Melalui hal ini, karyawan dapat lebih percaya diri
dalam menyelesaikan pekerjaan. Hal ini biasanya dilakukan untuk pelatihan bagi karyawan lama.
6. KOMPENSASI
Kompensasi Finansial secara Langsung
Kompensasi Finansial ini adalah berupa benefit seperti bayaran pokok
(gaji dan upah), bayaran prestasi, bayaran insentif (bonus, komisi,
pembagian laba/keuntungan, dan opsi saham), dan bayaran tertangguh
(program tabungan dan anuitas pembelian saham).
seorang karyawan biasanya sudah memiliki program pensiun di tempat dia bekerja.
Misalnya saja, dana pensiun manfaat pasti, khususnya bagi pegawai Aparatur Sipil Negara
(ASN), sedangkan iuran pasti bagi pegawai di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
perusahaan swasta. Sayangnya dana pensiun itu belum mencukupi. Idealnya, mereka harus
punya dana cukup besar untuk ditempatkan pada instrumen investasi minim risiko seperti
obligasi pemerintah maupun deposito yang bisa menghasilkan return setara biaya hidup di
masa pensiun. Dengan asumsi risiko bebas investasi (risk free investment) saat ini sekitar
6%, maka dana yang perlu dimiliki saat awal pensiun adalah sebesar 200 kali lipat biaya
hidup di masa pensiun. Dari situ kemudian dihitung berapa investasi yang diperlukan untuk
mencapai target tersebut.
Misalnya saja investasi dimulai sejak usia 30 tahun, maka porsi investasi sebanyak 12%
dari penghasilan dengan return 10% - 12% per tahun secara konsisten. Ambil contoh A
bergaji Rp 20 juta dan dia harus menabung di DPLK sebanyak 12% dari gaji atau setara Rp
2,4 juta. Jika diinvestasi secara rutin tiap bulan selama 25 tahun dengan return 10% per
tahun maka hasilnya adalah Rp 3,1 miliar. Dengan return 12% per tahun, maka hasilnya
adalah 4,5 miliar. Dari jumlah Rp 3,1 miliar jika diinvestasikan ke obligasi atau deposito
maka hasil bulanannya sekitar 16 juta. Di masa pensiun, masukkan dana ini ke obligasi atau
deposito. Maka hasilnya adalah Rp 16 juta – Rp 22 juta per bulan atau setara dengan gajinya
sekarang. Kalaupun hasilnya di bawah 10%, di saat pensiun nanti masih bisa menikmati
penghasilan bulanan belasan juta per bulan.