Kelas : 1A
NPM : 2110631020043
Tujuan Pengarahan
Tujuan pengarahan juga sebagai upaya untuk memberikan penjelasan serta
bimbingan yang di lakukan oleh seorang pemimpin sebelum dan selama
melakukan tugas, diantaranya:
a) Memprakarsai aksi
b) Alat motivasi
c) Mengintegrasikan upaya
d) Menyediakan stabilitas
e) Menaikan koping dengan perubahan
f) Penggunaan sumber daya secara efesien
g) Menghindari kemungkinan yang tak berarti
h) Membudayakan SOP (Standard Operational Procedure)
i) Menjamin kontribusi perencanaan
j) Membina disiplin kerja
Prinsip Pengarahan
Prinsip pengarahan menurut Kurniawan:
a) Memperlakukan pegawai dengan sebaik-baiknya
b) Mendorong pertumbuhan dan perkembangan manusia
c) Mananamkan pada manusia keinginan untuk melebihi
d) Menghargai hasil yang baik dan sempurna
e) Mengusahakan adanya keadilan tanpa pilih kasih
f) Memberikan kesempatan yang tepat dan bantuan yang cukup
g) Memberikan dorongan untuk mengembangkan potensi dirinya
Jeni-Jenis Pengarahan
Pengarahan Umum
Penggunaan pengarahan ini sangat bergantung pada preferensi manajer,
kemampuan untuk meramalkan keadaan serta tanggapan yang diberikan
oleh bawahannya. Pengarahan umum ini merupakan suatu pengarahan
yang diberikan dalam lingkup yang lebih luas terhadap suatu kegiatan.
Pengarahan Khusus
Sama halnya dengan pengarahan umum, pengarahan khusus merupakan
pengarahan yang sifatnya khusus hanya untuk beberapa hal yang dirasa
membutuhkan pengarahan yang mendetail.
Pengarahan Lisan
Pengarahan secara lisan tidak dapat ditolak, meskipun mereka tidak
sependapat tentang suatu pengarahan yang di berikan secara lisan.
Biasanya perintah ini digunakan untuk tugas yang diperintahkan
merupakan tugas yang sederhana, dan dalam keadaan darurat, bawahan
yang di perintah sudah pernah mengerjakan perintah, perintah itu dapat
selesai dalam waktu yang singkat, apabila dalam mengerjakan tugas itu
ada kekeliruan, tidak akan membawa akibat yang besar,
Pengarahan Tertulis
Pada umumnya perintah tertulis dapat di berikan dalam hal – hal sebagai
berikut:
a. Pada pekerjaan yang sulit, memerlukan keterampilan,
keterangan detail, angka – angka yang pasti dan terperinci.
b. Bila pegawai yang diperintah berada di tempat lain.
c. Tugas yang di perintah berlangsung dari suatu bagian ke bagian
yang lain.
d. Jika dalam pelaksanaan perintah itu, kesalahn yang terjadi dapat.
menimbulkan akibat yang besar.
Pengarahan formal
Perngarahan formal merupakan pengarahan yang diberikan oleh suatu
orang terhadap orang lain sesuai dengan format aktivitas atau tugas yang
telah ditetapkan dalam sebuah organisasi.
Pengarahan informal
2. Pengkoordinasian
Tujuan Pengkoordinasian
Tujuan Koordinasi merupakan daya upaya untuk menyinkronkan dan
menyatukan tindakan-tindakan sekelompok manusia. Menurut Siagian
(1993:110), tujuan dari koordinasi yakni:
Prinsip Pengkoordinasian
- Prinsip kesatuan arah dan tujuan.
- Prinsip kesepakatan tentang kegiatan atau tindakan yang harus
dilakukan masing-masing pihak, termasuk target dan jadwalnya.
- Prinsip ketaatan atau loyalitas.
- Prinsip saling tukar informasi tentang kegiatan, hasil yang dicapai dan
masalah yang dihadapi.
- Prinsip saling menghormati, saling percaya, dan saling membantu.
- Prinsip profesionalitas.
- Prinsip saling dapat dipercaya.
- Prinsip ketepatan penggunaan alat koordinasi.
- Prinsip efisiensi.
- Prinsip adanya koordinator atau pemimpin yang menggerakan dan
memonitor seluruh pelaksanaan kerjasama dalam organisasi dan
mengerti serta mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi.
Jenis-Jenis Pengkoordinasian
Koordinasi pada dasarnya dapat dibagi menjadi 2 klasifikasi utama, yaitu
dapat diklasifikasikan berdasarkan Ruang Lingkup dan berdasarkan Aliran
koordinasinya.