LANDASAN TEORI
2.1. Manajemen
pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya manusia untuk mencapai tujuan
Menurut Mary Paker Follet dalam Sule dan Kurniawan Saefullah (2018:5)
people”. Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan sesuatu melalui orang lain.
Menurut Nickels, McHugh and McHugh dalam Sule dan Kurniawan Saefullah
Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk mewujudkan tujuan organisasi
dasarnya merupakan seni atau proses dalam menyelesaikan sesuatu terkait dengan
pencapaian tujuan. Dalam penyelesaian akan sesuatu tersebut, terdapat tiga faktor yang
terlibat:
1. Adanya penggunanan sumber daya organsasi, baik sumber daya manusia maupun
tersebut meliputi sumber daya manusia, sumber daya alam, sumber daya keuangan
serta informasi.
Menurut Nickels, McHugh and McHugh dalam Sule dan Kurniawan Saefullah
1. Perencanaan atau Planing, yaitu proses yang menyangkut upaya yang dilakukan
strategi dan taktik yang tepat untuk mewujudkan target dan tujuan organisasi
strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan didesain dalam
sebuah struktur organisasi yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan
organisasi yang kondusif dan bisa memastikan bahwa semua pihak dalam
organisasi bisa bekerja secara efektif dan efesien guna pencapaian tujuan organisasi
2
3
dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi serta proses memotivasi agar semua
pihak tersebut dapat menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan
4. Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang dilakukan untuk
Spesialisasi menurut Henry Fayol merupakan sifat alamiah, terlihat pada setiap
yang lebih banyak dan lebih baik dengan usaha yang sama. Pembagian kerja
kelompok orang.
3
4
meminta kepatuhan. Henry Fayol membedakan authority atas personal authority dan
Untuk menjadi atasan yang baik, personal authority merupakan sesuatu yang tidak
dapat dipisahkan dan lengkap daripada official authority. Official authority merupakan
wewenang formal atau wewenang resmi, yang diterima dari instansi yang lebih tinggi.
Responsibility atau tanggung jawab adalah tugas dan fungsi-fungsi yang harus
dilakukan oleh seseorang pejabat dan agar dapat dilaksanakan, authority (wewenang)
harus diberikan kepadanya. Agar kepatuhan diperoleh dari bawahan, sanksi dapat
3. Dicipline (Disiplin)
yang sudah disetujui bersama antara pemimpin dengan para pekerja, baik persetujuan
sangat penting karena suatu usaha tidak akan mengalami kemajuan tanpa adanya
seorang atasan saja. Bila hal ini dilanggar, wewenang (authority) berarti dikurangi,
tidak mungkin melaksanakan instruksi yang sifatnya dualistis. Henry Fayol berkata,
4
5
rumah, di negara, instruksi yang sifatnya dualistis adalah sumber konflik yang tiada
Prinsip ini dapat dijabarkan sebagai: “One head and one plan for a group
activities having the same objective” itu merupakan persyaratan penting untuk
kesatuan tindakan, koordinasi dan kekuatan dan memfokuskan usaha. Henry Fayol
memperingatkan agar unity of direction (one head one plan) jangan dikaburkan dengan
unity of cammand (one employees to have orders from one superior only)
Gaji daripada pegawai adalah harga dari pada layanan yang diberikannya. Harus
adil, sejauh mungkin memberi kepuasan baik kepada pegawai maupun kepada
perusahaan. Tingkat gaji dipengaruhi oleh biaya hidup, permintaan dan penawaran
tenaga kerja, keadaan umum perusahaan, posisi ekonomi dari perusahaan dan
5
6
8. Centralization (Pemusatan)
pada suatu organisasi kecil sentralisasi dapat diterapkan akan tetapi pada organisasi
Bila terlihat adanya tekanan untuk memberi peranan yang lebih kepada bawahan
Scalar Chain (rantai skalar) adalah rantai daripada atasan bermula dari authority
terakhir hingga pada tingkat terendah. Garis kekuasaan (the line of authority) adalah
route (jalan) yang diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali
10. Order
Untuk ketertiban manusia ada formula yang harus dipegang yaitu, suatu tempat
untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya masing-masing. Bila diharapkan
adanya ketertiban dalam sebuah perusahaan, haruslah ada tempat yang tegas untuk
setiap pegawai dan setiap pegawai harus pada tempatnya yang telah ditetapkan. Lebih
lanjut ketentuan yang sempurna memerlukan bahwa tempat harus sesuai dengan
pegawai.
6
7
Sebagai seorang pegawai membutuhkan waku agar bisa pada suatu pekerjaan
baru, dan agar berhasil dalam mengerjakkannya dengan baik. Bila ia sudah mulai biasa
atau sebelumnya dia pindah, dia harus menyesuaikan diri lagi. Jika hal semacam ini
terus menerus terjadi, pekerjaan-pekerjaan tidak akan pernah dilakukan dengan baik.
hal-hal yang tidak diinginkan oleh karena itu stabilitas kondisi personalia perlu
mendapat perhatian.
pengalaman yang memuaskan bagi seseorang. Kesanggupan bagi berfikir ini dan
kemampuan melaksanakan adalah apa yang disebut inisiatif. Sumber kekuatan suatu
khususnya pada masa sulit oleh karena itu penting menggairahkan dan
7
8
Oleh karena itu segala usaha untuk merealisirnya. Untuk mengatasi masalah-
dalam penyelesaiannya, biasanya lebih mudah dan lebih cepat melakukannya secara
berdasarkan konsep dan teori yang ada. Ukuran efektifitas menjadi tolak ukur dalam
melakukan analisis suatu kegiatan atau program yang telah dilaksanakan. Efektifitas
tersebut, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, tergantung dari pada siapa yang
1. Pemahaman Program
Pemahaman program dalam hal ini, dapat berkaitan dengan sejauh mana kelompok
8
9
2. Tepat Sasaran
Tepat sasaran yaitu, dilihat dari adanya kesesuaian sasaran program dengan tujuan
yang telah ditentukan. Program yang telah dilaksanakan harus ditujukan kepada
sasaran yang kongkret, sehingga proses pelaksanaan program dapat berjalan dengan
efektif.
3. Tepat Waktu
Tepat waktu merupakan jangka waktu pelaksanaan program yang telah dilaksanakan
4. Tercapainya Tujuan
Tercapainya tujuan yaitu, diukur melalui pencapaian tujuan yang telah dilaksanakan
baik melalui pelatihan program, maupun dengan kegiatan lainnya yang mendukung
tercapainya program.
5. Perubahan Nyata
Dapat diukur, melalui sejauh mana pelaksanaan kegiatan program memberikan suatu
9
10
Tahun 2012 Pasal 1 ayat 15, bantuan sosial adalah pemberian batuan berupa
masyarakat yang sifatnya tidak secara terus menerus dan selektif dan yang bertujuan
transfer uang, barang atau jasa yang diberikan oleh Pemerintah Pusat/Daerah kepada
menjelaskan resiko sosial yang dimaksud ialah suatu kejadian atau peristiwa yang
individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat sebagai dampak krisis sosial, krisis
ekonomi, krisis politik, fenomena alam dan bencana alam yang jika tidak diberikan
dana bantuan sosial akan semakin terpuruk dan tidak dapat hidup dalam kondisi wajar.
tidak diatur dalam Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yaitu pasal 23A yaitu bantuan
sosial berupa uang kepada individu dan/atau keluarga sebagiamana dimaksud terdiri
dari bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang direncanakan dan yang
10
11
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari APBD dalam Lapananda
tidak stabil sebagai akibat dari krisis sosial, ekonomi, politik, bencana, atau
2. Lembaga Non Pemerintah bidang pendidikan, keagamaan dan bidang lain yang
1. Selektif, bahwa bantuan sosial yang hanya diberikan kepada calon penerima yang
harus memikili identitas yang jelas dan berdomisili dalam wilayah administratif
11
12
3. Bersifat sementara dan tidak terus menerus, kecuali dalam keadaan tertentu dapat
berkelenjutan. Dapat diartikan bahwa bantuan sosial dapat diberikan setiap tahun
meliputi:
minimal.
rehabilitasi.
12
13
minimal.
rehabilitasi.
Tahun 2011 diatur mengenai mekanisme untuk memperoleh dana bantuan sosial.
Untuk dapat memperoleh dana bantuan sosial yang harus dilakukan oleh para
pemohon :
13
14
daerah.
2. Kepala daerah menunjuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait untuk
melakukan evaluasi terhadap usulan tertulis tersebut. Jika disetujui oleh kepala
SKPD terkait maka akan diberikan rekomendasi kepada kepala daerah melalui Tim
uang dan/atau barang. Bantuan sosial berupa uang dicantumkan dalam Rencana
sedangkan bantuan sosial berupa barang dicantumkan dalam Rencana Kerja dan
perundang-undangan.
langsung, jenis belanja bantuan sosial, obyek belanja bantuan sosial, dan rincian obyek
14
15
Negara.”
berkelanjutan merupakan hal wajib yang harus dilakukan oleh setiap Negara.”
Krisis ekonomi di Indonesia yang terus berlangsung mulai tahun 1997 telah
kelola pemerintahan menunjukkan bahwa keduanya saling berkaitan satu sama lain.
15
16
tingkat efisiensi dan dengan mengeluarkan biaya dan tenaga yang paling sedikit.”
Menurut Nugroho dalam (Arifin, Nurdin & Yusnita, 2017) mengatakan bahwa:
dana bantuan haruslah benar-benar tertuju bagi daerah miskin dan penduduk miskin.
dengan menganggarkan belanja daerah dalam bentuk hibah dan bantuan sosial yang
Kepala Daerah.
16
17
Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pemberian hibah dan bantuan sosial mulai tahun anggaran 2012 harus berpedoman
mengeluarkannya tentu dengan maksud untuk menjadikan objek yang diatur dalam
aturan itu menjadi lebih baik. Begitupun dengan Permendagri Nomor 32 Tahun 2011,
dan bantuan sosial agar tercipta tertib administrasi, akuntabilitas dan transparansi
berkenaan dengan tindak lanjut dari kedua Permendagri tersebut yaitu perlunya
17
18
pelaporan serta monitoring dan evaluasi hibah dan bantuan sosial diatur lebih lanjut
2. Pemerintah Daerah dapat mengganggarkan hibah dan bantuan sosial apabila telah
3. Perturan Kepala Daerah harus menyesuaikan Peraturan Menteri ini, paling lambat
4. Dalam hal ini pengelolaan hibah dan/atau bantuan sosial tertentu diatur lain dengan
penerima dan besaran bantuan sosial diatur dalam Pasal 32 Permendagri Nomor 39
Tahun 2012 :
1. Pemerintah Daerah menetapkan nama daftar penerima dan besaran bantuan sosial
dengan Keputusan Kepala Daerah berdasarkan Peraturan Daerah tetang APBD dan
bantuan sosial yang tercantum dalam Keputusan Kepala Daerah, kecuali batuan
Dengan demikian, Perkada dan Kekada dalam pemberian hibah dan bantuan
sosial yang bersumber APBD merupakan persyaratan yang utama dalam memulai
penyaluran bantuan sosial. Daerah Kota Bekasi telah dibuat Peraturan Wali Kota
18
19
dana bantuan sosial. Bantuan sosial berupa uang dicatat sebagai realisasi jenis belanja
bantuan sosial pada PPKD dalam tahun anggaran berkenaan, sementara bantuan sosial
berupa barang dicatat sebagai realisasi obyek belanja bantuan sosial pada jenis belanja
barang dan jasa dalam program dan kegiatan pada SKPD terkait. Terkait dengan
penyaluran bantuan sosial kepada individu dan/atau keluarga yang tidak dapat
tersebut paling lambat tanggal 5 Januari tahun anggaran berikutnya, dengan memuat
nama penerima, alamat dan besaran bantuan sosial yang diterima oleh masing-masing
c. Pakta integritas dari penerima bantuan sosial yang menyatakan bahwa bantuan
d. Bukti transfer/penyerahan uang atas pemberian bantuan sosial berupa uang atau
bukti serah terima barang atas pemberian bantuan sosial berupa barang.
19
20
terhadap bantuan sosial bagi individu dan/atau keluarga yang tidak dapat direncanakan
sebelumnya.
bantuan sosial tersebut. Penerima bantuan sosial berupa uang menyampaikan laporan
penggunaan bantuan sosial kepada kepala daerah melalui PPKD dengan tembusan
kepala SKPD terkait. Penerima bantuan sosial bertanggung jawab secara formal dan
b. Surat pernyataan tanggung jawab yang menyatakan bahwa bantuan sosial yang
undangan bagi penerima bantuan sosial berupa uang atau salinan bukti serah
kepada kepala daerah paling lambat tanggal 10 bulan Januari tahun anggaran
20
21
monitoring dan evaluasi atas pemberian hibah dan bantuan sosial kemudian hasil
tembusan Kepala SKPD yang mempunyai tugas dan fungsi pengawasan. Dalam hal
hasil monitoring dan evaluasi terdapat penggunaan bantuan sosial yang tidak sesuai
dengan usulan yang telah disetujui, penerima bantuan sosial yang bersangkutan
“Pengawasan merupakan segala usaha dan kegiatan untuk mengetahui dan menilai
Peraturan Pemerintah No. 79 Tahun 2005 Pasal 1 tentang Pedoman Pembinaan dan
untuk menjamin agar Pemerintahan Daerah berjalan secara efisien dan efektif
21