Anda di halaman 1dari 13

TUGAS 2

MATA KULIAH : PERPIPAAN A

DOSEN : FUAD MAHFUD ASSIDIQ ST.,MT

JALIL
D081191011
TEKNIK KELAUTAN. A

DEPARTEMEN TEKNIK KELAUTAN


FAKKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2021
1. Cari tau macam-macam beserta pengertian dari komponen piping (velve, gasket,
fitting, flange)
2. Carilah suatu skema PFD atau P&ID, kemudian list symbol apa saja yang terkandung
didalamnya
3. Pilihlah 1 dan 6 regulasi perpipaan migas (di slide sebelumnya), kemudian baca
regulasi tsb lalu tuliskan apa saja yang kamu dapatkan (berupa poin-poin saja,
minimal 10 poin)

JAWAB

1. Sistem perpipaan memiliki beberapa komponen. Komponen tersebut bertujuan


untuk alat transportasi fluida dari penampung fluida ke penampung fluida lainnya.
Komponen sistem perpipaan terdiri atas beberapa bagian : velve, gasket, fitting,
flange, pipe, dan bolting. Berikut penjelasan dari bagian- bagian tersebut.

 VALVE (Katup)
Valves adalah alat untuk mengatur, mengarahkan atau mengontrol
aliran fluida dengan cara membuka, menutup, atau menghalangi sebagian.
Pada saat katup terbuka, maka fluida akan mengalir dari tekanan tinggi ke
tekanan yang lebih rendah. Terdapat banyak jenis valve, berikut diantaranya
yang banyak dipakai yaitu

1. Globe Valve
Valve jenis ini adalah jenis Valve yang digunakan untuk
mengatur laju aliran fluida dalam pipa. Prinsip dasar dari operasi
Globe Valve adalah gerakan tegak lurus disk dari dudukannya. Ada
beberapa jenis globe valve yaitu

 Globe Valve Desain Angle Patern (Pola Angle),


 globe valve Tee Pattern (Pola Tee)

 Globe Valve Desain Y Patern (Pola Y)

2. Ball Valve
Ball Valve adalah sebuah Valve atau katup dengan pengontrol aliran
berbentuk disc bulat (seperti bola/belahan). Bola itu memiliki lubang,
yang berada di tengah sehingga ketika lubang tersebut segaris lurus
atau sejalan dengan kedua ujung Valve / katup, maka aliran akan
terjadi. Ball valve ada 2 yaitu
 Full bore ball valve
Full bore ball valve adalah
tipe ball valve dengan
diameter lubang bolanya
sama dengan diameter pipa.

 Reduced Bore ball valve


Reduced bore ball
valves adalah jenis ball
valve yang diameter lubang
bolanya tidak seukuran
dengan ukuran pipa.

3. Butterfly Valve
Butterfly Valve adalah valve yang dapat digunakan untuk mengisolasi
atau mengatur aliran. Mekanisme penutupan mengambil bentuk sebuah
disksystem pengoperasiannya mirip dengan ball valve, yang
memungkinkan cepat untuk menutup. Butterfly Valve umumnya
disukai karena harganya lebih murah di banding valve jenis lainnya.

4. Check Valve
Check valve adalah alat yang digunakan untuk membuat aliran
fluida hanya mengalir ke satu arah saja atau agar tidak terjadi reversed
flow/back flow.
Jenis-jenis Check Valve
 Swing Check Valve
Check valve tipe ini terdiri
atas sebuah disk seukuran dengan
pipa yang digunakan, dan dirancang
menggantung pada poros (hinge
pin) di bagian atasnya
 Lift Check Valve
Penggunaan untuk fluida steam, gas,
maupun liquid yang mempunyai flow
yang tinggi. Dalam konfigurasinya
mirip dengan globe valve hanya saja
pada globe valve putaran disk atau
valve dapat dimanipulasi sedangkan pada lift check valve tidak
(karena globe valve adalah jenis valve putar dan control valve).

 Back Water Check Valve


Back water valve,
banyak digunakan pada sistem
pembuangan air bawah tanah
yang mencegah terjadinya aliran
balik dari saluran pembuangan
saat terjadi banji

 Swing Type Wafer Check Valve


Dalam penggunaan swing
check valve dan lift check valve
terbatasi hanya untuk pipa ukuran
besar (diameter DN80 atau lebih).

 Disk Check Valve


Valve jenis ini terdiri atas
body, spring, spring retainer dan
disc. Prinsip kerjanya adalah saat
terjadi foward flow, maka disk
akan didorong oleh tekanan fluida
dan mendorong spring sehingga
adacelah yang menyebabkan aliran

 Splitt Disk Check Valve


Check valve jenis ini adalah
terdiri dari disk yang bagian
tengahnya merupakan poros yang
memungkinkan disk bergerak seolah
terbagi dua bila didorong dari arah
yang benar (foward flow) dan
menutup rapat bila ditekan dari arah
yang salah (reverse flow).

5. Pressure Relief Device


Jenis valve yang
mekanismenya secara otomatis
melepaskan zat dari boiler,
Bejana tekan, atau suatu sistem,
ketika tekanan atau temperatur
melebihi batas yang telah
ditetapkan.

6. Plug Valve
Memiliki fungsi yang sama dengan
gatevalve yaitu dengan menutup atau
membuka aliran secara keseluruhan. Namun
beberapa pengaplikasian valve ini
digunakan untuk mengontrol aliran seperti
pada pengaliran gas.
7. Needle Valve
Pada dasarnya, jenis ini digunakan
pada instrument, gage dan meter line service.
Valve ini dapat digunakan untuk throtling
dengan sangat akurat serta dapat juga
digunakan pada tekanan tinggi dan temperatur
tinggi.
8. Diaghpragm Valve
Jenis valve ini sangat baik untuk
flow control dan penutupan aliran yang
sangat rapat walaupun di dalam pipeline
terkandung suspended solid. Diaphragm
valve cocok digunakan untuk fluida yang
korosif, fibrous materials, viscous material,
sludges, solids in suspension, gas dan udara bertekanan.

9. Pressure Reducing Valve


Sumber sistem tekanan yang
tinggi misalnya yang berasal dari
kompresor, pompa, tanki reservoir serta
sistem tekanan tinggilainnya yang
didistribusikan ke suatu sistem tertentu
akan terlebih dahulu dilakukan
penurunan sehingga sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan sistem, atau juga untuk kebutuhan keamanan dan
keselamatan penggunaan. Itulah fungsi utama dilakukan pemasangan
Pressure Regulating Valve (PRV).
10. Steam Traps Valve
Fungsi dari steam trap adalah untuk membuang
kondensat yang berasal dari perpipaan steam (uap)
tanpa adanya steam yang ikut terbuang. Ada 2 jenis
Steam Traps Valve yaitu float trap bucket trap, dan
inverted bucket trap
 GASKET

Gasket merupakan lapisan material yang dipasang diantara dua


permukaan benda (contohnya flange) imana di dalamnya terdapat fluida
bertekanan agar mencegah terjadinya kebocoran. Gasket biasanya dibuat
dari material metal dan non-metal
Beberapa jenis atau tipe gasket seperti
1. Spiral wound gasket,
Gasket ini bersifat fleksibel karena
dapat dilepas pasang. Oleh karena itu,
peletakannya tidak selalu padasambungan
dua buah objek.
2. Flat Gasket
Sesuai dengan namanya, gasket ini berfungsi
untuk mencegah kebocoran pada permukaan
objek yang rata. Pemasangan alat ini bisa pada
bagian luar maupun dalam sesuai dengan kebutuhan.
3. metal O-ring gasket,
Jenis gasket ini bersifat reusable atau bisa
digunakan kembali. Meski bisa dipakai lagi,
pastikan keadaan benda ini tidak memiliki
kerusakan. Jika terjadi kerusakan pada bagian
tertentu, gasket ini pun tidak dapat digunakan kembali.
4. metal U-ring gasket,
Jenis gasket selanjutnya adalah metal-u
ring yang umumnya dipasang pada
sambungan objek rata. Tidak hanya itu,
komponen ini juga mumpuni untuk
menyatukan dua benda sejajar.
5. Metal C-ring gasket,
Gasket jenis ini seringkali digunakan
pada low pressure dan low vacuum. Alat ini
memiliki kelebihan utama sebagai penyimpan
energi.
6. Metal spring-energizing rings.
Gasket metal spring energizing ring
memiliki sifat yang mirip dengan gasket metal
c-ring. Namun, yang membedakannya adalah
penggunaannya karena benda ini cenderung
self energizing.

 FITTING
Pipe Fittings merupakan komponen yang digunakan untuk menyambung dua
buah pipa atau lebih, terdiri atas 5 bagian yaitu: Fitting memiliki sifat tetap
yaitu
1) Fitting Elbow
Elbow adalah jenis fitting yang pertama,
elbow merupakan komponen pemipaan
yang berfungsi untuk membelokan arah
aliran.
2) Fitting Tee
Tee dalam fitting bertugas untuk
membagi aliran, adalah koneksi fitting
yang memiliki cabang. Biasanya
cabangnya ini ukurannya sama dengan
ukuran pipa utamanya, kita menyebutnya dengan straight tee.
3) Fitting Reducer
Reducer, sesuai namanya fitting jenis ini bertugas
untuk me-reduce (mengurangi) aliran fluida.
Mengurangi disini bukan seperti valve, tapi ukuran
pipanya saja yang berkurang.

4) Stub-in
Stub-in, adalah jenis fitting yang fungsinya
mirip dengan tee, yaitu membagi aliran.
Bedanya dengan tee, kalau tee adalah item
yang terpisah, ia mengabungkan beberapa pipa. namun kalau stub-
in, percabangan langsung dari pipa utamanya yang fungsinya
mengantikan reducing tee.

5) Fitting Cap
Pipe caps fitting berfungsi untuk
menghentikan aliran pada ujung pipa, fitting
ini di las langsung pada pipa utama.

 FLANGE (Alat penggabung ke komponen lain)


Flange Merupakan kompenen sambungan baut dimana dua buah atau lebih
pipa, equipment, fitting dan valve dihubungkan bersama-sama. Berikut
beberapa tipe flange diantaranya yaitu
a) Weld-Neck, adalah jenis flange yang paling banyak digunakan dalam
suatu kontruksi. Hal ini karena sifatnya yang lebih mudah
disambungkan dengan elemen pipa lainnya.
b) Slip-On Flanges, Tipe Flange ini disebut Slip-On karena hanya masuk
sebagian. Sedangkan sisi dalam dan luarnya akan melalui proses
welding (las).
c) Socked Weld Flange, Flange ini memiliki penahanan pada sisi luarnya.
Hal ini bertujuan untuk membuat pipa yang disambungkan ke
dalamnya tidak tembus keluar.
d) Lap Joint Flange, Jenis Lap-Joint Flange bisa diputar pada posisi
lubang baut. Namun, jenis inin tidak disarankan untuk fluida
bertekanan tinggi.
e) Threaded Flange, tipe flange ini menggunakan metode penyambungan
dengan cara ulir. Penggunaan flange ini biasanya pada plant atau
sistem yang rawan terhadap kebakaran.
f) Blind Flange, Blind Flanges pada dasarnya berfungsi untuk menutup
aliran. Cara kerjanya kurang lebih sama dengan fitting.

2. P&ID adalah gambar skematik yang digunakan untuk menggambarkan jalur


instrumen, pipa, dan sistem yang berada di lapangan.

Process Flow Diagram adalah gambar diagram alur aliran fluida dalam suatu plan
yang dilengkapi dengan simbol- simbol yang menunjukkan nama equipmen utama,
intrumen, dan anak panah (arrow) sebagai petunjuk kemana arah proses produksi
berlangsung.
Symbol yang ada pada proses PFD
- Centrifugal Pumps - Furnance
- Tank - Tower With Packing
- Minor Process - Cemtrifugal Pumps
- Globe Valve - Check Valve
- Flug - Butterfly
- Ball - Relief PRV
- Shell dan Tube Heat Excanger - Air Cooled Exchanger
- Turbing - Pump

3. Rangkuman Materi ASME B31.3 (Procces Piping)

 ASME B31.3 adalah standar atau regulasi (aturan) yang berisi persyaratan
dalam pekerjaan perpipaan. ASME B31.3 biasanya ditemukan di perusahaan
Perpipaan yang terdapat di perusahaan minyak bumi; pabrik kimia, farmasi,
tekstil, kertas, semikonduktor, dan kriogenik; serta suatu terminal pabrik.
 ASME B31.3 Ini mencakup bahan dan komponen, desain, fabrikasi, perakitan,
ereksi, pemeriksaan, inspeksi, dan pengujian perpipaan.
 Bahan dan komponen pada perpipaandan semua yang mengandung cairan
termasuk: bahan kimia mentah, setengah jadi, dan jadi; produk minyak bumi;
gas, uap, udara dan air; padatan terfluidisasi; refrigeran; dan cairan kriogenik.
 Aturan ASME B31.3 dalam sebuah pekerjaan prancangan sistem perpipaan
mencakup Pemilik, atau owner, Perancang atau designer, Pabrikan, perakit,
dan erector, Inspektur pemilik,
 Pemilik atau Owner sesuai dengan aturan B31.3 bertanggung jawab atas
proses instalasi yang di bangun atau di buat untuk memenuhi persyaratan
desain, konstruksi, pemeriksaan, inspeksi dan pengujian
 Perancang yang membuat desain atau bentuk bertanggung jawab atas desain
rekayasa Perpipaan yang dilakukan adalah memenuhi persyaratan KODE ini
serta persyaratan tambahan yang diberikan oleh Pemilik.
 Pabrikan, Perakit, dan Erektor, ketiga tersebut bertanggung jawab untuk
memasok bahan, komponen, dan pekerja yang memenuhi persyaratan dalam
dunia teknik
 Pemilik inspektur bertanggung jawab pemilik bahwa persyaratan untuk
Inspeksi atau untuk digunakan, pemeriksaan, dan Pengujian telah dipenuhi.
Selain itu, atauran yang dimaksud (Intent) menjadi kebutuhan engineering
dalam upaya merancang sistem perpipaan yang “aman” baik dari segi desain
maupun pemasangannya.
 Persyaratan Fluida service di ASME B31.3 : Dalam layanan fluida
menentukan dalam pemilihan dan penggunaan material, komponen dan
sambungan.
 Beberapa kategori fluida yang terdapat di ASME B31.3 : Fluid Service
Kategori D, Fluid Service Kategori M, Fluid Service Tekanan TinggI, Fluid
Service Normal
 ASME B31.3 tidak berlaku untuk persyaratan sebagai berikut :
1. Sistem perpipaan yang dirancang memiliki Tekanan Internal “Nol” atau di
atas “Nol tetapi di bawah 15 Psi (150 kPa)”, dan cairan tidak mudah
terbakar, tidak beracun dan juga tidak merusak jaringan manusia, dengan
suhu desain antara -29C (-20F) hingga 186C (366 F).
2. Power Boiler sesuai dengan BPV Code Section I dan External Piping
Boiler yang harus sesuai dengan B31.1
3. Tabung, header tabung, crossover, dan Manifold of Fire Heater, yang
berada di dalam kandang pemanas.
4. Pressure Vessel, Heat Exchanger, Pompa, Kompresor, dan peralatan
lainnya, termasuk Perpipaan Internal dan sambungan ke perpipaan
eksternal.

Anda mungkin juga menyukai