Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Leni Rahmawati

NIM : 857457175
KELAS : B
MATA KULIAH : Pembelajaran Kelas
Rangkap

JAWABAN TUTORIAL 1

1. Pembelajaran kelas rangkap perlu dipelajari di era digital ini karena dengan kemajuan
teknologi dewasa ini dapat mengatasi tantangan – tantangan yang dihadapi dalam
pembelajaran kelas rangkap seperti keterbatasan sarpas, murid, atau guru. Namun, guru perlu
lebih dulu memiliki pengalaman melakukan pendekatan pembelajaran aktif, sebelum
diperkenalkan dengan model pembelajaran kelas rangkap. Contohnya dimasa pandemic ini,
kelas rangkap disini bukan berarti merangkap beberapa tingkatan kelas menjadi satu
melainkan metode yang digunakan yang menggabungkan kelas tatap muka dan daring,
menjadi sebuah pilihan yang paling logis. Penyebab utamanya tak lain dan tak bukan adalah
isu kesehatan yang mau tak mau harus menjadi pertimbangan saat ini. Berikut ini adalah
sejumlah alasan utama pembelajaran kelas rangkap kian diperlukan di era digitalisasi ini.
 Pandemic covid 19 yang melanda dunia memaksa kita harus melakukan pembelajaran
daring demi melaksanakan protocol kesehatan.
 Mengurangi daring demi melaksanakan protocol kesehatan
 Mengurangi resiko kerumunan dan penyebaran covid-19
 Mudahnya integrase materi pembelajaran dengan berbagai media di internet
 Membantu menciptakan pembelajaran interaktif menjadi cara yang menarik perhatian
siswa.
 Membantu siswa untuk lebih melek digital
 Membantu mengembangkan potensi guru untuk meningkatkan kemampuan mengajar
dengan memanfaatkan teknologi yang menjadi kebutuhan, terutama di kota-kota besar.
 Menjangkau siswa-siswa yang terpisah jarak yang terlalu jauh secara fisik, dengan adanya
kelas rangkap, asalkan sarana dan prasarana mendukung, dapat mempermudah akses
pendidikan bagi siswa-siswa tersebut.
2. Prinsip-prinsip yang mendasari Pembelajaran Kelas Rangkap (PKR) terbagi 2, yaitu prinsip
umum dan prinsip khusus.
 Prinsip Umum
Ada 3 prinsip umum yang mendasari PKR, antara lain :
a. Perbedaan kemampuan individual murid yang harus diperhatikan guru
Dalam hal ini guru berperan untuk mengakomodasi kebutuhan individu murid sebagai
seorang yang unik dan membuuhkan perlakuan yang berbeda satu dengan yang lainnya
untuk mampu mencapai perkembangan yang maksimum. Mislanya perilaku terhadap
siswa kelas 1 tentu berbeda dengan perilakuan terhadap siswa kelas V dikarnakan pada
tingkat usia kelas 1 proses berpikir konkret lebih dominan, sedangkan siswa kelas V sudah
berpikir abstrak.
b. Membangkitkan motivasi belajar murid
Sebagaimana kita ketahui bahwa motivasi sangat penting dimiliki oleh setiap murid dalam
belajar. Motivasi mampu menjadi energy dan penyemangat yang dapat menggerakan
murid untuk belajar, yakni mengalami perubahan perilaku dari tidak tahu menjadi tahu.
Oleh karena itu, guru PKR harus senantiasa memotivasi murid-muridnya untuk mau
belajar baik dengan kehadiran gurunya maupun tanpa guru dengan belajar secara mandiri.
c. Belajar hanya terjadi jika murid aktif sehingga guru harus berusaha mengaktifkan murid.
Dalam proses belajar individualah yang aktif sehingga dalam PKR guru harus
membiasakan murudnya belajar mandiri. Guru dapat menumbuhkan proses belajar
mandiri dengan cara menciptakan iklim belajar yang baik, yaitu dengan Susana yang
hangat, menyenangkan, dan menarik.
 Prinsip Khusus
Ada 4 prinsip khusus dalam PKR, antara lain :
a. Keserempakan kegiatan pembelajaran
Dalam PKR kegiatan belajar mengajar terjadi secara serempak atau bersamaan. Kegiatan
tersebut harus memiliki makna, artinya kegiatan itu harus sesaui dengan kebutuhan murid
dan mempunyai tujuan yang sesuai dengan kurikulum.
b. Kadar waktu keaktifan akademik (WKA)
perlu kita ketahui bahwa kualitas dan lamanya kegiatan pembelajaran berlangsung
menentukan tinggi rendahnya kadar Waktu Keaktifan Akademik (WKA). PKR tidak
memberi toleransi pada banyaknya WKA yang hilang karena guru tidak terampil
mengelola kelas. Oleh karena itu, guru PKR harus pandai-pandai dalam mengelola kelas
karena guru mengajar lebih dari satu tingkatan kelas.
c. kontak psikologis guru dan murid yang berkelanjutan
guru PKR harus selalu berusaha menciptakan berbagai teknik atau cara untuk
membangkitkan motivasi muridnya dalam belajar dan memberikan perhatian kepada
muridnya. Kita ketahui bahwa guru PKR menghadapi dua kelas atau lebih pada saat yang
bersamaan. Peran guru disini adalah mampu menyakinkan muridnya bahwa guru selalu
berada bersama mereka. Oleh karena itu guru PKR harus pandai melakukan tindakan
pengelolaan, seperti menunjukan sikap tanggap dan peka, mengatur tempat duduk,
memberi petunjuk dengan jelas.
d. Pemanfaatan sumber secara efisieun
Guru PKR harus pandai dalam memanfaatkan berbagai jenis sumber secara efisieun.
Seperti, lingkungan belajar dan segala peralatan yang ada disekolah. Guru juga dapat
menunjuk murid yang pandai sebagai tutor sebaya sehingga dapat menghasilkan Waktu
Keaktifan Akademik yang tinggi (WKA).

3. Pembelajaran Kelas Rangkap 221 merupakan suatu model dalam menjalankan kegiatan
pembelajaran kelas rangkap, maksud 221 adalah terdiri dari 2 kelas 2 mata pelajaran dan 1
ruang kelas. Adapun cara menerapkan model 221, adalah:

a. Pada kegiatan pendahuluan ± 10 menit pertama, berikan pengantar dan pengarahan dalam
satu ruangan. Gunakan dua papan tulis atau satu papan tulis dibagi 2. Tuliskan topic dan
hasil belajar yang diharapkan dari kelas 1 dan 2. Ikuti dengan langkah-langkah untuk
masing-masing kelas yang akan ditempuh selama pertemuan itu ± 80 menit.
b. Pada kegiatan inti ± 60 menit berikutnya terapkan aneka metode yang sesuai untuk masing-
masing kelas. Selama kegiatan belajar berlangsung adakan pemantapan, bimbingan,
balikan sesuai keperluan. Terapkan prinsip wittiness, alertness, dan overlappongness.
Gunakan keterampilan dasar mengajar yang sesuai.
c. Pada kegiatan penutup ± 10 berdirilah didepan kelas menghadap kedua kelas untuk
mengadakan reviu atas materi dan kegiatan yang baru berlaku. Berikan komentar dan
penguatan sesuai keperluan. Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas atau apa saja
sebagai bahan untuk pertemuan berikutnya atau mungkin juga untuk hari berikutnya.

 Pada model pembelajaran kelas rangkap 222


Pada model pembelajaran kelas rangkap 222, guru menghadapi dua kelas. Misalkan
kelas V dan kelas VI, untuk mengajar mata pelajaran matematika dikelas V dan IPA di
kelas VI. Topik yang diajarkan tidak memiliki saling keterkaitan. Proses pembelajaran
berlangsung dalam dua ruangan berdekatan yang berhubungan dengan pintu. Langkah-
langkah pembelajaran dapat diperhatikan matrik berikut.

Penjelasan : untuk penerapan model ini, perlu diikuti petunjuk 221 sebagai berikut.

a. Pada kegiatan pendahuluan lebih kurang 10 menit pertama, satukan murid kelas V dan VI
dalam satu ruanggan yang tempat duduknya mencukupi. Berikan pengantar dan
pengerahan umum seperti dilakukan pada model PKR 221. Bila tidak mungkin bisa
menyatukan murid dalam satu ruangan, gunakan halaman/ teras dan bila tidak mungkin
lagi murid tetap diruang masing-masing tetapi guru berada dipintu yang hubungkan
antara dua kelas.
Pada kegiatan initi lebih kurang 60 menit berikutnya, terapkan aneka metode yang sesuai
untuk masing-masing kelas. Yang perlu diperhatikan adalah jangan sampai pada saat
guru sedang menghadapi kelas yang satu, kelas yang lain tidak ada kegiatan sehingga
murid rebut. Atur perpindanagan guru dari ruang ke ruang secara seimbang, artinya
jangan banyak menggunakan waktu di satu ruang. Ada saat dimana guru harus berfiri di
pintu penghubung.
b. Pada kegiatan penutup lebih kurang 10 menit terakhir berdirilah di pintu penghubung
menghadapi kedua kelas untuk mengadakan riview umum mengenai materi dan kegiatan
belajar yang baru berlak. Berikan komentar dan penguatan sesaui dengan keperlua.
Setelah itu berikan tindak lanjut berupa tugas untuk masing-masing kelas, kemudian
persiapan untuk jam pelajaran.
c. Sebaiknya untuk menerapkan model PKR 222 ini, aturlah tempat duduk murid
sedemikian rupa sehingga pandangan murid mengarah kedepan dan arahan pintu
penghubung/

Anda mungkin juga menyukai