Anda di halaman 1dari 10

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

IMUNISASI

Topik : Imunisasi

Sub bahasan : langkah awal menyehatkan anak

Sasaran : ibu-ibu yang mempunyai anak bayi dan balita 0-5 tahun

Hari/tanggal : Sabtu, 20 februari 2016

Pukul : 13.00 – 13.15 WIB

Waktu : 15 menit

Tempat : Dibalai desa anjun

Penyuluh : Mahasiswa Akper saifuddin zuhri Indramayu

I. Latar belakang
Berdasarkan data yang dimiliki polindes didesa Anjun kec. Pabean Kab.
Indramayu presentase ibu yang memiliki bayi dan balita 0-5 tahun pada tahun 2016
mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya sebesar 25% setelah disurvey
penyebab utama adalah kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat imunisasi dan
ketetapan dalam pemberian imunisasi.
II. Tujuan umum
Setelah medapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu diharapkan dapat
memotivasi keluarga untuk membawa anaknya balitanya ke posyandu maupun
polindes guna mendapatkan imunisasi lengkap.
III. Tujuan khusus
Setelah mendapatkan penjelasan tentang imunisasi ibu-ibu dapat :
- Menjelaskan pengertian dari imunisasi/ vaksin.
- Menjelaskantujuan imunisasi.
- Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
- Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.
- Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan
- Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi.
IV. Kegiatan penyuluhan

NO WAKTU URAIAN KEGIATAN KEGIATAN


KEGIATAN PENYULUHAN MASYARAKAT
1. 5 menit Pendahuluan Memperkenalkan Mendengar /memperhatikan
diri dan Mendengarkan
2. 5 menit Penjelasan menjelaskan
materi tujuan Bertanya
3. 3 menit Evaluasi Menjelaskan
materi memperhatikan
4. 2 menit Penutup penyuluhan
Tanya jawab
Menyimpulkan

V. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
VI. Media
1. Materi SAP
2. Leaflet
VII. Isi materi
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi.
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi
7. Cara pemberian imunisasi
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
9. keadaan yang timbul setelah imunisasi
10. tempat pelayanan imunisasi.
VIII. Evaluasi
a) Evaluasi struktur:
1. SAP sudah siap 1 hari sebelum kegiatan.
2. Alat dan tempat siap.
3. Sudah dibuat struktur.
4. Penyaji dan peserta siap.
b) Evaluasi proses:
1. Alat dan tempat sesuai rencana.
2. Peserta mampu menyimak dan merespon.
c) Evaluasi hasil:
Peserta mampu:
1. Menjelaskan pengertian dari imunisasi/ vaksin.
2. Menjelaskantujuan imunisasi.
3. Menjelaskan penyakit yang dapat dicegah dengan pemberian imunisasi.
4. Menjelaskan jadwal pemberian imunisasi.
5. Menjelaskan kapan imunisasi tidak boleh diberikan
6. Menjelaskan tempat pelayanan imunisasi
Pertanyaan :
1. Pengertian imunisasi
2. Tujuan imunisasi.
3. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi.
4. Jenis-jenis imunisasi.
5. Sasaran imunisasi.
6. Jadwal pemberian imunisasi
7. Cara pemberian imunisasi
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
9. keadaan yang timbul setelah imunisasi
10. tempat pelayanan imunisasi
Jawaban
1. imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan tubuh kepada bayi
atau balita serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu
2. membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/ anak terhindar dari penyakit tertentu
dan kalau terkena penyakit menyebabkan kecacatan atau kematian
3. Penyakit Tbc
Penyakit tbc sangat menular dan meyerang semua umur. Banyak terdapat pada
masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan
padat.
Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, terutama menyerang anak kecil.

Penyakit tetanus
Penyakit tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan semua masalah
yang cukup besar diindonesia karena banyak bayi baru lahir mati akibat penyakit
tersebut.

Penyakit polimeilitis
Polimeilitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan
kumuh.

Penyakit campak
Penyakitini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.

Hepatitis B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Ditandai :
- Mual muntah serta nafsu makan menurun
- Nyeri sendi, nyeri kepala, dan badan panas.

4. Jenis-jenis imunisasi
1. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
2. DPT : Memberi kekebalan pada penyakit difteri, batuk renjan, dan tetanus.
3. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
4. HB : memberi kekebalan padapenyakit hepatitis B
5. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
6. DT : memberi kekebalan padapenyakit tetanus
5. Sasaran imunisasi
a. Bayi 0-9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak
b. Anak SD kelas 1 untuk imunisasi DT
c. Calon pengantin dan ibu hamil untuk TT.
6. Jadwal pemberian imunisasi
a. BCG, polio : umur 2 bulan
b. DPT I : umur 3 bulan
c. HB I : umur 4 bulan
d. Polio II, DPT II : umur 4 bulan
e. HB II, Polio III, DPT III : umur 9 bulan
f. HB III, polio IV, campak : untuk SD kelas I
g. DT : untu SD kelas I
h. TT : untuk calon pengentin dan bumil
7. Cara pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun tetesan kedalam
mulut.
a. BCG : dengan suntikan kedalam kulit pada lengan atas sebelah
dalam.
b. DPT : suntikan kedalam otot di pangkal paha.
c. Campak : suntikan pada bawah kulit lengan kiri atas
d. HB : suntikan pada lengan.
e. DT/TT : suntikan kedalam otot pada lengan, paha, ataupun punggung.
8. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
Keadaan-keadaan dimana imunisasi tidak dianjurkan adalah :
a. BCG, tidak boleh diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang
sakit TBC dan panas tinggi.
b. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
c. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
d. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadakan dan panas tinggi.
9. Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi setelah berbeda pada masing-
masing imunisasi, seperti diuraikan dibawah ini:
a. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di
tempat suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka kecil.
b. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan
imunisasi, tetapi akan turun dalam 1-2 hari. Di tempat suntikan merah dan
bengkak serta sakit, walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh
sendiri.
c. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4-10 hari
setelah penyuntikan.
10. Tempat pelayanan imunisasi
a. Posyandu
b. Puskesmas
c. Bidan, dokter praktek.
d. Rumah bersalin.
e. Rumah sakit.
Materi
a. Pengertian
imunisasi adalah suatu usaha untuk memberikan kekebalan tubuh kepada bayi atau
balita serta ibu hamil terhadap penyakit tertentu
b. Tujuan
membentuk daya tahan tubuh sehingga bayi/ anak terhindar dari penyakit tertentu dan
kalau terkena penyakit menyebabkan kecacatan atau kematian.
c. Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
a. Penyakit Tbc
Penyakit tbc sangat menular dan meyerang semua umur. Banyak terdapat pada
masyarakat dengan ekonomi rendah, kurang gizi dan pada daerah perumahan padat.
b. Penyakit Difteri
Difteri merupakan penyakit menular, terutama menyerang anak kecil.
c. Penyakit tetanus
Penyakit tetanus menyerang semua umur, yang menyebabkan semua masalah yang
cukup besar diindonesia karena banyak bayi baru lahir mati akibat penyakit tersebut.
d. Penyakit polimeilitis
Polimeilitis sangat cepat menular di daerah perumahan padat dan lingkungan kumuh.
e. Penyakit campak
Penyakitini sangat menular dan menyerang hampir semua bayi.
f. Hepatitis B
Penyakit ini adalah penyakit menular yang menyerang semua umur. Ditandai :
- Mual muntah serta nafsu makan menurun
- Nyeri sendi, nyeri kepala, dan badan panas.

d. Jenis-jenis imunisasi
a. BCG : memberi kekebalan pada penyakit TBC
b. DPT : Memberi kekebalan pada penyakit difteri, batuk renjan, dan tetanus.
c. Polio : memberi kekebalan pada penyakit poliomielitis.
d. HB : memberi kekebalan padapenyakit hepatitis B
e. TT : memberi kekebalan pada penyakit tetanus
f. DT : memberi kekebalan padapenyakit tetanus
e. Sasaran imunisasi
a. Bayi 0-9 bulan untuk imunisasi BCG, polio, DPT, HB, dan campak
b. Anak SD kelas 1 untuk imunisasi DT
c. Calon pengantin dan ibu hamil untuk TT.
f. Jadwal pemberian imunisasi
1. BCG, polio : umur 2 bulan
2. DPT I : umur 3 bulan
3. HB I : umur 4 bulan
4. Polio II, DPT II : umur 4 bulan
5. HB II, Polio III, DPT III : umur 9 bulan
6. HB III, polio IV, campak : untuk SD kelas I
7. DT : untu SD kelas I
8. TT : untuk calon pengentin dan bumil
g. Cara pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dapat diberikan secara suntikan maupun tetesan kedalam mulut.
1. BCG : dengan suntikan kedalam kulit pada lengan atas sebelah dalam.
2. DPT : suntikan kedalam otot di pangkal paha.
3. Campak : suntikan pada bawah kulit lengan kiri atas
4. HB : suntikan pada lengan.
5. DT/TT : suntikan kedalam otot pada lengan, paha, ataupun punggung.
h. Kapan imunisasi tidak boleh diberikan
Keadaan-keadaan dimana imunisasi tidak dianjurkan adalah :
1. BCG, tidak boleh diberikan pada bayi yang menderita sakit kulit lama, sedang sakit
TBC dan panas tinggi.
2. DPT, tidak diberikan bila bayi sedang sakit parah, panas tinggi dan kejang.
3. Polio, tidak diberikan bila diare dan sakit parah.
4. Campak, tidak diberikan bila bayi sakit mendadakan dan panas tinggi.
i. Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi
Keadaan-keadaan yang timbul setelah imunisasi setelah berbeda pada masing-masing
imunisasi, seperti diuraikan dibawah ini:
1. BCG, dua minggu setelah imunisasi terjadi pembengkakan kecil dan merah di tempat
suntikan, seterusnya timbul bisul kecil dan menjadi luka kecil.
2. DPT, umumnya bayi menderita panas sore hari setelah mendapatkan imunisasi, tetapi
akan turun dalam 1-2 hari. Di tempat suntikan merah dan bengkak serta sakit,
walaupun demikian tidak berbahaya dan akan sembuh sendiri.
3. Campak, panas dan umumnya disertai kemerahan yang timbul 4-10 hari setelah
penyuntikan.

j. Tempat pelayanan imunisasi


1. Posyandu
2. Puskesmas
3. Bidan, dokter praktek.
4. Rumah bersalin.
5. Rumah sakit.
Daftar pustaka
.

Arif, dkk. 2005, Kapita Selekta Kedokteran, Media Aeskulapius, FKUI, JakartaBrunner &
Suddart. 2005. Keperawatan Medical Bedah. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Siti, dini A.2006, stop demam berdarah dengue jakarta : gudang indonesia

Anda mungkin juga menyukai