Anda di halaman 1dari 4

MENGENAL DINAR DAN DIRHAM

Sebelum Adam Smith mengeluarkan buku fenomelnya yang membahas terkait perekonomian salah
satunya membahas fungsi uang di dalam perekonomian sebenarnya hal tersebut sudah lama dipikirkan
dan telah di tuangkan oleh Ibnu Khaldun sebagai seorang ekonom muslim sekitar 8 abad sebelum Adam
Smith mengeluarkan bukunya.

Pada masa Rasulullah penentuan bobot dinar dirham selain kontribusi pemikiran rosulullah juga tidak
lepas dari peran arqan bin Abi arqam, beliau merupakan seorang sahabat rosul yang ahli di bidang ini.
Dalam perkembangannya, pada masa Khalifah Umar telah ditetapkan bahwa tujuh Dinar nilainya sma
dengan sepuluh uang dirham. Selain itu, pada masa Khalifah Umar uang dinar dan dirham memiliki ciri
khas tersendiri yakni adanya tulisan hamdalah dan Muhammad rosulullah.

Perkembangan lebih lanjut, kejayaan mengenai mata uang dinar dan dirham ini semakin naik hal ini
dapat dilihat dari menyebarnya mata uang tersebut di wilayah kekaisaran Persia. Tentu saja hal itu
menimbulkan konsekuensi terhadap perputaran mata uang yang beredar, yakni semakin besar. Pada
saat ini dinar dan dirham mencapai puncak jayanya. Kestabilan nilai sebagai alat tukar sangat stabil
sehingga tidak ada kelesuhan ekonomi yang disebabkan oleh proses perputaran uang tersebut.

Awal mula inflasi mata uang dinar dimulai pada saat irak sedang dalam masa jayanya, dimana revolusi
harga di eropa saat itu terjadi sepanjang beberapa abad, pola kenaikan tingkat harga pada saat itu
pertama kali terjadi di italia dan jerman pada tahun 1470 hal tersebut karenakan pada tahun 1549 di
itali dan jerman terjadl wabah Black Desth sehingga permintaan, penawaran, biaya produksi suatu
barang den jasa di italis den jerman meningkat dan hal tersebut menyebabkan inflasi.

Sebelum 1971 semua mata uang itu di back up oleh emas termasuk rupiah Dollar dan lain-lain. setelah
1971 mata uang tidak di back up oleh Mas lagi. Pada waktu mata uang di back up oleh emas pelemahan
nilai tukar internal USD stabil terhadap barang, tapi setelah diangkat jadi tidak stabil. Awalnya uang fiat
nilainya diterima oleh masyarakat karena uang fiat sebagai back up atas emas. Hal itulah yang terjadi
pergeseran antara uang. Awalnya nilainya di-back up oleh emas sekarang berdasarkan pada full
authority disaat ekspor Indonesia naik berarti authority Indonesia ke Bank Indonesia itu naik sehingga
rupiah naik begitu juga sebaliknya otoritas itu juga berhubungan dengan politik nah itulah kenapa sangat
berdampak kepada rupiah.

Inflasi merupakan kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus dari suatu
perekonomian.Bukan berarti bahwa berbagai macam barang harga harganya itu naik dengan persentase
yang sama.

Secara umum ada 3 komponen inflasi:

1. Kenaikan Harga

2. Bersifat Umum

3. Berlangsung Terus Menerus.


Inflasi berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi tiga:

1. Moderator inflasion yakni inflasi yang bisa di kendalikan, dan tidak parah

2. Galloping inflasion yakni inflasi menengah dengan kenaikan harga dalam waktu lebih cepat daripada
moderat inflation.

3. Hyper inflasion yakni Inflasi tinggi dengan adanya laju inflasi yang sangat tinggi dalam waktu yang
sangat singkat.

Berdasarkan sebabnya inflasi dibagi menjadi tiga:

Natural Inflation, inflasi yang disebabkan oleh faktor secara alami yakni disebabkan oleh permintaan dan
penawaran itu sendiri.

Human Error Inflation, inflasi Demandyang disebabkan oleh kelicikan dan keserakahan bdsri otak
manusia itu sendiri contohnya korupsi.

Demand Pull Inflation, infalsi yang disebabkan oleh naiknya barang yang diminta secara agregatif.

Cost Push Inflation, inflasi yang disebabkan oleh biaya produksi yang tinggi

Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua:

Imported Inflation adalah inflasi yang disebabkan oleh negara lain yang berdampak kenegara yang
bermitra bisnis dengannya terutama terkait ekspor impor.

Domestic Inflation adalah Inflasi yang penyebabnya dari sisi perekonomian negara itu sendiri.

Dampak Inflasi

Dampak inflasi yang terjadi pada konsumen berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat. Dampak
inflasi yang terjadi pada produsen berpengaruh pada kuantitas produk yang akan diproduksi semakin
menurun. Untuk mengatasi hal tersebut pemerintah membuat kebijakan antara lain:

Kebijakan Moneter, dilakukan dengan melakukan pengaturan jumlah uang yang beredar, politik pasar
terbuka, dan discount rate.

Kebijakan Fiskal, dilakukan dengan pengaturan belanja pemerintah, dan pengaturan terhadap pajak.

Kebijakan sisi penawaran, dilakukan dengan kontrol terhadap pendapatan.

Inflasi menurut Islam

Inflasi terjadi karena terjadinya penurunan nilai tukar internal terhadap mata uang tersebut.
Al-Maqrizi menegeskan behwa inflasi terbagi menjadi dua yakni; faktor Alamiah (Natural inflasion),
faktor Manusia(Human Eror)

Pajak yang berlebihan (Excessive Tax). Dampak yang ditimbulkan jika pajak berlebihan yaitu korupsi dan
administrasi yang buruk.

Perilaku sogok-menyogok (Risywah). Risywah dapat menyebabkan biaya tinggi pada setiap transaksi,
mulai darl harga barang dan jasa akan naik.

Penimbunan barang (ihtikar) Ihtikar dapat menyebabkan terjadinya kelangkaan. Kelangkaan yang tidak
terkontrol juga dapat menyebabkan naiknya harga-harga barang.

Emotional Market. Permintasn yang tinggi terhadap barang dapat menyebabkan permintasn agregat
terhadap barang sehingga dapat terjadi kenaikan harga.

Solusi inflasi menurut Husein sahatha

1. Reformasi terhadap sistem moneter.

2. Larangan untuk berbelanja yang tidak bermanfaat.

3. Larangan untuk menimbun harta.

4. Meningkatkan produksi, dan menjaga pasokan barang kebutuhan pokok.

Sedangkan secara syariah inflasi dapat dicegah dengan cara menurunkan tingkat suku bunga,
mengarahkan uang pada kegiatan sektor rill dan investasi, dan memaksimalkan perolehan zakat yang
dapat dijadikan sebagai isntrumen kebijakan fiskal.

Ekspor berkorelasi negatif dengan inflasi

Peningkatan ekspor memiliki korelasi negatif dengan inflasi. Penyebabnya karena uang yang di luar itu
tidak langsung terjun ke masyarakat tetapi ke perusahaan terlebih dahulu nantinya perusahaan
mencatat yang namanya laba. Otomatis jika banyak ekspor laba perusahaan pasti meningkat maka hal
ini akan meningkatkan ekspektasi investor. Sehingga investor tertarik menanamkan modal perusahaan.
Sehingga peningkatan jumlah uang dari penambahan jumlah uang yang masuk diimbangi oleh
peningkatan jumlah barang sektor produktif. Misal total barang dan jasa 100. Ada dua alasan ekspor
salah satunya untuk melayani demand di luar negeri, artinya demand dalam negeri sudah tercukupi,
berarti untuk meningkatkan demand di luar negeri berarti sektor riil di sini harus ditingkatkan terlebih
dahulu agar demand luar negerinya naik awalnya produksi 100 jadi produksi 120 agar demand luar
negerinya terpenuhi. Sehingga penambahan uang yang masuk ke dalam negeri itu meningkatkan
produksi produktivitas dalam negeri. Setiap produktif adalah imitasinya. Otomatis perusahaan harus
menambah mesin baru berarti butuh nambah investasi baru. Disaat modal dari investor masuk ke
perusahaan berarti modal tersebut dipakai untuk membeli mesin yaitu di sektor yang produktif.
Sehingga sektor barang menjadi meningkat. Secara ekonomi jika sektor barang naik secara ekonomi
produksi makin besar, biaya produksi semakin sedikit sehingga output barang yang diproduksi semakin
murah tapi masyarakat pendapatan yang makin naik. Hal inilah yang menciptakan kesejahteraan umum
yaitu suatu kondisi pendapatan masyarakat naik, kualitas barang naik, sedangkan harga turun harga
barang turun sehingga kenapa ekspor menurunkan inflasi karena ekspor uang itu masuk pada kegiatan
produktif akhirnya skala produksi makin besar biaya produksi makin kecil sehingga harga-harga turun.

Anda mungkin juga menyukai