Oleh
Oleh
OLEH:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Mei 2019
Pembimbing
Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi Ketua,
Siska Suci Triana Ginting, S.S.T., M.Kes Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Kes
NIDN. 01-2407-8601 NIDN. 01-1810-7402
HALAMAN PENGESAHAN
Diterima dan disahkan oleh Tim Penguji Tugas Akhir Prodi Kebidanan
Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan, pada:
Hari : Rabu
Tanggal : 15 Mei 2019
Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi Ketua,
Siska Suci Triana Ginting, S.S.T., M.Kes Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Kes
NIDN. 01-2407-8601 NIDN. 01-1810-7402
Kabupaten Karo
Alamat Email : iispitaloka98@gmail.com
No. Hp : 085261013009
Riwayat Pendidikan
PERNYATAAN
1. Tugas Akhir saya ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan studi kasus
3. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah di
tulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas di
yang telah diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan
Medan, 2019
Yang membuat pernyataan,
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
Tugas Akhirini dengan judul “Asuhan Kebidanan ibu bersalin kala II dengan
lilitan tali pusat di Pustu / BKIA Lau. Peranggunen kecamatan Lau. Baleng
Program Diploma III Kebidanan yang telah banyak membantu kami dalam
4. Eka Falentina Tarigan, S.S.T., M.Keb, selaku Dosen Penguji I yang telah
membimbing kami dalam penulisan Laporan Tugas Akhir.
7. Seluruh staff Dosen dan civitas STIKes Mitra Husada Medan yang telah
Medan.
8. Terkhusus untuk orang tua saya tercinta yang selalu mencurahkan kasih
sayangnya, dukungan moril maupun material serta doa yang tidak pernah
9. Kepada adik saya Lucky Adi Bayu Ginting dan Madya Wulan Dari Br
Ginting yang selalu mendukung saya serta doa yang tak pernah berhenti
10. Terkhusus kepada adik angkat saya Nurmala Manik tingkat 2 B dan Kakak
angkat saya Defita Okta Pasaribun terima kasih dukungan dan doa yang
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.....................................................................1
1.2. Perumusan Masalah.............................................................3
1.3. Tujuan Penelitian.................................................................4
1.3.1. Tujuan Umum.................................................................4
1.3.2. Tujuan Khusus................................................................4
1.4. Sasaran......................................................................................5
1.5. Manfaat Penulisan ....................................................................5
1.5.1. Bagi Peneliti.....................................................................5
1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan..................................................6
1.5.3. Bagi Tenaga Kesehatan....................................................6
1.5.4. Bagi Responden................................................................6
1.5.5. Bagi Peneliti Selanjutnya..................................................7
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tinjauan Teori...........................................................................8
2.1.1. Defenisi Persalinan ........................................................8
2.1.2. Sebab Sebab Persalinan..................................................9
2.1.3. Tanda – Tanda Persalinan ............................................11
2.1.4. faktor – Faktor Yang Perperan Dalam Persalinan........12
2.1.5. Tahap Persalinan...........................................................13
2.2. Konsep Dasar Lilitan Tali Pusat............................................23
2.2.1. Definisi Lilitan Tali Pusat............................................23
2.2.2. Panjang Tali Pusat......................................................24
2.2.3. Diameter.......................................................................25
2.2.4. Etiologi.........................................................................25
2.2.5. Diagnosa........................................................................26
2.2.6. Penatalaksanan .............................................................26
2.2.7. Dasar Hukum................................................................27
2.3. Teori Manajemen Kebidanan..................................................28
2.4. Data Perkembangan.................................................................35
2.5. Kerangka Berpikir...................................................................37
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian........................................................................38
3.2. Tempat Dan Waktu Penelitian................................................38
3.3. Subjek Penelitian.....................................................................38
3.4. Defenisi Operasional...............................................................38
3.5. Jenis Data................................................................................40
3.6. Teknik Dan Alat Pengumpulan Data......................................43
3.7. Analisis Data...........................................................................44
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian.........................................................................45
4.1.1 Gambaran Lokasi Penelitian..........................................45
4.1.2 Gambaran Responden....................................................45
4.2 Pembahasan................................................................................46
4.2.1. Asuhan Manajemen Kebidanan....................................46
4.2.2. Kesenjangan..................................................................60
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................64
5.2 Saran ......................................................................................66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
DAFTAR TABEL
Lampiran 7 : Dokumentasi
BAB I
PENDAHULUAN
Pada tahun 2015, Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian
bayi dalamusia 28 hari pertama kehidupan per 1000 kelahiran hidup. Angka
kelahiran hidup, Malaysia 5,5 per 1000 kelahiran hidup, Thailan 17 per1000
kelahiran hidup, Vietnam 18 per 1000 kelahiran hidup, dan Indonesia 27per 1000
Development Goals) tahun 2015 yaitu 23 per 1000 kelahiranhidup. (Vivian, 2015)
adalahkematian bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir seperti asfiksia.
pada tahun 2015 yaitu 22,23 per 100.000 kelahiran hidup, yang artinya sudah
mencapai target MDG 2015 sebesar 23 per 1.000 kelahiran hidup.Indonesia masih
Nation) dan menjadi salah satu Negara yang menjalankan program Milleneum
Development Goals (MDG’s), Angka Kematian Bayi (AKB) menjadi 20 per 1000
Angka kejadian persalinan dengan lilitan tali pusat pada umumnya adalah
sekitar 6-10%. Hanya 1,5% persalinan terjadi asfeksia ringan dan 0,5% yang
panjang oleh karena itu bayi beresiko asfeksia jika lilitan tali pusat terlalu
Sumatera
Utara adalah 44/1.000 KH, turun menjadi 25,7 atau dibulatkan menjadi 26/1.000K
angkainimakasecarakasardapatdiperhitungkanperkiraanAngkaKematianBayi
(AKB)diKabupatenKarotahun2017yakni2,12/1.000KelahiranHidup(KH).Rendahy
angkinidimungkinkankarenakasus-
kasuskematianyangterlaporkanhanyalahkasuskematianyangterjadidisaranapelayan
ankesehatan,sedangkankasus-kasuskematianyangterjadidi
masyarakatbelumseluruhnyaterlaporkan.UntukitulahuntukmenentukanAKBsecara
Kabupaen, 2017)
kandungan dan luar kandungan. Kematian bayi dalam kandungan adalah kematian
bayi yang dibawa oleh bayi sejak lahir seperti asfeksia. Sedangkan kematian
bayidiluar kandungan atau kematian post natal disebabkan oleh faktor – faktor
Penyebab utama janin terlilit tali pusat adalah gerakan bayi yang terlalu
aktif di dalam di dalam kandungan. Saat bayi bergerak aktif di dalam kandungan
tali pusat yang panjang, atau air ketuban yang berlebihan dapat terjadi lilitan tali
pusat. Pada masa kehamilan lilitan tali pusat tidak terlalu bahaya karena tali pusat
dilindungi oeh selaput lendir wharton mencegah tali pusat terlalu menekan
pembulu darah bayi saat bergerak aktif. (F. Gary Cunningham et al, 2013)
menjadi bahaya ketika memasuki proses persalinan dan terjadi kontraksi rahim
dan kepala janin turun memasuki saluran persalinan. Lilitan tali pusat dapat
menimbulkan bradikardia dan hipoksia janin, dan bila jumlah lilitan lebih dari
sekali akan meningkatkan mortalitas perinatal. Lilitan tali pusat bisa semakin erat
komprensin pada pembuluh – pembuluh darah tali pusat. Akibatnya suplai darah
yang mengandung oksigen dan zat makanan terhambat ke bayi menjadi hipoksia.
(Anik.M,2016)
Pustu ditemukan permasalahan pada Asuhan Intra Natal Care Kala II, dari 28
persalinanan dari 3 bulan terakhir (januari – maret) ditemukan 5 kasus pada kala
II dengan Lilitan Tali Pusat. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
pada studi kasus yang bertujuan untuk menerapkan asuhan kebidanan intra natal
dengan lilitan tali pusat di Pustu/BKIA Lau. Peranggunen kecamatan lau. Baleng
Kabupaten Karo.
masalah dalam studi kasus ini adalah: “Bagaimanakah Asuhan Kebidanan ibu
II dengan lilitan tali pusat di Pustu / BKIA Lau. Peranggunen Kecamatan
masalah dan kebutuhan yang dapat terjadi ibu bersalin Kala II dengan
Lilitan Tali Pusat di Pustu / BKIA Lau. Peranggunen Kecamatan Lau. Bal
dengan
rencana kebidanan pada ibu bersalin Kala II dengan Lilitan Tali Pusat di
Pustu/ BKIA Lau.Peranggunen Kecamatan Lau.Baleng Kabupaten Karo
Tahun 2019.
dengan rencana kebidanan pada ibu bersalin Kala II dengan lilitan tali
Kala II
dengan lilitan tali pusat di Pustu/ BKIA Lau.peranggunen Kecamatan Lau.
1.4. Sasaran
tali pusat.
1.5.2. Bagi Institusi Pendidikan
komplikasi dan masalah pada persalinan kala II dengan lilitan tali pusat.
2.1. Persalianan
dimulai secara sontan, beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
lengkap. Setelah persalinan ibu maupun bayi berada di dalam kondisi sehat
belakang kepala yang berlangsung 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
1. Persalinan sepontan
Sering disebut cara bracht atau breech. Persalianan yang terjadi bila
(prawirohardjo, 2005).
2. Persalina bantuan
3. Persalinan ajuran
(Prawiroharjo, 2015).
1. Estrogen
mekanik.
2. Progesteron
1. Teori peregangan
Braxton Hicks.
c. Menurunya konsentrasi akibat tuanya kehamilan, maka oksitosin
4. Teori prostaglandin
penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas
panggul.
2. Tanda persalinan
1) Rasa sakit karena adanya his yang datang lebih kuat, sering daan
teratur.
c. Kontraksi diafragma.
c. Presentasi
e. Posisi janin
ligamentum.
4. Faktor pisokologi ibu
5. Faktor penolong
dan neonatal.
1. Kala 1 Persalinan
a. Fase laten
b. Fase aktif
3. Perubahan metabolisme
5. Kantraksi uterus
7. Perubahan hematologis
8. Perubahan renal
9. Perubahan gastriontestinal
sendiri.
komplik batin.
rencana asuhan.
2. Pengunaan patograf
2. Kala II persaliana
(10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Tanda pasti kala II
koontraksi.
vagina.
1. Perubahan fisiologis
a. Kontarksi uterus
d. Kontraksi persalina
e. Janin
dan kelahiran `
kelahiran.
baginya.
3. Asuhan Kebidanan Pada Persalinan Kala II
meliputi:
c. keadaan umum
kepala janin.
Persalinan kala III dimulai segera setelah bayi lahir dan berakhir
dari 30 menit.
uterus (spontan atau stimulus) setelah kala II selesai. Pada kala III, otot
3. Pengeluaran plasenta
2. Bahaya infeksi
pasca persalinan.
1. Pemberian oksitosin
1. Inversio uteri
2. Retensio plasenta
bawah
Mengeluarkan plasenta
siapkan.
digunakan
asuhan lanjutan.
4. Beritau ibu dan keluarga bahwa tindakan telah selesai tetapi ibu
jam pertama pasca persalina merupakan masa kerisi bagi ibu dan
jam setelah bayi lahir dan plasenta lahir untuk memantau kondisi ibu, hal
diperhatikan.
perenium.
kebidanan yang telah mereka lakukan selama kala I, II, III, untuk
3. Perdarahan
4. Kandung kemih
pervaginam
2. mengajarkan pada ibu dan keluarga melakukan masase uterus dan
memeriksa uterus.
1. Atonia Uteri
terjadinya pendarahan.
janin dan plasenta, tali pusat erasal dari yolk sack dan allatons. Pada
Lilitan tali pusat adalah tali pusat yang membentuk lilitan sekitar
badan janin, bahu, tungkai atas dan bawah. Lilitan tali pusat atau
baik. Gerakan janin dalam rahim yang aktif pada tapi pusat yang
panjang besar kemungkinan dapat terjadi lilitan tali pusat. Tali pusat
dapat membentuk lilitan sekitar badan, bahu tingkai atas dan bawah,
dan leher.keadaan ini dijumpai pada air ketuban yang berlebihan, tali
Lilitan tali pusat bisa semakin erat dan menyebabkan penurunan utero-
sangan sedikit yang tidak normal, pendek atau panjang. Tali pusat yang
dan resiko kematian meningkat dua kali lipat. Tali pusat yang terlalu
panjang lebih sering mengakibatkan prolapsus tali pusat atau belitan,
memendek yang lebih tinggi jika terdapat ketidak leluasaan janin yang
2.2.3. Diameter
tali pusat sebagai penanda janin yang prediktif. Meski tali pusat yang kecil
menyebabkan pertumbuhan janin yang jelek dan tali pusat berdiameter besar
2.2.4. Etiologi
belum memasuki bagian pintu atas panggul. Pada saat itu kuran bayi relative
Tali pusat yang panjang menyebabkan bayi terlilit. Panjang tali pusat
bayi rata – rata 50 – 60 cm, namun tiap bayi mempunyai tali pusat berbeda –
beda. Dikatakan panajng jika melebihi 100 cm dan dikatakan pendek jika
kurang dari 30 cm. Lilitan tali pusat bayi terlalu erat sampai dua atau tiga
lilitan, hal tersebut meyebabkan kompresi tali pusat sehingga janin
2.2.5. Diagnosa
Beberapa hal yang memedai bayi terlilit tali pusat, yaitu pada bayi
usia kehamillan lebih dari 34 minggu, namun bagian terendah janin (kepala
atau bokong) belum memasuki pintu atas panggul perlu dicurigai adanya
lilitan tali pusat. Pada janin letak sungsang atau lintang yang menetap
meskipun telah dilakukan usaha untuk memutar janin ( versi luar / knee
chest position) perlu dicurigai pula aadanya lilitan talipusat. Pada janin letak
janin (versi luar / kneechest position) erlu dicurigai adanya lilitan talipusat.
(Anik.M,2016)
pada bayi dengan lilitan tali pusat yang erat, umumnya dapat dijumpai
2.2.6. Penatalaksanaan
atau tidak. Apaalagi untuk melihat erat ataau tidaknya lilitan. Namun
dengan USG berwarna (Coller Doppen) atau USG tiga demensi dan
dapat lebih memastikan tali pusat tersebut melilit atau tidak dileher
atau sekitar tubuh yang lainnya pada janin, serta menilai erat
ceasar.
kepala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher dengan menjepit
2.2.7.Dasar Hukum
Berdasarkan keputusan Mentri Ksehatan Nomor 369/MENKES/SK
bayinya yang baru lahir. Pada ketrampilan dasar yang dapat dilakukan
oleh bidan adalah tertera pada ayat (11) Bidan dapat melakukan
a. Defenisi
lilitan tali pusat. Dalam peroses ketujuh langkah varney pada kal II dimulai
1. Data subyektif
Data subyektif adalah data yang diperoleh dan hasil bertanya dari
keluhan yang segera dialami atau dirakan oleh pasien. Ibu bersalin kala II
paling sering mengalami his semakin kuat, ibu ingin meneran bersama
2. Data Obyektif
perenium menonjol dan ada tekanan anus. His 5x/10`/>40 detik``, Denyut
uuk kanan depan, penurunan kepala minimal HIII-HIV, tidak ada molase.
benar atau data – data yang telah di kumpulkan. Data dasar tersebut
dengan hal – hal yang serig dialami wanita yang diindentifikasi oleh bidan
Diagnosa pada kala II untuk kasus lilitan tali pusat, setelah kepala
putar paksi luar maka dilakukan pengecekan lilitan tali pusat. Dalam hal
ini yang menjadi permasalahan adalah terdapat lilitan tali pusat yang erat
– siap bila diagnosa /masaalah potensial ini benar – benar terjadi. Pada
(Soepardan,2008).
Diagnosia potensial pada kasus kala II dengan lilitan tali pusat pada
ibu terjadi partus lama, sedangkan pada janin dapat terjadi bradikardia dan
hipoksia janin, dan bila jumlah lilitan lebih dari sekali akan meningkatkan
morbilitas perinatal. Lilitan tali pusat bisa semakin erat juga menyebakan
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi klien.
(soepardan,2008).
Identifikasi akan tindakan segera pada kasus kala II dengan lilitan tali
kepala bayi namun jika tali pusat melilit erat dileher denagan menjepit tali
persalinan. (Amik,2016).
Langakah V: perencanaan
diantisifasi, pada langkah ini informasi / data dasar yang telah lengkap
belah pihak, yaitu oleh bidan dan klien agar dapat dilaksanakan dengan
(Soepardan,2008).
cara meneran yang benar, setelah kepala keluar serta mulut dan hidung
bayi dengan kasa seteril kemudian periksa adanya lilitan tali pusat pada
leher janin.
menyeluruh dan dilakukan dengan efesien dan aman. Pada langkah ini
dilakukan seluruhan oleh bidan atau sebagian oleh klien atau anggota tim
Pada pelaksanan asuhan pada ibu bersalin kala II dengan lilitan tali
yang sudah tak tertahankan . memimpin persalinan tentang posisi dan cara
meneran yang benar, setelah kepala lahir membersihkan jalan nafas dan
cek lilitan tali pusat. Jika lilitan longgar, maka segera melonggarkan
menunggu putar paksi luar. Jika lilitan tali pusat menggunakan koher,
arteri klem lalu melonggarkan. Dan setelah kepala bayi putar paksi luar
diatas perut ibu nilai dan keringkan, kemudian mengecek janinke dua.
dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui
dkk,2013)
PERSALINAN
kesehatan yang terjadi pada individu atau suatu populasi kelompok tertentu.
Dalam hal ini peneliti ingin menggambarkan asuhan kebidanan pada ibu.
(Notoadmojo, 2012).
Penelitian dilakukan di Pustu / BKIA Desa Lau. Peranggunen Kecamanan
denganbulanApril 2018.
Subjek yang dikenai studi kasus ini adalah Ny. K umur 32 tahun G2P1A0
hamil 38 minggu 5 hari dengan lilitan tali pusat pada kala II.
variabel tidak memiliki sub variabel atau dimensi, maka variabel langsung diukur
dari indikator-indikatornya.
Operasional Ukur
bulan (37 - 42
minggu) lahir
spontan dengan
presentasi
belakang kepala
yang berlangsung
dalam 18 jam,
tanpa komplikasi
maupun janin
(Prawirohardjo,
2010)
2 Lilitan Tali pusat yang Format 1.Ada Nominal
janin,,bahu ,tungk
Dalam penyusun studi kasus ini yang digunakan sebagai metode untuk
a Data Primer
1. Wawancara
data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau pendirian secara lisan dari
2. Pemeriksaan Fisik
1). Inspeksi
Inspeksi adalah pemeriksaan yang dilakukan dengan cara melihat bagian
tubuh yang diperiksa melalui pengamatan. Focus inspeksi pada bagian tubuh
meliputi ukuran tubuh, warna, bentuk, posisi, simetris. Inspeksi pada kasus
2). Palpasi
Palpasi adalah suatu teknik yang menggunakan indra peraba tangan dan
jari dalam hal ini palpasi dilakukan utuk memeriksa Abdomen keadaan
3).Perkusi
tertentu untuk membandingkan dengan bagian tubuh kiri kanan dengan tujuan
4). Auskultasi
adalah bunyi jantung, suara nafas dan bising usus. Pada kasus ibu hamil
3. Pengamatan (observasi)
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati subjek
Observasi pada kasus ibu hamil dengan anemia ringan dilakukan untuk
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari terapi juga
a. Studi Dokumentasi
kasus persalinan dengan lilitan tali pusat diambil dari catatan di Pustu
b. Studi Kepustakaan
(Notoatmojo, 2012).
mengumpulkan data. Tehnik pengumpulan data ini dapat berupa wawancara atau
Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam teknik pengumpulan data antara
lain:
1. Wawancara
b. Buku tulis
c. Bulpoin + penggaris
2. Observasi
a. Tensimeter
b. Stetoskop
c. Thermometer
3. Dokumentasi
b. Alat tulis.
3.7 Analisis Data
Menurut Sugiyono 2014 proses analisa data yang dilakukan dalam studi kasus
yaitu
a. Reduksi Data
kemudian dicari tema dan polanya. Pada tahap ini peneliti memilah
informasi mana yang relevan dan mana yang tidak relevan dengan
b. Menyajikan Data
diperoleh dapat diterima dengan mudah oleh orang lain. Dalam hal
BAB 4
HASIL DAN PMBAHASAN
4.1. Hasil Penelitian
yang dilakukan pada Ny. K Pada tanggal 18 April 2019 dari hasil pengkajian
kala I sampai dengan kala IV terdapat kesenjangan antara teori dengan praktek di
persalinan normal, pelayanan KB dan pasien yang berobat jalan. Dengan denah
lokasi sebelah utara berbatasan dengan jalan desa sebelah selatan berbatasan
dengan rumah masyarakat sebelah timur berbatasan dengan rumah bidan sebelah
Responden dalam studi kasus ini adalah Ny. K yang berusia 29 tahun yang
mengatakan ini kehamilan yang kedua dengan usia anak pertama 5 tahun dan
tidak pernah mengalami keguguran riwayat persalinan normal dengan berat badan
lahir 2400 gram. Saat ini usia kehamilan 38 minggu 5 hari datang dengan keluhan
nyeri perut menjalar kepinggang dan keluar lendir bercampur darah dan dalam
4.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan tentang kesenjangan–
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan dilahan dengan teori
yang ada. Pembahasan ini dimaksud agar dapat diambil suatu kesimpulan dan
efektif dan efesien khususnya pada ibu bersalin kala II dengan lilitan tali pusat.
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBJEKTIF
Identitas (Biodata)
KALA I
II. Identifikasi Diagnosa Masalah Dan Kebutuhan
TK : 18 – 04 – 2018
HPHT: 17 – 07 - 2019
1 9 x 4 = 36 minggu
= 38 minggu
HR : 78 x/ i RR : 18 x/ i
V. Intervensi (Perencanaan)
5. Siapkan alat
persalinan
DJJ, His,Nadi setiap 30 menit, suhu dan urine 2 jam sekali, dengan
menggunakan partograf.
mulit saat kontraksi, memberikan cairan dan nutrisi agar ibu tidak
VII. Evaluasi
HR : 78x/i RR : 18 x/i
V. Intervensi (Perencanaan)
meneran bila ibu merasakan ingin BAB yang sudah tak tertahankan
- Posisi litotomi
- Posisi jongkok
- Posisi berdiri
Memimpin ibu untuk meneran saat ada his dengan cara tarik nafas
panjang lewat hidung dan keluarkan dari mulut, pada saat mules
3. Setelah kepala lahir membersihan jalan nafas dan cek lilitan tali pusat.
Dan terdapat 1 lilitan longgar di leher, dengan segera melonggarkan d
an melepaskan tali pusat dari leher. Dan setelah kepala bayi putar
badan. Letakkan bayi diatas peut ibu nilai dan keringkan, kemudian
mengecek
janin kedua, memmberitahu ibu akan disuntik oksitosin untuk memper
VI. Evaluasi
3. Kala II dengan adanya lilita tali pusat di leher sudah ditangani dengan
KALA III
c. Uterus memundar
HR : 76 x/i RR : 16 x/i
memasuki persalinan kala III yaitu proses pelepasan plasenta, masalah
tidak ada, dan memberitahu kepada ibu bahwa rasa mules yang
dirasakan adalah hal yang normal karena ari – arinya belum keluar.
VII. Evaluasi
Tanggal : 18 – 04 – 2019 Pukul : 07.00
KALA IV
HR : 78 x/ i RR : 18 x/i
V. Intervensi (Perencanaan)
VI. Implementasi
1. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini telah proses persalinan
sudah selesai dengan selamat tanpa ada masalah yang beresiko serius
pada ibu.
kontaraksi uterus
b. Menyusu dini merupakan kontak dini antara ibu dan bayi, yang
VII. Evaluasi
DATA PERKEMBANGAN
Kunjungan ke-2
T: 36,4C
HR : 76 x/i
RR : 18 x/i
- Kontraksi : keras
- Perdarahan : 50 cc
A : Ny. K, P2 A0
menit sekali
DATA PERKEMBANGAN
Kunjungan ke-3
T: 36,8C
HR : 78 x/i
RR : 20 x/i
- Kontraksi : keras
- Perdarahan : 40 cc
involusio uterus.
4.2.2 Kesenjangan
sakit pada pinggang dan perut sejak pukul : 23.00 WIB, ada pengeluaran lendir be
-rcampur darah dari jalan lahir dan mules pada perut hingga pinggang.
a. Kala I
Kala I berlangsung selama 3 jam 10 menit mulai dari pembukaan 5
b. Kala II
nafas dan cek lilitan tali pusat. Dan terdapat 1 lilitan longgar di
leher,dengan segera melonggarkan dan melepaskan tali pusat dari leher
c. Kala III
setelah bayi lahir dan dipastikan tidak ada janin kedua dan dilakukan
tali pusat bertambah panjang dan ada semburan darah tiba – tiba
uterus, semburan drah tiba – tiba dan tali pusat semakin memanjang.
digunakan.
4. Beritau ibu dan keluarga bahwa tindakan telah selesai tetapi ibu
gabunga.
d. Kala IV
menit sekali pada 1 jam pertama dan setian 30 menit sekali 1 jam
kedua.
menit pada 1 jam pertama kala IV dan setiap 30 menit dalam 1 jam
kedua kala IV, suhu dipantau paling sedikit satu kali selama kala IV
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah penulisan melakukan asuhan kebidananan dengan manajemen
menurut varney paada ibu bersalin Ny. K kala II dengan lilitan tali pusat di Pustu/
dengan keluhan utama yaitu sudah keluar lendir bercampur darah, sakit perut
kg, BB sesudah hamil 62 kg, lila 26,3 cm, palpasi : Leopold 1 : TFU : 2 jari di
bawah Px, Fundus : bokong, leopold II : sisi kanan abdomen ibu terdapat
punggung , sisi kiri abdomen ibu terdapat ekstermitas , leopold III : teraba bagian
terbawah kepala, leopold IV : bagian terbah janin sudah masuk PAP , auskultasi
DJJ : 144 x/i , Vagina touch 10 cm, posio teraba antepleksi, ketuban sudah pecah
2. Interpretsi Data
Interpretasi data didapatkan diagnosis kebidanan Ny. K umur 29 tahun,G2
P1 A0, usia kehamilan 38 minggu 5 hari, janin tunggal, intra uterin, puka, preskep
ditandai bayi tidak menagis kuat, kulit kebiruan tonus otot lemah.
4. Tindakan Segera
5. Intervensi ( Perencanan)
Rencana tindakan dibuat pada kasus ini, tali pusat melilit di leher tetapi
tidak erat maka di buat perencanan dengan melonggarkan dan melepaskan lilitan
tali pusat dari leher dan dilepaskan dari leher, kemudian melahirkan bayi dengan
segera.
6. Implementasi
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada ibu bersalin kala II dengan lilitan tali
7. Evaluasi
Pada kasus ibu bersalin dengan kala II lilitan tali pusat di dapatkan
36,5C, HR : 78x/i, RR : 18 x/i, bayi lahir tidak mengalami asfeksia jenis kelamin
perempuan, BBL : 2600 gram, panjang badan 48 cm, Apgar skor 9/10, plasenta
lahir dengan lengkap dengan berat 500 gram, panjang ± 60 cm, jumlah kotiledon
amnion dan korion lengkap, insersi tali pusat senteralis, pereneum ibu ruptur
derajat 1 dilakukan heacting, ibu merasa bahagia atas kelahiran anaknya dan
8. Hasil asuhan kebidanan ibu bersalin dengan kala II lilitan tali pusat tidak ada
didapatkan kesenjangan.
5.2. Saran
1. Bagi Peneliti
4. Bagi Responden
Diharapkan dapat menambah pengetahuan pasien dan keluarga tentang
DAFTAR PUSTAKA
Arinah, Dkk: 2010, Asuhan Kebidanan Masa Persalinan,. Yogyakarta : Graha
Ilmu
PROFILKES_PROVINSI_2016/02_Sumut_2016.pdf
Dinas Kesehatan Kabupaten, 2017. Profil Kesehatan Kabupaten Karo Tahun 2017
Http://www.depkes.go.id/resurces/download/profil/PROFIL_KAB KOTA 2
017/1211_Sumut_Kab_Karo_2017.pdf
Edo, Besari. 2016. Pengaruh Indeks koil Dengan Tali Pusat Terhadap Indeks
Ponderal Bayi Baru Lahir Kehamilan Aterm. Jurnal Kedokteran
Diponegoro. 5(4) : 715
Kemenses RI, 2017. Pusat Data Dan Informasi kemetria kesehaatan indonesia
Http://www.depkes.go.id/folder/view/01/structure-publikasi-pusdatin-info-
dantin.html
FORMAT PENGKAJIAN
ASUHAN KEBIDANAN PERSALINAN KALA II PADA NY. K
DENGAN LILITAN TALI PUSAT DI PUSTU/ BKIA
LAU.PERANGGUNEN KECAMATAN LAU.
BALENG KABUPATEN KARO
TAHUN 2019
1. DATA SUBJEKTIF
A. Identitas (Biodata)
Nama Ibu : Ny. K Nama Suami : Tn. M
Umur : 29 Tahun Umur : 30 Tahun
Bangsa : Indonesia Bangsa : Indonesia
Agama : Kristen Agama : Kristen
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Petani
Alamat : Lau. Peranggunen
B.Anamnesa (Subjektif)
Pada Tanggal : 18 – 04 – 2019 Pukul : 03.00
1. Alasan Masuk Kekamar Bersalin :
Keluhan utama : ibu mengatakan mules mules pada pukul sudah keluar lendir
bercampur darah dan belum keluar air-air dari jalan lahir.
2. Tanda-tanda bersalin
2. Tanda vital :
TD : 110/80 mmHg
HR : 78 x/i
RR : 18 x/i
Temp : 36,6 C
3. TB : 157 cm BB : 58 Kg
TK : 18 – 04 – 2018
HPHT: 17 – 07 - 2019
1 9 x 4 = 36 minggu
= 38 minggu
HR : 78 x/ i RR : 18 x/ i
V. Intervensi (Perencanaan)
persalinan
DJJ, His,Nadi setiap 30 menit, suhu dan urine 2 jam sekali, dengan
menggunakan partograf.
mulit saat kontraksi, memberikan cairan dan nutrisi agar ibu tidak
VII. Evaluasi
HR : 78x/i RR : 18 x/i
V. Intervensi (Perencanaan)
meneran bila ibu merasakan ingin BAB yang sudah tak tertahankan
- Posisi litotomi
- Posisi jongkok
- Posisi berdiri
Memimpin ibu untuk meneran saat ada his dengan cara tarik nafas
panjang lewat hidung dan keluarkan dari mulut, pada saat mules
3. Setelah kepala lahir membersihan jalan nafas dan cek lilitan tali pusat.
Dan terdapat 1 lilitan longgar di leher, dengan segera melonggarkan d
an melepaskan tali pusat dari leher. Dan setelah kepala bayi putar
badan. Letakkan bayi diatas peut ibu nilai dan keringkan, kemudian
mengecek
janin kedua, memmberitahu ibu akan disuntik oksitosin untuk memper
VI. Evaluasi
3. Kala II dengan adanya lilita tali pusat di leher sudah ditangani dengan
f. Uterus memundar
HR : 76 x/i RR : 16 x/i
V. Intervensi (Perencanaan)
Tanggal : 18 – 04 – 2019 Pukul : 06.50
memasuki persalinan kala III yaitu proses pelepasan plasenta, masalah
tidak ada, dan memberitahu kepada ibu bahwa rasa mules yang
dirasakan adalah hal yang normal karena ari – arinya belum keluar.
VII. Evaluasi
Tanggal : 18 – 04 – 2019 Pukul : 07.00
PENGKAJIAN BBL
1. Apgar score
Tanda 0 1 2 Jlh
Nila
i
Menit [ ] frekuensi [ ] Tidak ada [ ] < 100 [ ] > 100 9
Ke 1 jantung [ ] Tidak ada [ ] lamabat [] Menagis
[ ] Usaha [ ] Lumpuh tak teratur kuat
Berbafas [ ] Tak [ ] ext flexi [ ] Gerakan
[ ] Tonus Otot bereaksi sedikit aktif
[ ] reflex [ ] Biru/ Pucat [] Gerakan [ ] Menagis
[ ] Warna sedikit []
[ ] Tubuh Kemerahan
kemeraha
n tangan
dan kaki
Menit [ ] frekuensi [ ] Tidak ada [ ] < 100 [] > 100 10
Ke 5 jantung [ ] Tidak ada [ ] lamabat [] Menagis
[ ] Usaha [ ] Lumpuh tak teratur kuat
Berbafas [ ] Tak [ ] ext flexi [] Gerakan
[ ] Tonus Otot bereaksi sedikit aktif
[ ] reflex [ ] Biru/ Pucat [ ] Gerakan [] Menagis
[ ] Warna sedikit []
[ ] Tubuh Kemerahan
kemeraha
n tangan
dan kaki
2. PB / BB : 49 / 2600 gram
II.Identifikasi Diagnosa Masalah Dan Kebutuhan
Tanggal : 18 – 04 – 2019 Pukul : 07.10
HR : 78 x/ i RR : 18 x/i
V. Intervensi (Perencanaan)
Tanggal : 18 - 04 – 2019 Pukul : 07.15
VI. Implementasi
2. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa saat ini telah proses persalinan
sudah selesai dengan selamat tanpa ada masalah yang beresiko serius
pada ibu.
kontaraksi uterus
e. Menyusu dini merupakan kontak dini antara ibu dan bayi, yang
VII. Evaluasi
Menyetujui, Mengetahui,
Prodi Kebidanan Program Diploma Tiga STIKes Mitra Husada Medan
Ka.Prodi Ketua,
Siska Suci Triana Ginting, S.S.T., M.Kes Siti Nurmawan Sinaga, S.K.M., M.Kes
NIDN. 01-2407-8601 NIDN. 01-1810-7402
DOKUMENTASI