Apa itu Organisasi? Organisasi adalah struktur sosial formal yang stabil yang mengambil sumber daya dari lingkungan dan memprosesnya untuk menghasilkan output. Sebuah organisasi lebih stabil daripada kelompok informal dalam hal umur panjang dan rutinitas. Organisasi adalah badan hukum formal dengan aturan dan prosedur internal yang harus mematuhi undang-undang. Fitur Organisasi ▪ Rutinitas dan Proses Bisnis ▪ Politik Organisasi ▪ Budaya organisasi ▪ Lingkungan Organisasi ▪ Struktur organisasi ▪ Fitur Organisasi Lainnya B. Bagaimana Sistem Informasi Berdampak pada Organisasi dan Perusahaan Bisnis Dampak Terhadap Ekonomi Dari sisi ekonomi, teknologi informasi mengubah baik dalam biaya modal maupun biaya informasi, serta menggantikan tenaga kerja yang ada. Dengan begitu, manajer harus memperhitungkan bahkan meningkatkan invetasi pada sistem informasi. Berdasarkan teori biaya transaksi/transaction cost theory, semakin banyak biaya produksi yang mereka keluarkan maka mereka harus mencari dana untuk biaya transaksi. Menggunakan pasar merupakan sesuatu hal yang mahal. Hal tersebut disebabkan karena diperlukannya biaya untuk lokasi dan berbagai komunikasi dengan pemasok, pembelian asuransi, informasi-infomasi terhadap produk yang akan dihasilkan, dan masih banyak lagi. Berdasarkan teori agen/agency theory, suatu agen atau perusahaan harus memiliki manajemen serta mengawasinya dengan konstan agar dapat berjalan dan mencapai tujuan. Teknologi informasi juga mengurangi biaya agen. Tidak hanya itu teknologi informasi mempermudah manajer untuk mengatur karyawan dalam jumlah yang besar, menaikan pendapatan, dan berbagai manfaat lainnya. Dikarenakan teknologi informasi mengurangi biaya agen dan transaksi dalam suatu perusahaan manajer harus difokuskan dalam mencari lebih banyak investasi dalam teknologi informasi.
Dampak Terhadap Organisasi dan Perilaku
▪ Teknologi informasi meratakan organisasi Beberapa organisasi besar melakukan pengurangan dalam jumlah karyawan dan tingkatannya di suatu organisasi. Hal tersebut diikuti juga dengan menyediakan berbagai manajer dengan informasi untuk mengawasi para pekerja dan memberi karyawan tingkat bawah lebih banyak otoritas untuk mengambilan keputusan. Dengan begitu, berbagai manajer menerima informasi akurat sesuai dengan waktu yang ditentukan dan pengambilan keputusan yang lebih besar menjadi semakin cepat dan juga lebih efisien ▪ Organisasi pascaindustri Teori pasca industri berdasar pada sejarah dan sosiologi dibandingkan dengan ekonomi, serta mendukung gagasan bahwa teknologi informasi harus meratakan hirarki. Hal itu diperlukan agar para pekerja dapat mengatur diri sendiri dan mengambil keputusan yang terdesentralisasi. ▪ Memahami ketahanan organisasi terhadap perubahan Suatu struktur, budaya, proses bisnis, dan strategi dalam suatu organisasi haru dijaga keberadaannya dengan sebaik mungkin karena sistem informasi bisa saja mengubah hal tersebut.
Internet dan Organisasi
Internet meningkatkan aksesibilitas, penyimpanan, dan distribusi informasi dan pengetahuan untuk organisasi. Intinya, Internet mampu secara dramatis menurunkan biaya transaksi dan agensi yang dihadapi sebagian besar organisasi.
Implikasi untuk Desain dan Pengertian Sistem Informasi
C. Menggunakan Sistem Informasi untuk Mencapai Keunggulan Kompetitif
Model Kekuatan Kompetitif Porter ▪ Pesaing Tradisional Semua perusahaan berbagi ruang pasar dengan pesaing lain yang terus-menerus merancang cara-cara baru dan lebih efisien untuk menghasilkan dengan memperkenalkan produk dan layanan baru, dan berupaya menarik pelanggan dengan mengembangkan merek mereka dan mengenakan biaya pengalihan kepada pelanggan mereka. ▪ Pendatang Baru Pasar Di beberapa industri, ada hambatan masuk yang sangat rendah, sedangkan di industri lain, masuknya sangat sulit. Sebagai contoh, cukup mudah untuk memulai bisnis pizza atau hampir semua bisnis ritel kecil, tetapi jauh lebih mahal dan sulit untuk memasuki bisnis chip komputer, yang memiliki biaya modal yang sangat tinggi dan membutuhkan pengalaman dan pengetahuan yang signifikan bahwa sulit ▪ Produk pengganti dan Layanan Di hampir setiap industri, membutuhkan produk pengganti dan layanan yang setara dengan apa yang mereka produksi. ▪ Pelanggan perusahaan Yang menguntungkan sangat tergantung pada kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan pelanggan (sambil menolak mereka untuk pesaing), dan membebankan harga tinggi. ▪ Pemasok Kekuatan pasar pemasok dapat memiliki dampak signifikan terhadap laba perusahaan terutama ketika perusahaan tidak dapat menaikkan harga secepat pemasok. Semakin banyak pemasok yang dimiliki suatu perusahaan, semakin besar kendali yang dapat diambilnya terhadap pemasok dalam hal harga, kualitas, dan jadwal pengiriman.
Strategi Sistem Informasi untuk Menghadapi Kekuatan Kompetitif
▪ Kepemimpinan Biaya Rendah Gunakan sistem informasi untuk mencapai biaya operasional terendah dan harga terendah. Contohnya Walmart. Sistem pengisian Walmart terus menerus mengirimkan pesanan untuk barang dagangan baru langsung ke pemasok segera setelah konsumen membayar pembelian mereka di kasir. Karena sistem mengisi ulang inventaris dengan kecepatan kilat, Walmart tidak perlu menghabiskan banyak uang untuk memelihara inventaris besar barang di gudangnya sendiri. Dengan menggunakan sistem untuk menjaga biaya operasi tetap rendah, Walmart hanya membayar 16,6 persen dari pendapatan penjualan untuk biaya overhead. ▪ Diferensiasi Produk Gunakan sistem informasi untuk mengaktifkan produk dan layanan baru, atau sangat mengubah kenyamanan pelanggan dalam menggunakan produk dan layanan Anda yang sudah ada. Produsen dan pengecer menggunakan sistem informasi untuk menciptakan produk dan layanan yang disesuaikan dan dipersonalisasi agar sesuai dengan spesifikasi yang tepat dari masing-masing pelanggan. Kemampuan untuk menawarkan produk atau layanan yang disesuaikan secara individual menggunakan sumber daya produksi yang sama dengan produksi massal disebut kustomisasi massal. ▪ Fokus pada Ceruk Pasar Sistem informasi mendukung strategi ini dengan memproduksi dan menganalisis data untuk teknik penjualan dan pemasaran yang disesuaikan. Sistem informasi memungkinkan perusahaan untuk menganalisis pola, selera, dan preferensi pembelian pelanggan dengan cermat sehingga mereka secara efisien meluncurkan kampanye iklan dan pemasaran ke pasar sasaran yang lebih kecil dan lebih kecil. ▪ Perkuat Keintiman Pelanggan dan Pemasok Gunakan sistem informasi untuk mempererat hubungan dengan pemasok dan mengembangkan keintiman dengan pelanggan. Hubungan yang kuat dengan pelanggan dan pemasok meningkatkan biaya peralihan (biaya peralihan dari satu produk ke produk pesaing), dan loyalitas kepada perusahaan Anda.
Dampak Internet terhadap Keunggulan Kompetitif
Internet meningkatkan daya tawar pelanggan, yang dapat dengan cepat menemukan penyedia dengan biaya terendah di Web karena informasi tersedia bagi semua orang. Di lain sisi, internet hampir menghancurkan beberapa industri dan telah mengancam lebih banyak lagi. Cohntohnya industri ensiklopedia cetak dan industri biro perjalanan hampir hancur oleh ketersediaan pengganti melalui Internet. Namun, Internet juga telah menciptakan pasar yang sama sekali baru, membentuk dasar bagi ribuan produk, layanan, dan model bisnis baru, dan memberikan peluang baru untuk membangun merek dengan basis pelanggan yang sangat besar dan setia.
Model Rantai Nilai Bisnis
Model rantai nilai menyoroti aktivitas spesifik dalam bisnis di mana strategi kompetitif dapat diterapkan dengan baik (Porter, 1985) dan di mana sistem informasi paling mungkin memiliki dampak strategis. Model ini mengidentifikasi titik-titik leverage yang spesifik dan kritis di mana perusahaan dapat menggunakan teknologi informasi secara paling efektif untuk meningkatkan posisi kompetitifnya. Model rantai nilai memandang perusahaan sebagai rangkaian atau rantai aktivitas dasar yang menambahkan margin nilai ke produk atau layanan perusahaan. ▪ Aktivitas utama paling berhubungan langsung dengan produksi dan distribusi produk dan jasa perusahaan, yang menciptakan nilai bagi pelanggan. Kegiatan utama meliputi logistik masuk, operasi, logistik keluar, penjualan dan pemasaran, dan layanan. ▪ Aktivitas pendukung memungkinkan terlaksananya aktivitas utama dan terdiri dari infrastruktur organisasi (administrasi dan manajemen), sumber daya manusia (rekrutmen karyawan, perekrutan, dan pelatihan), teknologi (peningkatan produk dan proses produksi), dan pengadaan (pembelian input). ▪ Benchmarking melibatkan membandingkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis Anda terhadap standar yang ketat dan kemudian mengukur kinerja terhadap standar tersebut.
Memperluas Rantai Nilai: Web Nilai
Kinerja sebagian besar perusahaan tidak hanya bergantung pada apa yang terjadi di dalam perusahaan tetapi juga pada seberapa baik perusahaan berkoordinasi dengan pemasok langsung dan tidak langsung, perusahaan pengiriman (mitra logistik, seperti FedEx atau UPS), dan, tentu saja, customer. Teknologi internet memungkinkan untuk menciptakan rantai nilai industri yang sangat tersinkronisasi yang disebut web nilai. Value web atau web nilai adalah kumpulan perusahaan independen yang menggunakan teknologi informasi untuk mengoordinasikan rantai nilai mereka untuk menghasilkan produk atau layanan untuk pasar secara kolektif. Web nilai ini menyinkronkan proses bisnis pelanggan, pemasok, dan mitra dagang di antara perusahaan yang berbeda dalam suatu industri atau di industri terkait. Web nilai ini fleksibel dan adaptif terhadap perubahan penawaran dan permintaan.
Sinergi, Kompetensi Inti, Dan Strategi Berbasis Jaringan
▪ Sinergi Gagasan sinergi adalah bahwa ketika output dari beberapa unit dapat digunakan sebagai input ke unit lain, atau dua organisasi menggabungkan pasar dan keahlian, hubungan ini menurunkan biaya dan menghasilkan keuntungan. Sistem informasi akan membantu perusahaan yang bergabung menggabungkan operasi, menurunkan biaya ritel, dan meningkatkan pemasaran silang produk keuangan. ▪ Meningkatkan Kompetensi Inti Namun cara lain untuk menggunakan sistem informasi untuk keunggulan kompetitif adalah dengan memikirkan cara-cara agar sistem dapat meningkatkan kompetensi inti. Argumennya adalah bahwa kinerja semua unit bisnis akan meningkat sejauh unit bisnis ini mengembangkan, atau menciptakan, inti dari kompetensi. Kompetensi inti adalah kegiatan di mana perusahaan adalah pemimpin kelas dunia. ▪ Strategi Berbasis Jaringan ➢ Ekonomi Jaringan Model bisnis berdasarkan jaringan dapat membantu perusahaan secara strategis dengan memanfaatkan ekonomi jaringan. Dari perspektif ekonomi jaringan ini, teknologi informasi dapat berguna secara strategis. Situs internet dapat digunakan oleh perusahaan untuk membangun komunitas pengguna—pelanggan yang berpikiran sama yang ingin berbagi pengalaman mereka. Ini membangun loyalitas dan kenikmatan pelanggan, dan membangun ikatan unik dengan pelanggan. ➢ Model Perusahaan Virtual Perusahaan virtual, juga dikenal sebagai organisasi virtual, menggunakan jaringan untuk menghubungkan orang, aset, dan ide, memungkinkannya bersekutu dengan perusahaan lain untuk membuat dan mendistribusikan produk dan layanan tanpa dibatasi oleh batasan organisasi tradisional atau lokasi fisik. Perusahaan virtual Model ini berguna ketika perusahaan merasa lebih murah untuk memperoleh produk, layanan, atau kemampuan dari vendor eksternal atau ketika perlu bergerak cepat untuk memanfaatkan peluang pasar baru dan tidak memiliki waktu dan sumber daya untuk meresponsnya sendiri. ➢ Ekosistem Bisnis: Perusahaan Keystone dan Niche. Ekosistem bisnis adalah istilah lain untuk jaringan pemasok, distributor, perusahaan outsourcing, perusahaan jasa transportasi, dan produsen teknologi yang digabungkan secara longgar tetapi saling bergantung ini (Iansti dan Levien, 2004). Ekosistem bisnis dapat dicirikan memiliki satu atau beberapa perusahaan kunci yang mendominasi ekosistem dan menciptakan platform yang digunakan oleh perusahaan niche lainnya. Teknologi informasi memainkan peran yang kuat dalam membangun ekosistem bisnis. Banyak perusahaan menggunakan sistem informasi untuk berkembang menjadi perusahaan utama dengan membangun platform berbasis TI yang dapat digunakan oleh perusahaan lain.
D. Menggunakan Sistem untuk Keunggulan Kompetitif: Masalah Manajemen
Mempertahankan Keunggulan Kompetitif Internet dapat membuat keunggulan kompetitif menghilang dengan sangat cepat karena hampir semua perusahaan dapat menggunakan teknologi ini. Sistem informasi saja tidak dapat memberikan keuntungan bisnis yang bertahan lama. Sistem awalnya dimaksudkan untuk menjadi strategis sering menjadi alat untuk bertahan hidup, dibutuhkan oleh setiap perusahaan untuk bertahan dalam bisnis, atau mereka dapat menghambat organisasi dari membuat perubahan strategis penting untuk kesuksesan masa depan.
Menyelaraskan TI dengan Tujuan Bisnis
Penelitian tentang TI dan kinerja bisnis telah menemukan bahwa (a) semakin berhasil perusahaan dapat menyelaraskan teknologi informasi dengan tujuan bisnisnya, akan semakin menguntungkan, dan (b) hanya seperempat perusahaan yang mencapai keselarasan TI dengan bisnis. Perusahaan dan manajer yang sukses memahami apa yang dapat dilakukan TI dan cara kerjanya, mengambil peran aktif dalam membentuk penggunaannya, dan mengukur dampaknya terhadap pendapatan dan laba. ▪ Daftar Periksa Manajemen: Melakukan Analisis Sistem Strategis Untuk menyelaraskan TI dengan bisnis dan menggunakan sistem informasi secara efektif untuk keunggulan kompetitif, manajer perlu melakukan analisis sistem strategis. Untuk mengidentifikasi jenis sistem yang memberikan keuntungan strategis bagi perusahaan mereka, manajer harus mengajukan pertanyaan berikut: 1. Bagaimana struktur industri tempat perusahaan itu berada? 2. Apa rantai nilai bisnis, perusahaan, dan industri untuk perusahaan tertentu ini? 3. Sudahkah kita menyelaraskan TI dengan strategi dan tujuan bisnis kita?
Mengelola Transisi Strategis
Mengadopsi jenis sistem strategis umumnya membutuhkan perubahan dalam tujuan bisnis, hubungan dengan pelanggan dan pemasok, dan proses bisnis. Perubahan sosioteknis ini, yang memengaruhi elemen sosial dan teknis organisasi, dapat dianggap sebagai transisi strategis—pergerakan antara tingkat sistem sosioteknik. Perubahan seperti itu sering kali mengakibatkan kaburnya batasan organisasi, baik eksternal maupun internal. Pemasok dan pelanggan harus terhubung erat dan dapat berbagi tanggung jawab satu sama lain. Manajer perlu merancang proses bisnis baru untuk mengkoordinasikan aktivitas perusahaan mereka dengan pelanggan, pemasok, dan organisasi lain.