Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UJIAN TENGAH SEMESTER


MATA KULIAH E-COMMERCE

Dosen Pengampu : Ariya Tetuka Puspayuda, S.E., M.B.A

TIANSY ANNISA BURHANSYAH


D20/20808144077
1. Delapan fitur unik dari e-commerce dari perusahaan GO-JEK
• Ubiquity
E-commerce itu ubiquitous, yang artinya tersedia hampir di mana-mana setiap saat. Ini
memungkinkan untuk berbelanja di rumah, di tempat kerja, ataupun saat dalam
perjalanan menggunakan smartphone. Seperti yang kita tahu Uber tersedia selama 24 jam
non-stop dimana ada yang membutuhkan disitulah GO-JEK datang menolong selama
masih berada di wilayah beroperasinya
• Global Reach
GO-JEK dapat menjangkau pelanggan sebanyak mungkin tergantung situasinya. Apabila
sedang macet kebanyakan pelanggan memilih menggunakan goride untuk menuju tempat
lokasi.
• Universal Standards
Standar teknis yang dit
• Richness
• Interactivity
• Information Density
• Personalization/Customization
• Social Technology

2. Analisis model bisnis pada perusahaan Uber


• Proposisi nilai pelanggan (customer value proposition)
Terdapat beberapa value proporsition yang ditawarkan oleh Uber. Pertama, GPS yang
digunakan dalam aplikasi Uber lebih akurat sehingga mitra pengemudi dapat
menemukan lokasi pengguna lebih mudah. Kedua, tarif jarak dekat lebih murah
dibandingkan dengan pesaingnya. Harga yang diterapkan oleh Uber adalah tarif progresif
sesuai dengan jarak per km dan waktu tempuh. Hal ini akan menguntungkan bagi mitra
(mitra pengemudi) jika terjadi kemacetan. Ketiga, kemanan mitra pengemudi dijamin
dengan validasi minimal tahun kendaraan tahun 2012. Keempat, fleksibilitas Uber lebih
tinggi karena tidak dari point to point sehingga lebih menyesuaikan dengan permintaan
pelanggan yang menginginkan lebih dari satu destinasi.
• Model pendapatan
Uber mendapatkan keuntungan dari ikatan kerja sama yang dijalin dengan perusahaan
mitra melalui pembagian keuntungan. Selain itu, Uber memperoleh keuntungan dari
pembagian rasio layanan sebesar 90:10 (90% untuk mitra pengemudi dan 10% untuk
Uber). Atas penggunaan kartu kredit sebagai media pembayaran dari pengguna, Uber
juga akan mendapatkan sedikit keuntungan dari pihak bank dengan jumlah yang tidak
dipublikasikan. Serta sebagai penyedia aplikasi, Uber juga akan mendapatkan
keuntungan dari 70% atas jumlah pengunduh aplikasi dari Google dan Apple dikalikan
nominal imbalan tertentu dari Google atau Apple.
• Ruang lingkup pasar tempat E-commerce tersebut beroperasi
Uber Technologies Inc. adalah perusahaan jaringan transportasi asal San Francisco,
California, yang menciptakan aplikasi penyedia transportasi yang menghubungkan
penumpang dengan sopir kendaraan sewaan serta layanan tumpangan langsung.
Perusahaan ini juga mengatur layanan penjemputan di berbagai kota di seluruh dunia.
• Siapa saja pesaingnya
Ada beberapa perusahaan yang dianggap menjadi pesaing Uber diantaranya Lyft Inc,
Bolt (dulunya Bernama Taxify), dan Ola Cabs.
• Keunggulan
Keunggulan kompetitif dari Uber salah satunya yakni pelayanan dari pintu ke pintu
dengan wilayah tidak terbatas, dengan tarif yang ditetapkan berdasarkan kesepakatan
antara pengguna jasa dan penyedia jasa, diperbolehkan menggunakan mobil penumpang
umum dengan pelat hitam. Selain memesan lewat aplikasi di HP, tarif yang digunakan
Grab dan Uber pun hanya menggunakan hitungan kilometer. Taksi konvensional lain
menggunakan tarif progresif dengan hitungan kilometer dan waktu tempuh.
• Strategi pasar (market strategy)
Ada beberapa strategi pasar yang diterapkan oleh perusahaan Uber, yaitu:
➢ Manfaatkan kekuatan pengguna awal
➢ Segmentasi dan penargetan lokal sangat penting
➢ Menjalin kemitraan jangka panjang dan jangka pendek yang bermakna
➢ Kampanye pemasaran Uber: kenali audiens Anda
• Struktur organisasi dan pembagian tugas/tanggung jawab.

https://www.beritasatu.com/dunia/558921/ini-dia-pesaing-uber-di-london
https://internasional.kontan.co.id/news/saingan-utama-uber-di-as-ini-bukukan-pertumbuhan-
pendapatan-hingga-72
https://www.moloco.com/en/blog/uber-marketing-strategy
3. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun kehadiran e-commerce.
Diantaranya :
• Visioning process
Pastikan anda memiliki dan memahami terkait visi yang akan dicapai dan misi yang harus
dijalankan untuk mewujudkan visi. Visi dan misi yang jelas dapat membantu
mengarahkan anda untuk membangun e-commerce dengan baik karena terdapat patokan
yang jelas.
• Business and revenue model
Setelah visi dan misi dari bisnis anda ditentukan, langkah selanjutnya adalah memikirkan
bagaimana anda mendapatkan uanng untuk itu semua. Salah satu caranya dengan
menentukan model bisnis dan model pendapatan dari web atau e-commerce yang akan
dibangun. Model bisnis bisa berupa portal, e-tailer, content provider, transaction broker,
market creator, service provider, maupun community provider. Sedangkan, model
pendapatan yang bisa diterapkan dapat berasal dari iklan, langganan (subscribtion), biaya
transaksi, penjualan, pendapatan afiliasi.
• Target audiens
Memahami target audiens dari e-commerce yang akan anda bangun juga akan membantu
dalam menentukan segmentasi pasar ke depannya. Siapa dan dimana target audiens
berada, hal itu harus bisa menjawab dari kebutuhan terkait target audiens yang dituju.
• Karakteristik marketplace
Setelah mengetahui target audiens yang akan disasar, langkah selanjutnya yang dapat
dilakukan adalah mengelompokkan target udiens ke dalam jenis ruang pasar yang sesuai.
Target audiens dapat dikelompokkan berdasarkan demografi,, ukuran pertumbuhan dan
perubahan pasar serta struktur dari pesaing, pemasok dan produk substitusi. Pahami betul
hal tersebut.
• Menentukan konten-konten ke depannya
Memahami dan menentukan konten dari e-commerce yang akan dibangun. Secara umum
ada dua jenis konten: statis dan dinamis. Konten statis adalah teks dan gambar yang
tidak sering berubah, seperti deskripsi produk, foto, atau teks yang Anda buat untuk
dibagikan kepada pengunjung Anda. Sedangkan, konten dinamis adalah konten yang
berubah secara teratur, misal: setiap hari atau setiap jam.
• E-commerce presence map
Kehadiran e-commerce mengharuskan perusahaan untuk mempertimbangkan empat
jenis kehadiran yang berbeda, dan platform serta aktivitas yang terkait dengan setiap jenis
kehadiran. Tipe-tipe dari presence map of e-commerce yakni Website/App (berhubungan
dengan kegiatan mencari, display, affiliates, dan sponsorships), social media
(berhubungan dengan percakapan, engagement, membagikan, advice), E-mail
(berhubungan dengan kabar berita, updates, sales), dan media offline (berhubungan
denga tipe kegiatan Pendidikan, exposure, dan branding)
• Timeline: milestone
Sebaiknya Anda memiliki gambaran tentang kerangka waktu untuk mengembangkan
kehadiran e-commerce Anda saat memulai. Anda harus memecah proyek Anda menjadi
beberapa fase yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.
• Anggaran awal
Besarnya anggaran yang dibutuhkan diawal tergantung dari apa yang ingin anda hadirkan
dan seberapa mampu anda memenuhi anggaran tersebut.
4. Dari perspektif teknologi, ada tiga titik kunci kerentanan ketika berhadapan dengan e-
commerce: klien, server, dan jalur komunikasi. Sejumlah bentuk ancaman keamanan yang
paling umum dan paling merusak bagi konsumen e-commerce meliputi:
• Malicious code, mencakup berbagai ancaman seperti virus, worm, ransomware, Trojan
horse, dan bot. Beberapa kode berbahaya kadang-kadang disebut sebagai exploit,
dirancang untuk memanfaatkan kerentanan perangkat lunak di sistem operasi komputer,
browser web, aplikasi, atau komponen perangkat lunak lainnya.
• Potentially unwanted programs, yaitu perangkat lunak keamanan jahat yang dapat
menginstal sendiri. Setelah diinstal, aplikasi ini biasanya sangat sulit untuk dihapus dari
komputer. Salah satu contoh PUP adalah PCProtect, yang menginfeksi PC yang
menjalankan sistem operasi Windows. PCProtect berperan sebagai program anti malware
yang sah padahal sebenarnya itu adalah malware.
• Phishing, yaitu upaya penipuan online untuk mendapatkan informasi rahasia demi
keuntungan finansial.
• Hacking and cybervandalism. Hacking adalah Tindakan untuk mendapatkan akses tidak
sah ke system computer. Sedangkan cybervandalism adalah Tindakan yang sengaja
mengganggu, merusak, atau bahkan menghancurkan situs. Keduanya termasuk ancaman
keamanan bagi e-commerce.
• Data breaches, terjadi ketika organisasi kehilangan kendali atas informasi perusahaan
(termasuk informasi pribadi customer dan karyawan) kepada pihak luar.
• Credit card fraud/theft, penipuan kartu kredit termasuk ancaman keamanan e-commerce
karena informasi kartu kredit akan dicuri dan mencegah pengguna melakukan pembelian
online sebagaimana dalam banyak kasus yang terjadi.
• Spoofing, yakni melibatkan upaya menyembunyikan identitas sebenarnya dengan
menggunakan email/alamat IP orang lain.
• Pharming, yaitu mengalihkan tautan web ke alamat yang berbeda dari yang dimaksud
dengan situs menyamar sebagai tujuan yang dimaksud.
• Spam (junk) websites (link farms), yakni situs yang menjanjikan untuk menawarkan
beberapa produk/layanan, tetapi sebenarnya hanya berupa sekumpulan iklan untuk situs
lain
• Identity fraud, penjahat dapat menggunakan data untuk pinjaman, membeli barang
dagangan atau mendapatkan layanan lain.
• Denial of Service (DoS) and DDoS attacks. DoS yakni peretas membanjiri situs web
dengan permintaan laman yang tidak berguna. Sedangkan, DDoS yaitu banyak computer
untuk menyerang jaringan target dari berbagai titik peluncuran.
• Sniffing, merupakan jenis program penyadapan yang memantau informasi yang berjalan
melalui jaringan.
• Insider attacks, serangan ini biasanya dilakukan oleh karyawan perusahaan itu sendiri.
• Poorly designed server and client software, adanya ancaman keamanan pada perangkat
lunak yang dirancang dengan buruk.
• Social network security issues, jejaring sosial menyediakan lingkungan yang dapat
dimanfaatkan untuk peretas, virus, pengambilalihan situs, penipuan identitas, dan
tindakan jahat lainnya.
• Mobile platform security issues, perangkat seluler menghadapi semua risiko yang sama
seperti perangkat internet seperti penipuan atau pencurian identitas.
• Cloud security issues, serangan DDoS mengancam ketersediaan layanan cloud yang
diandalkan oleh banyak perusahaan.
• IoTs Security issues, IoT mengangkat sejumlah masalah keamanan menginat kebutuhan,
lingkungan global yang kurang terkontrol dan dengan jangkauan serangan yang lebih
luas.
Ada empat solusi yang dapat dilakukan untuk keamanan e-commerce, diantaranya meliputi:
a. Melindungi komunikasi internet. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan enkripsi.
Enkripsi adalah proses transformasi teks biasa atau data menjadi sandi yang tidak bisa
dibaca siapapun selain pengirim dan penerima. Enkripsi mampu memberikan 4 dari 6
dimensi keamanan e-commerce.
b. Mengamankan saluran komunikasi. Berupa SSL untuk client server di mana URL akan
diminta untuk dienkripsi, dan juga melalui penggunaan Wi-Fi.
c. Melindungi jaringan. Dengan menggunakan firewall dan proxy.
d. Melindungi server dan client. Memberikan penguatan keamanan sistem informasi
dengan melakukan upgrade secara berkala dan memberikan software anti-virus.
Namun, terlepas dari keempat solusi, kita juga harus memahami bahwa tidak ada sistem
yang sempurna, yang 100% mampu melindungi sebuah e-commerce dari ancaman
keamanan. Sehingga masing-masing sistem bisa saling melengkapi satu sama lain demi
mengusahakan keaman e-commerce.
5. Teknologi pendukung CRM membantu hubungan perusahaan dan pelanggan menjadi lebih
bermakna. Perusahaan menjadi lebih sadar akan kepuasan pelanggan terhadap produk dan
jasa yang mereka tawarkan. Hal ini akan memudahkan perusahaan dalam mencari strategi
terbaik untuk memberi kepuasan kepada pelanggan. Dengan adanya CRM, sebuah
perusahan dapat memiliki skema yang lebih spesifik dan fokus, sehingga dapat melakukan
penjualan dan pelayanan terhadap pelanggan potensial, bukan hanya calon pelanggan yang
belum tentu tertarik dengan produk Anda. Dengan begitu target yang dilayangkan
perusahaan kepada pelanggan akan tepat.

Implementasi CRM pada PT. GO-JEK Indonesia


• Penerapan kegiatan Customer Relationship Management (CRM) digunakan oleh
perusahaan GO-JEK guna dapat mempertahankan keberadaan konsumen yang telah
dimilikinya salah satunya melalui loyalti program GO-POINTS, diharapkan konsumen
bisa loyal dan tetap memilih menggunakan servis GO-JEK.
• Penerapan SCM pada GO-JEK Indonesia Supply Chain Management yang dilakukan
GO-JEK adalah sebuah konsep manajemen di mana perusahaan berusaha memanfaatkan
teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, baik para
driver (pekerja), konsumen, dan juga para stakeholder yang berhubungan dalam kegiatan
transaksi.
• Dari sisi sistem akuntansi, GO-JEK memberi fasilitas order processing yaitu fasilitas
yang memungkinkan untuk konsumen melakukan pemesanan jasa, kemudian data yang
telah diperoleh dari form yang tertera akan menentukan jumlah pembayaran. Jumlah
pembayaran akan masuk ke dalam fasilitas billing yang kemudian akan dibukukan
menjadi general ledger. Bukti dari pembayaran yang telah dilakukan oleh konsumen akan
tertera pada cash receipt yang kemudian akan terakumulasikan pada general ledger.
Pemesanan yang dilakukan oleh konsumen terhadap mitra dari GO- JEK akan masuk ke
dalam sistem cash disbursement-account payable tergantung kepada jenis pembagian
untung yang telah disepakati oleh pihak GO-JEK dan mitra yang bersangkutan.
Pembagian keuntungan yang telah masuk ke dalam perjanjian kedua belah pihak akan
termasuk ke dalam sistem general ledger GO-JEK.

Mohon maaf saya belum menyelesaikannya pak

Anda mungkin juga menyukai