TINJAUAN PUSTAKA
Perineum adalah jaringan antara vestibulum vulva dan anus dan panjang kira-kira 4
cm (Maimunah, 2015). Sedangkan menurut kamus Dorland perineum adalah daerah antara
kedua belah paha, antara vulva dan anus. Perineum terletak antara vulva dan anus,
panjangnya ratarata 4 cm (Saifuddin, 2014). Ruptur perineum adalah robekan yang terjadi
pada saat bayi lahir baik secara spontan maupun dengan menggunakan alat atau tindakan.
Robekan terjadi hampir pada semua primipara dan tidak jarang pada persalinan berikutnya
(Prawirohardjo, 2015). Pada dasarnya, robekan perineum dapat dikurangi dengan menjaga
jangan sampai dasar panggul dilalui kepala janin terlalu cepat (Wiknjosastri, 2015).
perineum.Tidak perlu dijahit jika tidak ada perdarhan dan posisi luka baik.
pasien.
Risiko yang ditimbulkan karena robekan jalan lahir adalah perdarahan yang dapat
menjalar ke segmen bawah uterus . Risiko lain yang dapat terjadi karena robekan jalan lahir
dan perdarahan yang hebat adalah ibu tidak berdaya, lemah, tekanan darah turun, anemia
dan berat badan turun. Keluarnya bayi melalui jalan lahir umumnya menyebabkan robekan
pada vagina dan perineum.Meski tidak tertutup kemungkinan robekan itu memang sengaja
dilakukan untuk memperlebar jalan lahir. Petugas kesehatan atau bidan akan segera menjahit
Penjahitan juga bertujuan merapikan kembali vagina ibu menyerupai bentuk semula
(Manuaba, 2012).
1. Untuk mencegah luka yang robek dan pinggir luka yang tidak rata dan
2. Bila dijumpai robekan perineum dilakukan penjahitan luka dengan baik lapis
demi lapis, dengan memperhatikan jangan ada robekan yang terbuka ke arah
vagina yang biasanya dapat dimasuki oleh bekuan darah yang akan
tubuh dan mencegah kehilangan darah yang tidak perlu. Penjahitan dilakukan dengan cara
jelujur menggunakan benang catgut kromik. Dengan memberikan anastesi lokal pada ibu
saat penjahitan laserasi, dan mengulangi pemberian anestesi jika masih terasa sakit.
Penjahitan dimulai satu cm dari puncak luka. Jahit sebelah dalam ke arah luar, dari atas
hingga mencapai bawah laserasi. Pastikan jarak setiap jahitan sama dan otot yang terluka
telah dijahit. Ikat benang dengan membuat simpul dalam vagina. Potong ujung benang dan
sisakan 1,5 cm. Melakukan pemeriksaan ulang pada vagina dan jari paling kecil ke dalam
anus untuk mengetahui terabanya jahitan pada rektum karena bisa menyebabkan fistula dan
Ruptur perineum derajat empat atau robekan yang lengkap memerlukan langkah-
langkah yang teliti. Apeks robekan dalam mukosa, rectum harus diperhatikan dan tepi
mukosa rectum dibalikkan ke dalam lumen usus dengan jahitan berulang. Jahitan ini
diperkuat lagi dengan jahitan terputus sekeliling fasia endopelvis. Ujung robekan sfingterani
cenderung mengalami retraksi ke lateral dan posterior. Setelah diidentifikasi dan dijepit
dengan forcep, ujung robekan didekatkan dengan dua atau tiga jahitan (George, 2012).
2.2. Persalinan
2.2.1. Pengertian Persalinan
Persalinan adalah serangkaian kejadian yang berakhir dengan pengeluaran bayi yang
cukup bulan atau hampir cukup bulan disusul dengan pengeluaran plasenta dan selaput janin
dari ibu (JNPK-KR, 2014). Penolong pesalinan merupakan salah satu bagian dari pelayanan
antenatal care. Manuaba (2012) menytakan bahwa peningkatan pelayanan antenatal,
penerimaan gerakan keluarga berenana, melaksanakan persalinan bersih dan aman dan
meningkatan pelayanan obstetric esensial dan darurat yang merupakan pelayanan kesehatan
primer. Persalinan yang aman memastikan bahwa semua penolong persalinan mempunyai
ketrampilan dan alat untuk memberikan pertolongan yang aman dan bersih (Saifuddin,
2012).
b) Fase Aktif
Merupakan periode waktu dari awal kemajuan aktif pembukaan menjadi
komplit dan mencakup fase transisi, pembukaan pada umumnya dimulai
dari 3-4 cm hingga 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Penurunan
bagian presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan
selama kala dua persalinan. Fase aktif dibagi dalam 3 fase, yaitu :
(1) Fase Akselerasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm.
(2) Fase Dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat,
dari 4 cm menjadi 9 cm.
(3) Fase Deselerasi, yaitu pembukaan menjadi lamban kembali dalam
waktu 2 jam pembukaan 9 cm menjadi lengkap
2) Kala II (kala pengeluaran janin)
Menurut Prawirohardjo (2012), beberapa tanda dan gejala persalinan kala II yaitu
:
c) Paritas
h) Jarak kelahiran
Jarak kelahiran merupakan interval antara dua kelahiran yang
berurutan dari seorang wanita. Jarak kelahiran yang cenderung
singkat dapat menimbulkan beberapa efek negatif baik pada
kesehatan wanita tersebut maupun kesehatan bayi yang
dikandungnya.Setelah melahirkan, wanita memerlukan waktu yang
cukup untuk memulihkan dan mempersiapkan diri untuk kehamilan
serta persalinan selanjutnya (Sawitri dkk, dalam Rifdiani, 2017).
Adapun pembagian jarak kelahiran menurut Depkes, 2012 adalah
1. Kurang dari 2 tahun
2. Lebih dari 2 tahun
Kepala janin merupakan bagian yang paling besar dan keras dari pada
bagian-bagian lain yang akan dilahirkan. Janin dapat mempengaruhi
jalannya persalinan dengan besarnya dan posisi kepala tersebut
(Saifuddin, 2012). Kepala janin besar dan janin besar dapat
menyebabkan laserasi perineum. Kepala janin merupakan bagian
yang terpenting dalam persalinan yang berpengaruh terhadap
peregangan perineum pada saat kepala di dasar panggul dan membuka
jalan lahir dengan diameter 5-6 cm akan terjadi penipisan perineum,
sehingga pada perineum yang kaku dapat terjadi laserasi perineum
(Manuaba, 2012) Pengendalian kecepatan dan pengaturan diameter
kepala saat melalui introitus vagina dan perineum dapat mengurangi
kemungkinan terjadinya robekan (JNPK-KR, 2014).
b) Berat badan bayi
Berat badan lahir adalah berat badan bayi yang ditimbang 24 jam
pertama kelahiran. Semakin besar berat bayi yang dilahirkan
meningkatkan risiko terjadinya laserasi perineum. Bayi besar adalah
bayi yang begitu lahir memiliki bobot lebih dari 4000 gram. Robekan
perineum terjadi pada kelahiran dengan berat badan bayi yang besar.
Hal ini terjadi karena semakin besar berat badan bayi yang dilahirkan
akan meningkatkan risiko terjadinya laserasi perineum karena
perineum tidak cukup kuat menahan regangan kepala bayi dengan
berat badan bayi yang besar, sehingga pada proses kelahiran bayi
dengan berat badan bayi lahir yang besar sering terjadi laserasi
perineum. Kelebihan berat badan dapat disebabkan oleh beberapa hal
diantaranya ibu menderita Diabetes Melitus, ibu yang memiliki
riwayat melahirkan bayi besar, faktor genetik, pengaruh kecukupan
gizi. Berat bayi lahir normal adalah sekitar 2500 sampai 4000 gram
(Saifuddin, 2012). Berat badan janin dapat mempengaruhi proses
persalinan kala II. Berat neonatus pada umumnya >4000 gram dan
jarang melebihi 5000 gram (Wiknjosastro, 2007). Kriteria janin yang
cukup bulan yang lama kandungannya 40 pekan mempunyai panjang
48-50 cm dan berat badan 2750-3000 gram (Saifuddin, 2012). Pada
janin yang mempunyai berat yang lebih dari 4000 gram memiliki
kesukaran yang di timbulkan dalam persalinan adalah karena
besarnya kepala atau besarnya bahu. Bagian paling keras dan besar
dari janin adalah kepala, sehingga besarnya kepala janin
mempengaruhi berat badan janin. Oleh karena itu sebagian ukuran
kepala digunakan Berat Badan (BB) janin. Kepala janin besar dan
janin besar dapat menyebabkan laserasi perineum (Mochtar, 2013).
Proses persalinan dengan berat badan janin yang besar dapat
menimbulkan adanya kerusakan jaringan dan robekan jalan lahir
karena proses kelahiran merupakan kombinasi dari kompresi,
kontraksi, torsi dan traksi (Amir, 2014).
c) Presentasi defleksi
Nyeri haid dapat digolongkan berdasarkan jenis nyeri dan ada tidaknya
kelainan yang dapat diamati. Berdasarkan jenis nyeri, nyeri haid dapat dibagi
1. Nyeri Spasmodik
Nyeri spasmodik terasa di bagian bawah perut dan berawal sebelum masa haid
atau segera setelah masa haid mulai. Banyak perempuan terpaksa harus
berbaring di tempat tidur karena terlalu menderita nyeri itu sehingga ia tidak
dapat mengerjakan apapun. Ada di antara mereka yang pingsan, merasa mual,
perempuan muda walaupun dijumpai pula pada kalangan yang berusia 40 tahun
keatas. Dismenorea spasmodik dapat diobati atau paling tidak dikurangi dengan
lahirnya bayi pertama walaupun banyak pula perempuan yang tidak mengalami
2. Nyeri Kongestif
Penderita dismenore kongestif yang biasanya akan tahu sejak berhari-hari sebelumnya bahwa masa
haidnya akan segera tiba. Mereka mungkin akan mengalami pegal, sakit pada buah dada, perut
kembung tidak menentu, BH terasa terlalu ketat, sakit kepala, sakit punggung, pegal pada paha,
merasa lelah atau sulit dipahami, mudah tersinggung, kehilangan keseimbangan, menjadi ceroboh,
terganggu tidur, atau muncul memar di paha dan lengan atas. Semua itu merupakan simptom pegal
menyiksa yang berlangsung antara 2 atau 3 hari sampai kurang dari 2 minggu. Proses menstruasi
mungkin tidak terlalu menimbulkan nyeri jika sudah berlangsung. Bahkan setelah hari pertama masa
haid, orang yang menderita dismenorea kongestif akan merasa lebih baik. Sedangkan berdasarkan
ada tidaknya kelainan atau sebab yang dapat diamati, nyeri haid dapat dibagi menjadi, dismenorea
a. Dismenore Primer
Dismenore primer adalah nyeri haid yang dijumpai tanpa di adanya kelainan pada alat-alat
genital yang nyata. Dismenore primer terjadi beberapa waktu setelah menarche biasanya setelah 12
bulan atau lebih, oleh karena siklus-siklus haid pada bulan bulan pertama setelah menarche umumnya
berjenis anovulator yang tidak disertai dengan rasa nyeri. Rasa nyeri timbul tidak lama sebelumnya
atau bersama- sama dengan permulaan haid dan berlangsung untuk beberapa jam, walaupun pada
beberapa kasus dapat berlangsung beberapa hari. Sifat rasa nyeri adalah kejang berjangkit- jangkit,
biasanya terbatas pada perut bagian bawah, tetapi dapat menyebar ke daerah pinggang dan paha.
Bersamaan dengan rasa nyeri dapat dijumpai rasa mual, muntah, sakit kepala, diare, iritabilitas dan
sebagainya. Gadis dan perempuan muda dapat diserang nyeri haid primer. Dinamakan dismenore
primer karena rasa nyeri timbul tanpa ada sebab yang dapat dikenali. Nyeri haid primer hampir selalu
hilang sesudah perempuan itu melahirkan anak pertama, sehingga dahulu diperkirakan bahwa rahim
yang agak kecil dari perempuan yang belum pernah melahirkan menjadi penyebabnya, tetapi belum
Dismenore sekunder adalah nyeri haid yang disertai kelainan anatomis genitalis. Tanda – tanda
klinik dari dismenore sekunder adalah endometriosis, radang pelvis, fibroid, adenomiosis, kista
ovarium dan kongesti pelvis. Umumnya, dismenore sekunder tidak terbatas pada haid, kurang
berhubungan dengan hari pertama haid, terjadi pada perempuan yang lebih tua (30-40 th) dan dapat
disertai dengan gejala yang lain (dispareunia, kemandulan dan perdarahan yang abnormal) (Hermawan,
2012).
Banyak teori yang telah dikemukakan untuk menjelaskan penyebab dismenorea primer tetapi
sampai saat ini patofisiologinya masih belum jelas dimengerti. Penyebab yang saat ini dipakai untuk
1. Faktor Kejiwaan
Dismenore primer banyak dialami oleh remaja yang sedang mengalami tahap pertumbuhan dan
perkembangan baik fisik maupun psikis. Ketidaksiapan remaja putri dalam menghadapi
perkembangan dan pertumbuhan pada dirinya tersebut, mengakibatkan gangguan psikis yang
akhirnya menyebabkan gangguan fisiknya, misalnya gangguan haid seperti dismenore (Abedian,
2011).
2. Faktor Konstitusi
Faktor konstitusi berhubungan dengan faktor kejiwaan sebagai penyebab timbulnya dismenore primer
yang dapat menurunkan ketahanan tubuh seseorang terhadap rasa nyeri (Simanjuntak, 2008). Faktor
yang termasuk dalam hal ini adalah anemia, penyakit menahun, dan sebagiannya timbul nya
dismenorea.
3. Faktor Obstruksi kanalis servikalis: teori stenosis/obstruksi kanalis servikalis adalah teori yang paling
digunakan untuk menjelaskan proses terjadinya dismenorea (simanjuntak, 2008). Pada wanita dengan
uterus hiperantefleksi mungkin dapat terjadi stenosis kanalis servikalis, akan tetapi hal ini sekarang
tidak dianggap sebagai faktor yang penting sebagai penyebab dismenorea (Simanjuntak, 2008).
4. Faktor Endokrin
Kejang pada dismenore primer disebabkan oleh kontraksi yang berlebihan. Hal ini disebabkan karena
endometrium dalam fase sekresi memproduksi prostaglandin F2 α yang menyebabkan kontraksi otot-
otot polos. Jika jumlah prostaglandin F2 α berlebih akan dilepaskan dalam peredaran darah, maka
selain dismenore, dijumpai pula efek umum, seperti diare, nausea, dan muntah.
5. Faktor Alergi
Teori ini dikemukakan setelah adanya asosiasi antara dismenore primer dengan urtikaria, migren atau
asma bronkial. Smith menduga bahwa sebab alergi ialah toksin haid (Simanjuntak, 2008).
Beberapa faktor dibawah ini dianggap sebagai faktor resiko timbulnya nyeri menstruasi yaitu:
4. Merokok
6. Obesitas atau kegemukan/ kelebihan berat badan (Proverawati & Misaroh, 2009).
Setiap wanita mempunyai pengalaman nyeri dismenorea yang berbeda-beda, dimana hal itu muncul rasa
tidak nyaman, letih, sakit yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Nyeri kan berkurang setelah
mentruasi, namun ada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode mentruasi (Proverawati
& Misaroh, 2009). Menurur French, (2008) karakteristik nyeri mentruasi berdasarkan derajat nyerinya
antara lain:
1. Nyeri ringan yaitu tidak mengganggu aktivitas sehari-hari, dan dapat hilang dengan istirahat.
2. Nyeri sedang yaitu sedikit mengganggu aktifitas sehari-hari, danbutuh analgesik dosis rendah untuk
mengurangi nyeri.
3. Nyeri berat yaitu mengganggu aktifitas sehari-hari, dan butuh analgesik dosis rendah untuk
mengurangi nyeri.
4. Nyeri sangat berat yaitu tidak dapat beaktifitas, dan tidak dapat hilang dengan analgesik dosis rendah.
Sementara itu menurut Potter (2009), karakteristik paling subjektif pada nyeri adalah tingkat
keparahan atau intensitas nyeri tersebut. Klien seringkali diminta untuk mendeskripsikan nyeri sebagai
nyeri ringan, sedang dan parah. Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan nyeri
yang lebih objektif. Skala pendeskripsi verbal (Verbal Deskriptor Scale, VDS) merupakan sebuah garis
yang terdiri dari 3-5 kata. Pendeskripsi ini dirangking dari “tidak terasa nyeri “ sampai “ nyeri yang tidak
tertahankan”. Alat VDS ini memungkinkan klien untuk mendeskripsikan nyeri. Skala penilaian numerik
(Numerical Rating Scale, NRS) lebih digunakan sebagai pengganti alat pendeskripsi kata. Dalam hal ini,
klien menilai nyeri dengan menggunakan slaka 0-10. Gambar 2.1 Skala Intensistas Nyeri
Numerik 0-10
nyeri
ringan nyeri
sedang nyeri
berat nyeri berat
tidak
terkontrol terkontrol
0 : tidak nyeri
1 : nyeri sangat ringan hampir tidak terasa. Sebagian besar waktu anda tidak berpikir tentang nyeri ini
3 : nyeri sudah mulai mengganggu, namun anda dapat membiasakan diridan beradaptasi, nyeri sedang dan
4 : nyeri sedang. Jika anda terlibat dalam suatu kegiatan, nyeri dapat diabaikan untuk periode waktu, tetapi
masih mengganggu.
5 : nyeri sedang dan kuat. Hal ini tidak bisa diabaikan selama lebih dari beberapa menit, tapi dengan usaha
anda masih dapat mengatur untuk bekerja atau berpartisipasi dalam beberapa kegiatan.
6 : nyeri yang cukup kuat yang mengganggu kegiatan sehari-hari. Kesulitan berkonsentrasi. Nyeri
7 : nyeri yang kuat yang mendominasi indera anda dan secara nyata membatasi kemampuan anda untuk
melakukan kegiatan sehari-hari yang normal atau mempertahankan hubungan sosial. Nyeri ini
mengganggu tidur.
8 : nyeri yang terus menerus. Aktivitas fisik sangat terbatas, berbicara membutuhkan usaha besar.
9 : nyeri luar biasa. Tidak dapat berbicara, menangis dan ataunmengerang tak terkendali.
10 : sakit tak terkatakan. Berbaring saja membuat nyeri dan sampai dengan mengigau. Sangat sedikit orang
Skala nyeri harus dirancang sehingga skla tersebut mudah digunakan dan tidak mengkonsumsi banyak
waktu saat klien melengkapinya. Apabila klien dapat membaca dan memahami skala, maka deskripsi
nyeri akan lebih akurat. Skala deskriptif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat
1. Farmakologi
Dewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi simtomatik. Jika
rasa nyerinya berat, diperlukan istirahat di tempat tidur dan komprespanas pada perut bawah untuk
mengurangi penderitaan. Obat analgesik yang sering diberikan adlah preparat kombinasi aspirin,
fenasetin, dan kafein. Obat-obat paten yang beredar dipasaran adalah novalgin, ponstan,
NSAID menghambat sintesis prostaglandin dan memperbaiki gejala pada 80% kasus (Kabirian,
2011). Nasihatkan wanita untuk mengkonsumsi pada saat atau sesaat sebelum awitan nyeri 3 kali/hari
c. Terapi hormonal
Tujuan terapi hormonal adalah menekan ovulasi. Tindakan ini bersifat sementara dengan maksud
untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar dismenorea primer, atau untuk memungkinkan
penderita melaksanakan pekerjaan penting pada waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai
dengan pemberian salah satu jenis pil kombinasi kontrasepsi (Simanjuntak, 2008). Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya ovulasi dan meningkatkan produksi prostaglandin karena antrofi
endometrium
2. Non farmakologis
a. Kompres dengan handuk atau botol berisi air panas (hangat) tepat pada bagian yang terasa kram (bisa
di perut atau pinggang bagian bawah). Mandi dengan air hangat dan minum minuman hangat yang
mengandung kalsium tinggi. Penelitian solekhah (2011), ada pengaruh yang bermakna dengan
b. Dengan beristirahat cukup, setidaknya tidur selama 7 jam di malam hari dan meluangkan waktu untuk
tidur siang selama 1 jam bisa membantu tubuh lebih rileks dan bugar, sehingga bisa mengurangi sakit
akibat menstruasi.
c. Aroma terapi dan pemijatan juga dapat mengurangi rasa tidak nyaman. Pijatan yang ringan dan
melingkar dengan menggunakan telunjuk pada perut bagian bawah akan membantu mengurangi nyeri
haid.
d. Melakukan tarik nafas dalam secara perlahan untuk relaksasi. Dengan tarik nafas dalam di percaya
e. Mengkonsusmsi minuman kunyit asam. Menurut sina (2012) secara alamiah kunyit dipercaya
memiliki kandungan senyawa fenolik sebagai antioksidan, bermanfaat sebagai analgetika, anti-
inflamasi, antimikroba, serta pembersih darah. Sneywa aktif yang terdapat dalam kunyit yaitu
curcumine. Sedangkan menurut Nair (2004), asam jawa juga memiliki bahan aktif yaitu anthocyanin
pada asam jawa akan menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat atau
mengurangi terjadinya inflamasi sehingga akan mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi
2.4. Jahe
2.4.1. Pengertian Jahe
Jahe (Zingeber officinale Rose) merupakan rempah rempah Indonesia yang sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang kesehatan. Jahe merupakan obat berupa tumpuhan
rumpun berbatang semu dan termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae). Jahe berasal dari Asia
Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina (Paimin, 2008). Tanaman jahe termasuk keluarga
Zingiberaceae yaitu suatu tanaman rumput-rumputan tegak dengan ketinggian 30-75 cm, berbadan
sempit memanjang menyerupai pita, dengan panjang 15-23 cm, lebar ± 2,5 cm, tersusun teratur dua baris
berseling, bewarna hijau bunganya kuning kehijauan dengan bibir ungu gelap berbintik putih
kekuningan dan kepala sarinya bewarna ungu. Akarnya yang bercabang dan berbau harum, bewarna
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiberoffichinale
Berdasarkan ukuran, bentuk dan warna rimpang, jahe dibedakan menjadi jenis yaitu:
a. Jahe Putih Kecil/ Jahe Emprit (Zingiberoffichinale var, amarum), dengan ciri sebagai berikut
bentuknya pipih, warnanya putih kuning, seratnya lembut dan aromanya lebih tajam dari jahe putih
besar. Ruasnya kecil, diameter 32,7 s/d 40 mm, tinggi 63,8 s/d 111 mm, panjang 61 s/d 137 mm, agak
rata dan sedikit mengembung. Kandungan minyak atsirinya lebih besar dari jahe gajah (1,50 s/d 3,5 %)
sehingga rasanya lebih pedas, disamping seratnya tinggi. Jahe ini cocok untuk ramuan obat atau untuk
b. Jahe Putih Besar (Zingiberoffichinale var, offichinarum), lebih dikenal dengan jahe badak atau jahe
gajah. Jahe ini ditandai dengan rimpangnya jauh lebih besar dan ukurannya lebih gemuk tetapi aroma
dan rasanya kurang tajam dibanding kedua jenis lainnya. Diameter 48 s/d 85 mm, tnggi 62 s/d 113 mm,
dan panjangnya 158 s/d 327 mm. Ruas rimpangnnya lebih mengembang dari kedua varietas lainnya.
Jahe ini bisa dikonsumsi baik saat berumur muda maupun berumur tua, baik sebagai jahe segar
maupun jahe olahan. Minyak atsiri di dalam rimpang 0,82-2,8 % (Setyawan, 2015).
dan panjang 123 s/d 126 mm. Dipanen setelah tua dan memiliki kandungan minyak atsiri 2,58 s/d 3,9
%. Sehingga jahe merah pada umumnya dimanfaatkan sebagai bahan baku obat (Setyawan, 2015).
oil), dan pati. Minyak menguap yang biasa disebut dengan minyak atsiri merupakan komponen pemberi
bau yang khas, sedangkan minyak yang tidak menguap adalah oleoresin merupakan komponen pemberi
rasa pedas dan pahit. Komponen yang terdiri dari oleoresin merupakan gambaran utuh dari kandungan
jahe, yaitu minyak astiri dan fixed oil yang terdiri dari gingerol, shagaol, dan resin. Kandungan kimia
jahe antara lain, acetates, bisabolene, caprilate, d-a-phallandreme, d-champhene, d-borneol, farnisol,
geraniol, shagaol, albizzin, zengediasetat, flavonoid. Didalam rimpang jahe merah terkandung zat
gingerol, dan minyak atsiri yang tinggi, sehingga lebih banyak digunakan sebagai bahan baku obat
(Setyawan, 2015).
Beberapa khasiat jahe yang sudah terbukti menurut Kemenkes (2008, dalam Tim TPC, hal 4),
antara lain untuk mengatasi mual dan muntah (akibat mabuk kendaraan, mual pagi hari pada wanita
hamil) diare, perut kembung, demam, batuk berdahak, flu, pegel linu, kaki kesemutan, keracunan
Bagian utama dalam jahe yang dimanfaatkan adalah rimpangnya. Rimpang jahe digunakan secara
luas sebagai bumbu dapur dan obat herbal untuk beberapa penyakit. Rimpang jahe mengandung
beberapa komponen kimia yang berkhasiat bagi kesehatan (Tim Lab IPB, 2011). Komponen utama dari
jahe segar adalah senyawa homolog, fenolik keton yang dikenal sebagai gingerol (Mishra, 2009, dalam
Hernani dalam Winarti, 2011). Kandungan gingerol jahe merah lebih tinggi dari jahe pada lainnya.
Senyawa gingerol telah dibuktikan mempunyai aktivitas sebagai anti inflamasi atau pereda nyeri
Konsumsi jahe juga sudah dilaporkan memiliki efek bermanfaat untuk mengurangi nyeri dan
frekuensi sakit kepala migran dan penelitian tentang kerjanya pada keadaan rematik menunjukan efek
yang bermanfaat. Pembedaan dibuat antara indikasi untuk rimpang segar (muntah, batuk, kembung
abdomen, dan pireksial) dan rimpang yang dikeringkan atau telah diolah (nyeri abdomen, lumbago, dan
diare). Hal ini dapat dibenarkan karena kandugan kimianya terdapat dalam perbandingan berbeda di
Jahe merupakan obat alami anti inflamasi atau penghilang rasa sakit akibat menstruasi. Ekstrak
jahe dapat menekan pengeluaran prostaglandin dan leukotrin pada endometrium yang mengakibatkan
kontraksi kuat sehingga timbul rasa nyeri yang disebut disminore atau nyeri haid (Burner, 2012).
Penggunaan jahe pada 6 gram perhari atau lebih dapat menyebabkan iritasi lambung (Harwati, 2010).
Dua hal utama dalam ekstrak rempah adalah essential oil dan oleoresin. Oleoresin jahe adalah
cairan pada jahe yang bewarna coklat gelap dan memiliki kandungan minyak atsiri berkisar 15-35 %,
dan senyawa pembentuk rasa yaitu gingerol, shogaol, zingeron, bersifat agak kental rasa jahe. Oleoresin
jahe yang digunakan dalam pengolahan pangan didapat dari ekstraksi rimpang jahe segar, jahe kering,
atau tepung jahe. Oleoresin mengandung total rasa dan aroma khas bahan asalnya (Widya, 2007).
Senyawa gingerol sebagai kandungan utama adalah suatu antioksidan kuat yang efektif mengatasi
radang. Dewasa ini, jahe merupakan bahan ramuan lebih dari 50 % obat tradisional yang mampu
mengatasi kondisi seperti mual, kram perut, demam, infeksi, dan lain-lain. Jahe memiliki kandungan
kalsium dan zat besi yang cukup tinggi, bahwa studi menunjukan bahwa jahe mampu menghentikan
mual dan muntah dipagi hari pada wanita hamil, pasien pasca bedah, mencegah penyakit pembuluh
darah, mengatasi gangguan pencernaan, infeksi usus, rematik dan migran (Tim Redaksi Vitahealth,
2006). Rimpang jahe mengandung unsur gizi penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten,
dan vitamin C. Zat besi yang terkandung dalam jahe dapat digunakan untuk mencegah anemia pada saat
haid. Sedangkan kalsium dan vitamin C dalam jahe berguna untuk menenangkan saraf dan mengurangi
rasa nyeri (Alam dan Hadibroto, 2007). Peradangan tubuh yang terjadi akibat system autoimun dalam
mengeluarkan zat yang bernama prostaglandin yang menyebabkan rasa sakit di daerah peradangan.
Obat golongan NSAID dapat menyebabkan nyeri ini dengan cara memblok prostaglandin yang
menyebabkan nyeri. Pengobatan dengan mengobatkan NSAID memiliki efek samping yang berbahaya
terhadap system tubuh lainnya (nyeri lambung dan resiko kerusakan ginjal). Jahe mengandung gingerol
Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan asam mefanamat dan
ibuprofen dalam mengurangi rasa nyeri pada dismonerea primer. Selain itu tidak ditemukan efek
samping yang parah dari jahe (Ozgoli, Goli, dan Moattar, 2009).
Cara mengkonsumsi jahe yaitu pemberian jahe secara per oral sebanyak 1,25 gr sekali minum saat
24 jam pertama mentruasi dan saat disminorea timbul kemudian ditunggu reaksinya selama 15 menit
untuk mengukur nyeri pada disminorea (Hua, 2012). Cara membuat obat nyeri haid tradisisonal dari jahe
adalah irislah 1 rimpang jahe dengan tipis-tipis dan kemudian diremukkan. Tambahkan air lalu didihkan,
kemudian saring. Dan tambahkan 1 sdm gula, minumlah 1 kali dalam dosis 240 ml/hari (Herbie, 2016).
2.5. Kunyit
2.5.1. Definisi Kunyit
tanaman rempah - rempah dan obat asli dari wilayah Asia Tenggara. Tanaman ini kemudian mengalami
penyebaran ke daerah Malaysia, Indonesia, Australia bahkan Afrika. Hampir setiap orang Indonesia dan
India serta bangsa Asia umumnya pernah mengonsumsi tanaman rempah ini, baik sebagai pelengkap
(Indonesia dan Malaysia), janar (Banjar), kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura) (Ide P, 2011).
Kerajaan : plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub-diviso : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zungiberaceae
Genus : Curcuma
Kunyit indonesia mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut kurkuminoid yang
terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin sebanyak 10% dan bisdesmetoksikurkumin sebanyak 1-5% dan
zat- zat bermanfaat lainnya seperti minyak atsiri yang terdiri dari Keton sesquiterpen, turmeron,
55%, dan garam-garam mineral, yaitu zat besi, fosfor, dan kalsium.
2.5.4. Manfaat Kunyit
Kunyit merupakan salah satu rempah yang sangat banyak terdapat di Indonesia, bahkan tidak
sedikit yang menjadikannya sebagai herbal tradisional. Tidak heran karena manfaat tanaman / rempah
ini tidak hanya untuk masakkan melainkan juga untuk kesehatan. Manfaat kunyit antara lain yang paling
sering diketahui oleh masyarakat umum adalah untuk ibu menyusui, untuk ibu hamil dan sebagainya.
Sedangkan manfaat lainnya dari kunyit adalah untuk membersihkan wajah dan menghilangkan flek
Manfaat lain dari kunyit untuk kesehatan sudah tidak terbantahkan lagi, ia memiliki berbagai
Kandungan minyak volatile dalam kunyit telah menunjukkan aktivitas anti-inflamasi yang signifikan
dalam berbagai model eksperimental dan penelitian. Bahkan lebih kuat dari minyak atsiri, hal ini
dikarenakan pigmen kuning atau oranye dari kunyit yang disebut curcumin. Curcumin dianggap agen
farmakologis utama dalam kunyit. Dalam banyak penelitian, efek anti-inflamasi curcumin ini telah
Berbeda dengan obat-obatan, yang berhubungan dengan efek toksik yang signifikan (pembentukan
ulkus, penurunan jumlah sel darah putih, pendarahan usus), curcumin tidak menghasilkan toksisitas.
Studi klinis telah membuktikan bahwa kurkumin dalam kunyit juga diberikannya efek antioksidan
yang sangat kuat. Sebagai antioksidan, kurkumin mampu menetralisir radikal bebas, bahan kimia
yang dapat dalam tubuh dan menyebabkan berbagai kerusakan pada sel-sel sehat dan membran sel.
Hal ini penting dalam banyak penyakit, salah satunya adalah radang sendi, di mana radikal bebas
merupakan penyebab peradangan sendi yang menyakitkan dan kerusakan pada sendi.
sebuah penelitian terbaru tentang pasien dengan rheumatoid arthritis (peradangan sendi kronis),
durasi singkat seperti kaku pada pagi hari dan mengurangi pembengkakan sendi.
3. Pencegahan Kanker
Kandungan antioksidan kurkumin ini memungkinkan untuk melindungi sel-sel usus besar dari radikal
bebas yang dapat merusak DNA. Proses ini sangat bermanfaat khususnya bagi usus besar yang mana
pergantian sel cukup pesat, yang terjadi kira-kira setiap tiga hari. Karena replikasi sel ini sering
terjadi, mutasi DNA pada sel usus dapat menyebabkan pembentukan sel-sel kanker jauh lebih cepat.
Curcumin juga membantu tubuh untuk menghancurkan sel-sel kanker, sehingga mereka tidak dapat
menyebar ke seluruh tubuh yang dapat membuat kerusakan yang lebih parah. Cara utama kurkumin
melakukannya adalah dengan meningkatkan fungsi hati. Mekanisme lain yang dilakukan oleh
curcumin (zat pembentuk kuning/orange pada kunyit) yang dapat melindungi dari perkembangan
kanker adalah dengan menghambat sintesis protein dianggap berperan dalam pembentukan tumor dan
mencegah perkembangan suplai darah tambahan yang diperlukan untuk pertumbuhan sel kanker.
Kunyit lebih ampuh dari pada manfaat daun serai dan mungkin sama baiknya dengan manfaat daun
4. Meningkatkan Antioksidan
Kandungan curcumin merupakan salah satu antioksidan kuat yang dapat menetralkan radikal bebas
karena struktur kimianya yagn dimilikinya. Selain itu kurkumin juga meningkatkan aktivitas enzim
antioksidan di dalam tubuh sendiri. Dengan cara ini, curcumin memberikan perlawanan /
membunuh radikal bebas.
pada kemampuan hati untuk mendetoksifikasi xenobiotik (beracun) bahan kimia, kadar dua enzim
detoksifikasi hati sangat penting (UDP glucuronyl transferase dan glutathione-S-transferase) secara
signifikan meningkat pada tikus yang diberi makan kunyit dibandingkan dengan yang tidak. Para
peneliti berkomentar, “Hasil penelitian menunjukkan bahwa kunyit dapat meningkatkan sistem
memberikan bukti bahwa mengonsumsi makanan dibumbui dengan kunyit bisa mengurangi risiko
Chicago, IL yang hampir 20 tahun melakukan studi ini. Dalam studinya ia mengatakan bahwa
yang diciptakan oleh pembakaran bahan bakar berbasis karbon termasuk asap rokok)
c. Mencegah pembentukan amina heterosiklik berbahaya dan senyawa nitroso, yang terdapat
pada makanan olahan tertentu, seperti produk daging olahan yang mengandung nitrosamin.
Curcumin mungkin dapat mencegah oksidasi kolesterol dalam tubuh. Karena kolesterol teroksidasi
dapat merusak pembuluh darah dan menumpuk di plak yang dapat menyebabkan serangan jantung
atau stroke, mencegah oksidasi kolesterol baru dapat membantu mengurangi perkembangan
aterosklerosis dan penyakit jantung. Kunyit merupakan sumber vitamin B6 yang diperlukan untuk
menjaga tingkat homocysteine agar tidak terlalu tinggi. Asupan B6 merupakan salah satu asupan
tinggi vitamin B6 dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung. Dalam penelitian yang
mengkosumsi 500 mg kurkumin per hari selama 7 hari, tidak hanya melakukan menurunkan tingka
turun 11.63%, dan HDL mereka (kolesterol baik) meningkat sebesar 29%! (Soni KB, Kuttan R).
8. Mencegah Alzaimer
Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kurkumin, konstituen biologis aktif dalam kunyit, dapat
antioksidan. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Journal Biokimia Italia (Desember 2003)
membahas peran kurkumin dalam induksi dari jalur oxygenase heme, sistem pelindung, bila dipicu
dalam jaringan otak, menyebabkan produksi bilirubin antioksidan menjadi lebih kuat, yang
melindungi otak melawan oksidatif (radikal bebas) dan cidera. Oksidasi tersebut diduga menjadi
seperti penyakit Alzheimer. Penelitian lain yang dilakukan bersama oleh tim Italia dan Amerika
Serikat dan dipresentasikan pada konferensi tahunan American Physiological Society tahun 2004 di
Washington, DC, menegaskan bahwa kurkumin berperan penting menginduksi gen, yang disebut
9. Mencegah Depresi
Depresi juga berkaitan dengan menurunnya fungsi neurotropik yang diturunkan dari otak dan
menyusutnya hippocampus, area otak yang berperan dalam belajar dan memori. karena kandungan
kunyit memiliki fungsi untuk membantu proses neurotropik ini membuatnya dapat memberikan efek
anti depresi.
Selain 9 manfaat utama tersebut diatas, kunyit juga dapat memberikan berbagai efek penting bagi
b. Tifus
c. Usus buntu
d. Disentri
e. Keputihan
i. Menyapih bayi
j. Amandel
k. Berak lendir
l. Morbili
m. Sakit perut
n. Susah BAB
o. Sakit kepala
p. Sariawan
q. Mabuk kendaraan
r. Penambah darah
s. Gatal-gatal.
jalan raya. Nama latin tanaman asam jawa adalah Asam Jawa Tamarindus indica L. Sedangkan dalam
bahasa inggris tanaman asam jawa ini mempuyai nama tamarind. Sejarah tanaman asam jawa ini asal
usul tanaman asam jawa berasal dari Afrika. Ciri-ciri tanaman asam jawa ini memiliki daun yang kecil
batang yang besar dan kayunya keras. Fungsi tanaman asam jawa dulu waktu zaman penjajahan Belanda
kegunaan asam jawa sebagai tanaman peneduh pinggir jalan karena tanaman ini memiliki daun yang
kecil sehingga dalam perawatannya mudah dan juga tanaman ini memiliki batang dan akar yang keras
sehingga tidak mudah tumbang bila terkena angin. Buah dari tanaman asam jawa ini biasanya digunakan
sebagai bumbu masakan dan juga sebagai penambah rasa asam. Tanaman asam jawa ini memiliki
berbagai manfaat dan khasiat bagi tubuh yang bisa digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati
Nama ilmiah asam jawa atau nama latin asam jawa adalah Tamarindus indica. Klasifikasi tumbuhan
Ordo :Fabales
Genus :Tamarindus
2.6.3. Kandungan
Buah asam jawa memiliki rasa manis, asam, dan bersifat sejuk. Buah asam jawa mengandung
bahan kimia, seperti gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, β-alanin, vitamin B3, geranial,
limonene, peptin, proline, leusin, phenylalanine, dan pipecolic acid. Bagian daun mengandung stexin,
iovitexin, dan isoorientin, sedangkan pada kulit kayu mengandung zat tanin. Efek farmakologis asam
jawa diantaranya antiseptik, menghilangkan rasa sakit, peluruh kandungan (abortivum), penurun panas,
2.6.4. Manfaat
Buah asam jawa memiliki banyak manfaat medis yang telah dipercaya. Terutama kandungan
xylose,xyloglycans, dan anthocyanin yang teradapat dalam buah tersebut. Xylose dan xyloglycans
sangat bermanfaat dalam hal kosmetika medis. Sedangkan yang paling bermanfaat dalam anti inflamasi
dan anti piretika adalah antthocyanin karena agen tersebut dapat menghambat kerja enzim
mengurangi nyeri. Sedangkan bahan tannins, saponins, sesquiterpenes, alkaloid, dan pholobatamin akan
Manfaat asam jawa yang baik untuk kesehatan kita yaitu: Mengobati, disentri, Obat penyakit
difteri, Mengatasi demam setelah nifas, Mengatasi darah rendah, Mengobati ambien, Menurunkan
demam bayi, Menurunkan, kolestrol, Mengobati nyeri haid, Mengobati asma, Obat batuk kering,
Mengobati bisul, Mengobati keputihan, gatal alergi dan biduran, Mengatasi bau anyir saat haid.
Kunyit asam adalah ramuan alami yang dipercaya secara turun-temurun mengatasi berbagai
keluhan kaum perempuan. Selain diyakini bisa menjaga badan tetap langsing, kunyit asam juga
Kunyit mengandung kurkuminoid yang merupakan salah satu jenis antioksidan dan berkhasiat
antara lain sebagai bakteriostarik, spasmolitik, antihepatotoksik, dan anti-inflamasi. Asam adalah buah
yang memiliki kadar antioksidan tinggi dan akan bertambah kadar antioksidannya apabila dipadukan
dengan rempah lain. Penelitian menunjukan bahwa pada pemberian minuman kunyit yang dicampur
dengan asam dapat mengurangi skala nyeri dismenore selama rata-rata 15 menit setelah perlakukan
diberikan. (Marlina, 2012). Asam berfungsi untuk melancarkan peredaran darah sehingga dapat
Cara membuat kunyit asam yaitu dengan menyediakan 63 gram rimpang kunyit, 63 gram asam
jawa, 25 gram gula pasir, campurkan kemudian haluskan, tambahkan air lalu didihkan, kemudian
Jahe merupakan obat alami anti inflamasi atau penghilang rasa sakit akibat menstruasi. Ekstrak jahe
dapat menekan pengeluaran prostaglandin dan leukotrin pada endometrium yang mengakibatkan
kontraksi kuat sehingga timbul rasa nyeri yang disebut disminore atau nyeri haid (Burner, 2012).
Penelitian menunjukan bahwa jahe memiliki efektivitas yang sama dengan asam mefanamat dan
ibuprofen dalam mengurangi rasa nyeri pada dismonerea primer. Selain itu tidak ditemukan efek samping
yang parah dari jahe (Ozgoli, Goli, dan Moattar, 2009). Sedangkan rimpang jahe mengandung unsur gizi
penting seperti kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten, dan vitamin C. Zat besi yang terkandung
dalam jahe dapat digunakan untuk mencegah anemia pada saat haid. Sedangkan kalsium dan vitamin C
dalam jahe berguna untuk menenangkan saraf dan mengurangi rasa nyeri (Alam dan Hadibroto, 2007).
2.8. Pengaruh Pemberian Kunyit Asam Terhadap Dismenorea Pada Remaja Putri
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa mengkonsusmsi minuman kunyit asam. Menurut sina (2012)
secara alamiah kunyit dipercaya memiliki kandungan senyawa fenolik sebagai antioksidan, bermanfaat
sebagai analgetika, anti-inflamasi, antimikroba, serta pembersih darah. Senyawa aktif yang terdapat dalam
kunyit yaitu curcumine. Sedangkan menurut Nair (2004), asam jawa juga memiliki bahan aktif yaitu
anthocyanin pada asam jawa akan menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) sehingga menghambat atau
mengurangi terjadinya inflamasi sehingga akan mengurangi atau bahkan menghambat kontraksi uterus
2.9. Efektivitas Pemberian Jahe dan Kunyit Asam Terhadap Dismenorea Pada Remaja Putri
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa rimpang jahe memiliki kandungan unsur gizi penting seperti
kalsium, magnesium, zat besi, beta karoten, dan vitamin C. Fungsi lain dari Ekstrak jahe yaitu dapat
menekan pengeluaran prostaglandin dan leukotrin pada endometrium yang mengakibatkan kontraksi kuat
sehingga timbul rasa nyeri yang disebut disminore atau nyeri haid (Burner, 2012). Sedangkan kunyit
memiliki kandungan senyawa fenolik sebagai antioksidan, bermanfaat sebagai analgetika, anti-inflamasi,
antimikroba, serta pembersih darah. Senyawa aktif yang terdapat dalam kunyit yaitu curcumine. Buah
asam jawa mengandung bahan kimia, seperti gula invert, tartaric acid, citric acid, serine, β-alanin, vitamin
B3, geranial, limonene, peptin, proline, leusin, phenylalanine, dan pipecolic acid.
Kandungan senyawa dalam jahe dan kunyit asam yang dapat menurunkan nyeri disminore hampir
sama yaitu mengandung kalsium dan vitamin C yang sama-sama memiliki fungsi untuk menenangkan
saraf dan meredakan nyeri. Namun kandungan dalam kunyit asam lebih tinggi dari pada jahe dan kunyit
asam memiliki senyawa fenolik sebagai antioksidan, bermanfaat sebagai analgetika, anti-inflamasi,
antimikroba, serta pembersih darah. Senyawa aktif yang terdapat dalam kunyit yaitu curcumine. Dan
anthocyanin pada asam jawa akan menghambat reaksi cyclooxygenase (COX) yang akan mengurangi atau