Anda di halaman 1dari 2

A.

PERAWAT PELAKSANA
Perawat dapat memberikan Praktik Keperawatan wajib memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)
yang dikeluarkan oleh Konsil Keperawatan. Perawat yang dapat memperoleh Surat Tanda
Registrasi adalah perawat yang telah menempuh pendidikan tinggi keperawatan, berupa:
1. Pendidikan Vokasi
Merupakan pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang mempunyai izin
penyelenggaraan sesuai peraturan perundang-undangan, serendah-rendahnya program
Diploma Tiga Keperawatan.
2. Pendidikan Akademik
Merupakan pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang mempunyai izin
penyelenggaraan sesuai peraturan perundang-undangan, meliputi:
a. Program Sarjana Keperawatan (Strata 1).
b. Program Magister Keperawatan (Strata 2).
c. Program Doktor Keperawatan (Strata 3).
3. Pendidikan Profesi
Merupakan pendidikan yang dilaksanakan oleh perguruan tinggi yang mempunyai izin
penyelenggaraan sesuai peraturan perundang-undangan, meliputi pendidikan profesi:
a. Program Profesi Keperawatan.
b. Program Spesialis Keperawatan.

B. METODE ASUHAN KEPERAWATAN PROFESIONAL (MAKP)


Asuhan keperawatan merupakan titik sentral dalam pelayanan keperawatan, oleh karena itu
manajemen asuhan keperawatan yang benar akan meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan. Untuk mencapai kondisi tersebut diperlukan manajemen asuhan keperawatan
yang profesional, yang selanjutnya akan ditentukan bagaimana asuhan keperawatan tersebut
dilaksanakan oleh perawat melalui berbagai pendekatan model praktik keperawatan yang
diberikan, dan keberhasilan tersebut sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor salah satunya
adalah pemahaman perawat tentang model-model asuhan keperawatan yang ada saat ini
diantaranya:
1. Metode Fungsional
Pada metode ini, pemberian asuhan keperawatan ditekankan pada penyelesaian tugas atau
prosedur. Setiap perawat diberi satu atau beberapa tugas untuk dilaksanakan kepada
semua klien di satu ruangan, (Sitorus, 2006).
Kepala ruang menentukan tugas setiap perawat dalam satu ruangan. Perawat akan
melaporkan tugas yang dikerjakannya kepada kepala ruangan dan kepala ruangan tersebut
bertanggung jawab dalam pembuatan laporan klien.
Kelebihan :
a. Efisien karena dapat menyelesaikan banyak pekerjaan dalam waktu singkat dengan
pembagian tugas yang jelas dan pengawasan yang baik.
b. Sangat baik untuk rumah sakit yang kekurangan tenaga.
c. Perawat akan trampil untuk tugas pekerjaan tertentu saja.
d. Mudah memperoleh kepuasan kerja bagi perawat setelah selesai kerja.
e. Kekurangan tenaga ahli dapat diganti dengan tenaga yang kurang berpengalaman untuk
tugas sederhana.
f. Memudahkan kepala ruangan untuk mengawasi staf atau peserta didik yang melakukan
praktek untuk ketrampilan tertentu.
Kelemahan :
a. Pelayanan keperawatan terpisah-pisah atau tidak total sehingga kesulitan dalam
penerapan proses keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai