STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
( SPO )
dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP.32977
PENGERTIAN
1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang
dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penyakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau
hewan dan untuk memperelok atau memperindah
badan atau bagian badan manusia termasuk obat
tradisional.
2. Penarikan Obat/Recall adalah upaya, pekerjaan dan
kegiatan menarik obat dari persediaan diruang
perawatan / unit pelayanan yang disebabkan karena
rusak, kadaluarsa, tidak memenuhi syarat, ditarik dari
peredaran oleh Pemerintah, obat sisa di ruang
perawatan dan berdasarkan monitoring membahayakan
keselamatan pasien.
TUJUAN
1. Sebagai pedoman dalam penarikan obat/recall.
2. Melindungi keselamatan pasien dari penggunaan obat
yang tidak memenuhi syarat.
KEBIJAKAN
Obat yang ditarik / Recall harus dikembalikan ke instalasi
farmasi
PENARIKAN OBAT/RECALL
PROSEDUR
1. Apabila ada edaran pemberitahuan penarikan obat baik
dari pabrik maupun dari Badan Pengawasan Obat dan
Makanan (BPOM), Kepala Instalasi Farmasi atau yang
didelegasikan/mewakili akan menetapkan proses
penarikan obat tersebut di rumah sakit.
2. Surat edaran dilengkapi dengan pengkajian dokumen
kartu stok untuk melihat jika ada dari obat yang
dimaksud tercatat di dalam kartu stock
3. Jika kita tidak memiliki obat yang ditarik, tidak perlu
melakukan tindak lanjut.
4. Jika kita memiliki merek dan nomor lot/batch obat yang
ditarik, tahapan langkah berikut harus dilakukan
dengan segera.
a. Semua persediaan (stok) obat yang ditarik yang
tersedia di inventaris Instalasi Farmasi diambil dari
rak atau tempat penyimpanan dan dikarantina.
b. Semua tempat dimana obat disimpan di seluruh
Rumah Sakit harus diinspeksi. Semua stok obat
yang ditarik harus dikembalikan ke Instalasi
Farmasi. Diperlukan koordinasi antara Instalasi
Farmasi dan Kasub Instal Wat Inap dan Wat Lan
c. Staf medis dan semua pihak yang terkait akan
mencatat penarikan obat ini.
d. Obat yang digunakan dihentikan sampai obat
alternatif/pengganti tersedia
e. Inspeksi khusus di tempat penyimpanan obat
(termasuk trolley emergency) dilakukan oleh
apoteker ruangan atau petugas farmasi untuk
memastikan obat yang ditarik dari peredaran
semuanya sudah dibawa/dipindahkan ke Instalasi
Farmasi.
PENARIKAN OBAT/RECALL
PROSEDUR
5. Dokumen penarikan obat akan disimpan di Instalasi
Farmasi untuk dikaji secara internal maupun eksternal.
6. Pengkajian efek dari obat yang ditarik dilakukan oleh
Ketua Komite Medik/ Ketua Tim Farmasi dan Terapi,
kemudian dilaporkan oleh Kepala Instalasi Farmasi
kepada Kepala Rumah Sakit untuk ditindak lanjutan
sesuai peraturan.