Anda di halaman 1dari 25

PENDISTRIBUSIAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA

(B3) DI RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1/3

Tanggal terbit Ditetapkan Oleh :


Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
(SPO)

dr. Sukirman, Sp.KK., M.Kes


Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan termasuk produk biologi yang


digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan,
peningkatan kesehatan dan kontrasepsi untuk manusia.

2. Bahan Beracun dan Berbahaya adalah bahan yang karena


sifat atau konsentrasinya atau jumlahnya, baik secara
langsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan atau
merusak lingkungan hidup, atau dapat membahayakan
lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya (PP Nomor 74 tahun 2001)

3. Alkohol, Iodine Povidone, H2O2, Formalin merupakan zat-zat


kimia yang masuk dalam golongan disinfektansia yang
digunakan untuk mengurangi jumlah mikroorganisme di
pelbagai macam permukaan jaringan hidup atau benda mati
dengan jalan mematikan atau menghentika pertumbuhan
kuman patogen yang terdapat padanya.
1. Sebagai pedoman dalam pendistribusian alkohol dan iodine
povidone,H2O2, dan Formlin.
2. Menjaga kualitas alkohol, iodine povidone, H 2O2, dan Formlin
TUJUAN untuk mencegah terjadinya resiko yang tidak diinginkan dalam
penggunaannya
PENDISTRIBUSIAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA
(B3) DI RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

No. Dokumen No Revisi Halaman

RUMKIT TK II PUTRI 0 2/3


HIJAU KESDAM I/BB

KEBIJAKAN Keputusan Karumkit Tk II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tanggal 5 Januari tentang Manajemen Penggunaan Obat
PROSEDUR 1. Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) seperti : Alkohol,Iodine
Povidone, H2O2, Handscrub, Formalin, dll diproduksi oleh
Instalasi Farmasi Rumkit Tk II Putri Hijau
2. Tatalaksana pendistribusian B3 dari Instalasi Farmasi ke Unit
Kerja Rumah Sakit Tk II putri Hijau dilaksanakan sebagai
berikut :
a. Instalasi Farmasi memproduksi bahan B3 dalam kemasan
kecil ± 400 ml
b. Bahan B3 volume ± 400 ml dimasukkan dalam wadah
botol plastik dengan penutup menggunakan penutup yang
ada spray
c. Wadah botol plastik diberi etiket berwarna biru disertai
keterangan : nama bahan B3, peringatan bahan
berbahaya, kadar/presentase, volume, kegunaan, tanggal
produksi, tanggal kadaluarsa, suhu penyimpanan dan
tempat produksi.
d. Hasil produksi B3 yang sudah diberi etiket/label disimpan
dalam locker gudang Instalasi Farmasi
e. Pendistribusian bahan B3 dari Instalasi Farmasi ke unit
kerja di Rumkit Tk II Putri Hijau di dasarkan atas
permintaan kebutuhan unit kerja.
f. Instalasi Farmasi menyerahkan bahan B3 sesuai
permintaan kebutuhan unit kerja
g. Pada saat stock bahan B3 habis, maka petugas unit kerja
mengambil kebutuhannya ke Instalasi Farmasi dengan
membawa botol yang kosong.
h. Petugas Instalasi Farmasi menyerahkan bahan B3 yang
sudah dikemas ± 400 ml dari locker di gudang selanjutnya
menyerahkan ke petugas unit kerja dengan mengambil
botol yang sudah kosong untuk dicuci dan diisi ulang.
i. Pendistribusian bahan B3 ke unit kerja Kamar Bedah (OK)
dan ICU diberikan dalam volume besar
PENDISTRIBUSIAN BAHAN BERACUN DAN BERBAHAYA
(B3) DI RUMKIT TK II PUTRI HIJAU

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 3/3

PROSEDUR j. Pendistribusian bahan B3 ke unit kerja Kamar Bedah (OK)


dan ICU diberikan dalam volume besar

3. Bahan B3 disimpan di tempat yang sesuai di unit kerja dan


dilaksanakan inspeksi secara berkala oleh petugas Instalasi
Farmasi.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. ICU
5. Kamar Bedah
6. Unit Kerja Rumkit Tk II Putri Hijau
OBAT – OBAT LASA ( LOOK ALIKE SOUND ALIKE )

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Obat LASA (Look Alike Sound Alike) adalah obat-obat yang
mempunyai tampilan kemasan yang mirip baik dari segi bentuk,
warna, konsentrasi obat yang berbeda dan obat yang kedengaran
di telinga berbunyi mirip.

TUJUAN Meningkatkan keamanan penggunaan obat dan penyimpanannya


serta mencegah atau mengurangi terjadinya insiden keselamatan
pasien (IKP) berkaitan dengan penggunaan obat di lingkungan
pelayanan kesehatan Rumkit Tk II Putri Hijau Medan.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat.

PROSEDUR 1. Obat-obat LASA ditandai dari gudang instalasi farmasi


dengan stiker bulat warna hijau dengan tulisan LASA warna
putih sebelum didistribusikan ke tempat pelayanan
2. Setiap pemberian obat menerapkan prinsip 7 benar
3. Penyimpanan/peletakan obat-obat LASA harus diberi jarak
bila memungkinkan pada tempat yang tidak dalam satu
deret rak obat
4. Penulisan menggunakan huruf capital dengan warna dan
ukuran yang cukup sehingga dengan jelas contoh
DIAzepem, LORAzepam, CeFOTAxim, ceFUROxim.
OBAT – OBAT LASA ( LOOK ALIKE SOUND ALIKE )

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 2

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Farmasi
PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 3

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional
2. Pemberian obat yang dimaksud adalah dilakukan oleh
perawat sebelum memberikan obat kepada pasien
3. Semua petugas yang memberikan obat harus memahami
pedoman pemberian obat dengan prinsip 7 benar

TUJUAN Sebagai pedoman petugas farmasi dalam melakukan pemberian


obat untuk pencegahan medication error merupakan salah satu
upaya patien safety.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat.

PROSEDUR 1. Cuci tangan


2. Lakukan pemberian obat dengan sebelumnya memastikan
dilaksanakannya 7 benar.
a. Benar Pasien : Tanyakan nama pasien, tanggal lahir,
cocokan dengan gelang pasien ( nama, tanggal lahir,
nomer RM ) cek nama dokter yang meresepkan pada
catatan obat, serta kartu obat.
PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 3

PROSEDUR b. Benar obat : memastikan bahwa obat generik sesuai


dengan nama dagang obat, pasien tidak alergi pada
kandungan obat yang didapat, memeriksa identitas obat
dengan catatan
c. Benar dosis : memastikan dosis yang diberikan sesuai
dengan rentang pemberian dosis untuk cara pemberian
tersebut, berat badan dan umur pasien, periksa dosis pada
label obat untuk membandingkan dengan dosis yang
sesuai pada catatan pemberian obat. Lakukan perhitungan
dosis secara akurat.
d. Benar waktu : Periksa waktu pemberian obat sesuai
dengan waktu yang tertera pada catatan pemberian obat
( misalnya obat yang diberikan 2 kali sehari, maka pada
catatan pemberian obat akan tertera waktu pemberian jam
6 pagi dan jam 6 sore).
e. Benar cara : Memeriksa label obat untuk memastikan
bahwa obat tersebut dapat diberikan sesuai dengan cara
yang diinstruksikan, dan periksa cara pemberian pada
catatan pemberian obat.
f. Benar kadaluarsa obat : Memeriksa apakah obat aman
dan tidak pada waktu kadaluarsa.
g. Benar dokumentasi : Memeriksa label obat untuk
memastikan bahwa obat tersebut dapat diberikan sesuai
cara yang diinstruksikan, dan periksa cara pada catatan
pemberian obat.

3. Fokus persiapan pada suatu obat dan pada suatu waktu.


4. Hitung dosis obat jika diperlukan dengan rumus, sebagai
berikut
Dosis yang dinginkan x Satuan Obat = dosis yang benar
Dosis yang tersedia (ml. tablet) (ml. tablet)
PRINSIP PEMBERIAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 3 dari 3

PROSEDUR 5. Jika tidak yakin dengan perhitungan yang telah dibuat ,


lakukan cross Cek dengan perawat lain
6. Periksa kembali catatan pemberian obat instruksi memastikan
pasien yang sesuai obat yang telah disiapkan
7. Gunakan teknik aspektik saat mulai atau mengambil setiap
obat setelah memeriksa label obat untuk kedua kalinya
8. Tempatkan semua peralatan pada baki.

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Ka Instalasi Rawat Jalan
3. Ka Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Farmasi
PENYELESAIAN RESEP TIDAK TERBACA DAN
PEMESANAN TIDAK JELAS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK,.M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional.
2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada
apoteker/farmasi pengelola apotek untuk memberikan obat
jadi atau meracik obat dalam bentuk sediaan tertentu sesuai
dengan keahliannya, takar, dan jumlah obat sesuai dengan
yang diminta, kemudian menyerahkannya kepada yang
berhak/pasien.

TUJUAN Sebagai pedoman petugas farmasi dalam menyelesaikan resep


tidak terbaca dan pemesanan obat tidak jelas.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat.

PROSEDUR 1. Apoteker atau tenaga teknis kefarmasian (atas supervisi


apoteker) menerima resep tidak terbaca atau pemesanan
resep tidak jelas atau ragu-ragu dalam
bertindak/menyelesaikan, maka dilakukan langkah-langkah
sbb:
PENYELESAIAN RESEP TIDAK TERBACA DAN
PEMESANAN TIDAK JELAS

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 2

PROSEDUR a. Segera menghubungi penulis resep atau pemesan obat


untuk menanyakan kejelasan resep/pesanan obat yang
ditulis / minta
b. Apabila dokter penulis resep atau pemesan obat
menjelaskan via telepon, maka petugas apotek wajib
menulis penjelasan yang diterima dan apabila dokter
selesai menjelaskan, petugas apotek mengulang kembali
ucapan dokter penulis resep/pemesan obat tentang apa
yang dijelaskan untuk memastikan kebenaranya
c. Setelah koordinasi dilakukan, petugas apotek segera
menyiapkan obat yang diminta dan menyerahkannya
kepada pasien atau ruang perawatan pemesan obat
d. Semua data verifikasi via telepon, esok harinya pada
kesempatan pertama bertemu dokter penulis resep /
pemesan obat petugas apotek harus segera meminta
paraf / tanda tangan tentang informasi yang telah
dilakukannya.
2. Jika petugas apotek gagal menghubungi penulis resep atau
pemesanan obat, maka langkah-langkah yang harus
dilakukan sbb :
a. Segera menghubungi dokter spesialis kepala instalasi
departemen yang terkait dengan dokter penulis resep
b. Jika tidak berhasil menghubungi dokter tersebut diatas,
pelayanan resep / permintaan obat ditunda untuk
sementara waktu dengan meminta identitas jelas dari si
pembawa resep, dan tetap berusaha untuk mencari
kejelasan tentang resep / permintaan obat tersebut.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap


2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Farmasi
PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penyerahan obat pada pasien adalah suatu kegiatan


menyerahkan obat pada pasien baik oleh apoteker, tenaga teknis
kefarmasian maupun tenaga kesehatan lainnya disertai
penjelasan yang cukup tentang obat yang diserahkan.

TUJUAN Sebagai pedoman untuk melakukan penyerahan obat pada


pasien rawat inap.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau No. 01 / III / 2015 tentang


kebijakan Pelayanan Farmasi Rumkit TK II Putri Hijau.

PROSEDUR 1. Resep yang berasal dari dokter yang berperaktek di Rumkit


Tk II Putri Hijau dikirim ke farmasi dengan kelengkapan resep
meliputi :
a. Untuk Pasien Dinas
1) Nama pasien dengan dua kata
2) Pangkat /Corps/Golongan
3) NRP/NIP
4) Kesatuan
5) Nomor Rekam Medik
6) Umur Pasien
b. Untuk Non Dinas
1) Nama pasien dengan dua kata
2) Nomor Rekam Medik
3) Alamat dan nomor telepon
4) Umur Ruang Perawatan
PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN RAWAT INAP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2/2

PROSEDUR 2. Obat disiapkan oleh Instalasi Farmasi per sekali minum untuk
pemakaian per hari secara unit dose pada hari kerja, untuk
hari libur menyesuaikan, masing-masing disertai etiket yang
berisi :
a. Nama pasien dua kata
b. Nomor Rekam Medik
c. Tanggal dan nomor resep
d. Waktu pemakaian obat
3. Obat diserah terimakan kepada penanggung jawab obat
masing-masing ruang perawatan dengan menggunakan buku
ekspedisi yang ditanda tangani oleh perawat penanggung
jawab obat dan petugas farmasi, meliputi : tanggal
penyerahan obat, jumlah box obat dengan masing-masing
nama pasien dan jumlah kotak unit dose.
4. Obat dibawa ke nurse station dan dibagikan setiap saat
sesuai jam yang telah ditentukan ke pasien masing-masing
5. Perawat yang telah memberikan obat memberi tanda tangan
pada formulir pemberian terapi setiap membagikan obat ke
pasien masing-masing

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap


VERIFIKASI RESEP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional
2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada apoteker
/ farmasi pengelola apotek untuk memberikan obat jadi atau
meracik obat dalam bentuk sediaan tertentu sesuai dengan
keahliannya, takar, dan jumlah obat sesuai dengan yang
diminta, kemudian menyerahkannya kepada yang berhak /
pasien

TUJUAN Sebagai pedoman untuk melakukan penyerahan obat pada


pasien rawat inap.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat

PROSEDUR Setelah petugas farmasi menerima resep, apoteker atau tenaga


teknis kefarmasian senior yang ditunjuk dan dibawah supervisi
apoteker melakukan verifikasi sbb :
VERIFIKASI RESEP

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 2

PROSEDUR 1. Validitas dan kelengkapan resep al :


a. Balngko resep yang berlaku di Rumkit Tk II Putri Hijau
(sesuai/tidak)
b. Identitas penulis resep (berhak menulis resep/tidak)
c. Identitas pasien (berhak/tidak) meliputi : nama pasien dua
kata, no RM, pangkat/golongan, NRP/NIP, kesatuan, no
telpon yang bisa dihubungi.
d. Kelengkapan resep : Tanggal R/, tanda R/, signa, Kop RS,
nama dokter, paraf dokter, poliklinik/tempat perawatan.
2. Isi resep :
a. Kelayakan obat, dosis, frekuensi, lama pemberian dan rute
pemberian
b. Duplikasi terapeutik
c. Interaksi obat
d. Reaksi alergi, sensitivitas.
3. Resep siap untuk diproses lebih lanjut.

UNIT TERKAIT 1. Kasi Yanmed


2. Ka Instalasi Rawat Jalan
3. Ka Instalasi Rawat Inap
PERESEPAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 4

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional.

2. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter kepada


apoteker/farmasi pengelola apotek untuk memberikan obat
jadi atau meracik obat dalam bentuk sediaan tertentu sesuai
dengan keahliannya, takar, dan jumlah obat sesuai dengan
yang diminta, kemudian menyerahkannya kepada yang
berhak/pasien.

TUJUAN Sebagai panduan petugas farmasi dalam menerima dan melayani


resep obat dari dokter.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat.

PROSEDUR 1. Yang berhak menulis resep di rumkit adalah dokter rumah


sakit (organik, non organik, BP Institusi pemerintah lain,
honorer yang mempunyai Sprint Karumkit), yang memiliki SIP,
residence yang memiliki SIPK.
PERESEPAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 4

PROSEDUR 2. Penulisan resep harus dilakukan pada blanko resep yang


disediakan rumah sakit, dan sesuai dengan spesialisasinya.
3. Kelengkapan harus memuat nama dokter, no SIK, Alamat, no.
telepon, nama kota dan tanggal resep, nama obat dan aturan
pakainya, identitas penderita dan kebenaran resep berupa
tanda tangan dokter penulis resep
4. Urutan prioritas obat yang ditulis dalam resep adalah obat
produksi Lafiad/Labiomed, obat Generik, maupun patent yang
terdaftar di Formularium/DOE Rumkit Tk II Putri Hijau serta
terdapat dalam persediaan
5. Resep harus ditulis jelas jika perlu memakai huruf capital atau
cetak komputer/diprint
6. Pastikan resep ditulis berorientasi safety dengan mengikuti
kaedah-kaedah sebagai berikut :
a. Penulisan kekuatan sediaan farmasi harus ada jarak
antara angka dan satuan. Tidak boleh ada titik dibelakang
singkatan mg atau mL.

Benar Salah
10 mg 10 mg.
100 mg 100mg

b. Tidak boleh menulis desimal setelah angka / bilangan bulat


(2 mg jangan ditulis 2,0 mg). jika tanda koma tidak terbaca
dapat menimbulkan kelebihan dosis menjadi 20 mg.
c. Sebaliknya untuk bilangan kurang dari 1 (satu), harus
diawali dengan angka 0 didepan tanda koma. (0,5 jangan
ditulis ,5).
d. Jangan menyingkat kata unit. Tulisan U besar atau u kecil
dapat terlihat seperti angka 0 atau 4 dan dapat
menyebabkan kesalahan (overdosis)
PERESEPAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 3 dari 4

PROSEDUR e. IU bukan singkatan yang aman untuk International Unit,


karena tulisan IU mirip dengan IV. Sebaiknya tulis secara
lengkap menggunakan International Unit atau Unit
International atau singkatan Int.Unit atau Unit Int.
f. Penulisan nama obat jangan menggunakan nama kimia,
misalnya 6 mercaptopurine atau 6-thioguanine. Dapat
terjadi overdosis 6 (enam) kali jika angka ini tidak dikenali
sebagai bagian dari nama kimia suatu obat. Penulisan
yang dianjurkan adalah mercaptopurine atau thioguanine
saja.
g. Jangan menyingkat nama obat. Misalnya MTX, AZT, CPZ,
5-FU dan lain sebagainya, karena hal tersebut dapat
menimbulkan kesalahan interpretasi.
h. Jangan menyingkat microgram dengan mg, sebaiknya
gunakan singkatan mcg karena memperkecil kemungkinan
terjadinya kesalahan interprestasi.
i. Untuk pasien rawat jalan, resep yang ditulis adalah resep
lengkap. Resep yang lengkap dapat menghindari dokter,
apoteker dan atau pasien membuat kesalahan sehingga
tidak perlu melakukan klarifikasi.

Resep yang dapat diterima harus berisi :


1. Nama lengkap pasien dua kata
2. No RM
3. Umur pasien untuk pasien pediatri atau geriatri (atau berat
badan jika dibutuhkan)
4. Nama obat, bentuk sediaan, dan kekuatan
5. Jumlah obat yang diminta
6. Instruksi lengkap untuk pasien, termasuk tujuan
pengobatan
7. Resep yang ditulis tidak memenuhi ketentuan, petugas
farmasi akan mengembalikan kepada penulis resep untuk
melengkapinya, dan apabila tidak lengkap resep tidak akan
dilayani.
PERESEPAN OBAT

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 4 dari 4

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Kasiyamed
3. Instalasi Rawat Inap
4. Instalasi Rawat Jalan
5. Instalasi Gawat Darurat
6. Instalasi Farmasi
PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penyerahan obat pada pasien adalah suatu kegiatan


menyerahkan obat pada pasien baik oleh apoteker, tenaga teknis
kefarmasian maupun tenaga kesehatan lainnya disertai
penjelasan yang cukup tentang obat yang diserahkan.

TUJUAN Sebagai pedoman untuk melakukan penyerahan obat pada


pasien rawat jalan.

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau No. 01 / III / 2015


kebijakan Pelayanan Farmasi Rumkit TK II Putri Hijau.

PROSEDUR 1 Resep yang berasal dari dokter yang berpraktek di Rumkit Tk


II Putri Hijau dikirim ke farmasi dengan kelengkapan resep
meliputi :
a. Nama pasien dengan dua kata
b. Pangkat/Corps/Golongan
c. NRP/NIP
d. Kesatuan
e. Nomor Rekam Medik
2 Resep dikaji oleh apoteker/asisten apoteker senior yang
ditunjuki meluputi :
a. Kelengkapan resep
b. Ketersediaan obat
c. Kerasionalan obat
3 Resep yang diterima diberi nomor resep dan jam penerimaan
resep
PENYERAHAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2/2

PROSEDUR 4 Obat disiapkan oleh petugas melalui proses :


a. Penyetokan obat
b. Jumlah pemberian obat sesuai ketentuan, untuk pasien
kronis diberikan maksimal 15 hari, untuk pasien akut
diberikan maksimal 5 hari
c. Penyiapan obat
d. Pengemasan obat
e. Pengecekan obat, dan ditandai dengan jam penyelesaian
resep
f. Penyerahan obat
5 Pada tiap-tiap tahap penyiapan obat dilakukan oleh petugas
yang berbeda dan dilakukan cek dan ricek ditandai dengan
pengisian nama petugas di masing-masing kolom.
6 Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker/asisten apoteker
senior yang ditunjuk sesertai dengan pemberian informasi
obat antara lain :
a. Jumlah obat
b. Nama obat
c. Dosis obat
d. Cara pemakaian
e. Cara penyimpanan
f. Kemungkinan efek samping obat
7 Kegiatan serah terima obat disertai dengan bukti tertulis
antara pasien dengan apoteker.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Jalan


MONITORING EFEK SAMPING OBAT ( MESO )

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1 dari 2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan vahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosis,
mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan
penyakit atau gejala penyakit, luka atau kelainan badaniah
dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk
memperelok atau memperindah badan atau bagian badan
manusia termasuk obat tradisional.
2. MESO adalah upaya, pekerjaan dan kegiatan memonitoring
tiap respon terhadap obat yang merugikan atau tidak
diharapkan, yang terjadi pada dosis yang digunakan pada
manusia untuk tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi.

TUJUAN 1. Sebagai pedoman MESO dirumah sakit


2. Sebagai bahan eveluasi penggunaan obat di rumah sakit
3. Sebagai masukan untuk pembuatan formularium rumah sakit

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau Nomor : SK/25/I/2015


tentang Manajemen Penggunaan Obat.

PROSEDUR 1. Instalasi Farmasi membagikan formulir MESO kepada semua


penanggung jawab ruang perawatan.
2. Instalasi Farmasi menjelaskan prosedur dan tata cara
pengisian blanko MESO yang telah dibagikan (bisa dalam
bentuk dikumpulkan sekelompok personel dalam satu ruang
pertemuan atau secara parsill saat blanko dibagikan)
MONITORING EFEK SAMPING OBAT ( MESO )

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2 dari 2

PROSEDUR 3. Pada saat terindentifikasi adanya dugaan kejadian Efek


Samping Obat (ESO), maka Dokter atau Apoteker atau
Perawat mencatat ESO di formulir Monitoring Efek Saming
Obat Nasional berwarna kuning yang tersedia di Nurse station
di masing-masing ruang perawat. Pencatat dilakukan
selengkap mungkin sesuai dengan kolom yang ada di formulir
MESO tersebut.
4. Formulir MESO yang sudah terisi lengkap dilaporkan ke Sub
Komite Farmasi dan Terapi (SKFT) atau Instalasi Farmasi.
5. Instalasi Farmasi akan membuat salinannya formulir MESO
yang sudah lengkap.
6. SKFT/Instalasi Farmasi melaporkan hasil monitoring ESO
(formulir asli) ke Pusat Monitoring Efek Samping Produk
setelah membuat salinan.
7. Secara periodik dilakukan evaluasi atau pengkajian terhadap
hasil monitoring ESO ini.

UNIT TERKAIT 1. Komite Medik


2. Kasi yanmed
3. Kainstalasi Farmasi
4. Poliklinik dan Ruang Perawatan
5. DPJP
PENGELOLAAN OBAT EMERGENCY

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 1/2

Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL Tanggal terbit
(SPO)

dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN 1. Obat ialah suatu bahan atau paduan bahan-bahan yang


dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan
diagnosis, mencegah, mengurangkan, menghilangkan,
menyembuhkan penyakit atau gejala penakit, luka atau
kelainan badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan
dan untuk memperelok atau memperindah badan atau
bagian badan manusia termasuk obat tradisional.
2. Obat Emergensi adalah obat-obat yang harus tersedia saat
diperlukan mendadak dan berakibat fatal apabila
ketersediaannya terlambat.
3. Instalasi Gawat Darurat adalah tempat dimana pasien
datang memerlukan pelayanan dalam keadaan darurat.
4. Unit perawatan adalah tempat dimana pasien dirawat dan
tinggal dirumah sakit.

TUJUAN 1. Sebagai pedoman dalam pengelolaan obat emergensi.


2. Terlayaninya obat emergensi dengan cepat, tepat jumlah,
tepat waktu, dan tepat sasaran
3. Memperpendek waktu pengambilan obat emergensi
apabila tersedia di troli emergensi

KEBIJAKAN Keputusan Ka Rumkit TK II Putri Hijau No. 01 / III / 2015


kebijakan Pelayanan Farmasi Rumkit TK II Putri Hijau.
PENGELOLAAN OBAT EMERGENCY

No. Dokumen No Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI
HIJAU KESDAM I/BB 0 2/2

PROSEDUR 1. Setiap ruangan perawatan dan poliklinik (dokter, perawat)


berkoordinasi dengan instalasi farmasi dalam menentukan
obat-obat apa saja yang termasuk dalam obat emergensi
yang akan disimpan didalam troli emergensi.
2. Instalasi farmasi menyediakan obat-obat emergensi yang
diminta masing-masing ruang perawatan dan poliklinik
3. Obat emergensi disimpan di troli emergensi dan dikelola
secara khusus oleh petugas yang ditunjuk.
4. Troli emergensi harus selalu dalam posisi terkunci dan ada
petugas penanggung jawab troli emergensi tersebut.
5. Kunci troli emergensi harus selalu tergantung dileher petugas
penanggung jawab troli emergensi tersebut.
6. Kunci troli emergensi harus diserah terimakan setiap
pergantian shift dengan buku serah terima.
7. Tenaga kesehatan yang menggunakan obat, harus mencatat
jumlah yang dipakai, nama pasien, nama dokter yang
menginstruksikan, tanggal pemakaian dan paraf petugas pada
buku emergensi.
8. Setiap kali pemakaian obat emergensi pada jam kerja,
petugas membawa buku dan resep pengganti obat
emergensi.
9. Setiap satu bulan sekali petugas farmasi melihat ke troli
emergensi tentang jumlah dan ED obat, kerusakan obat
dengan melihat bukti buku yang ditanda tangani oleh petugas
farmasi dan penanggung jawab ruangan.
10. Dalam keadaan tertentu dimana farmasi tutup, lemari terkunci,
atau hari libur mendadak obat habis, maka petugas
mengambil obat di pelayanan jaga cito.
11. Semua kegiatan harus dilakukan pencatatan dan dokumentasi
sesuai ketentuan.

UNIT TERKAIT 1. Kasi Yanmed


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Instalasi Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai