Anda di halaman 1dari 8

11

PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT


(FLABOT INFUS)

Halaman
No.Dokumen No. Revisi
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/2

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 11 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN a. Pemilahan adalah suatu kegiatan pemisahan jenis limbah


medis padat
infeksius dengan non infeksius.
b. Limbah Medis padat adalah limbah padat yang terdiri dari
limbah infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah
farmasi, limbah sitotoksik, limbah kimiawi, limbah radioaktif,
limbah container bertekanan dan limbah dengan kandungan
logam berat yang tinggi.
c. Flabot Infus adalah: Salah satu jenis limbah B3 yang terbuat
dari bahan plastik yang digunakan untuk tempat cairan infus
pasien (RL, Ringer Dextrose, Na Cl 0,9 %, dll).

TUJUAN a. Untuk mencegah terjadinya pencemaran/ perusakan


lingkungan hidup (air, tanah), kesehatan, serta mahluk hidup
lainnya oleh hasil pembuangan limbah Bahan Bebahaya dan
Beracun(B3),
b. Untuk minimalisasi/mengurangi jumlah limbah padat yang
dihasilkan oleh rumah sakit dengan cara daur ulang limbah
(recycle)

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri


Hijau No : SK/ 36 / II / 2015 tentang Penanganan dan
Pembuangan Bahan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Tk. II Putri
Hijau

PROSEDUR a. Pemilahan sampah di mulai/ dilakukan dari ruang


perawatan/ sumber dengan menyediakan 3 (tiga) buah
tempat sampah yang sudah dilapisi dengan kantong plastik
sesuai dengan jenis limbahnya:
1. Limbah infeksius ditampung ditempat sampah
tertutup dan di lapisi dengan kantong plastik warna
kuning
2. Limbah non infeksius ditampung ditempat sampah
tertutup dan dilapisi dengan kantong plastik warna
hitam.
PEMILAHAN LIMBAH MEDIS PADAT
(FLABOT INFUS)

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 3/3

PROSEDUR 3. Limbah flabot infus dibuang ke tempat sampah tertutup


dan dilapisi dengan kantong hitam yang sudah dikasih
petunjuk/ label pada tempat sampahnya.
b. Semua flabot Infus yang habis digunakan dan tidak
terkontaminasi oleh cairan tubuh, bekas obat sitostatika (non
infeksi) ditampung dalam tempat sampah dengan dilapisi
kantong plastik berwarna hitam yang diberi label tanda khusus
(limbah B`3 non Infeksius) tidak boleh di campur dengan
limbah yang lain.
c. Setelah kantong plastik berisi 2/3 diikat dan diangkut ke
tempat penampungan sementara limbah B3 non infeksius
dalam keadaan tertutup.
d. Periode pembuangan sampah dilakukan setiap hari ( pagi
pukul: 08.00 Wib dan sore pukul 15.00 Wib).
e. Pada tempat penyimpanan / penampungan flabot infuse dan
limbah padat non medis lainnya seperti kemasan air mineral dll
dilakukan pembersihan dan pengepakan sebelum diangkut ke
luar rumah sakit oleh pihak ke tiga untuk dilakukan daur ulang
menjadi bijih plastic

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium


2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
4. Kamar /ruang tindakan di Rumkit Tk. II Putri Hijau
5. Pengelola Cleaning Service
PENANGGULANGAN KEBAKARAN

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/3

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 20 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Kebakaran adalah suatu kejadian yang tidak di kehendaki


dengan timbulnya api di luar batas kewajaran yang dapat
menimbulkan kerugian baik materi, jiwa manusia maupun
lingkungan di Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.

TUJUAN Untuk mengatasi/menyelamatkan pasien, petugas, pengunjung


dan sarana prasarana dari keadaan yang dapat merugikan
materi, jiwa manusia maupun lingkungan di Rumkit Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri


Hijau No : SK/ 31 / II / 2015 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium

PROSEDUR a. Jangan panik.


b. Segera ambil dan gunakan alat pemadam kebakaran
yang ada diruangan (Tabung Apar/ Bonpet) untuk
memadamkan api.
c. Hubungi Piket Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.
d. Apabila api bertambah besar Piket Rumkit Tk. II Putri
Hijau Kesdam I/BB segera hubungi Dinas Kebakaran
Medan Pusat
e. Apabila petugas Tehnik atau Piket sudah datang
amankan arsip dan pasien.
f. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi dan jangan
gunakan lift.

UNIT TERKAIT 1. Seluruh Unit Kerja di Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB.
2. Dinas Pemadam Kebakaran Medan Pusat.
PENANGANAN APABILA PERSONEL TERKENA
BENDA TAJAM/TERTUSUK JARUM SUNTIK

No.Dokumen Halaman
RUMKIT TK II PUTRI HIJAU No. Revisi
KESDAM I/BB 1/1

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO) 20 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Penanganan Terkena Benda Tajam/Tertusuk Jarum Suntik


adalah Suatu usaha dalam mengatasi tertularnya
infeksi/penyakit kepada personel/petugas bila terkena benda
tajam/tertusuk jarum suntik bekas pasien, di Rumkit Tk II Putri
Hijau Kesdam I/BB.

TUJUAN Mencegah terjadinya penularan infeksi/ penyakit terhadap


personel/ petugas di Rumkit Tk II Putri Hijau Kesdam I/BB.

KEBIJAKAN Sesuai dengan kebijakan Karumkit tentang pelayanan


Laboratorium di Rumkit Tk. II Putri Hijau Kesdam I/BB

PROSEDUR a. Jangan panik


b. Segera bersihkan luka yang terkena benda tajam/jarum
dengan air mengalir pakai sabun/ antiseptik.
c. Berobat ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumkit TK. II Putri
Hijau Kesdam I/BB,untuk segera mendapat pengobatan.
d. Bila tertusuk oleh jarum suntik bekas pasien HIV/AIDS
berobat ke Instalasi Gawat Darurat Rumkit TK. II Putri Hijau
Kesdam I/BB (diluar jam kerja) dan dirujuk ke bagian
VCT( Voluntary Counseling and Testing) Rumkit TK. II Putri
Hijau Kesdam I/BB untuk diberikan tindakan pencegahan
Profilaksis selama 1 bulan.
e. Lapor ke Tim Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah
Sakit (K3RS) untuk dilaporkan kepimpinan.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Jalan, Rawat Inap, Instalasi Gawat Darurat.
2. Instalasi Kamar Operasi, Instalasi Anastesi dan Reaminasi.
3. Instalasi Laboratorium.
4. Tim VCT ( Voluntary Counseling and Testing ).
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 1/4

Ditetapkan Oleh :
Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
STANDAR PROSEDUR
Tanggal Terbit
OPERASIONAL
(SPO)
20 Pebruari 2015
dr. Sukirman, Sp.KK, M.Kes
Letnan Kolonel Ckm NRP 32977

PENGERTIAN Limbah laboratorium adalah limbah yang berasal dari kegiatan


laboratorium. Limbah ini memiliki sifat khas yang berbeda
dengan limbah yang berasal dari kegiatan industri karena
biasanya memiliki keragaman jenis limbah yang sangat tinggi
walaupun dari setiap macam bahan yang dibuang tersebut
jumlahnya tidak banyak. Limbah laboratorium dapat berasal
dari berbagai sumber, yaitu:
1. Bahan baku yang sudah kadaluwarsa.
2. Bahan habis pakai, misalnya medium perbenihan yang
tidak terpakai.
3. Produk proses di dalam laboratorium, misalnya sisa
specimen.
4. Produk upaya penanganan limbah, misalnya jarum suntik
sekali pakai setelah di autoklaf.

TUJUAN Untuk mengurangi resiko pemaparan limbah terhadap kuman


yang menimbulkan penyakit (patogen) yang mungkin berada
dalam limbah tersebut.

KEBIJAKAN Sesuai dengan keputusan Kepala Rumah Sakit Tk. II Putri


Hijau No : SK/ 36 / II / 2015 tentang Penanganan dan
Pembuangan Bahan Beracun (B3) Di Rumah Sakit Tk. II Putri
Hijau

Penanganan limbah antara lain ditentukan oleh sifat limbah,


PROSEDUR yaitu:
A. limbah B3 (Berbahaya dan Beracun), dengan cara:
 netralisasi
Limbah yang bersifat asam dinetralkan dengan basa seperti
kapur tohor, CaO atau Ca(OH)2 Sebaliknya, limbah yang
bersifat basa dinetralkan dengan asam seperti H 2SO4atau HCI.
Parameter netralisasi adalah pH dan sebagai indikator dapat
digunakan Phenol Phtalein (PP.). Zat ini akan berubah pada pH
6-8 sehingga cukup aman digunakan jika pH limbah berkisar
antara 6,5-8,5.
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 2/4

 pengendapan/sedimentasi, koagulasi, dan flokulasi


PROSEDUR  Kontaminan logam berat dalam ciaran diendapkan dengan
tawas/FeC13, Ca(OH)2/CaO karena dapat mengikat As, Zn,
Ni. Mn dan Hg
 reduksi-oksidasi
Terhadap zat organik toksik dalam limbah dapat dilakukan
reaksi reduksi oksidasi (redoks) sehingga terbentuk zat yang
kurang/tidak toksik.
 penukaran ion
Ion logam berat nikel, Ni dapat diserap oleh kation, sedangkan
anion beracun dapat diserap oleh resin anion.

B. limbah infeksius, dengan cara:


 Metode Desinfeksi: penanganan limbah (terutama cair)
dengan cara penambahan bahan-bahan kimia yang dapat
mematikan atau membuat kuman-kuman penyakit menjadi
tidak aktif.
 Metode Pengenceran (Dilution): mengencerkan air limbah
sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah,
kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Kerugiannya
ialah bahan kontaminasi terhadap badan-badan air masih
tetap ada, pengendapan yang terjadi dapat menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-badan air seperti selokan,
sungai dan sebagainya sehingga dapat menimbulkan
banjir.
 Metode Ditanam (Landfill): menimbun limbah dalam tanah.
 Metode Insinerasi (Pembakaran): memusnahkan limbah
dengan cara memasukkan ke dalam insinerator. Dalam
insinerator senyawa kimia karbon yang ada dibebaskan ke
atmosfir sebagai CO2 dan H2O.
C. limbah radioaktif
Masalah penanganan limbah radioaktif dapat diperkecil dengan
memakai radioaktif sekecil mungkin, menciptakan disiplin kerja
yang ketat dan menggunakan alat yang mudah
didekontaminasi. Penanganan limbah radioaktif dibedakan
berdasarkan :
 Bentuk yaitu cair, padat dan gas,
 Tinggi-rendahnya tingkat radiasi sinar gamma (γ),
 Tinggi-rendahnya aktifitas
 Panjang-pendeknya waktu paruh
 Sifat yaitu dapat dibakar atau tidak.

Ada 2 sistem penanganan limbah radioaktif :


 Dilaksanakan oleh pemakai secara perorangan dengan
memakai proses peluruhan, peguburan dan pembuangan.
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 3/4

 Dilaksanakan secara kolektif oleh instansi pengolahan


PROSEDUR limbah radioaktif, seperti Badan Tenaga Atom Nasional
(BATAN).

D. limbah umum
Limbah umum non infeksius setelah dikumpulkan dalam wadah
kantong plastik diikat kuat dan dibakar di insinerator.

Langkah-langkah untuk mengurangi limbah di laboratorium


adalah:
1. Penggunaan kembali limbah laboratorium berupa bahan
kimia yang telah digunakan, setelah melalui prosedur daur
ulang yang sesuai. Sebagai contoh: (hal ini paling sesuai
untuk pelarut yang telah digunakan) Pelarut organik
seperti etanol, aseton, kloroform, dan dietil eter
dikumpulkan di dalam laboratorium secara terpisah dan
dilakukan destilasi.
2. Sebelum melakukan reaksi kimia, dilakukan perhitungan
mol reaktan-reaktan yang bereaksi secara tepat sehingga
tidak menimbulkan residu berupa sisia bahan kimia. Selain
menghemat bahan yang ada, hal ini juga akan mengurangi
limbah yang dihasilkan.
3. Pembuangan langsung dari laboratorium. Metoda
pembuangan langsung ini dapat diterapkan untuk bahan-
bahan kimia yang dapat larut dalam air. Bahan-bahan
kimia yang dapat larut dalam air dibuang langsung melalui
bak pembuangan limbah laboratorium. Untuk bahan kimia
sisa yang mengandung asam atau basa harus dilakukan
penetralan, selanjutnya baru bisa dibuang. Untuk bahan
kimia sisa yang mengandung logam-logam berat dan
beracun seperti Pb, Hg, Cd, dan sebagainya, endapannya
harus dipisahkan terlebih dahulu. Kemudian cairannya
dinetralkan dan dibuang.
4. Dengan pembakaran terbuka. Metoda pembakaran
terbuka dapat dterapkan untuk bahan-bahan organik yang
kadar racunnya rendah dan tidak terlalu berbahaya.
Bahan-bahan organik tersebut dibakar ditempat yang
aman dan jauh dari pemukiman penduduk.
5. Pembakaran dalan insenerator. Metoda pembakaran
dalam insenerator dapat diterapkan untuk bahan-bahan
toksik yang jika dibakar ditempat terbuka akan
menghasilkan senyawa-senyawa yang bersifat toksik.
6. Dikubur didalam tanah dengan perlindungan tertentu agar
tidak merembes ke badan air. Metoda ini dapat diterapkan
untuk zat-zat padat yang reaktif dan beracun.
PENANGANAN LIMBAH LABORATORIUM

No.Dokumen No. Revisi Halaman


RUMKIT TK II PUTRI HIJAU
KESDAM I/BB 4/4

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai