Ditetapkan Oleh :
STANDAR PROSEDUR Tanggal terbit Kepala Rumkit Tk II Putri Hijau
OPERASIONAL
(SPO)
dr. Sukirman,Sp.KK.,M.Kes
Kolonel Ckm NRP 32977
PROSEDUR
c). Tiga kali sehari : setiap rentang waktu 8 jam.
d). Empat kali sehari : setiap rentang waktu 6 jam
e). Waktu yang diperbolehkan pasien menunggu
menerima pemberian obat mulai dari saat penulisan
resep adalah paling lama 30 menit.
f). Rentang waktu pemberian obat yang ditoleransi 30
menit sebelum dan sesudah waktu pemberian obat yang
di instruksikan.
g). Obat-obat dapat diinstruksikan pemberiannya
dengan : perintah tetap (standing order), perintah satu
kali (single order), perintah jika perlu ( prn ), perintah
segera (cito, stat).
h). Apabila perawat tidak memberikan obat pada waktu
yang diinstruksikan harus ada alasan kenapa tidak
diberikan obat, misal : lupa, pasien tertidur, dll.
2). Berikan obat-obat yang terpengaruh oleh makanan
sebelum makan, dan yang mengiritasi mukosa lambung
bersama-sama makan.
3). Adalah tanggung jawab perawat untuk memeriksa
apakah pasien telah di jadwalkan untuk pemeriksaan
diagnostik. Seperti endoskopi, tes darah puasa, yang
merupakan kontraindikasi pemberian obat.
e. Benar rute : Rute pemberian obat yang dipergunakan
adalah oral (melalui mulut) untuk sediaan seperti cairan,
suspensi, sirup, tablet, kapsul, sublingual (dibawah lidah),
bucal (antara gusi dan pipi), topikal (dipakai pada
kulit/lokal), inhalasi (aerosol), instilasi (tetes
mata,telinga,hidung), rectum, vaginal atau rute parenteral
(intradermal, subcutan, intramuscular, dan intravena).
Implikasi dalam keperawatan termasuk :
1). Nilai kemampuan pasien untuk menelan sebelum
memberikan obat-obat peroral
2). Pergunakan teknik aseptik sewaktu pemberian obat.
Termasuk teknik steril dibutuhkan dalam rute parenteral.
3). Berikan obat-obat pada tempat yang sesuai, dan
tetaplah bersama pasien sampai obat-obat telah selesai
diberikan.
PRINSIP KEAMANAN PEMBERIAN OBAT
PROSEDUR
f. Benar kadaluarsa obat : Memeriksa apakah obat aman
dan tidak pada waktu kadaluarsa.
g. Benar Dokumentasi : perawat harus melaksanakan
pencatatan dengan segera tentang informasi yang sesuai
mengenai obat yang telah diberikan. Pencatatan
meliputi : nama obat, dosis, rute, frekuensi pemberian,
waktu dan tanggal, insial dan tanda tangan perawat.
Respon obat terhadap pasienperlu juga dicatat termasuk
efek samping obat. Penundaan pencatatan dapat
mengakibatkan lupa mencatat, atau perawat lain
memberikan obat yang sama (dupilkasi). Formulir
pencatatan terdapat dalam Rekam Medis.