Anda di halaman 1dari 4

RSUD MARTAPURA PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN

KELAS D KAB. OKU BERACUN (B3)


TIMUR

No.Dokumen : No. Revisi : Halaman :

445/34/Farmasi/2022 01 1/4
Jl. Adiwiyata Simpang
Lengot Kota Baru Selatan

Ditetapkan oleh
Direktur
Tanggal Terbit :
RSUD MARTAPURA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL
06 Januari 2022
dr. Dedy Damhudy
NIP. 19780101 201001 1 018

PENGERTIAN
 Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya
disingkat B3 adalah zat, energi, dan/atau
komponen lain yang karena sifat, konsentrasi,
dan/atau jumlahnya, baik secara langsung
maupun tidak langsung, dapat mencemarkan
dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
serta kelangsungan hidup manusia dan makhluk
hidup lain.
 Pengelolaan B3 adalah kegiatan yang
menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
menyimpan, menggunakan dan atau membuang
B3;
Pengelolaan Limbah B3 adalah kegiatan yang
meliputi pengurangan, penyimpanan,
pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan,
pengolahan, dan/atau penimbunan.
 Bahan berbahaya adalah zat, bahan kimia dan
biologi, baik dalam bentuk tunggal maupun
campuran yang dapat membahayakan kesehatan
dan lingkungan hidup secara langsung atau tidak
langsung, yang mempunyai sifat racun
karsinogenik, teratogenik, mutagenik, korosif dan
iritasi.
 Lembar Data Pengamanan ( LDP ) adalah lembar
petunjuk yang berisi informasi tentang sifat fisika ,
kimia dari bahan berbahaya, jenis bahaya yang
dapat ditimbulkan, cara penanganan dan
tindakan khusus yang berhubungan dengan
keadaan darurat di dalam penanganan bahan
berbahaya.

TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk


menghindarkan atau mengurangi resiko bahan
berbahaya dan beracun (B3) dilakukan melalui
pemberian informasi yang benar tentang
penanganan bahan berbahaya dan beracun (B3)
kepada pengelola dan masyarakat umum.

KEBIJAKAN 1. Keputusan Direktur RSUD Martapura Nomor:


800/162.1/KPTS/RSUD-MPA/2022 tentang
Kebijakan Pelayanan Kefarmasian dan
Penggunaan Obat di RSUD Martapura.

2. Keputusan Direktur RSUD Martapura Nomor:


800/167.1/KPTS/RSUD-MPA/2022 tentang
Pedoman Penyimpanan Perbekalan Farmasi
RSUD Martapura.

PROSEDUR 1. Disetiap unit kerja dilakukan identifikasi dan


pemukhtahiran inventarisasi Bahan Berbahaya
dan Beracun (B3) dan limbahnya
2. Disetiap unit kerja dilakukan penanganan,
penyimpanan dan penggunaan yang aman
terhadap Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
3. Disetiap unit kerja diwajibkan adanya pelaporan
dan investigasi bila ada terjadi tumpahan,
paparan (exposure) dan insiden lainnya
 Disetiap unit kerja harus melakukan
pembuangan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) yang benar medis kosong
dipisahkan, untuk memudahkan pemeriksaan
dan penggantian.
 Lokasi penyimpanan diusahakan jauh dari
sumber panas, listrik oli atau sejenisnya.
 Gas medis yang sudah cukup lama disimpan
agar dilakukan uji/tes kepada produsen,
untuk mengetahui kondisi gas medis
tersebut.

4. Disetiap unit kerja harus dilengkapi peralatan dan


Beracun (B3)
5. Disetiap unit kerja harus melakukan
pendokumentasian, meliputi setiap izin dan
perizinan/lisensi atau ketentuan persyaratan
lainnya
6. Disetiap unit kerja wajib dilakukan pemasangan
label pada Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
dan limbahnya
7. Disetiap unit kerja baik yang bertindak sebagai
penanggungjawab langsung maupun bukan
penanggungjawab langsung pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3) wajib mematuhi
rencana penanganan Bahan Berbahaya dan
Beracun (B3) dan limbahnya

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Farmasi


2. Instalasi Gawat Darurat
3. Unit Rawat Jalan
4. Unit Rawat Inap
5. Unit Kamar Operasi
6. Unit Radiologi
7. Unit Laboratoriumi
8. Unit Fisioterapi
9. Unit Gizi dan Dapur
10. Unit Laundry
11. Unit Sanitasi

Anda mungkin juga menyukai