Anda di halaman 1dari 2

2.

a) Teori Belajar menurut konstruktivisme adalah aktivitas yang aktif, dimana


peserta didik membangun sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang
mereka pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide
baru dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya

Dalam teori ini Guru/Pendidik semestinya tidak mendominasi kegiatan


pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator, Mediator, dan
Motivator dengan interaksi dua arah dalam pembelajaran. Guru harus
mengakui, menghargai dorongan diri, bahkan memberikan motivasi kepada
peserta didik agar mampu mengkonstruksi pengetahuannya sendiri secara
optimal melalui proses interaksi dalam jaringan sosial, bisa melalui
pengalaman pribadi ataupun kelompok yang terbentuk baik dalam budaya
kelas maupun di luar kelas. Guru juga harus selalu update lingkungan sosial
sehingga mampu dengan mudah utuk mengkontruksi materi yang akan
dipelajari. Guru tidak boleh bemberikan respon yang justru melemahkan atas
motivasi kontruksi yang telah di bangun oleh peserta didik Sementara peserta
didik, diposisikan sebagai subyek yang aktif yang arahkan untuk mampu
membangun sendiri pengetahuannya, mencari arti dari apa yang mereka
pelajari dan merupakan proses menyelesaikan konsep dan ide-ide baru
dengan kerangka berfikir yang telah ada dan dimilikinya. Dalam kasus
tersebut guru masih enjoy dan terbiasa dengan teory behavioristik yang
memposisikan peserta didik  sebagai obyek yang pasif yang siap menerima
penghargaan atau hukuman atas kegiatan pembelajaran

b) Secara bahasa dapat di artikan “konstruktivisme mengusulkan bahwa


konsepsi pelajar pengetahuan berasal dari pencarian pembuatan makna di
mana pelajar terlibat dalam proses membangun interpretasi individual dari
pengalaman mereka.’

Konstruktivisme menekankan pada pengalam peserta didik karena terlibat


secara langsung dengan mengonstruksi makna atas informasi dan masukan-
masukan yang masuk ke dalam otak. peserta didik sebagai individu yang
selalu memeriksa informasi baru dan memecahkan masalah tersebut secara
kreatif.

c) Untuk membuat menyenangkan teori Konstruktivis ini guru setidaknya


mengetahui dan memperhatikan hal berikut :

Pendekatan belajar konstruktivistik memiliki beberapa strategi dalam proses


belajar. Strategi-strategi belajar (Slavin, 1994) tersebut adalah:

1. Top-down processing.
Dalam pembelajaran konstruktivistik, siswa belajar dimulai dari masalah
yang kompleks untuk dipecahkan, kemudian menghasilkan atau
menemukan keterampilan yang dibutuhkan..

2. Cooperative learning, yaitu strategi yang digunakan untuk proses belajar,


dimana siswa akan lebih mudah menemukan secara komprehensip
konsep-konsep yang sulit jika mereka mendiskusikannya dengan siswa
yang lain tentang problem yang dihadapi. Dalam strategi ini, siswa belajar
dalam pasangan-pasangan atau kelompok untuk saling membantu
memecahkan problem yang dihadapi.
3. Generative learning.
Strategi ini menekankan pada adanya integrasi yang aktif antara materi
atau pengetahuan yang baru diperoleh dengan skemata. Sehingga dengan
menggunakan pendekatan generative learning diharapkan siswa menjadi
lebih melakukan proses adaptasi ketika menghadapi stimulus baru. Selain
itu, pendekatan ini mengajarkan sebuah metode yang untuk melakukan
kegiatan mental saat belajar, seperti membuat pertanyaan, kesimpulan,
atau analogi-analogi terhadap apa yang sedang dipelajari.
 

Anda mungkin juga menyukai