PSIKODIAGNOSTIK II
PEMBELAJARAN MODERN
DI MA PLUS AL-MASHDUQIAH
Disusun Oleh :
M. Aqiel Alfansyah
200401110303
Dosen Pengampu:
FAKULTAS PSIKOLOGI
2022
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua menyadari bahwa ada satu hal di dunia ini yang tidak pernah berubaah yaitu
perubahan itu sendiri. Perubahan-perubahan yang berlangsung begitu cepat menuntut kita untuk
dapat mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan itu. Oleh karena itu, jika kita tidak ingin
ketinggalan dengan bangsa-bangsa lain maka pendidikan mutlak kita butuhkan untuk
mengembangkan potensi anak di dalam negeri yang berperan sebagai aset negara yakni melalui
proses pembelajaran.
Sesuai dengan Undang-Undang Dasar pasal 31 ayat 3 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional
yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang. Tujuan di atas dapat dicapai salah
satunya dengan mengembangkan dan meningkatkan mutu serta daya saing dalam pembelajaran
di sekolah-sekolah. Oleh karena itu kegiatan pembelajaran bagi guru-guru di sekolah yang di
lakukan harus selalu mengacu pada tujuan undang-undang dengan memperhatikan karakteristik
siswa sebagai penerus bangsa.
B. Rumusan Masalah
Hasil observasi terhadap kualitas proses pembelajaran dan penelitian terkait dengan hasil
peninjauan mengindikasikan berbagai masalah yang dialami oleh sebagian besar guru yang
bermuara pada kinerja mengajar yang masih rendah. Namun karena berbagai keterbatasan yang
ada pada peneliti maka masalah yang akan di pecahkan dalam penelitian ini dibatasi yaitu:
”apakah penerapan model pembelajaran dua macam kelas dapat mempermudah kinerja guru
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di MA Plus Al-Mashduqiah Probolinggo?”
Masalah diatas menurut peneliti akan dapat di jawab melalui pemecahan dua sub
masalah di bawah ini, yaitu:
i
C. Tujuan Observasi
Tujuan umum penelitian tentang pembelajaran di sekolah ini adalah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa dan peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran di MA Plus Al-
Mashduqiah Probolinggo melalui penerapan model pembelajaran modern yang di jabarkan
dalam tujuan khusus yaitu:
ii
“Siswa di harapkan akan memiliki pemahaman yang sama terhadap pengetahuan yang
diajarkan. Artinya, apa yang di pahami oleh pengajar atau guru itulah yang harus di pahami oleh
murid” Degeng dalam (Maziatul, 2009).
Pengaruh bagi guru adalah bahwa mengajar merupakan kegiatan pemindahan
pengetahuan dari benak guru ke otak siswa. Oleh karena itu peran guru sebagai pendidik harus
mengembangkan kurikulum yang terancang dengan menggunakan standart-standart tertentu
dalam proses pembelajaran yang harus dicapai oleh para siswa. Karena teori behavioristik
memandang bahwa sebagai pengetahuan telah terstruktur rapi dan teratur, maka siswa harus di
hadapkan pada aturan-aturan yang jelas dan ditetapkan terlebih dulu secara ketat.
Pembiasaan dan disiplin menjadi pegangan dalam belajar, sehingga pembelajaran lebih
banyak dikaitkan dengan penegakan disiplin. kegagalan dalam penambahan pengetahuan di
kategorikan sebagai kesalahan yang perlu di hukum dan keberhasilan belajar di kategorikan
sebagai bentuk perilaku yang pantas diberi hadiah. “Siswa adalah obyek yang berperilaku sesuai
dengan aturan, sehingga kontrol belajar harus di pegang oleh sistem yang berada diluar diri
siswa. Demikian juga, ketaatan pada aturan juga di pandang sebagai penentu keberhasilan
belajar” Degeng dalam (Maziatul, 2009).
iii
pembelajaran di kelas.
Data yang telah terkumpul, kebanyakan permasalahan yang timbul di sekolah ialah
kurangnya motivasi belajar bagi siswa dan penegasan dari guru dalam melaksanakan
kewajibannya. Akibat yang ditimbulkan siswa menjadi bosan, mengantuk dan malas mengikuti
mata pelajaran yang berlangsung.
Memotivasi siswa dalam belajar menjadi kewajiban utama bagi guru di MA Plus Al-
Mahduqiah. Sesuai pengamatan terhadap tingkah laku yang tidak di inginkan dalam proses
pembelajaran, penulis melakukan pengamatan terhadap tingkah laku siswa selama KBM
berlangsung. Selama pembelajaran berlangsung, ketika guru menjelaskan materi yang akan
disampaikan, ditemukan bahwa rata-rata siswa di kelas memperlihatkan tingkah laku yang tidak
di inginkan, yaitu membaca novel ketika guru menjelaskan pembelajaran, bicara dengan teman
sebangku, melamun dan bahkan ada yang tidur di saat KBM berlangsung. Setelah menerapkan
aturan-atauran kelas kepada siswa, kebanyakan guru mengabaikan tingkah laku siswa yang
mengacau dan memuji tingkah laku siswa yang memberi kesempatan guru untuk mengajar.
Keluhan siswa mengenai cara mengajar atau metode pembelajaran yang diberikan guru
di sekolahnya, kebanyakan mereka menuntut sistem pembelajaran yang menyenangkan dan
dapat menghidupkan suasana kelas dan juga tidak ambigu. Siswa hanya dituntut untuk
mendengarkan ceramah dari guru dan apabila siswa tidak memahami, guru menjelaskan kembali
sampai siswa tersebut benar-benar mengerti dan memahami apa yang dimaksud sang guru.
iv
V. KESIMPULAN
v
vi
vii
viii
ix
x
1