T.A. 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya kami masih diberi kesehatan dan kesempatan sehingga kami dapat menyusun
makalah ini dengan baik demi memenuhi salah satu mata kuliah Prodi Ilmu Administrasi
Negara yaitu Teori Teori Politik.
Kami berharap dengan adanya makalah yang telah kami buat ini dapat membantu kita
semua untuk dapat memahami Teori Teori Politik Modern. Dengan adanya makalah ini kami
juga berharap dapat mempermudah kita diruang lingkup perkuliahan maupun diluar
perkuliahan.
Namun kesempurnaan hanya ada ditangan Tuhan, sehingga jika ada kekurangan pada
makalah kami ini kami selaku penyusun makalah Teori Teori Politik Modren memohon maaf
atas segala kekurangan dan kejanggalan tersebut. Kami selalu menerima kritik dan saran
yang membangun dari teman-teman sekalian untuk pembuatan makalah yg lebih baik lagi
kedepannya.
Kelompok 6
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar........................................................................................................................i
Daftar isi..................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan...................................................................................................................7
3.2 Saran.............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Teori politik, menurut Miriam Budiardjo (2008, h. 43), adalah bahasan dan
generalisasi dari fenomena yang bersifat politik. Dengan perkataan lain,“Teori politik adalah
bahasan dan renungan atas:
Terdapat dua fungsi teori politik dalam ilmu politik. Pertama, sebagai dasar norma
atau moral bagi perilaku politik termasuk bagi penyelenggaraan kehidupan bernegara. Kedua,
sebagai alat analisis atau tools of analysis dari fenomena-fenomena politik yang sedang
terjadi. Hasil dari analisis ini kemudian digunakan kembali untuk membuat generalisasi-
generalisasi baru. Dua fungsi teori politik ini berkaitan erat dengan pengkategorian teori
politik di dalam ilmu politik. Thomas P. Jenkin (1967) sebagaimana dikuti oleh Miriam
Budiardjo (2008) dan Landman (2000) membedakan dua macam teori politik ke dalam
valuational theories dan empirical theories, sekalipun perbedaan antara kedua kelompok teori
tidak bersifat mutlak. Pembedaan kedua jenis teori tersebut didasarkan pada adanya nilai
(value) yang terkandung dalam teori politik tersebut.
1
politik modern adalah budaya politik yang lebih bersifat netral tanpa mendasarkan
pada budaya atau agama tertentu. Budaya politik ini dikembangkan pada masa pemerintahan
Orde Baru yang bertujuan untuk stabilitas keamanan dan kemajuan.
Dari pengertian tersebut dapat diartikan teoori politk modren adalahsebuah tujuan
dari kegiatan dalam mencai budaya politik yang berkembang pada masa orde pemerintahan
baru dalam hal keamanan dan kemajuan.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan dari rumusan masalah tersebut diantaranya:
1. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Politik Modren menurut Thomas Hobbes.
2. Untuk mengetahui BagaimanaTeori Politik Modren Menurut John Locke.
3. Untuk mengetahui Bagaiman Teori Politik Modren Menurut Montesquine.
4. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Kekuasaan Tuhan.
5. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Kekuasaan Hukum.
6. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Kekuasaan Negara.
7. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Kekuasaan Rakyat.
8. Untuk mengetahui Bagaimana Teori Politik Demokrasi.
9. Untuk mengetahui Bagaiman Teori Politik Kedaulatan.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
Pengaruh situasi politik pada masa sistem politik absolut di bawah kekuasaan Charles
I dan Charles II di Inggris, kemudian Hobbes menulis Buku Decove 1642 dan Leviathan
1951.Runtuhnya kekuasaan Absolute sebagai akibat dari petentangan antara cendikiawan
dengan raja-raja dalam hal pembatasan kekuasaan raja yang menimbul teori politik liberal. 3.
Thomas Hobbes mengemukakan teori politik State Of Nature yakni manusia yang satu
menjadi lawan terhadap manusia lain. Keadaan ini disebut In Abstracto yang memiliki sifat;
a) bersaing, b) membela diri, c) ingin dihormati.Untuk menghindari kematian, Hobbes
mengemukakan teori perjanjian sosial untuk merubah bentuk kehidupan manusia dari
keadaan alamiah ke dalam bentuk negara atau Commen Wealth.Hobbes sebagai seorang
filosof ditandai dengan adanyakeinginan untuk memperoleh kenikmatan hidup dalam hal
materi.Oleh sebab itu dia disebut filosof yang materialistis.Pada sisi teori politik dan teori
kekuasaan ini digambarkan oleh Hobbes dalam buku Leviathan.Namun dari segi praktis teori
politik Hobbes dominan berlaku pada Saat Sekarang.
Kegiatan semasa hidup John Locke yang mampu berkarya dalam bidang teori politik
ditulis dalam buku TWO TREATISES ON CIVIL GOVERNMENT. State of Nature juga
merupakan karya teori politik yang beda dengan Hobbes. John Locke
menekankanbahwa dalam state of nature terjadi:
2.1 Kebingungan
2.2 Ketidak pastian
2.3 Ketidak aturan
2.4 Tidak ada kematian.
4
Konsep perjanjian masyarakat merupakan cara untuk membentuk negara. Oleh karena
itu negara harus mendistribusi kekuasaan kepada lembaga:
a. legislatif
b. eksekutif dan yudikatif
c. federatif
a. Monarkhi
b. Aristokrasi
c. Demokrasi
Dan tujuan negara yang dikehendaki Locke yaitu untuk kebaikan ummat manusia
melalui kegiatan kewajiban negara memelihara dan menjamin hak-hak azasi manusia.Dan
pada akhirnya Hobbes dan Locke memiliki perbedaan dalam hal teori perjanjian sosial.
Montesquieu terkenal dengan dunia ilmu pengetahan tentang negara, hukum dan
kemudian dia mengemukakan state of nature yang diartikan dalam keadaan alamiah kualitas
hidup manusia rendah.
Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu merupakan landasan
pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan adanya CHEK AND
BALANCE terhadap mekanisme pembangian kekuasaan.
Teori Kekuasaan Tuhan yang tidak rasional karena penguasa menganggap diri
mendapat kekuasaan dari Tuhan dan menempatkan diri sebagai wakil Tuhan di dunia. Pada
sisi lain, terdapat teori kekuasaan Tuhan Rasional yang beranggapan bahwa seorang penguasa
5
yang dinobatkan menjadi penguasa karena kehendak Tuhan. Dalam teori kekuasaan Tuhan,
keadilan dijadikan dasar negara Tuhan untuk mengatur kehidupan warga negara.Dalam
kehidupan warga negara menurut teori kekuasaan Tuhan diperlukan adanya kebebasan bagi
warga negara dan ada batas-batas kekuasaan dari para penguasa.
Teori kekuasaan negara yang meliputi: Sifat memaksa dari kekuasaan negara. Karena
setiap negara dalam bentuk negara selalu menggunakan paksa pada rakyat untuk kepentingan
penguasa dan kepentingan rakyat. Sifat menopoli dari kekuasaan negara dalam bentuk
menetapkan tujuan bersama .Negaralah yang menentukan hidup matinya warga negara dan
pengelompokan warga negara dalam berbagai organisasi. Sifat mencakup semua dari
kekuasaan negara. Aturan yang dibuat oleh pemerintah atas nama negara harus diterapkan
mencakup semua warga negara tanpa kecuali. Untuk implementasi berbagai sifat negara
maka kekuatan militer merupakan alat yang ampuh untuk melaksanakan kekuasaan negara.
6
Menurut Montesquieu dalam pemerintahan republik kekuasaan tertinggi ada pada seluruh
rakyat atau sebagian besar rakyat. Secara teoritis disebut Trias Politika.
Teori kedaulatan terdapat berbagai teori yang pada umumnya menekankan pada
kekuasaan sebagai suatu tandingan atau perimbangan terhadap kekuasaan penguasa atau
kekuasaan tunggal. Penerapan kedaulatan rakyat di Indonesia diwujudkan dalam berbagai
segi kehidupan kenegaraan menurut UUD 1945: Kedaulatan rakyat di bidang politik. Hak-
hak azasi manusia dan faham kekeluargaan. Struktur kedaulatan rakyat yang dipandang dari:
bentuk geografis jumlah penduduk suatu negara, Pemilu sebagai sarana pelaksanaan
kedaulatan rakyat, Berserikat dan berorganisasi sebagai salah satu implementasi kedaulatan
rakyat dan Kedaulatan rakyat dibidang ekonomi.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Thomas Hobbes mengemukakan teori politik State Of Nature yakni manusia yang
satu menjadi lawan terhadap manusia lain. Keadaan ini disebut In Abstracto yang memiliki
sifat; a) bersaing, b) membela diri, c) ingin dihormati.Untuk menghindari kematian, Hobbes
mengemukakan teori perjanjian sosial untuk merubah bentuk kehidupan manusia dari
keadaan alamiah ke dalam bentuk negara atau Commen Wealth.Hobbes sebagai seorang
filosof ditandai dengan adanyakeinginan untuk memperoleh kenikmatan hidup dalam hal
materi. Oleh sebab itu dia disebut filosof yang materialistis.
Dan menurut John Locke, State of Nature juga merupakan karya teori politik yang
beda dengan Hobbes. John Locke menekankan bahwa dalam state of nature terjadi:
1.Kebingungan
2.Ketidak pastian
3.Ketidak aturan
4.Tidak ada kematian.
Dan tujuan negara yang dikehendaki Locke yaitu untuk kebaikan ummat manusia
melalui kegiatan kewajiban negara memelihara dan menjamin hak-hak azasi manusia. Dan
pada akhirnya Hobbes dan Locke memiliki perbedaan dalam hal teori perjanjian sosial.
Demikian pula Teori politik Trias Politika yang dikemukakan oleh Montesquieu
merupakan landasan pembangunan teori demokrasi dalam sistem politik yang menekankan
adanya CHEK AND BALANCE terhadap mekanisme pembangian kekuasaan.
Teori politik juga menekankan pada teori kekuasaan Tuhan. Dalam teori kekuasaan
Tuhan, keadilan dijadikan dasar negara Tuhan untuk mengatur kehidupan warga
negara.Dalam kehidupan warga negara menurut teori kekuasaan Tuhan diperlukan adanya
kebebasan bagi warga negara dan ada batas-batas kekuasaan dari para penguasa.
8
Dibalik dari teori kekuasaan Tuhan, teori politik hukum yang dominan mengutarakan
kegiatan-kegiatan penguasa yang harus berdasarkan hukum yang disebut Rule of Law.
Kebaikan-kebaikan teori kekuasaan hukum meliputi: Penguasa menjalankan kekuasaan
sesuai UUD, Penguasa berkuasa sesuai hukum, Penguasa berupaya menerapkan open
manajemen, Pers yang bebas sesuai dengan UUD Negara, Adanya kepastian hukum dalam
sistem demokrasi, Pemilu yang bebas dan rahasia, Setiap warga negara diikutkan dalam
mekanisme politik, Setiap warga negara sama di depan hukum dan Diperlukan pengawasan
masyarakat. Kelemahan-kelemahan dari teori kekuasaan hukum apabila penguasa sudah
menggunakan kekuasaan semena-mena maka pada saat itu teori kekuasaan hukum menjadi
lunak.
Karena setiap negara dalam bentuk negara selalu menggunakan paksa pada rakyat
untuk kepentingan penguasa dan kepentingan rakyat. Sifat menopoli dari kekuasaan negara
dalam bentuk menetapkan tujuan bersama. Negaralah yang menentukan hidup matinya warga
negara dan pengelompokan warga negara dalam berbagai organisasi. Sifat mencakup semua
dari kekuasaan negara. Dalam arti Teori kekuasaan negara yang meliputi: Sifat memaksa dari
kekuasaan negara.
9
3.2 Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
Armin, Arsyad. 2004. Teori-Teori Ilmu Politik. Jakarta : Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi
Mandala Indonesia
11