D DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN UTAMA DEFISIT NUTRISI PADA PASIEN BERAT
BAYI LAHIR RENDAH (BBLR) DI RUANG MELATI RSUD PROF. DR.
MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
Disusun Oleh :
1. Lutfi Nugroho Putro (2021030042)
2. Desi Rumiyati Qomariah (2021030015)
3. Mianda Tri Rezeki (2021030045)
4. Miftakhul Nurhasanah (2021030047)
Hari :
Tanggal :
(...............................................) (...............................................)
BAB I
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
Defisit nutrisi yaitu ketidakcukupan asupan zat gizi untuk
memenuhi kebutuhan energi harian karena asupan makanan yang tidak
memadai atau karena gangguan pencernaan dan penyerapan makanan
(Proverawati & Ismawati, 2015).
Defisit nutrisi adalah asupan nutrisi tidak cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolisme (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
Defisit nutrisi merupakan asupan nutrisi tidak cukup untuk
memenuhi kebutuhan metabolik (NANDA, 2017).
WHO (World Health Organization) mendefinisikan BBLR sebagai
bayi yang lahir dengan berat ≤ 2500 gr. WHO mengelompokkan BBLR
menjadi 3 macam, yaitu BBLR (1500–2499 gram), BBLSR (1000- 1499
gram), BBLER (< 1000 gram) (WHO, 2015).
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan
kurang dari 2500 gr pada waktu lahir (Nurarif, 2015).
Kesimpulan : BBLR adalah bayi dengan berat bayi lahir rendah
kurang dari 2500 gr pada waktu lahir dan beresiko mengalami defisit
nutrisi yaitu asupan nutrisi yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme dikarena pencernaan dan penyerapan makanan belum
memadai.
B. Etiologi
Menurut Tim Pokja SDKI DPP PPNI (2017) penyebab defisit nutrisi
antara lain :
1. Ketidakmampuan menelan makanan
2. Ketidakmampuan mencerna makanan
3. Ketidakmampuan mengabsorbi nutrient
4. Peningkatan kebutuhan metabolism
5. Faktor ekonomi (mis, finansial tidak mencukupi)
6. Faktor psikologis (mis, stress, keengganan untuk makan).
C. Batasan Karakteristik
1. Gejala dan tanda mayor
Objektif : Berat badan menurun minimal 10% dibawah rentan ideal.
2. Gejala dan tanda minor
a. Subjektif
1) Cepat kenyang setelah makan
2) Kram/nyeri abdomen
3) Nafsu makan menurun
b. Objektif
1) Bising usus hiperaktif
2) Otot pengunyah lemah
3) Otot menelan lemah
4) Membran mukosa pucat
5) Sariawan
6) Serum albumin turun
7) Rambut rontok berlebihan
8) Diare (Tim Pokja SDKI DPP PPNI, 2017).
D. Fokus Pengkajian
Menurut (Salsabila & Dian, 2016) pengkajian pada bayi BBLR dengan
defisit nutrisi meliputi:
1. Identitas
Pada pasien BBLR, angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada
bayi yang dilahirkan oleh ibu-ibu dengan usia <20 tahun dan >35
tahun, selain itu jarak kehamilan yang terlalu pendek (kurang dari 1
tahun) juga mempengaruhi terjadinya BBLR.
2. Riwayat kesehatan :
a. APGAR score
b. Berat badan ≤ 2500 gram.
c. Panjang kurang dari 45 cm
d. LD < 30 cm
e. LK < 33 cm
f. Pernafasan tidak teratur dapat terjadi apnea
3. Riwayat persalinan
a. Prenatal
Komplikasi kehamilan (ibu menderita Toksemia gravidarum,
perdarahan antepartum, trauma fisik dan psikologis, nefritis akut,
Diabetes Mellitus). Riwayat penggunaan obat selama ibu hamil
seperti pengguna narkotika.
b. Riwayat Natal
Setelah bayi lahir kelainan fisik yang mungkin terlihat, nilai
APGAR pada 1-5 menit, 0-3 menunjukkan kegawatan yang parah,
4-6 kegawatan sedang, dan 7-10 normal.
4. Status gizi
a. Pemberian ASI
Pertama kali disusui : sejak dilahirkan.
Cara pemberian : dengan menetek/disusui langsung.
Lama pemberian : sampai anak usia 2 tahun.
b. Pemberian susu formula
Alasan pemberian susu formula: karna pemberian asi sudah
cukup selama 2 tahun dan setelah itu di lanjutkan dengan susu
formula. Jumlah pemberian : 2 gelas/hari atau kira-kira 400 ml.
Cara pemberian : dengan menggunakan gelas.
5. Pemeriksaan fisik
a. Antropometri meliputi pemeriksaan berat badan, panjang badan,
lingkar kepala, dan lingkar dada. Panjang badan kurang dari 45
cm, berat badan kurang dari 2500 gram, lingkar dada kurang dari
30 cm, lingkar lengan atas kurang dari 9 cm, lingkar kepala fronto
occipitalis kurang dari 12 cm, lingkar kepala submetobregmatika
kurang dari 9,5 cm (Maryunani, 2013).
b. Gejala cardinal meliputi suhu tubuh, nadi, respiradi, dan tekanan
darah.
E. Patofisiologi dan Pathway Keperawatan
1. Patofisiologi
Bayi berat badan bayi lahir rendah (BBLR) adalah berat bayi
waktu dilahirkan memiliki berat kurang dari 2,5 kg yang merupakan
hasil dari kelahiran premature (sebelum 37 minggu usia kehamilan).
Bayi dengan berat badan lahir rendah sangat erat kaitannya dengan
mortalitas dan morbiditas, sehinggaakan menghambat pertumbuhan
dan perkembangan kognitif serta penyakitkronis di kemudian hari
(World health Organization, 2014).
Bayi lahir dengan berat badan rendah dapat disebabkan oleh
beberapa faktor. Penyebab utama dan yang paling banyak terjadi
adalah kelahiran premature. Kelahiran premature yaitu persalinan yang
terjadi sebelum usia kehamilan 37 minggu. Bayi prematur tidak sempat
mengalami pertumbuhan pesat yang terjadi pada trimester akhir
kehamilan. Maka dari itu, bayi tersebut cenderung memiliki berat
badan rendah dan bertubuh kecil. Selain dari umur kehamilan ada juga
beberapa faktor lain yang menyebabkan bayi lahir dengan BBLR,
seperti komplikasi saat kehamilan, ibu mengalami malnutrisi saat
hamil, dan janin mengalami kondisi medis bawaan. Hal ini juga terjadi
karena adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu berada didalam
kandungan. Hal ini disebabkan oleh penyakit yang dialami ibu seperti
adanya kelainan plasenta, infeksi, hipertensi, dan keadaan keadaan lain
yang menyebabkan suplai makanan ke bayi menjadi berkurang.
Kelahiran premature menyebabkan pertumbuhan organ belum
sempurna. Bayi dengan BBLR terutama yang kurang bulan umunya
saluran pencernaan belum berfungsi seperti bayi yang cukup bulan.
Hal ini diakibatkan karena tidakadanya koordinasi menghisap dan
menelan sampai usia gestasi 33-34 minggu, kurangnya cadangan
nutrisi dikarenakan kurang dapat menyerap lemak dan mencerna
protein, jumlah ezim dalam pencernaan belum mencukupi, waktu
pengkosongan lambung yang lambat dan penurunan/tidak adanya
motilitas (Sukarni, 2014).
2. Pathway
Prematuritas
TINJAUAN PUSTAKA
A. IDENTITAS NEONATUS
Nama Bayi : By. Ny. D
Tanggal Lahir : 27 Desember 2021 Jam : 15.59 WIB
Jenis : Laki – Laki / Perempuan
Umur : 0 hari
Ruang : Melati
Kelahiran : Tunggal/kembar, hidup/mati
Tanggal MRS : 27 Desember 2021 Jam : 17.15 WIB
Tanggal Pengkajian : 27 Desember 2021 Jam : 18.00 WIB
Diagnosa medis : BBLR
B. IDENTITAS ORANG TUA
Nama Ibu : Ny. D Nama Ayah : Tn. G
Umur Ibu : 28 tahun Umur Ayah : 29 tahun
Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan Ayah : Karyawan
Pendidikan Ibu : SLTA Pendidikan Ayah : SLTA
Agama : Islam
Alamat : Banyumas
Dikirim Oleh : IBS
C. RIWAYAT KEHAMILAN DAN PERSALINAN :
1. Riwayat Kehamilan
Ibu G2P1A0
BB : 44 kg Umur Kehamilan : 35 minggu
TB : 150 cm
Pemeriksaan antenatal 5 kali di bidan
Teratur/tidak teratur, sejak kehamilan 6 minggu
Penyakit/komplikasi kehamilan : Tidak ada
Kebiasaan makanan : normal
Merokok : ya/tidak
Jamu : ya/ tidak
Kebiasaan minum obat : ya/tidak
Periksa terakhir :
Hb : 19.3 g/dL
Golongan Darah :-
Gula Darah : 51 mg%
Lain – Lain :-
Pernah mendapat terapi :-
Alergi obat : Tidak ada.
2. Riwayat Persalinan
Persalinan dilakukan di ruang IBS RSMS secara SC. Usia kehamilan 35
minggu. Kehamilan anak ke 2, dengan riwayat persalinan anak pertama secara
spontan dan anak ke 2 saat ini dengan sc.
D. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Riwayat Keperawatan Sekarang
a. Keluhan utama
Ny D mengatakan bayinya menetek lemah.
b. Riwayat penyakit Sekarang : (awal sakit hingga saat ini)
Berat badan bayi saat lahir 2300 gr, berat badan saat ini 2190 gr dan
reflek menelan & menghisap lemah.
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya :
a. Riwayat Kesehatan yang lalu
By Ny D lahir dengan SC. Berat badan bayi rendah yaitu 2300 gr. Air
ketuban keruh. Umur kehamilan 35 minggu.
b. Imunisasi : Vit K 1 kali, Hb0 1 kali
3. Riwayat Keluarga
Genogram :
Tn G Ny S
By Ny S
Keterangan :
Laki-laki
Perempuan
Garis keturunan
Garis pernikahan
Pasien
Tahap Perkembangan
a. Psikososial : By Ny D dirawat di rumah sakit saat ini
b. Psikoseksual : By Ny D berjenis kelamin perempuan
c. Kognitif : By Ny D kognitif cukup
5. Pengkajian fisik
a. Tanda – Tanda Vital
Nadi : 130 x/menit
Suhu : 36°C
Pernafasan : 52 x/menit, tipe : vesikuler
CRT : 2 detik
Tekanan Darah: - mmHg
b. Pemeriksaan Fisik
Refleks ; (Beri tanda √ pada hasil pemeriksaan)
Sucking (menghisap) : Ada ( ) Tidak (√ )
Palmar Grasping (menggenggam) : Ada (√ ) Tidak ( )
Tonic Neck (leher) : Ada (√) Tidak ( )
Rooting (mencari) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Moro (kejut): Ada ( √) Tidak ( )
Babinsky : Ada ( √ ) Tidak ( )
Gallant (punggung) : Ada ( √ ) Tidak ( )
Swallowing (menelan) : Ada ( ) Tidak ( √)
Plantar Grasping (telapak kaki) : Ada ( √) Tidak ( )
Tonus / aktivitas
a. Aktif ( ) Tenang ( √ ) Letargi ( ) Kejang ( )
b. Menangis Keras ( ) Lemah ( √ ) Melengking ( )
Kepala / leher
a. Fontanel anterior: Lunak ( √) Tegas ( ) Datar ( ) Menonjol ( )
Cekung ( )
b. Sutura sagitalis: Tepat ( √ ) Terpisah ( ) Menjauh ( )Tumpang
tindih ( )
c. Gambaran wajah: Simetris ( √ ) Asimetris ( )
d. Molding: ( ) Caput succedaneum ( √) Cephalhematoma ( )
Mata
Bersih ( ) Sekresi ( )
Jarak interkanus : normal __ Sklera : ikterik
THT
a. Telinga : Normal ( √) Abnormal ( )
b. Hidung: Simetris ( √ ) Asimetris ( )
Wajah
a. Bibir sumbing ( )
b. Sumbing langit-langit / palatum ( )
Abdomen
a. Lunak ( ) Tegas ( ) Datar ( ) Kembung ( )
b. Lingkar perut : 28 cm
c. Liver : teraba (√ ) kurang 2 cm ( ) lebih 2 cm ( )
Toraks
a. Simetris (√) Asimetris ( )
b. Retraksi derajat 0 ( √ ) derajat 1 ( ) derajat 2 ( )
c. Klavikula normal ( √) Abnormal ( )
Paru-paru
a. Suara nafas kanan kiri sama (√ ) Tidak sama ( )
b. Suara nafas bersih (√): ronchi ( ) sekresi ( ) wheezing ( )
vesikuler ( √ )
c. Respirasi : spontan ( √) Tidak spontan ( )
Alat bantu nafas :( ) Oxihood: ( ) Nasal kanul: ( √ ) O2 /
incubator
Konsentrasi O2 : 2 liter / menit
Jantung
a. Bunyi Normal (√ ) Sinus Rhytm (NSR) ( )
Frekuensi :
b. Murmur ( ) Lokasi _____________
c. Waktu pengisian kapiler : __________
d. Denyut nadi : 130 x/menit
Nadi Perifer Keras (√) Lemah Tidak ada
Brakial kanan
Brakial kiri
Femoral kanan
Femoral kiri
Ekstremitas
Gerakan bebas (√ ) ROM terbatas ( ) Tidak terkaji ( )
Ekstremita atas Normal ( √ ) Abnormal ( )
Sebutkan : Terpasang IVFD sebelah kanan
Ekstremitas bawah Normal (√) Abnormal ( )
Sebutkan : ___________
Panggul Normal (√) Abnormal ( ) Tidak terkaji ( )
Umbilikus
Normal (√ ) Abnormal ( )
Inflamasi ( ) Drainase ( )
Genital
Perempuan normal ( ) Laki-laki normal ( √)
Abnormal ( )
Sebutkan : ________________
Anus Paten (√) Imperforata ( )
Kulit
Warna Pink ( ) Pucat ( ) Jaundice ( )
Sianosis pada Kuku ( ) Sirkumoral ( )
Periorbital ( ) Seluruh tubuh ( )
Kemerahan (rash) ( )
Tanda lahir : ( ); sebutkan ______________
Turgor kulit : elastis (√ ) tidak elastis ( ) edema ( )
Lanugo ( )
Suhu
a. Lingkungan
Penghangat radian ( ) Pengaturan suhu ( )
Inkubator (√ ) Suhu ruang ( √) Boks terbuka ( )
b. Suhu kulit : 36oC
Nilai Apgar
1 Menit 5 Menit
Frekuensi Jantung 2 2
Usaha bernafas 2 2
Tonus Otot 1 2
Refleks hisap 1 1
Warna Kulit 2 2
Jumlah 8 9
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG :
Hari/ tanggal Pemeriksaan Hasil Nilai normal
Senin, Hemoglobin 19.3 15.2-23.6
27/12/2021
Senin, Leukosit 10260 9400-34000
27/12/2021
Senin, Hematokrit 53 44-72
27/12/2021
Senin, Trombosit 304000 229000-553000
27/12/2021
Senin, MCHC H 36.8 31-35
27/12/2021
Senin, RDW H 15.4 11.5-14.5
27/12/2021
Senin, Glukosa sewaktu 51 < 140
27/12/2021
Selasa, CRP <5 <5
28/12/2021
F. TERAPI:
Terapi Dosisi Indikasi
Dextrose 10% Untuk meningkatkan kadar gula dalam darah
Gentamicyne 1x10 mg Untuk mengatasi infeksi akibat bakteri
Ampicilin 2x100 mg Untuk mengobati infeksi bakteri
Ranitidin 2x2 mg Untuk mengatasi radang atau tukak pada
lambung
ANALISA DATA
Data Klien Pathway Masalah Etiologi
Keperawatan
Ds: Ny D mengatakan Bayi lahir Defisit nutrisi Ketidakmampuan
bayinya menetek lemah premature (D.0019) menelan
Do: (BBLR/BBSLR) makanan
Keadaan umum
cukup Jaringan lemak
BBL: 2300 gr subkutan tipis
BBS: 2190 gr
PB: 46 cm Kekurangan
LK: 30 cm cadangan energi
LD: 28 cm
Malnutrisi
Reflek menelan &
hisap lemah
Hipoglikemia
BBLR & Umur
kehamilan 35
Reflek menelan
minggu
belum sempurna
Terpasang OGT
Deficit nutrisi
Ds: - Perubahan suhu Hipotermia Berat Badan
Do: tubuh dan suhu (D.0132) Ekstrem
Akral dingin mitrauterin yang
Hipoglikemi GDS 51 stabil
S: 36oC
RR: 52x/menit suhu ruangan
N: 130x/menit
CRT: 2 detik penghilangan suhu
tubuh
BBL = 2300 gram
BB sekarang
perubahan drastis
=2190gram
suhu tubuh
proses adaptasi
hipotermi
IMPLEMENTASI
EVALUASI
NO DX HARI/TANGGAL/JAM EVALUASI
1 Senin, 27 Desember 2021 S: -
20.00 WIB O:
Keadaan umum cukup
BB: 2295 gr
TB: 46 cm
Nutrisi melalui OGT dengan susu 2,5cc/3 jam
Residu lambung berwarna keruh kental
Reflek menelan dan menghisap lemah
Terpasang infuse dextrose 10 %
kembung (-) dan muntah (-)
A: Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan
menelan makanan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi, Manajemen nutrisi
2 Senin, 27 Desember 2021 S: -
O:
20.00 WIB Suhu tubuh 36,0 derajat celcius
Bayi terlihat tenang
Bayi dimasukkan di inkubator dengan suhu
inkubator 36,5 derajat celcius
GDS 51 mg/dL
A: Masalah hipotermi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi, Manajemen hipotermia
1 Selasa, 28 Desember 2021 S: -
20.00 WIB O:
Keadaan umum cukup
BB: 2240 gr
TB: 46 cm
Nutrisi melalui OGT dengan susu 2,5cc/3 jam
Residu lambung berwarna keruh kental
Reflek menelan dan menghisap lemah
Terpasang infuse dextrose 10 %
kembung (-) dan muntah (-)
A: Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan
menelan makanan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi, Manajemen nutrisi
2 Selasa, 28 Desember 2021 S: -
20.00 WIB O:
Suhu tubuh 36,6 derajat celcius
Bayi terlihat tenang
Bayi dimasukkan di inkubator dengan suhu
inkubator 36,5 derajat celcius
GDS 141 mg/dL
A: Masalah hipotermi belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi, Manajemen hipotermia
1 Rabu, 29 Desember 2021 S: -
20.00 WIB O:
Keadaan umum cukup
BB: 2190 gr
TB: 46 cm
Nutrisi melalui OGT dengan susu 2,5cc/3 jam
Residu lambung berwarna keruh kental
Reflek menelan dan menghisap lemah
Terpasang infuse dextrose 10 %
kembung (-) dan muntah (-)
Injeksi ampicillin 100 mg, gentamycin 10 mg
melalui IV
A: Masalah defisit nutrisi d.d ketidakmampuan
menelan makanan belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi, Manajemen nutrisi
2 Rabu, 29 Desember 2021 S: -
20.00 WIB O:
Suhu tubuh 36,5 derajat celcius
Bayi terlihat tenang
Bayi dimasukkan di inkubator dengan suhu
inkubator 36,5 derajat celcius
GDS 86 mg/dL
A: Masalah hipotermi teratasi
P: Pertahankan intervensi, Manajemen hipotermia
BAB III
PEMBAHASAN
Padila, P., & Agustien, I. (2019). Suhu Tubuh Bayi Prematur di Inkubator
Dinding Tunggal dengan Inkubator Dinding Tunggal Disertai Sungkup.
Jurnal Keperawatan Silampari, 2(2), 113–122.
Padila, P., Amin, M., & Rizki, R. (2018). Pengalaman Ibu dalam Merawat Bayi
Preterm yang Pernah dirawat di Ruang Neonatus Intensive Care Unit
Kota Bengkulu. Jurnal Keperawatan Silampari, 1(2), 1–16.
Salas, A. A., Li, P., Parks, K., Lal, C. V, Martin, C. R., & Carlo, W. A. (2020).
Early Progressive Feeding in Extremely Preterm Infants: A
Randomized Trial. The American Journal of Clinical Nutrition, 107(3),
365–370.
Song, D., Jegatheesan, P., Nafday, S., Ahmad, K. A., Nedrelow, J., Wearden,
M., Nemerofsky, S., Pooley, S., Thompson, D., Vail, D., Cornejo, T.,
Cohen, Z., & Govindaswami, B. (2019). Patterned Frequency
Modulated Oral Stimulation in Preterm Infants: A Multicenter
Randomized Controlled Trial. Plos One, 14(2), 1– 15.
Wertheimer, F., Arcinue, R., & Niklas, V. (2019). Necrotizing Enterocolitis:
Enhancing Awareness for the General Practitioner. Pediatrics in
Review, 40(10), 517–527.
WHO. 2015. Materi Pembelajaran Kesehatan Ibu & Anak. Edukia 2015.