Kelompok (Group) adalah Dua atau lebih individu yang berinteraksi dan saling
bergantung yang bekerja sama untuk meraih tujuan tertentu
c) Struktur kelompok
menegaskan :
a) Peran
b) Norma (norm)
c) Kesesuaian
d) Sistem Status
e) Ukuran Kelompok
f) Kesatuan Kelompok (group cohesiveness)
d) Proses Kelompok
Proses yang terjadi di dalam kelompok seperti
a) Komunikasi
b) Pengambilan keputusan
c) Manajemen konflik
e) Tugas-tugas Kelompok
Dibagi menjadi 2, yaitu:
a) Bersifat Sederhana
b) Bersifat Kompleks
f) Kinerja dan Kepuasan
Untuk mencapai itu semua, manajer harus melakukan Praktik Kerja Berkinerja Tinggi
berikut ini:
b) Proses MSDM
Fungsi proses MSDM, antara lain:
Tren tenaga kerja pada awal abad kedua puluh satu akan menjadi penting karena
tiga alasan: (1) perubahan komposisi rasial dan etnis, (2) generasi bayi booming
yang menua, dan (3) kelompok yang berkembang dari pekerja Generasi Y.
e) Pilihan
Menyaring pelamar kerja untuk memastikan bahwa kandidat yang paling tepat
dipekerjakan. Proses ini mencangkup menerima surat lamaran kerja, menelaah
setiap surat lamaran, interview dan uji seleksi, dan menetukan tenaga kerja yang
paling tepat.
Sikap (attitude) merupakan peryataan evaluatif, yang disukai dan tidak disukai,
terkait dengan objek, orang dan kejadian.
a. Komponen Kognitif = Bagian dari sikap yang terdiri dari keyakinan opini,
pengetahuan, dan informasi yang dimiliki seseorang.
b. Komponen Afektif = Bagian dari sikap terkait dengan emosi dan perasaan
c. Komponen Perilaku = Bagian dari sikap yang mengacu pada itikad untuk
berperilaku dengan cara tertentu terhadap seseorang atau sesuatu.
1. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja mengacu pada sikap yang lazim ditunjukkan seseorang terhadap
pekerjaannya.
h) Sikap-sikap terkait dengan pekerjaan yang perlu kita tinjau antara lain :
Keterlibatan kerja (job involvement) = tingkatan dimana karyawan mengidentifikasi
dirinya dengan pekerjaannya, secara aktif berpartisipasi didalamnya, dan menganggap
kinerjanya sebagai hal yang penting dalam menghargai dirinya.
4. Survei sikap
: Adalah survei yang menghimpun respon dari karyawan melalui ragam pertanyaan
tentang apa yang mereka rasakan terhadap pekerjaan, kelompok kerja, supervisor, atau
organisasi mereka. Merupakan studi mengenai tindakan manusia di tempat kerja.
Pertemuan 12
KEPEMIMPINAN
A. Pengertian
a) Pemimpin : sesorang yang dapat mempengaruhi orang lain dan memiliki otoritas
manajerial
b) Kepemimpinan : proses memimpin sebuah kelompok dan mempengaruhi
kelompik dalam mencapai tujuan kelompok.
B. Teori Kepemimpinan
1. Teori Sifat Kepemimpinan ( Leadership Trait Theory) 1920 an-1930 an
Berfokus pada mengidentifikasi sifat atau karakteristik pemimpin, yang dapat
membedakan antara pemimpin dan yang bukan.
Sifat yang dipelajari yang membedakan pemimpin dengan yang bukan : fisik,
penampilan, golongan sosial, stabilitas sosial, kelancaran berbicara,dan
kemampuan bersosial
4. Managerial Grid
1. Pendekatan ini berdasarkan pada perilaku kepemimpinan yang memiliki
dua dimensi yaitu :
dimensi mengutamakan produksi (concern for production)
ditempatkan pada sumbu horizontal,
dimensi mengutamakan karyawan (concern for people) ditempatkan
Adhirayakta x Panda Himas 2020
MANAJEMEN
2. Transactional/transformational leader
Transactional leaders: pemimpin yang memimpin dengan menggunakan
pertukaran social (atau transaksi)
Transformational leaders: pemimpin yang menstimulasi dan menginspirasi
(transformasional) bawahan untuk mencapai hasil yang luar biasa.
3. Charismatic-visionary leader
Charismatic leader: pemimpin yang antusias dan percaya diri yang kepribadian
dan tindakannya dapat mempengaruhi orang untuk berperilaku dengan cara
tertentu.
Visionary leadership: kepemimpinan yang mampu menciptakan dan
mengartikulasikan sebuah visi masa depan yang realistis, dapat dipercaya, dan
menarik, sehingga dapat memperbaiki situasi saat ini.
4. Authentic leadership
Para pemimpin yang mengetahui siapakah mereka, mengetahui apa yang mereka
yakini dan nilai, bertindak dengan nilai tersebut dan meyakini secara terbuka dan
berterus terang. Para pengikut mereka akan mempertimbangkan mereka menjadi
orang-orang yang memiliki etika.
5. Ethical leadership
1. Seorang pemimpin etis menempatkan keselamatan publik di atas
6. Team leader
Bagaimana menjadi pemimpin tim yang efektif ?
Mempelajari berbagai ketrampilan seperti membagi informasi dengan
sabar.
Mampu mempercayai orang lain dan memberikan wewenang.
Dapat memahami kapan harus ikut campur
Dapat menyeimbangkan antara waktu yang tepat untuk membiarkan
timnya bekerja dan waktunya ikut campur.
Developing trust
1. Credibility
Dimana karyawan menilai seseorang sebagai orang yang positif
2. Trust
Keyakinan dalam berintegrasi, karakter dan kemampuan seseorang
pemimpin.
Empowering Employees
1. Melibatkan peningkatan keleluasaan karyawan dalam mengambil
keputusan
2. Membutuhkan karyawan yang memiliki pengetahuan, kemampan dan
pengalaman untuk melaksanakan tugas dengan baik
3. Alasan pemberdayaan karyawan:
Membutuhkan pengambilan keputusan yang cepat oleh orang yang
paling tau mengenai permasalahan, seirngkali adalan orang yang berada
di tingkat bawah organisasi.
Perampingan dalam organisasi menciptakan rentang kendali yang lebih
lebar bagi manajer sehingga tuntutan kerja meningkat dan adanya
pemberdayaan karyawan.
PERTEMUAN 13 MOTIVASI
A. Arti Motivasi
Motivasi (motivation) berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau
menggerakkan. Motivasi berarti dorongan yang timbul pada diri seseorang secara
sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu.
Terdapat 3 elemen utama diantaranya adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
1. Intensitas
Adalah keadaan tingkatan atau dorongan yang memotivasi seseorang untuk
berusaha dan bekerja keras
2. Arah
Adalah kualitas usaha harus diarahkan dan konsisten dengan tujuan organisasi
yang ingin dicapai
3. Ketekunan
Adalah dimensi yang menginginkan seseorang untuk tekun dalam usahanya
untuk mencapai tujuan tersebut.
Adalah suatu teori yang ditemukan oleh Maslow yang menyatakan bahwa
dalam setiap orang terdapat sebuah hierarki dari 5 kebutuhan, yaitu :
2. Teori X dan Y
Douglas McGregor, mengemukakan dua pandangan yang jelas berbeda mengenai
manusia. Pada dasarnya, yang negative ditandai sebagai teori X, dan yang positif
ditandai dengan teori Y.
Yaitu teori motivasi yang ditemukan oleh Herzberg, yang mengusulkan bahwa
faktor intrinsik terkait kepuasan kerja sedangkan faktor ekstrinsik berhubungan
dengan ketidakpuasan kerja
Otonomi (Autonomy)
Adalah tingkat dimana sebuah pekerjaan memberikan kebebasan, independensi,
dan kebijakan yang substansial kepada individu dalam menjadwalkan pekerjaan
dan menentukan prosedur yang akan digunakan untuk melaksanakannya
5. Teori Ekspetasi
adalah teori bahwa individu cenderung bertindak dengan cara tertentu yang
berdasarkan pada harapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu hasil tertentu
dan pada daya tarik dari hasil itu bagi individu tersebut.
PERTEMUAN 14 PENGAWASAN
7. Ekonomis
8. Mudah dimengerti
Hubungan antara perencanaan dan pengawasan menurut Billy Goetz adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan mendahului pengawasan dan pengawasan menjadi ukuran
keberhasilan perencanaan.
2. Perencanaan dan pengendalian adalah fungsi manajemen yang tidak dapat
dipisahkan.
3. Kegiatan diletakkan di atas rel dengan perencanaan dan disimpan di tempat yang
tepat melalui pengawasan.
4. Proses perencanaan dan pengawasan bekerja pada pendekatan sistem yaitu mulai
dari proses perencanaan kemudian memberikan hasil dan dilakukannya tindakan
korektif untuk menyelaraskan perencanaan dan hasil.
5. Perencanaan dan pengawasan adalah bagian integral dari suatu organisasi karena
keduanya penting untuk kelancaran suatu perusahaan.
6. Perencanaan dan pengawasan memiliki hubungan yang saling memperkuat yang
masing-masing menggerakkan fungsi manajemen lainnya.
Masalah yang tidak diketahui atau yang tidak disadari tersebut dapat menjadi
masalah besar dan mempengaruhi proses perencanaan secara keseluruhan sehingga
semua sumber daya seperti tenaga kerja, informasi dan finansial yang digunakan untuk
melakukan perencanan akan menjadi sia-sia, proses produksi menjadi
Adhirayakta x Panda Himas 2020
MANAJEMEN
“Masa lalu” (masa yang telah lewat) tidak dapat dikendalikan karena sudah
terjadi, namun dapat memandu untuk mencegah terjadinya kejadian yang tidak
diinginkan di masa yang akan datang. Dengan demikian “masa lalu” dapat membantu
dalam membuat rencana yang lebih baik untuk masa depan.
2. Mengukur Kinerja
Langkah kedua dalam pengawasan adalah mengukur atau mengevaluasi kinerja
yang dicapai terhadap standar yang telah ditentukan.
3. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap
penyimpangan-penyimpangan
4. Memperbaiki Penyimpangan
Proses pengawasan tidak lengkap jika tidak ada tindakan perbaikan terhadap
penyimpangan-penyimpangan yang terjadi.
Sedangkan menurut G. R. Terry dalam Sukama (1992, hal. 116) proses pengawasan
terbagi atas 4 tahapan, yaitu:
1) Menentukan standar atau dasar bagi pengawasan.
2) Mengukur pelaksanaan
Hal berikutnya yang perlu dilakukan adalah mengukur kinerja pegawai, sejauh
mana pegawai dapat menerapkan perencanaan yang telah dibuat atau ditetapkan
perusahaan sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya secara optimal.
Kemudian setelah menetapkan standar dan mengukur kinerja maka hal yang perlu
dilakukan adalah membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah
membandingkan pelaksanaan dengan standar yang telah ditetapkan. Dan yang
terakhir adalah melakukan perbaikan jika ditemukan penyimpangan-penyimpangan
yang terjadi.
D. Tipe Pengawasan
Adapun sejumlah metode pengawasan feed back yang banyak dilakukan oleh
dunia bisnis yaitu:
• Analysis Laporan Keuangan (Financial Statement Analysis)
• Analisis Biaya Standar (Standard Cost Analysis)
• Pengawasan Kualitas (Quality Control)
• Evaluasi Hasil Pekerjaan Pekerja (Employee Performance Evaluation)
Keuntungan Kerugian
Laporan Lisan
Memungkinkan umpan balik verbal- Informasi tidak dapat dikomunikasi
non verbal
Komprehensif Membutuhkan waktu untuk
Formal menyiapkannya
Laporan Tertulis
Mudah disimpan dan dilhat kembali
• Tindakan Perbaikan Segera adalah tindakan koreksi terhadap masalah saat itu
juga agar kinerja kembali pada jalurnya
b. Merevisi standar
Variasi adalah hasil dari standar yang realistis karena tujuan yang terlalu
rendah atau terlalu tinggi sehingga standar (bukan kinerjanya) yang perlu
diperbaiki. Jika kinerja melebihi tujuan maka manajer harus melihat apakah
tujuan terlalu mudah dan perlu ditingkatkan. Sebaliknya, manajer harus
berhati-hati untuk merevisi standar yang lebih rendah.