Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Subjek Penelitian

Subjek pada penelitian ini adalah semua pasien kanker payudara yang

dirawat dan telah menjalani mastektomi simpel di Sub Bagian Bedah Onkologi

Kepala dan Leher RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung dari bulan Januari 2017

sampai Juni 2017 yang memenuhi kriteria inklusi dan tidak termasuk kriteria

eksklusi.

3.1.1 Kriteria Inklusi

1. Wanita dengan diagnosis karsinoma payudara stadium lanjut lokal.

2. Telah menjalani kemoterapi neoadjuvant dan dilakukan operasi

mastektomi simpel dengan atau tanpa limfadenektomi.

3. Indeks massa tubuh (IMT) dalam rentang normal (18,5 – 25) dan over

weight (25 – 30) menurut klasifikasi WHO.

3.1.2 Kriteria Eksklusi

1. Wanita dengan penyakit komorbid diabets mellitus, gagal ginjal,

hipertensi dan penyakit hati kronis.

2. Wanita hamil atau menyusui.

3. Wanita yang memiliki alergi terhadap Tetrasiklin dan dibuktikan

dengan skin test sebelum pemberian Tetrasiklin.

4. Pasien yang telah dilakukan mastektomi simpel dan ditutup dengan

menggunakan graft.

44
45

3.1.3 Pemilihan Sampel

Untuk menguji hipotesis pada penilitian ini dipilih sampel penelitian

penderita kanker payudara yang telah menjalani mastektomi simpel. Sampel

penelitian dipilih secara acak dengan teknik simple random sampling yaitu

pengambilan sampel dari anggota populasi secara acak tanpa memperhatikan

strata yang ada dalam populasi pasien kanker payudara yang telah menjalani

mastektomi simpel (populasi homogen) yang memenuhi kriteria inklusi dan

eksklusi serta telah menerima informed concent dimasukkan dalam penelitian.

Anggota sampel kemudian dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

Kelompok A : diberikan larutan Tetrasiklin 2 gram dalam 100 cc NaCl 0.9%

kemudian ditambahkan 10 cc Lidokain secara lokal sebagai cairan

pencuci setelah dilakukan mastektomi simpel, kemudian

dilakukan pemasangan drain dan dialirkan.

Kelompok B : setelah dilakukan mastektomi simpel kemudian dilakukan

pencucian luka operasi dengan NaCl 0,9% sebanyak 110 cc

kemudian dilakukan pemasangan drain dan dialirkan.

3.1.4 Penentuan Besar Sampel

Dalam penelitian ini ukuran sampel ditentukan dengan menggunakan

formula uji hipotesis untuk dua kelompok tidak berpasangan dengan variabel

numerik sebagai berikut :

[ ]
2
( Zα + Zβ ) SD
n 1=n2=2
X 1−X 2
46

Penelitian akan dilakukan pada taraf kepercayaan 95% dan kekuatan uji 80%

maka Zα dan Zβ masing-masing adalah 1,96 dan 0,84. Dari Egyptian Journal of

Surgery tahun 2009,diketahui SD (standar deviasi): pemberian tetrasiklin pada

karsinoma payudara adalah 120,9 (3,6) ml dan selisih minimal rerata kedua

kelompok ditetapkan adalah 5 ml. Maka besar sampel dapat dihitung sebagai

berikut :

[ ]
2
( 1,96+1,65 ) 3,60
n 1=n2=2
5

[ ]
2
( 3,61 ) 3,6
n 1=n2=2
5

n 1=n2=14

Sehingga total minimal sampel yang diperlukan adalah 28 sampel. Pada

penelitian ini, ditentukan jumlah sampel yang diambil sebanyak 30.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian adalah eksperimental dan dilakukan secara uji ganda

terhadap kedua kelompok, yaitu kelompok karsinoma payudara stadium lanjut

lokal yang diberikan larutan Tetrasiklin 2 gram dalam 100 cc NaCl 0.9%

kemudian ditambahkan 10 cc Lidokain secara lokal sebagai cairan pencuci setelah

dilakukan mastektomi simpel, kemudian dilakukan pemasangan drain dan


47

dialirkan dan kelompok kontrol (diberikan NaCl 0,9% 110 cc melalui drain)

untuk mengetahui rerata volume drainase seroma.

3.2.2 Identifikasi Variabel

Variabel Bebas : Pemberian larutan Tetrasiklin 2 gram dalam 100

cc NaCl 0.9% kemudian ditambahkan 10 cc

Lidokain.

Variabel Tergantung: Volume drainase seroma.

3.2.3 Definisi Operasional

1. Tetrasiklin

Definisi :

a. Tetrasiklin merupakan antibiotik spektrum luas yang memiliki

efek menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara menghambat

sintesis protein sehingga mencegah terjadinya introduksi asam

amino pada rantai peptida. Disamping itu, Tetrasiklin telah

digunakan sejak lama sebagai agent pleurodesis karena memiliki

efek meningkatkan koagulasi dan penurunan aktivitas fibrinolisis.

Tetrasiklin berbentuk serbuk dalam kemasan kapsul, berwarna

putih dan bersifat basa yang sukar larut dalam air tetapi bentuk

garam natrium atau garam HCl-nya mudah larut.


48

b. Merek dagang, bentuk dan sediaan

Tetrasiklin memiliki berbagai merek dagang seperti Conmycin,

Corsatet 250, Dumocycline, Ikacycline, Indocycline, Tetra Sanbe.

Bentuk dan sediaan kapsul 250 mg dan 500 mg. Pada penelitian

ini digunakan tetrasiklin dengan merek dagang Dumocycline

kapsul 250 mg.

c. Dosis dan efek samping

Dosisnya bervariasi tergantung dari indikasi pemberian obat,

dimana pada orang dewasa dosis yang dianjurkan adalah 1 – 2

gram perhari. Pada penelitian ini digunakan dosis 2 gram

Tetrasiklin yang diberikan sebagai cairan pencuci setelah

dilakukan mastektomi simpel.

Efek samping yang mungkin muncul dapat berupa reaksi alergi

dan pada beberapa penelitian sebelumnya pemberian Tetrasiklin

secara lokal dapat menimbulkan efek samping berupa rasa nyeri.

4. Seroma

Definisi :

Adalah pengumpulan cairan serous yang tampak ataupun dapat diraba

sebagai fluktuasi pada dead space antara dinding dada dan flap kulit

pasca mastektomi simpel, mulai hari ke-1 sampai dengan hari ke-5

perawatan.

Penilaian volume seroma dilakukan dengan cara mengambil cairan

seroma yang keluar melalui vacum drain pada hari perawatan ke-1
49

sampai ke-5 setelah dilakukan mastektomi simpel, kemudian diukur

dengan menggunakan gelas ukur.

5. Kanker Payudara Lanjut Lokal

Definisi :

Kanker payudara stadium lanjut lokal adalah kanker payudara invasif

yang memiliki satu atau lebih karekteristik sebagai berikut : (1)

Ukuran tumor (T0 – T4). (2) Penyebaran kelenjar getah bening aksila

(N0- N2). (3) Tidak terdapat penyebaran ke organ tubuh lain (M 0).

Kanker payudara lanjut lokal termasuk ke dalam stadium IIIA dan

IIIB.

6. Mastektomi Simpel

Definisi :

Pengangkatan seluruh jaringan payudara beserta kulit diatasnya,

termasuk nipple-areolar complex, axillary tail of the breast, fascia

pectoralis dengan atau tanpa limfadenektomi, tanpa disertai diseksi

aksila level I- II, tanpa pengangkatan otot pectoralis mayor dan minor

dan kemudian dipasang vacum drain.

3.2.4 Cara Kerja dan Teknik Pengumpulan Data

1. Diagnosis karsinoma payudara stadium lanjut lokal ditegakkan secara

klinis, radiologis dan biopsi di Sub Divisi Bedah Onkologi Rumah

Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.


50

2. Pengambilan sampel pasen yang masuk ke dalam kriteria inklusi

ditentukan berdasarkan urutan rencana operasi mastektomi simpel.

3. Informed consent kepada pasien dilakukan oleh peneliti.

4. Pasien yang memenuhi kriteria inklusi dibagi menjadi 2 kelompok

yaitu kelompok perlakuan dan kelompok kontrol secara double blind.

Kelompok perlakuan adalah pasien yang mendapatkan larutan

Tetrasiklin 2 gram dalam 100 cc NaCl 0.9% kemudian ditambahkan

10 cc Lidokain sedangkan kelompok kontrol adalah pasien yang

mendapatkan NaCl fisiologis.

5. Proses double blind dilakukan dengan tahapan :

a. Dilakukan pengundian kode pemilihan menggunakan program

komputer/Randomizer.org dengan kunci randomisasi dipegang

oleh pembimbing, pencampuran obat dilakukan oleh pembimbing

dan dibantu oleh saru orang residen stase Bedah Onkologi.

b. Peneliti dan pasien tidak mengetahui jenis obat yang diberikan.

c. Setiap obat yang akan diberikan (Tetrasiklin 2 gram ditambah 10

cc Lidokain atau NaCl fisiologis), diberikan dalam jumlah

volume yang sama, yaitu didilusi dalam larutan NaCl fisiologis

sebanyak 100 ml.

6. Obat diberikan secara lokal sebagai cairan pencuci setelah dilakukan

mastektomi simpel (dilakukan skin test terlebih dahulu sebelum pasien

dilakukan operasi), kemudian dilakukan pemasangan vacum drain


51

dialirkan. Pemberian obat dilakukan oleh operator atau asisten

operator yang bertugas di kamar operasi.

7. Operasi dilakukan di Sub Divisi Bedah Onkologi oleh Chief residen

stase.

8. Lembar observasi khusus disiapkan untuk data observasi dengan

mencantumkan identitas, diagnosis, kode obat dan volume drain dari

hari ke-1 sampai hari ke-5.

9. Observasi volume drain seroma dilakukan setiap hari dari mulai hari

ke-1 sampai hari ke-5 dengan menggunakan gelas ukur dan dicatat

dengan menggunakan lembar observasi khusus yang telah disiapkan

untuk penelitian ini dan cairan drain dibuang setiap harinya oleh

residen stase Bedah Onkologi yang bertugas di ruangan.

10. Lembar observasi yang telah selesai diisi kemudian disimpan oleh

peneliti.

11. Setelah sampel terpenuhi, dilaporkan ke pembimbing kemudian kode

obat dibuka.

12. kemudian analisa data dilakukan.


52

3.2.5 Alur Penelitian

Wanita dengan Karsinoma Payudara lanjut lokal

Kriteria Inklusi

Tetrasiklin 2 gram +
Sampling
Lidokaine 10 cc dalam Nacl

0,9% 100 cc diberikan secara Nacl 0,9% 110 cc diberikan


Informed Consent
lokal sebagai cairan pencuci sebagai cairan pencuci 

dipasang drain  dialirkan dipasang drain  dialirkan

Kelompok Perlakuan Kelompok Kontrol

Mastektomi Simpel

Monitoring Seroma

Pengumpulan Data

Analisis Data

Gambar 3.1 Alur Penelitian


53

3.2.6 Analisis Data

Analisis Data dilakukan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui perbedaan rerata drainase seroma pada kedua

kelompok akan dilakukan analisis bivariat menggunakan uji t

independen atau Uji Mann Whitney jika data tidak berdistribusi

normal.

2. Uji normalitas yang digunakan Uji Shapiro Wilk (untuk n <50), jika

diperoleh nilai p >0,05, artinya data berasal dari dostribusi normal.

3. Kebermaknaan dan besaran perbedaan rerata pada kedua kelompok

diketahui dari nilai p dan interval kepercayaan (IK). Nilai p bermakna

bila p<0,05 atau IK tidak memotong angka 0. Besarnya perbedaan

rerata akan ditampilkan oleh nilai IK.

4. Seluruh perhitungan statistik menggunakan Program SPSS Statistic

v.17 pada taraf kepercayaan 95%.

3.2.7 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak Januari 2017 sampai Juni 2017 atau hingga

sampel terpenuhi di Sub Divisi Bedah Onkologi - Kepala dan Leher, Departemen

Ilmu Bedah, Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, RSUP Dr. Hasan

Sadikin, Bandung.

3.3 Aspek Etik Penelitian

Aspek Etik Penelitian ini diantaranya adalah :


54

1. Proposal penelitian diajukan ke Komite Etik.

2. Kepada semua subjek diberikan penjelasan mengenai tujuan, manfaat,

cara kerja penelitian termasuk ketidaknyamanan subjek yang

berhubungan dengan penelitian ini.

3. Kepada subjek yang bersedia mengikuti penelitian diminta

menandatangani surat persetujuan ikut dalam penelitian atau informed

consent.

4. Semua data dan informasi subjek akan dirahasiakan.

5. Subjek berhak untuk mengundurkan diri kapan saja tanpa harus

memberikan alasan apapun.


55

Anda mungkin juga menyukai