Anda di halaman 1dari 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Melitus adalah penyakit kronis serius yang terjadi karena prankreas tidak menghasilkan
cukup insulin (hormone yang mengatur darah atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara
efektif menggunakan insulin yang dihasilkannya. Diabetes Melitus adalah masalah kesehatan
masyarakat yang penting, menjadi salah satu dari empat penyakit tidak menular prioritas yang
menjadi target tindak lanjut oleh para pemimpin dunia. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus
meningkat selama beberapa dekade terakhir (WHO Global Report, 2016) dalam Khairani (2019).

Diabetes melitus biasa disebut dengan the silent killer karena penyakit ini dapat mengenai semua
organ tubuh dan menimbulkan berbagai macam keluhan. DM dapat menimbulkan komplikasi antara
lain gangguan penglihatan, katarak, penyakit jantung, ginjal, inpotensi seksual, infeksi paru-paru,
gangguan pembuluh darah, stoke dan sebagainya. Salah satu komplikasi lain DM adalah luka sulit
sembuh atau ulkus diabetikum yang rentang infeksi dan menyebabkan luka menjadi busuk atau
gangreng. Lembaga kesehatan dunia (WHO Global Report ) 2016, Diabetes Menyebabkan 1,5 juta
kematian pada tahun 2012. Gula darah yang lebih tinggi dari atas maksimun mengakibatkan
tambahan 2,2 juta kamatian, dengan meningkatnya resiko penyakit kardiovaskular dan lainnya.
Empat puluh tiga persen (43%) dari 3,7 juta kematian ini terjadi sebelum usia 70 tahun. Presentase
kematian yang disebabkan oleh diabetes yang sebelum usia 70 tahun lebih tinggi di negara- negara
berpenghasilan rendah dan menengah dari pada penghasilan tinggi (Khairani, 2019).

Jika dibandingkan dengan tahun 2013, prevalensi DM berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk
umur ≥ 15 tahun hasil Riskesdas 2018 meningkat menjadi 2%. Prevalensi DM berdasarkan diagnosis
dokter dan usia ≥15 tahun yang terendah terdapat di Provinsi NTT, yaitu sebesar 0,9%, sedangkan
prevalensi DM tertinggi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 3,4%. Prevalensi DM semua umur di
indonesia pada Riskesdas 2018 sedikit lebih rendah dibandingkan pravelensi DM pada usia ≥ 15
tahun, yaitu sebesar 1,5%. Sedangkan provensi dengan prevalensi DM tertinggi semua umur
berdasarkan diagnosis dokter juga masih di DKI Jakarta sebanyak 2,6%, pada urutan kedua yaitu DKI
Yogyakarta sebanyak 2,4% dan yang ketiga yaitu Kalimantan Timur sebanyak 2,3% sedangkan
prevalensi DM terendah berada di NTT. Berdasarkan kategori usia, penderita DM terbesar berada
pada rentang usia 44-65 tahun dan 65- 70 tahun. Penderita DM di Indonesia lebih banyak berjenis
kelamin perempuan (1,8%) dari pada laki – laki (1,2%). Kemudian untuk daerah domisili lebih banyak
penderita Diabetes Melitus yang berada diperkotaan (1,9%) dibandingkan dengan di pedesaan
(1,0%), (Riskesdas 2018 dalam Khairani 2019).kokok

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas yang menunjukkan “Bagaimana Gambaran Tingkat Kecemasan
Pada Pasien Diabetes Melitus di RSUD Manokwari.

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran tentang tingkat
kecemasan pada pasien Diabetes Melitus di RSUD Manokwari.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan pada pasien Diabetes
Melitus berdasarkan umur
b. Mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetes
Melitus berdasarkan pendidikan
c. Mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetes
Melitus berdasarkan jenis kelamin
d. Mengetahui Gambaran Tingkat Kecemasan Pada Pasien Diabetes
Melitus berdasarkan tingkat ekonomi

D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Hasil penulisan ini dapat menambahkan pengetahuan dan wawasan serta
pengalaman penulis karena penulis dapat membandingkan antara ilmu yang didapat
di dalam kelas dengan praktek yang terjadi di lapangan dalam kehidupan sehari-hari
serta penulis juga dapat membagikan pengetahuan yang didapat berupa pentingnya
perawatan Diabetes Melitus bagi orang yang membutuhkan khususnya pada pasien
Diabetes Melitus yang beresiko gangguan psikis.

2. Bagi pasien Diabetes Melitus


Manfaat bagi pasien Diabetes Melitus yaitu dapat memberikan solusi pemecahan
masalah yang berhubungan dengan penyakit Diabetes Melitus serta sebagai
informasi bagi pasien tentang bagaimana perawatan Diabetes Melitus yang baik dan
benar sehingga mengurangi tingkat kecemasan pada pasien.

3. Bagi bidang keperawatan RSUD Manokwari


Manfaat bagi bidang keperawatan yaitu dapat menerapkan ilmu keperawatan di
Ruang Bedah khususnya Diabetes Melitus yang telah di dapat kepada masyarakat
yang membutuhkan sehingga masyarakat dapat lebih merasakan manfaat ilmu
keperawatan dan dapat menjadi acuan untuk pengembangan ilmu keperawatan di
masa yang akan datang.

4. Bagi instansi Akademi Keperawatan Manokwari


Sebagai bahan kajian dalam proses pembelajaran di masa yang akan datang dan juga
sebagai bahan dokumentasi pada proses pembelajaran dimasa yang akan datang
serta sebagai bahan masukan untuk penelitian lebih lanjut.

Anda mungkin juga menyukai