Anda di halaman 1dari 4

Profesi Ners Unhas

Keperawatan Keluarga

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA RESUME “Ny.I” DI KELURAHAN


TIDUNG, KECAMATAN RAPPOCINI, KOTA MAKASSAR

Oleh :
Poppy Nurul Asmaul Razak

R014202037

PRESOPTOR INSTITUSI

(Wa Ode Nur Isnah Sabriyati., S.Kep., Ns., M.Kes)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

2021
KELUARGA RESUME
Keluarga yang dipilih untuk dilakukan pengkajian sebagai keluarga resume pada stase
keperawatan keluarga ini adalah keluarga Tn.S yang terdiri atas Tn.S sendiri yang berusia 28
tahun dan berstatus sebagai kepala keluarga. Tn.S tinggal dengan istri dan anaknya yang masih
bayi. Istri Tn.S bernama Ny.I yang berusia 19 tahun dan anak pertama mereka yaitu An.T yang
masih berusia 6 bulan. Tn.S memiliki latar belakang pendidikan S1 dan sekarang bekerja
sebagai kepala koki disebuah rumah makan dengan penghasilan Rp. 2.000.000 per bulannya.
Sedangkan istri Tn.S yaitu Ny.I masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas swasta di
Kota Makassar. Namun, karena aktivitas kuliah saat ini masih dilakukan secara daring akibat
pandemi Covid-19, sehari-hari Ny.I juga membantu mencari nafkah dengan cara berjualan
secara online. Ny.I mengatakan saat ini merasa cukup dengan penghasilan suaminya, karena
kebutuhan untuk keluarga yang belum banyak ditambah biaya kuliah yang masih ditanggung
oleh orangtua Ny.I. Untuk biaya listrik dan keperluan kecil lainnya masih di tanggung oleh
anggota keluarga yang lain yaitu tante dari Tn.S. Stressor utama dalam keluarga Tn.S adalah
ego yang tinggi antara Tn.S dan Ny.I. Ny.I mengatakan suaminya masih sering keluar untuk
kumpul dengan teman-temannya hingga larut malam. Sehingga Ny.I merasa kesal dan
menasehati suaminya, namun Tn.S tidak menerima dengan baik dan berbalik marah kepada
istrinya, sehingga Ny.I memilih untuk mendiamkan suaminya agar tidak terpancing emosi
hingga berhari-hari. Namun, Ny.I mengatakan pada akhirnya masing-masing akan berbaikan
dengan sendirinya.
Saat ini keluarga Tn.S masih tinggal dirumah kosong milik keluarganya di kelurahan
Tidung, Kecamatan Rappocini, Makassar. Berdasarkan hasil observasi, kondisi rumah
keluarga secara umum bersih. Karakteristik rumah yaitu rumah semi permanen, lantai tehel
dengan ventilasi yang baik dan pencahayaan yang cukup. Sumber air minum adalah air gallon
yang dimasak, dan untuk kebutuhan MCK sumber air dari PDAM. Jenis jamban yang
digunakan adalah jamban leher angsa, dan untuk sampah, keluarga mengatakan sampah
dikumpulkan kemudian di buang ke truk sampah yang setiap sore lewat di lingkungan tempat
tinggalnya. Ny.I mengatakan baru 2 bulan tinggal di rumahnya. Sebelumnya keluarga tinggal
di Kab.Bantaeng selama Ny.I hamil sampai melahirkan. Ny.I mengatakan cukup aktif
bersosialisasi dengan tetangga sekitarnya.

Saat dilakukan pengkajian, Ny.I mengatakan memiliki riwayat penyakit maag akut,
begitupun dengan ibu dari Ny,I sendiri juga memiliki riwayat penyakit maag akut. Namun
semenjak melahirkan, Ny.I mengatakan maagnya sudah tidak pernah kambuh lagi. Selain itu
Ny.I mengatakan tidak pernah merasa berat atau ada kendala apapun dalam merawat dan
membesarkan anaknya yang saat ini masih berumur 6 bulan. Hal itu dikarenakan Ny.I selalu
membaca tentang ilmu parenting dan masalah kesehatan anak ketika waktu luang. Ny.I juga
sadar akan pentingnya imunisasi bagi anaknya. Ny.I mengatakan tidak pernah lupa dengan
jadwal imunisasi anaknya, namun kendala yang pernah ia alami yaitu Ny.I harus menunda
imunisasi anaknya sampai lewat beberapa bulan karena stok vaksin di Puskesmas di Bantaeng
yang belum tersedia atau petugas puskesmas yang tidak datang dengan alasan yang tidak jelas
yaitu karena hujan. Ny.I mengatakan ingin menggunakan KB dan belum berencana untuk
memiliki anak lagi karena saat ini Ny.I ingin focus menyelesaikan kuliahnya terlebih dahulu.
Namun klien masih bingung untuk menentukan jenis KB yang ingin digunakan karena
informasi yang didapatkan dari internet berbeda-beda. Berdasarkan hasil pemeriksaan,
didapatkan nilai TD 110/70 mmHg dan nadi 88x/menit.
Berdasarkan hasil pengkajian dan observasi maka dapat ditegakkan beberapa diagnosa
yaitu kesiapan meningkatkan manajemen kesehatan. Berdasarkan diagnosa yang telah diangkat
maka dilakukan beberapa intervensi yaitu menyediakan informasi tentang Keluarga Berencana,
memberikan informasi tentang pertimbangan pemakaian alat kontrasepsi, dan macam-macam
alat kontrasepsi. Implementasi dilakukan pada tanggal 27 September 2021 yaitu pemberian
edukasi tentang macam-macam dan pemilihan alat kontrasepsi dengan menggunakan PPT.
hasil evaluasi yang didapatkan, Ny.I mampu mengetahui macam-macam kontrasepsi dan
memilih untuk memakai kontrasepsi implant dengan alasan jangka waktunya penggunaan yang
lama serta hemat biaya.

Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai