Anda di halaman 1dari 3

PEDOMAN PENUGASAN : STUDI KASUS DAN BERMAIN PERAN

TUJUAN PENUGASAN
1. Peserta mampu menyusun pengkajian keperawatan keluarga pada pasien dengan
Malaria.
2. Peserta mampu merumuskan diagnosa keperawatan keluarga berdasarkan hasil
pengkajian keperawatan keluarga pada pasien dengan Malaria.
3. Peserta mampu menyusun rencana keperawatan keluarga pada pasien dengan Malaria.
4. Peserta mampu mendemonstrasikan tindakan keperawatan yang telah direncanakan
sekaligus cara mengevaluasinya kepada keluarga
5. Peserta mampu membuat dokumentasi asuhan keperawatan keluarga pada pasien
dengan Malaria

PETUNJUK PENUGASAN
1. Penugasan dilaksanakan dalam kelompok dengan metode studi kasus dan bermain
peran
2. Tiap kelompok dibuat sesuai pengarahan fasilitator
3. Kasus dipelajari dalam kelompok masing-masing
4. Tiap kelompok mempersiapkan hasil diskusinya untuk dipresentasikan dengan
menggunakan media yang disediakan
5. Tiap kelompok mempersiapkan demonstrasi tindakan keperawatan dengan
menggunakan media yang disediakan dan metode bermain peran
6. Penyajian kelompok dilaksanakan di depan kelas
7. Tanggapan atas hasil kelompok diberikan oleh kelompok lain secara bergantian sesuai
pengarahan fasilitator
PENUGASAN

KASUS
Salah satu keluarga binaan Puskesmas Wilayah M (bukan endemis Malaria) beralamat di
Jalan Rawa Bambu No 10, terdiri dari Bp E (45 th/SMA/PNS/160 cm/65 kg) sebagai kepala
keluarga, Ibu Y (35 th/ SMA/Ibu RT/ 152 cm/ 46 kg), memiliki tiga orang anak bernama C (16
th/ laki-laki/SMA/ 165 cm/ 55 kg), W (15 th/ perempuan/ SMP/ 155 cm/ 45 kg), dan L (10
tahun/laki-laki/ SD/ 140 cm/ 45 kg). Saat berkunjung ke rumah, didapati bahwa Anak C
sedang sakit dan mengeluh kepada perawat bahwa ia sedang demam tinggi sejak dua hari
lalu, menggigil, sering berkeringat, nafsu makan berkurang karena mual, badan terasa
lemas, nyeri otot dan tulang di tubuh. Setelah dilakukan observasi dan pemeriksaan fisik
didapati bahwa Anak C terlihat pucat, TD 100/70 mmHg, N 100 x/menit, P 21x/menit, S
39,50C, bibir tampak kering dan berkelupas. Anak C mengaku frekuensi buang air seni
berkurang. Ibu Y mengatakan dua minggu sebelumnya ia dan Anak C baru pulang dari
Wilayah S (diketahui sebagai endemis Malaria). Kemarin sudah berobat ke dokter
puskesmas (jarak 10 menit dari rumah), didiagnosa Malaria dan diberi pengobatan ACT
4/4/2. Setelah dikaji tingkat pengetahuan kesehatan keluarga terkait Malaria, diketahui
bahwa keluarga Bp. E tidak begitu paham tentang Malaria (pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, pencegahan, pengobatan, perawatan, dan akibat) sebab baru pertama kali ada
anggota keluarga yang terkena Malaria. Keluarga baru mengetahui tentang Malaria dari
dokter puskesmas. Keluarga memahami Malaria sama dengan penyakit panas biasa yang
nanti akan sembuh sendiri. Kebiasaan yang merawat anggota keluarga bila ada yang sakit
adalah Ibu Y. Riwayat penyakit keluarga tidak ada, kebiasaan minum obat hanya obat pilek
dan batuk bila demam, alergi obat tidak ada. Tidak ada sumber dana khusus kesehatan
sebab pemasukan masih tidak mencukupi kebutuhan keluarga dengan tiga anak. Suku Jawa.
Agama Islam. Transportasi sehari-hari angkutan umum. Hasil pengamatan perawat terhadap
lingkungan rumah; tipe rumah permanen, kondisi rumah berdebu, parit dekat rumah kotor,
kebiasaan mencuci tangan hanya dengan air mengalir, pencahayaan rumah kurang karena
hanya ada satu jendela di ruang depan.

Page 2
TUGAS
1. Lakukan pengkajian keperawatan terhadap kasus di atas, kemudian buat
dokumentasinya!
2. Buatlah daftar data keluarga yang perlu ditambahkan demi melengkapi pengkajian
keperawatan tersebut!
3. Rumuskan dua diagnosa keperawatan keluarga yang mungkin terjadi pada kasus di atas!
4. Susun rencana keperawatan keluarga dengan satu tujuan khusus dengan dua diagnosa
keperawatan yang telah dirumuskan sebelumnya!
5. Buat dokumentasi implementasi dan evaluasi dari tindakan keperawatan yang
didemonstrasikan di depan kelas!

Page 3

Anda mungkin juga menyukai