Anda di halaman 1dari 4

Nama: Naufal Alwan Zuriadie

NIM: 010001900449
Mata Kuliah: Ilmu Negara
Dosen: Ninuk Wijiningsih, SH., MH.
UAS Ilmu Negara
1. Jawaban
a. pertumbuhan primer ialah negara dalam bentuk sederhana sekali dan kemudian berkembang
melalui tingkat-tingkat yang lebih maju. Teori ini membahas tentang terjadinya negara tidak
dihubungkan dengan negara yang telah ada sebelumnya.walaupun didalam negara tidak
dapat ditentukan kapan dan kapan negara itu di mulai.
Pertumbuhan negara primer terjadi melalui 4 phase yaitu:
- Phase Genootshaap
Pengelompokan dari orang-orang yang menggabungkan dirinya untuk kepentingan bersama
dan disandarkan pada persamaan.
- Phase Reich
Kelompok orang orang yang menggabungkan diri tadi telah sadar akan hak milik atas tanah
- Phase Staat
Masyarakat telah sadar dari tidak bernegara menjadi bernegara dan mereka telah sadar
bahwa mereka berada pada suatu kelompok
- Phase Democratische Natie
Dimana Democratische ini terbentuk atas dasar kesadaran demokrasi nasional, kesadaran
akan adanya kedulatan ditangan rakyat.
- Phase Dictatuur
merupakan variasi atau penyelewengan dari Democratische Natie.
Contoh negara primer: Indonesia dan belanda
b. Teori Pertumbuhan Sekunder
Pertumbuhan negara yang dihubungkan dengan negara-negara yang telah ada sebelumnya
akibat adanya penaklukan, pemisahan, penyatuan, atau penggabungan dan kemudian
berganti menjadi negara yang baru. Terbagi atas 3 macam:
I. Pengakuan de facto
II. Pengakuan de jure
III. Pengakuan atas pemerintahan de facto
Contoh negaranya:
I. Indonesia dan Timor Leste atas pelepasan diri (Proklamasi),
II. pembentukan negara Jerman atas lenyapnya Jerman Barat dan Jerman Timur.
III. Liberia melalui penaklukan budak-budak Negro pada tahun 1847.
c. Indonesia termasuk ke dalam negara dengan teori pertumbuhan sekunder dikarenakan
Indonesia berdiri dengan melakukan pelepasan diri yang dikenal sebagai Proklamasi 17
Agustus 1945.
2. Jawaban
a. Civil Law - Eropa Kontinental:
I. Adanya pengakuan HAM
II. Adanya pembagian kekuasaan
III. Adanya UU bagi tindakan pemerintah
IV. Peradilan administrasi yang berdiri sendiri
Common Law - Anglo Saxon:
I. Equality before the law (kedudukan sama di depan hukum)
II. Supremacy of law (Kekuasaan tertinggi terletak pada hukum)
III. Pengakuan HAM
b. Indonesia menganut sistem civil law/eropa kontinental. Hal ini dapat dilihat dari sejarah
dan politik hukum, sumber hukum maupun sistem penegakan hukumnya.

Indonesia merupakan negara bekas jajahan Belanda, yang mana Belanda juga menganut
sistem civil law yang mana diadaptasi dari hukum barat dan hukum adat. Selain itu, bukti
bahwa Indonesia menganut sistem civil law tertuang dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945
yang berbunyi “Indonesia adalah negara hukum”.
3. Jawaban
a. Asas-asas kewargenageraan
I. Ius Sanguinis
Status kewarganegaraan berdasarkan keturunan
Contoh negara: Belanda, Inggris, Jepang.
II. Ius Soli
Status kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran
Contoh negara: Argentina, AS, Brazil
b. Apatride adalah keadaan dimana seseorang tidak memiliki status kewarganegaraan,
diakibatkan negara asal menganut asas ius soli, dan negara tinggal atau tempat kelahiran
menganut asas ius sanguinis.
         Bipatride adalah keadaan dimana seseorang memiliki 2 kewarganegaraan sekaligus, hal
ini diakibatkan karena negara asal menganut asas ius sanguinis, dan negara tinggal / tempat
kelahiran menganut asas ius soli.
Apatride terjadi ketika seorang anak keturunan dari negara yang menganut asas ius soli
(penentuan kewarganegaraan berdasarkan tempat kelahiran) lahir di negara yang menganut
asas ius sanguinis (penentuan kewarganegaraan berdasarkan keturunan) Maka anak tersebut
tidak memiliki kewarganegaraan.
Bipatride terjadi ketika seorang anak keturunan negara yang menganut asas ius sanguinis
lahir di negara yang menganut asas ius soli. Maka anak tersebut mempunyai 2
kewarganegaraan.
4. Jawaban
a. Dasar pembentukkan negara republik ialah pemerintahannya bukan keturunan bangsawan
melainkan bercabang dari rakyat, selain itu Presidenlah yang menjadi kepala negara republik.
Sedangkan untuk negara monarki, merupakan bentuk negara kerajaan di mana raja bisa
memimpin negaranya sepanjang hayatnya dan apabila ia meninggal, maka kekuasaannya
turun temurun kepada ahli warisnya.
b. Selain Monarki dan Republik, Otto Koellreutter menambahkan bentuk negara lain yaitu
Pemerintahan Otoriter (Autoritarien Fuhrerstaat) yaitu suatu pemerintahan yang dipegang oleh
satu orang yang bersifat mutlak. Dalam pemerintahan otoriter kepala negara diangkat
berdasarkan pemilihan, akan tetapi didalam berkuasa makin lama makin berkuasa secara
mutlak. Menurut saya, kondisi kenegaraan saat ini tidak berada di dalam sistem pemerintahan
otoriter melainkan berada di era reformasi, hal ini dikarenakan rakyat masih bisa
menyampaikan aspirasinya meskipun dibatasi, selain itu sistem pemerintahan Indonesia masih
tunduk terhadap hukum yang berlaku yaitu UUD 1945 serta masih memegang teguh nilai-nilai
Pancasila. Lain halnya dengan kasus orde baru yakni rezim Soeharto, di mana Presiden
Soeharto menggunakan seluruh kekuasaannya untuk bertindak sewenang-wenang
menggerakkan negara.
5. Jawaban
a. Kekuasaan adalah kemampuan mempengaruhi orang/kelompok lain sesuai dengan
kehendaknya Kewibawaan ialah apabila kekuasaan itu dapat diterima dan dipatuhi oleh
masyarakat, maka segala kekuasaan berubah menjadi kewibawaan Kedaulatan ialah
kekuasaan secara yuridis yaitu kekuasaan tertinggi yang bersifat mutlak.
b. Macam-macam kedaulatan
I. Kedaulatan Tuhan
II. Kedaulatan Raja
III. Kedaulatan Rakyat
IV. Kedaulatan Negara
V. Kedaulatan Hukum
Berdasarkan teori tersebut, maka Indonesia menganut teori kedaulatan hukum. Hal ini
berdasarkan pasal 1 ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi “Indonesia adalah negara hukum”
maka dari itu lembaga pemerintahan dan seisinya haruslah patuh dan tunduk terhadap
hukum yang berlaku.
Selain itu, Indonesia juga menganut teori kedaulatan rakyat sebagaimana tertuang dalam
pembukaan UUD 1945 alinea keempat yang berbunyi "maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan indonesia itu,dalam suatu Undang undang dasar negara indonesia,yang
terbentuk dalam suatu susunan negara republik indonesia yang berkedaulatan rakyat..".
Maka dari itu pemerintahan yang berjalan haruslah dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk
rakyat.
6. Jawaban
a. Sistem Pemerintahan
I. Negara kesatuan: hanya satu kedaulatan
II. Negara federal: mengakui kedaulatan negara bagian
Bentuk pemerintahan
I. negara kesatuan: mempunyai satu pemerintahan yang disebut dengan pemerintah
pusat.
II. negara federal: mempunyai dua pemerintahan, pertama berada di posisi sentral dan
yang kedua berada di tingkat negara bagian atau provinsi.
Konstitusi
I. negara kesatuan: terkadang ada yang memiliki konstitusi ataupun tidak memiliki
konstitusi.
II. negara federal: harus mempunyai suatu konstitusi.
Kekuasaan
I. negara kesatuan: kekuasaan dan otoritas terbagi atas pemerintah tingkat bawah jika
diperlukan.
II. negara federal: terdapat hirarki kekuasaan yang berasal dari tingkat fedaral hingga
tingkat negara begian dan lokal.
b. Negara kesatuan: Indonesia, Brunei Darussalam, Jepang,Thailand, Laos, Kamboja.
Negara Federasi: Malaysia, Australia, India, Kanada, USA.
7. Jawaban
a. Menurut John Locke,fungsi Negara ada tiga yaitu fungsi legislative, fungsi eksekutif dan fungsi
federaitf.
I. Fungsi legislative ialah fungsi untuk membentuk undang-undang atau peraturan
II. Fungsi eksekutif adalah fungsi untuk melaksanakan undang-undang atau peraturan.
III. Fungsi federative adalah fungsi untuk hubungan luar negeri
Menurut Montesiqeiu adalah sebagai berikut:
I. Fungsi legislatif adalah fungsi membentuk undang-undang
II. Fungsi eksekutif adalah fungsi membentuk undang-undang
III. Fungsi yudikatif adalah fungsi mengawasai pelaksanaan undang-undang
b. Relevansi fungsi negara tersebut dengan sistem ketatanegaraan yang dianut oleh negara-
negara pada umumnya sekarang ialah menjadi pembagian kekuasaan. Hal ini bertujuan untuk
menghindari terjadinya tindakan kesewenang-wenangan petinggi negara. Di mana Indonesia
sendiri menerapkan sistem pembagian kekuasaan ini, atau sering disebut sebagai tripraja,
yaitu pembagian kekuasaan atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
I. legislative (MPR, DPR, DPD): membuat undang-undang
II. Eksekutif (Presiden dan Wakilnya): melaksanakan undang-undang
III. Yudikatif (MA, MK, dan KY): mengawasi agar semua peraturan ditaati juga bersifat
mengadili.

Anda mungkin juga menyukai