Anda di halaman 1dari 4

Nama: Naufal Alwan Zuriadie

NIM:010001900449

UAS Hukum Islam

1. Jawaban
a. Sebagamana ia berkata dahulu, tha'un adalah azab yang Allah kirimkam
kepada siapa saia yang Dia kehendak, tetapi Allah menjadkana sebagai
rahmat bagi orang beriman Maka tiada seorang punyang tertimpa tha'un,
kemudian ia menahan diri di rumah dengan sabar serta mengharapkan ridha-
Nya seraya memadari bahwa tha'un tidak akan menimpamya selain telah
menjadi ketentuan Allah untuknya, niscaya ia akan memperoleh ganjaran
seperti pahala orang yang mati syahid,"' (HR. Bukhari, Nasa'i dan Ahmad)
Secara umum hadis ini menjelaskan upaya-upaya lahir dan batin ketika
muncul wabah penyakit seperti Covid-19 yang telah mewabah di seluruh
dunia termasuk Indonesia.
- Pertama: Tidak keluar rumah "kemudian ia menahan diri di rumah"
merupakan sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW keika
merebak wabah penyakit.
- Kedua: Sabar Kalimat "dengan sabar serta mengharapkan ridha-Mha"
merupakan sunnah atau tuntunan Nabi Muhammad SAW saat
menahan diri di rumah.
- Ketiga: Meningkatkan Ibadah Kalimat serta mengharapkan ridha-Ma"
adalah sunnah berupa usaha bathin dalam menghadapi wabah Covid-
19.
b. Pastinya sebagai pemerintah yang mengepalai masyarakat seharusnya
pemerintah juga lebih memperketat dan memberi efek jera terhadap psbb ini
jadi bukan cuma himbauan yang jadinya orang-orang menganggap sepele,
pemerintah mengadakan new normal ini bukan untuk ajang balik lagi kaya
sedia kala seperti dulu bebas keluar beraktivitas tapi dengan memperhatikan
protokol kesehatan, dengan ini pemerintah punya tujuan kenapa tempat2
penting di buka supaya kita juga tidak kesusahan dalam membutuhkan bahan
pangan jadi tidak kesusahan seperti awal corona kemarin semuanya serba
tutup dan juga agar ekonomi indonesia tidak merosot yang merugikan setiap
kepala keluarga, kita juga sebagai masyarakat harusnya berfikir panjang
bukan hanya sesaat memikirkan ego masing masing, apapun yang bisa di
lakukan dirumah lakukanlah di rumah karena semua ini berdampak ke
lingkungan sekitar dan keluarga satu sakit semua sakit, bila berkata jenuh
semua orang juga jenuh disini iman dan kesabaran kita di uji apakah kita kuat
dan makin berserah diri kepada Allah SWT apa makin melenceng dari agama
c. Yang seharusnya dilakukan masyarakat dalam kondisi ini, agar tetap dapat
memenuhi keperluan dengan tetap memerhatikan dan mematuhi protokol
kesehatan dalam beraktivitas (mencari nafkah) dan tetap menggunakan
masker, melakukan social distancing, melakukan physical distancing, rajin
mencuci tangan. Dengan begitu, masyarakat dapat beraktivitas seperti
sediakala tetapi juga tetap memerhatikan kebijakan yang dibuat termasuk
protokol kesehatan yang berlaku.
2. Jawaban
a. Apa yang dilakukan Khalifah Umar Bin Khatab bukan penyimpangan tetapi
seperti yang dijelaskan langsung dalam Al Quran jika seseorang itu
melakukan hal tersebut karena sangat amat terdesak (kelaparan) tidak
berdosa untuknya. Sebagaimana dikutip Baltajaj: sesuai dengan sunah
bahwa jika ada kelaparan dan kebutuhan yang teramat sangat, seorang
pencuri akan bebas dari tuntutan karena keadaan darurat untuk
menyambung pencuri.
b. Istilah salafi lahir sebagai identifikasi sebuah gerakan pemurnian Islam
sebagaimana yang diajarkan Rasulullah SAW kepada para sahabatnya. Kata
salaf sendiri berarti "yang terdahulu". Pada dasarnya, ilmu berdasar pada
hukum alam ciptaan Tuhan. Karena ajaran Islam itu disampaikan melalui
wahyu, tentunya tidaklah mungkin bertentangan ilmu pengetahuan modern.
Dan tokoh pembaharu hukum islam adalah drs.h. Abdullah berahim, M
c. Menurut Prof. Hazairin, dalam teori ‘receptie exit’-nya, teori receptie itu
harus keluar (exit) dari sistem hukum Indonesia (Buku Tujuh Serangkai
tentang Hukum) karena bertentangan dengan Undang-Undang Dasar tentang
Undang-Undang Dasar 1945, Al Quran dan Sunnah Rasul.

Yahya Harahap menjelaskan jika teori resepsio mengatakan bahwa Hukum


Islam baru dapat dilaksanakan sebagai norma hukum apabila Hukum Adat
telah menerimanya sebagai hukum, maka teori receptio a contrario adalah
kebalikannya. Menurut ajaran ini (receptio a contrario – red), hukum Adat
yang menyesuaikan diri ke dalam Hukum Islam. Atau Hukum Adat yang
diterapkan dalam kehidupan masyarakat adalah norma Hukum Adat yang
sesuai dengan jiwa Hukum Islam. Jika norma Hukum Adat tersebut tidak
sejalan dengan jiwa dan semangat Hukum Islam, maka Hukum Adat tersebut
harus dijauhkan dari kehidupan pergaulan lalu lintas masyarakat.

3. Jawaban
a. Ditinjau dalam segi yuridis, kedudukan Hukum Islam dalam tata hukum
Indonesia telah tercermin dalam pembukaan dan batang tubuh UUD
1945.Pengakuan dokumen Piagam Jakarta sebagai dokumen historis yang
mempunyai pengaruh pada UUD 1945 terutama pasal 29 (1) UUD NRI 1945
menjadi dasar hukum bagi kehidupan keagamaan

Contoh: aktualisasi hukum islam bagi UU di Indonesia cukup banyak mulai


dari perkawinan, waris, jual beli, perbangkan syariah, dan lain-lain.

b. Hubungan ialah dari segi ekonomi syari’ah adalah usaha atau kegiatan yang
dilakukan oleh orang perorang, kelompok orang, badan usaha yang berbadan
hukum atau tidak berbadan hukum dalam rangka memenuhi kebutuhan yang
bersifat komersial dan tidak komersial menurut prinsip syariah (lihat
Peraturan Mahkamah Agung No. 02 Tahun 2008 tentang Kompilasi Hukum
Ekonomi Syari'ah). Jadi, suatu perkara menjadi perkara ekonomi syariah, bila
didasarkan pada prinsip-prinsip hukum syariah.

Sesuai penjelasan pasal 49 UU 3/2006, yang dimaksud dengan "antara


orang-orang yang beragama Islam” dalam pasal 49 adalah termasuk orang
atau badan hukum yang dengan sendirinya menundukkan diri dengan
sukarela kepada hukum Islam mengenai hal-hal yang menjadi kewenangan
Peradilan Agama.
c. Sebelum adanya UU No 3 Tahun 2006 diberlakukan, sengketa atau
perselisihan ekonomi syari’ah tidak bisa diselesaikan di Pengadilan Agama,
karena kewenangan absolut Pengadilan Agama terbatas pada persoalan
Perkawinan, Perceraian, Warisan, Wasiat, Wakaf, Hibah, Infaq dan Sedekah.
Sengketa ekonomi syari’ah dapat diselesaikan di Pengadilan Negeri ketika
dalam klausula perjanjian disebutkan bahwa para pihak sepakat untuk
menyelesaikan perselisihan/sengketa pada pengadilan Negeri.

Anda mungkin juga menyukai