Anda di halaman 1dari 6

NAMA : ANNISA MUFADIILLAH

NPM : B1A020003
KELAS :C
NAMA DOSEN : SUBANRIO, S.H., M.H
PRODI : ILMU HUKUM
FAKULTAS : HUKUM
MATA KULIAH : HUKUM ISLAM

RESUME MATA KULIAH HUKUM ISLAM


Senin, 19 April 2021

Asas Hukum Muamalah


Muamalah adalah sebuah hubungan manusia dalam interaksi sosial sesuai syariat, karena
manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat hidup berdiri sendiri. Dalam hubungan
dengan manusia lainnya, manusia dibatasi oleh syariat tersebut, yang terdiri dari hak dan
kewajiban. Lebih jauh lagi interaksi antara manusia tersebut akan membutuhkan kesepakatan
demi kemaslahatan bersama. Dalam arti luas muamalah merupakan aturan Allah untuk manusia
untuk bergaul dengan manusia lainnya dalam berinteraksi. Sedangkan dalam arti khusus
muamalah adalah aturan dari Allah dengan manusia lain dalam hal mengambangan harta benda.
Muamalah merupakan cabang ilmu syari'ah dalam cakupan ilmu fiqih. Sedangkan muamalah
mempunyai banyak cabang, salah satunya adalah muamalah hukum.
Hukum islam bidang Muamalah yang berlaku secara normatif dan yuridis konstitusional.
Dalam hukum islam sebenarnya tidak ada pembidangan yang signifikan mengenai pembagian
hukum perdata dan pidana, tetapi dalam bidang Muamalah, harus dilandasi beberapa asas,
karena tanpa asas ini, suatu tindakan tidak dapat dinamakan sebagai muamalah. Asas sendiri
adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan pedoman
pemikiran dan tindakan, asas-asas muncul dari hasil penelitian dan tindakan, asas sifatnya
permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang mencerminkan “intisari”
kebenaran dari bidang ilmu tersebut. Asas adalah dasar tapi bukan suatu yang absolut atau
mutlak, artinya penerapan asas harus mempertimbangkan keadaan khusus dan keadaan yang
berubah-ubah, Asas muamalah terdiri dari:
1. Asas Umum, asas yang ditegakkan secara umum yaitu :
 Asas Keadilan
Asas keadilan atau pemerataan adalah penerapan prinsip keadilan dalam bidang
muamalah yang bertujuan agar harta tidak hanya dikuasai oleh segelintir orang saja, tetapi harus
didistribusikan secara merata di antara masyarakat, baik kaya maupun miskin. Sebagai manusia
harus berlaku adil. Dalam prinsip keadilan dalam hukum islam adil meliputi adil pada diri
sendiri, adil pada masyarakat, adil pada lingkungan dan adil pada ciptaan Allah SWT yang lain.
Sebagai konsekuensi dari prinsip hukum islam yaitu hubungan denga Allah (Hablumminallah),
hubungan dengan diri sendiri, hubungan dengan masyarakat atau manusia lain
(Hablumminannas) dan hubungan denngan lingkungan.
Adil berarti menempatkan segala sesuatu pada tempatnya, sama rata tidak ada
kesenjangan. Misalanya dalam menjalankan ibadah puasa kita juga harus adil, walaupun puasa
merupakan ibadah atau wujud patuhnya manusia dengan tuhan, tetapi dalam menjalankannya
kita juga harus adil pada diri sendiri, contohnya kita memakan sahur tidak hanya untuk menahan
dari lapar, tetapi juga harus mengetahui bahwa ada berkah dan bernilai ibadah juga dalam sahur
tersebut. Salah satu manfaat juga adalah melatih diri sendiri, yaitu dengan adil pada diri sendiri
dengan -selalu menaati rukun dan syarat puasa dengan sebaik-baiknya. Mengawali puasa selalu
dengan sahur dan waktu terbaik dalam sahur sesuai dengan yang Nabi Muhammad SAW
lakukan yaitu sahur diakhir waktu atau ketika mendekati imsak. Sahur ini sebagai bahan untuk
kebutuhan menahan dari segi jasmani atau fisik maka dianjurkan untuk selalu sahur dalam
hendak berpuasa. Dan juga puasa itu bukanlah dilihat dari kuat atau tidaknya seseorang berpuasa
tanpa melakukan sahur. Dengan sahur juga pasti kita tidak akan melewatkan sholat shubuh.
Selanjutnya adalah berbuka puasa di awal waktu. Dalam perintah dan tuntunan dalam
agama islam adalah berbuka di awal waktu atau tidak memperlambat tidak pula didahulukan dari
waktunya. Terlebih dahulu meminum air putih dan memakan kurma juga sangan diajurkan
ketika berbuka puasa. Puasa itu sebagai ajang untuk melatih kesabaran, sebab dalam berpuasa
kita tidak hanya diperintahkan menahan lapar dan haus saja, tetapi juga menahan hawa nafsu,
menahan dan meredamkan amarah. Dibulan Ramadhan ini juga para umat muslim saling
berlomba-lomba dalam mengerjakan kebaikan dan amal sholeh diharapkan juga perbuatan-
perbuatan baik yang selalu dilakukan di bulan ramadhan akan terus berlanjut walaupun sudah
telah selesai bulan ramadhan itu.
Adil selanjutnya adalah menggunakan waktu dengan sebaik-baiknya terutama dalam
beribadah kepada Allah sesuai dengan aturan serta anjuran yang telah Allah berikan, misalnya
saja perintah sholat di awal waktu ketika sudah masuk waktu sholat, bukan sholat tepat waktu.
Keadilan-keadilan ini semua haruslam diutamakan dan diterapkan dalam kehidupan manusia.
Makna kata adil sebenarnya sangatlah luas, contoh ibadah yang bersikap adil pada orang lain
adalah hukum zakat, shodaqoh, infaq.

 Asas Kepastian Hukum (Asas Legalitas)


Tidak ada suatu perbuatan dapat dihukum sebelum ada aturan atau hukum yang berlaku
sebelum perbuatan tersebut dilakukan. Artinya ada kepastian hukum dalam hukum islam bidang
muamalah ini. Tujuan ini adalah agar aturan atau hukum tersebut bisa menjadi pedoman dalam
hidup manusia sehingga berusaha untuk mematuhi perintahnya dan menjauhi larangannya.
Aturan ini dapat berasal dari kitab yang Allah turunkan kepada Nabi Muhammad yaitu Al-
Qur’an, dapat berasal juga dari Hadits atau Sunnah yang berasal dari perkataan dan perbuatan
Rasulullah SAW serta aturan ini dapat juga berasal dari aturan yang tidak diatur secara jelas
dalam Al-Qur’an dan Hadits yaitu berasal dari Ijitihad yang merupakan ahli dari pemikiran
manusia yang berwawasan serta berilmu agama.
Contohnya saja penyuntikan vaksin atau vaksinasi covid 19 ini, yang jika ada bahan yang haram
yang terkandung didalamnya tetapi karena untuk kepentingan umat manusia sangat banyak
jumlahnya dan darurat karena kegentingannya, maka ulama atau MUI Indonesia sepakat bahwa
vaksin tersebut diperbolehkan. Karena Allah juga telah memerintahkan sesuatu itu pasti ada
jalannya atau pemecahnya yang bisa ditemukan dengan ikhtiar atau berusaha dengan
bersungguh-sungguh. Oleh karena ini pula barang-barang yang bisa merusak akal pikiran dalam
islam sangan diharamkan, karena akal tersebut haruslah diperlihara dan diasah sebaik-baiknya.
Contoh yang merusak akal adalah khamr, obat-obatan terlarang, minuman keras.
Yang sering sekali bermasalah adalah dalam Ijtihad, sebab manusia selalu hidup berkembang
sesuai dengan tuntutan zaman dan teknologi yang ada. Oleh karena itu sangat diperlukan Ijtihad,
dan sebab itu pula lah Ijtihad bisa berubah dan terkadang berbeda antara negara satu dengan
negara lainnya. Contohnya adalah Ijtihad dalam bidang pernikahan, perdagangan, ekonomi dan
lainnya.
 Asas Kemanfaatan
Asas manfaah berarti bahwa segala bentuk kegiatan muamalat harus memberikan
keuntungan dan manfaat bagi pihak yang terlibat, asas ini merupakan kelanjutan dari prinsip
atta’awun (tolong menolong/ gotong royong) atau mu’awanah (saling percaya) sehingga asas ini
bertujuan menciptakan kerjasama antar individu atau pihak-pihak dalam masyarakat dalam
rangka saling memenuhi keperluannya masing-masing dalam rangka kesejahteraan bersama.
Asas kemanfaatan bertujuan untuk kebahagiaan manusia di dunia maupun di akhirat. Contohnya
alasan hukum perkawinan diatur adalah agar dapat resmi secara hukum negara, agar ada
lembaganya, syarat-syaratnya, rukunnya dan ini semua dibuat aturannya semata-mata untuk
kemafaatan manusia.
Sesuai dengan pasal 1 UU No. 1 Tahun 1974 yaitu “Perkawinan ialah ikatan lahir bathin
antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk
keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Mahaesa”. Pasal
1 ini dimaksudkan agar perkawinan atau pernikahan itu tidak sembarangan karena yang
sebenarnya adalah harus ada ikatan lahir dan batin antara suami dengan istri. Maka dalam hukum
perkawinan tidak boleh menyebarkan aib sang istri oleh suaminya dan sebaliknya suami juga
tidak boleh menyebarkan aib dari istrinya. Selanjutnya tujuannya adalah melanjutkan keturunan.
Dalam islam juga tidak mengenal pernikahan mut’ah.

2. Asas-Asas Hukum Perdata


Hukum islam sebenarnya tidak mengenal hukum pidana dan hukum perdata, tetapi dalah
hukum islam ada juga beberapa yang dikelompokkan atau dimasukan dengan hukum perdata.
Contohnya saja hukuk perdata ekonomi, karena islam juga mengatur hubungan manusia dengan
manusia lainnya.
 Asas Kebolehan atau Mubah
Suatu sikap atau perbuatan yang belum diatur dalam aturan atau hukum yang bisa berasal
dari rasio atau akal manusia apabila dilakukan maka tidak berdosa begitu juga apabila tidak
dilakukan juga tidak berpahala. Maka pada saat ini lah berlaku asas kebolehan atau mubah.
Menurut Syariat ada lima macam perintah agama yang di sebut “Al-Khamsah” Oleh Prof.
Hazairin kelima hukum ini diuraikan sebagai berikut :
Fard atau Fardu : berarti wajib, yaitu yang harus dilakukan.
Haram : berarti larangan yaitu yang dilarang melakukannya.
Manduf/ Sunnah : berarti anjuran, yaitu yang dianjurkan untuk dilakukan.
Makruh : berarti celaan, yaitu yang dicela jika dilakukan
Ja’ iz atau Mubah atau Halal : berarti boleh, yaitu yang tidak disuruh dan tidak pula
dilarang melakukannya.
Kebiasaan yang diikuti orang banyak dan menghasilkan banyak manfaat yang besar maka
akan diajurkan dan kebiasaan itu meningkat menjadi sunnah. Tetapi jika kekuasaan tadi malah
menimbulkan mudhaharot dan tidak memberikan manfaat, maka diharuskan untuk meninggalkan
kebiasaan tadi dan hukumnya juga berubah menjadi makruh.
Sunnah ini jika telah mendatangkan sanksi dalam pelaksanaannya maka sunnah akan
berubah tingkatannya menjadi wajib akibatnya apabila tidak dilaksanakan akan menjadi dosa.
Sunnah ini pula jika dilakukan malah hanya mendapat mudhaharot, tidak menimbulkan manfaat
sama sekali akibatnya hanya hal yang buruk yang terjadi maka hukumnya berubah menjadi
haram. Yang apabila dikerjakan akan mendapat dosa, atau bahkan terkadang sampai mendapat
sanksi yang berat.

 Kemaslahatan Hidup
Tujuan dari kemaslahatan hidup adalah untuk kebaikan dan kesempurnaan. Pada
prinsipnya untuk kemaslahatan bukan penderitaan terutama dibidang muamalah. Contohnya
puasa, tujuan puasa bukanlah untuk menyesengsarakan manusia tetapi puasa s memiliki banyak
sekali manfaat dalam bidang kesehatan. Karena puasa itu menahan lapar dan haus makan organ-
organ yang tidak bermanfaat lagi akan dihancurkan sebagai upaya daya tahan kita.
Asas kemaslahatan adalah kelanjutan dari prinsip pemilikan dalam hukum Islam yang
menyatakan bahwa segala yang dilangit dan di bumi pada hakikatnya adalah milik Allah swt,
dengan demikian manusia bukanlah pemilik yang berhak sepenuhnya atas harta yang ada di
bumi ini, melainkan hanya sebagai pemilik hak memanfaatkannya.

 Asas Kebebasan dan Kesukarelaan


Kebebasan artinya tidak ada paksaan dalam memilih taat atau tidak, tetapi dengan suka
rela. Jika ingin kehidupan yang bahagia maka harus dilaksanakan. Ada kebebasan tetapi ada pula
konsekuensinya.
 Asas Menolak Mudarat dan mengambil manfaat
Artinya dalam segala sesuatu kita harus memilih dan mempertimbakan mana yang buru
dan mana yang baik, jika baik dan bermafaat kita wajib untuk mengambilnya. Dan jika mudarat
yang ada maka kita wajib pula untuk meninggalkannya.

 Asas Kebaikan
Kebaikan yang selalu harus ditanamkan dalam diri manusia. Bersikap baik bukan hanya
para diri sendiri tetapi juga pada orang lain. Berbuat baik juga merupakan suatu kewajiban bagi
manusia

 Asas Kekeluargaan dan Kebersamaan yang sederajat


Rasa kekeluargaan antara sesama manusia mendorong manusia untuk saling
menghormati dan menghargai satu sama lain. Manusia itu sederajat di mata Allah yang
membedakannya hanya ketakwaan dan amal sholehnya

 Asas Adil dan Berimbang


Adil pada sesama manusia, tidak membeda-bedakan antara sikaya dan simiskin. Tidak
juga membeda-bedakan berdasarkan ras karena sikap adil yang telah dikembangkan tadi.

 Asas Mendahulukan kewajiban daripada hak


Manusia itu diperintahkan oleh Allah untuk beribadah kepada Allah sebagai juga dari
tujuan hidup manusia. Artinya juga manusia haruslah melaksanakan kewajibannya dengan penuh
suka cita, jika telah terselesaikan sebuah kewajiban barulah manusia bisa mendapatkan haknya

 Asas kebebasan berusaha


 Asas mendapatkan hak karena usaha dan jasa
 Asas perlindungan hak
 Asas milik berfungsi sosila
 Asas beritikad baik harus dilindungi

Anda mungkin juga menyukai