Anda di halaman 1dari 10

Nama: Naufal Alwan Zuriadie

NIM 010001900449

Tanggal: Sabtu, 11 July 2020

Dosen: Dr. Reni Dwi Purnomowati, SH, MH

Fakultas Hukum, Universitas Trisakti

UAS Remedial 2 Pancasila

1. Jawaban
a. Perngertian demokrasi merupakan suatu paham demokrasi yang bersumber
dari pandangan hidup atau falsafah hidup bangsa Indonesia yang digali
berdasarkan kepribadian rakyat Indonesia sendiri.
- Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa: Seluk beluk sistem serta
perilaku dalam menyelenggarakan kenegaraan RI harus taat asas,
konsisten, atau sesuai dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah dasar
Ketuhanan Yang Maha Esa
- Demokrasi dengan Kecerdasan: Mengatur dan menyelenggarakan
demokrasi menurut Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 itu bukan dengan kekuatan naluri, kekuatan otot, atau
kekuatan massa semata-mata. Pelaksanaan demokrasi itu justru lebih
menuntut kecerdasan rohaniah, kecerdasan aqliyah, kecerdasan rasional,
dan kecerdasan emosional
- Demokrasi yang berkedaulatan rakyat: Kekuasaan tertinggi ada di tangan
rakyat. Secara prinsip, rakyatlah yang memiliki atau memegang
kedaulatan itu. Dalam batas-batas tertentu kedaulatan rakyat itu
dipercayakan kepada wakil-wakil rakyat MPR (DPR/DPD) dan DPRD
- Demokrasi dengan rule of law: Hal ini memiliki empat makna penting.
Yang pertama, kekuasaan negara Republik Indonesia itu harus
mengandung, melindungi, serta mengembangkan kebenaran hukum
bukan demokrasi ugal-ugalan, demokrasi dagelan, atau demokrasi
manipulatif. Kedua, kekuasaan negara itu memberikan keadilan hukum
bukan demokrasi yang terbatas pada keadilan formal dan pura-pura.
Ketiga, kekuasaan negara itu menjamin kepastian hukum bukan
demokrasi yang membiarkan kesemrawutan atau anarki. Keempat,
kekuasaan negara itu mengembangkan manfaat atau kepentingan hukum,
seperti kedamaian dan pembangunan, bukan demokrasi yang justru
mempopulerkan fitnah dan hujatan atau menciptakan perpecahan,
permusuhan, dan kerusakan
- Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara: Demokrasi menurut
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 bukan
saja mengakui kekuasaan negara Republik Indonesia yang tidak tak
terbatas secara hukum, melainkan juga demokrasi itu dikuatkan dengan
pemisahan kekuasaan negara dan diserahkan keada badan-badan
Negara yang bertanggung jawab. Jadi demokrasi menurut Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengenal
semacam pembagian dan pemisahan kekuasaan dengan sistem
pengawasan dan perimbangan.
- Demokrasi dengan hak asasi manusia: Demokrasi menurut Undang-
undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengakui hak
asasi manusia yang tujuannya bukan saja menghormati hak-hak asa
tersbeut, melainkan terlebih-lebih untuk meningkatkan martabat dan
derajat manusia seutuhnya
b. Factor penghambat
- Tingkat pendidikan yang masih berkurang dalam memahami kedisiplinan
dalam bermasyarakat dan bermusyawarah
- Rendahnya tingkat kesadaran akan hukum dan perundang- undangan
yang berlaku di Indonesia
- Tingkat kesejahteraan masyarakat yang relatif rendah
- Sikap pesimisi dan sceptic terhadap demokrasi

Factor pendorong
- Ideologi Pancasila sebagai suatu ideologi yang terbuka mengakui harkat,
martabat, derajat, hak,
- Kewajiban, hak mengejar kebahagiaan, kemerdekaan berpolitik, sosial,
ekonomi, maupun budaya
- UUD1945, merupakan kekuatan pendukung konstitusional terwujudnya
Demokrasi Pancasila
- Hukum
- Banyaknya Partai politik
- Peraturan perundang-undangan
2. Jawaban
a. Tahun pelaksanaan
- 1955
- 1971
- 1977
- 1982
- 1987
- 1992
- 1997
- 1999
b. Hak dan kewajiban
- Hak
 Kita sebagai warga negara berhak utk memiliki Hak
memilih(pemilih hak suara Calon pasangan kandidat
legislatif/eksekutif)) dan dipilih(Sebagai Kandidat calon
legislatif/eksekutif yang hak suara-nya dipilih rakyat)
 Kita berhak untuk menyatakan protes/kritik terhadap oknum/calon
legislatif/eksekutif jika melakukan black campaign (Kampanye
hitam) apabila terbukti melakukan tindakan pencemaran nama baik
terhadap calon lain
 Kita berhak untuk menjadi tim sukses (TimSes) dari salah satu
calon yang ada,dengan tujuan untuk mensupport
 Kita berhak utk mengajukan diri menjadi kandidat apabila telah
memenuhi persyaratan
- Kewajiban
 Kita harus menerima hasil Quick Count/ Final Count dengan lapang
dada
 Kita harus mensosialikan/kampanye secara sportif tanpa ada
kekacauan dan tidak mengganggu
 Kita memilih sesuai keyakinan,tidak boleh ikut ikutan
 Kita harus mentaati tata tertib dalam melaksanakan pemilu
 Jika kita dipercaya sebagai Panwaslul/Bawaslu maka kita harus
bersikap Jurdil serta Lugas
3. Jawaban
a. pancasila sebagai ideologi terbuka adalah pancasila tidak perlu untuk
mengubah nilai-nilai dasarnya untuk mengikuti perkembangan zaman.Jadi,
nilai-nilai dasar pancasila dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan
kehidupan bangsa Indonesia dan perkembangan zaman. Hal ini tentunya
juga harus disesuaikan dengan perkembangan dan kebutuhan masyarakat
yang ada di dalamnya.

Syarat-syarat ideologi terbuka

- Nilai Dasar
merupakan sebuah nilai yang mendasar yang biasanya tetap dan tidak
berubah dan ini terdapat dalam isi kelima sila dalam Pancasila.
- Nilai Instrumen
Ini adalah nilai dasar yang dijelaskan secara lebih luas seperti dalam UUD
1945 dan undang-undang lainnya.Tujuannya agar masyarakat lebih
memahami maksud dan tujuan dari nilai dasar.
- Nilai Praktis
Maksudnya adalah nilai-nilai yang dilaksanakan di kehidupan sehari-hari,
baik di masyarakat, berbangsa dan bernegara.
Contoh nilai praktis, seperti mengormati, gotong royong, dan kerukunan.
b. Kedudukan pembukaan UUD 1945 lebih tinggi dari batang tubuh atau pokok
isi UUD 1945. Dikarenakan pembukaan UUD 1945 atau preambule memuat
tujuan negara, bentuk negara, dan dasar negara.
UUD Negara Republik Indonesia tahun 1945 atau disebut UUD 1945
merupakan sumber hukum tertinggi dengan sifat tertulis (agar dapat dibaca
seluruh masyarakat), memuat norma-norma yang dilaksanakan secara
konstitusional serta memuat aturan pokok dalam suatu negara.
Fungsi pembukaan UUD 1945 (masing-masing alinea);
- Alinea pertama; memberikan informasi dalil objektif (bangsanya) dan
subjektif (pandangan bahwa penjajahan harus dihapuskan).
- Alinea kedua; memberikan informasi perjuangan bangsa Indonesia telah
mencapai tingkat yang menentukan (namun sebetulnya belum
sepenuhnya merdeka).
- Alinea ketiga; memberikan informasi pengukuhan makna proklamasi
dengan didorong oleh spiritual yang luhur.
- Alinea keempat; menentukan tujuan negara, bentuk negara, dan dasar
negara.
c. Pada hakikatnya Pancasila telah di bentuk melalui proses yang cukup
panjang oleh para pendiri bangsa. Pancasila sebagai ideologi dinamis yang
mencerminkan keterbukaan pemikiran yang mampu menerima segala iklim
perubahan yang terjadi. Ini agar mampu menerima segala iklim perubahan
yang terjadi dan mampu melaksanakan nilai-nilai Pancasila yang luhur secara
mendasar.
Dalam buku Pendidikan Kewarnegaraan (2008) karya Aim Abdulkarim, fungsi
Pancasila untuk memberikan orientasi ke depan telah menuntut bangsa
Indonesia untuk menyadari situasi yang sedang dihadapinya. Kemajuan ilmu
pengetahuan, kecanggihan teknologi, dan sarana komunikasi yang semakin
modern membuat dunia semakin kecil dan menguatnya interdependensi di
kalangan bangsa-bangsa. Hal ini berati bahwa pembangunan nasional tidak
hanya ditentukan oleh faktor-faktor dalam negeri. Tapi juga dipengaruhi oleh
faktor luar negeri.
4. Jawaban
a. Bagian batang tubuh, dapat diamandemen sesuai perkembangan zaman dan
kondisi negara Indonesia. Ini membuat UUD 1945 bersifat fleksibel dan dapat
beradaptasi sesaui kebutuhan bangsa.
b. Lembaga negara yang berhak mengamandemen UUD 1945 adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat.
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia adalah sebuah
lembaga legislatif bikameral yang dimana adalah sebuah lembaga tinggi
negara yang ada di dalam sebuah sistem ketatanegaraan yang dimana ada
di Indonesia.
c. Bagian UUD 1945 yang tidak dapat diubah adalah bagian pembukaan UUD
1945 karena pembukaan UUD 1945 mengandung dasar- dasar filosofis dan
normatif yang mendasari seluruh pasal dalam UUD 1945. pembukaan UUD
1945 mengandung staatidee berdirinya NKRI, tujuan negara serta dasar
negara yang harus tetap di pertahankan.
5. Jawaban
a. Pengertian secara umum adalah kesejahteraan pisik dan kesejahteraan
rochani, artinyarakyat dapat hidup layak, dapat menikmati hidup dengan
tingkat pemenuhan kebutuhandasar manusia, sampai mati yang ideal/
standart sebagai manusia. Sejalan dengan itumanusia juga dapat
menjalankan kehidupan rochani dengan bebas, nyaman ,tanpatekanan.
Kehidupan manusia aspek material dan aspek spiritual terpenuhi
denganlayak. Pemenuhan kebutuhan dasar manusia yang ideal /standar
adalah tingkatpemenuhan terhadap pekerjaan, kebutuhan pangan, sandang,
papan, keamanan,pendidikan, lapangan kerja, kesehatan, rekreasi/hiburan
dan transportasi dapatterjangkau sesuai golongan /strata sampai mati, serta
kehidupan keagamaan /kepercayaan yang tenang tanpa ketakutan, sehingga
selama hidup manusia itu tidakmempunyai kekhawatiran tidak dapat
memenuhi kebutuhan tersebut.
Sosok manusia Indonesia seutuhnya telah dirumuskan di dalam GBHN
mengenai arahpembangunan jangka panjang. Dinyatakan bahwa
pembangunan nasional dilaksanakan didalam rangka pembangunan manusia
Indonesia seutuhnya dan pembangunan seluruhmasyarakat Indonesia. Hal
ini berarti bahwa pembangunan itu tidak hanya mengejarkemajuan lahiriah
atau kepuasan batiniah, melainkan keselarasan, keserasian,
dankeseimbangan antara keduanya sekaligus batiniah
b. Pengertian pandangan hidup bangsa adalah hal-hal yang dijadikan dijadikan
sebagai pedoman atau pegangan saat bertindak dalam kehidupan sehari-
hari, yang harus dipatuhi oleh masyarakat sebagai bentuk nilai-nilai luhur
yang diyakini akan kebenarannya dan diwujudkan dalam segala aspek
perilaku kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Acuan pandangan hidup bangsa Indonesia adalah Pancasila.

6. Jawaban
a. Pengertian korupsi adalah suatu tindakan dari seseorang yang
menyalahgunakan sebuah kepercayaan dalam suatu masalah maupun
organisasi guna memperoleh keuntungan pribadi. Korupsi sendiri berasal dari
bahasa Latin corruption yang merupakan kata kerja dari corrumpere dan
mempunyai arti rusak, membutar balikkan, busuk, menggoyahkan, ataupun
menyogok.
radikalisme merupakan suatu paham atau gagasan yang menginginkan
adanya perubahan sosial-politik dengan menggunakan cara-cara ekstrem.
Termasuk cara-cara kekerasan, bahkan juga teror. Kelompok-kelompok yang
berpaham radikal ini menginginkan adanya perubahan yang dilakukan secara
drastis dan cepat, walaupun harus melawan tatanan sosial yang berlaku di
masyarakat.
b. Caranya
- Memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar
Hal pertama yang dapat dilakukan untuk mencegah paham radikalisme
dan tindak terorisme ialah memperkenalkan ilmu pengetahuan dengan
baik dan benar. Pengenalan tentang ilmu pengetahuan ini harusnya
sangat ditekankan kepada siapapun, terutama kepada para generasi
muda. Hal ini disebabkan pemikiran para generasi muda yang masih
mengembara karena rasa keingintahuannya, apalagi terkait suatu hal
yang baru seperti sebuah pemahaman terhadap suatu masalah dan
dampak pengaruh globalisasi.
Dalam hal ini, memperkenalkan ilmu pengetahuan bukan hanya sebatas
ilmu umum saja, tetapi juga ilmu agama yang merupakan pondasi penting
terkait perilaku, sikap, dan juga keyakinannya kepada Tuhan. Kedua ilmu
ini harus diperkenalkan secara baik dan benar, dalam artian haruslah
seimbang antara ilmu umum dan ilmu agama. Sedemikian sehingga dapat
tercipta kerangka pemikiran yang seimbang dalam diri.
- Memahamkan ilmu pengetahuan dengan baik dan benar
Hal kedua yang dapat dilakukan untuk mencegah pemahaman
radikalisme dan tindak terorisme ialah memahamkan ilmu pengetahuan
dengan baik dan benar. Setelah memperkenalkan ilmu pengetahuan
dilakukan dengan baik dan benar, langkah berikutnya ialah tentang
bagaimana cara untuk memahamkan ilmu pengetahuan tersebut. Karena
tentunya tidak hanya sebatas mengenal, pemahaman terhadap yang
dikenal juga diperlukan. Sedemikian sehingga apabila pemahaman akan
ilmu pengetahuan, baik ilmu umum dan ilmu agama sudah tercapai, maka
kekokohan pemikiran yang dimiliki akan semakin kuat. Dengan demikian,
maka tidak akan mudah goyah dan terpengaruh terhadap pemahaman
radikalisme sekaligus tindakan terorisme dan tidak menjadi penyebab
lunturnya bhinneka tunggal ika sebagai semboyan Indonesia.
- Meminimalisisr kesenjangan sosial

Kesenjangan sosial yang terjadi juga dapat memicu munculnya


pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme. Sedemikian sehingga
agar kedua hal tersebut tidak terjadi, maka kesenjangan sosial haruslah
diminimalisir. Apabila tingkat pemahaman radikalisme dan tindakan
terorisme tidak ingin terjadi pada suatu Negara termasuk Indonesia, maka
kesenjangan antara pemerintah dan rakyat haruslah diminimalisir.
Caranya ialah pemerintah harus mampu merangkul pihak media yang
menjadi perantaranya dengan rakyat sekaligus melakukan aksi nyata
secara langsung kepada rakyat. Begitu pula dengan rakyat, mereka
harusnya juga selalu memberikan dukungan dan kepercayaan kepada
pihak pemerintah bahwa pemerintah akan mampu menjalankan tugasnya
dengan baik sebagai pengayom rakyat dan pemegang kendali
pemerintahan Negara.

- Menjaga persatuan dan kesatuan

Menjaga persatuan dan kesatuan juga bisa dilakukan sebagai upaya


untuk mencegah pemahaman radikalisme dan tindakan terorisme di
kalangan masyarakat, terbelih di tingkat Negara. Sebagaimana kita sadari
bahwa dalam sebuah masyarakat pasti terdapat keberagaman atau
kemajemukan, terlebih dalam sebuah Negara yang merupakan gabungan
dari berbagai masyarakat. Oleh karena itu, menjaga persatuan dan
kesatuan dengan adanya kemajemukan tersebut sangat perlu dilakukan
untuk mencegah masalah radikalisme dan terorisme. Salah satu yang
bisa dilakukan dalam kasus Indonesia ialah memahami dan penjalankan
nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, sebagaimana semboyan
yang tertera di sana ialah Bhinneka Tunggal Ika.

7. Pasal yang mengatur


- Pasal 27 Ayat 1 UUD 1945.

Pasal ini menyebutkan, ‘segala warga negara bersamaan kedudukannya


di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.”

- Pasal 27 ayat 2 berbunyi: Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan


dan penghidupan yang layak.
- pasal 27 ayat 3 UUD 1945 (hasil amandemen)

“setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan
Negara”.
- Pasal 28 UUD 1945

”Kemerdekaan berserikat dan berkumpul, mengeluarkan pikiran dengan


lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan undang-undang”

Undang-undang Nomor Dasar Tahun 1945 Pasal 28 (A-J) tentang Hak


Asasi Manusia yang terdiri dari:

- Pasal 28 A

(1) Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya

- Pasal 28 B

(1) Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui


perkawinan yang sah.

(2) Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta
hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi

Anda mungkin juga menyukai