Anda di halaman 1dari 2

II.

5 Klasifikasi Massa Batuan dan Rekomendasi

Massa batuan merupakan susunan dari sistem blok-blok batuan utuh yang

dipisahkan oleh bidang-bidang diskontinu yang masing-masing saling bergantung

sebagai sebuah kesatuan unit yang berupa joint, bidang perlapisan dan patahan.

Massa batuan dibentuk dengan adanya bidang diskontinu, tegangan permukaan dan

perubahan akibat proses pelapukan (Galih & Khanifa, 2019).

Pada dasarnya pembuatan klasifikasi massa batuan (Bieniawski, 1989)

bertujuan:

1. Mengidentifikasi parameter-parameter penting yang mempengaruhi perilaku

massa batuan.

2. Membagi massa batuan ke dalam grup yang mempunyai perilaku sama

menjadi kelas massa batuan.

3. Memberikan dasar-dasar untuk pengertian karakteristik dari setiap kelas

massa batuan.

4. Menghubungkan pengalaman dari kondisi massa batuan di satu lokasi dengan

lokasi lainnya.

5. Mengambil data kuantitatif dan pedoman untuk rancangan rekayasa

(engineering).

6. Memberikan dasar umum untuk kemudahan komunikasi diantara para insinyur

dan geologiwan.

Dengan menggunakan klasifikasi massa batuan, akan diperoleh keuntungan

bagi perancangan kemantapan lereng yaitu (Bieniawski, 1989):

1. Meningkatkan kualitas hasil penyelidikan lapangan dengan data masukan

minimum sebagai hasil parameter klasifikasi.

2. Memberikan informasi/data kuantitatif untuk tujuan perancangan.

3. Penilaian rekayasa dapat lebih baik dan komunikasi lebih efektif pada suatu
proyek.

Tabel 2.1 Sistem klasifikasi massa batuan utama (Cosar, 2004)

Sistem Klasifikasi
Originator Negara Asal Area Aplikasi
Massa Batuan
Rock Load Terzaghi, 1946 USA Terowongan dengan
dukungan baja
Stand-up Time Lauffer, 1958 Australia Terowongan
New Austrian Pacher et al., 1964 Austria Terowongan
Tunneling Method
(NATM)
Rock Quality Deere et al., 1967 USA Penebangan inti,
Designation (RQD) terowongan
Rock Structure Wickham et al., USA Terowongan
Rating (RSR) 1972
Rock Mass Rating Bieniawski, 1973 South Africa Terowongan,
(RMR) (modifikasi terakhir tambang, (lereng,
1989-USA) pondasi)
Modified Rock Mass Unal and Ozkan, Turkey Pertambangan
Rating (M-RMR) 1990
Rock Mass Quality Barton et al. 1974 Norway Terowongan,
(Q) (modifikasi terakhir tambang, pondasi
2002)
Strength-Block Size Franklin, 1975 Canada Terowongan
Basic Geotechnical ISRM, 1981 International Umum
Classification
Rock Mass Strength Stille et al., 1982 Sweden Tambang logam
(RMS)
Unified Rock Mass Williamson, 1984 USA Umum
Classification System
Communication Singh, 1986 India Tambang batubara
Weakening
Coefficient System
(WCS)
Rock Mass Index Palmstrom, 1996 Sweden Terowongan
(RMI)
Geological Strength Hoek and Brown, Canada All underground
Index (GSI) 1997 excavations

Anda mungkin juga menyukai