Anda di halaman 1dari 3

RESUME PERTEMUAN 9

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Kelompok 4:

1. Sifa Fauzi (1910104058) 3. Sonya Diah Pradita (1910104094)


2. Mileni Wahyu Nisa O. (1910104061) 4. Asmuin (1910104101)

K1 S1 Akuntansi

ANALISIS AKTIVITAS OPERASI

Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan kerugian. Laba merupakan salah satu
pengukuran aktivitas operasi dan dihitung berdasarkan akuntansi akrual.

PENGUKURAN LABA

Konsep Laba – Pengulangan

Sebagai pengulangan, terdapat 2 konsep alternatif laba : 1) Laba ekonomi mengukur perubahan bersih kekayaan
pemegang saham selama satu periode dan umumnya sama dengan arus kas bersih satu periode ditambah perubahan
nilai sekarang arus kas yang diharapkan terjadi di masa depan. 2) Laba tetap merupakan suatu estimasi dari rata-rata
stabil yang diharapkan akan diperoleh suatu usaha sepanjang usianya dengan mempertimbangkan kondisi usahanya
saat ini. Laba akuntansi (yang dilaporkan) diukur berdasarkan akuntansi akrual, serta dihitung dengan mengakui
pendapatan dan mengaitkan biaya dengan pendapatan yang diakui.

Laba akuntansi tidak dimasudkan untuk mengukur laba ekonomi maupun laba tetap. Laba akuntansi memiliki masalah
pengukuran yang terjadi akibat distorsi akuntanssi karena diperkenalkannya berbagai aluran yang telah ditentukan
manajemen laba dan kesalahan estimasi. Oleh karena itu, laba akuntanssi yang divisualisasikan terdiri atas 3
komponen: 1) komponen yang tetap atau berulang, dimana setiap dolar nilainya akan sama dengan 1/r dolar dari
nilai perusahaan (dimana r adalah biaya modal); 2) Komponen sementara, di mana setiap dolar sebenarnya sama
dengan satu dolar nilai perusahaan; 3) Komponen yang tidak relevan terhadap nilai, yaitu yang tidak relevam untuk
valuasi. Tugas utama analis adalah mengidentifikasi komponen tetap atau berulang dari laba yang dilaporkan.

Mengukur Laba Akuntansi

Pendapatan dan Keuntungan ~> Pendapatan merupakan arus kas masuk yang diperoleh atau arus kas masuk yang
akan diperoleh yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Keuntungan meruoakan arus
kas masuk yang diperoleh atau akan diperoleh yang berasal dari transaksi dan peristiwa yang tidak berhubungan
dengan aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Metode pengakuan pendapatan dapat mempengaruhi laba
yang dilaporkan secara signifikan.

Beban dan Kerugian ~> Beban adalah arus kas keluar yang terjadi, arus kas keluar yang akan terjadi, atau alokasi
arus kas keluar masa lalu yang berasal dari aktivitas usaha perusahaan yang masih berlangsung. Kerugian adalah
penurunan aset bersih perusahaan yang berasal dari aktivitas sampingan atau insidental suatu perusahaan. akuntansi
beban dan kerugian sering kali melibatkan penilaian jumlah dan waktu alokasi atas periode pelaporan. Masalah
penting lainnya adalah penangguhan biaya (alokasi sepanjang beberapa periode). Akuntan mengapitalisasi biaya yang
manfaatnya akan direalisasikan seoanjang beberapa periode. Biaya ini secara sistematis akan dialokasikan ke periode-
periode mendatang.

Alternatif Klasifikasi dan Pengukuran Laba

Laba diklasifikasikan berdasarkan 2 dimensi utama : 1) Laba Berulang dan Tidak Berulang ~ pengukuran laba
akuntansi alternatifnya yaitu laba bersih dianggap sebagai hasil akhir pengukuran laba. Pendapatan komprehensif
merupakan pengukuran laba garis terbawah dan merupakan perkiraan akuntansi atas laba ekonomi. Laba operasi yang
masih berlangsung merupakan suatu pengukuran yang mengeluarkan pos luar biasa. Laba inti merupakan suatu
pengukuran yang mengeluarkan seluruh pos tidak berulang dan dilaporkan sebagai satu baris terpisah pada laporan
laba rugi. 2) Laba Operasi dan Non Operasi ~ laba operasi merupakan suatu pengukuran laba perusahaan yang
berasal dari aktivitas operasi yang masih berlangsung. Laba non operasi mencakup seluruh komponen laba yang tidak
termasuk dalam laba operasi. Pada banyak hal, laba operasi dapat ditentukan dengan mengubah urutan laporan laba
rugi dan melakukan penyesuaian yang tepat untuk pajak.

Pendapatan Komprehensif ~ dihitung dengan menyesuaikan laba bersih dengan pos surplus kotor yang jika
digabungkan akan menjadi pendapatan komprehensif lainnya.

POS YANG TIDAK BERULANG

Pos Luar Biasa ~ sebagian besar merupakan keuntungan dan kerugian akibat penghapusan utang lebih awal. Pos ini
diklasifkasikan secara terpisah pada laporan laba rugi. Untuk dapat memenuhi persyaratan luar biasa, suatu pos harus
memiliki sifat yang tidak lazim dan jarang terjadi. Pos luar biasa dilaporkan setelah pajak, sebagai baris tersendiri
dalam laporan laba rugi setelah laba operasi yang masih berlangsung.

Analisis pos-pos luar biasa ~ oleh karena pos luar biasa bersifat tidak berulang, maka analis akan mengeluarkannya
ketika menghitung laba tetap. Pos luar biasa juga dikeluarkan dari laba ketika melakukan perbandingan antarwaktu
atau antarperusahaan. Meskipun bersifat sementara, pos luar biasa ini menghasilkan biaya (keuntungan bagi
perusahaan). Pos luar biasa seringkali bersifat operasional. Pos luar biasa yang berasal dari perasi normal perusahaan
ikut diperhitungkan saat menghitung laba operasi, tetapi dikeluarkan saat menghitung laba tetap.

Operasi yang dihentikan ~ untuk dapat diklasifikasikan sebagai operasi yang dihentikan, aset dan aktivitas usaha dari
segmen yang dihentikan harus dapat dibedakan dengan jelas (fisik maupun operasional) dari aset dan aktivitas usaha
entitas lainnya. Akuntansi dan pelaporan operasi yang dihentikan dilakukan melalui 2 tahap: 1) laporan laba rugi tahun
berjalan dan 2 tahun sebelumnya akan disajikan kembali setelah mengeluarkan dampak operasi yang dihentikan dari
pos yang menentukan laba dari operasi yang masih berlangsung. 2) keuntungan atau kerrugian yang berkaitan dengan
operasi yg dihentikan dilaporkan secara terpisah, setelah dikurangi pajak dan dikeluarkan dari laba usaha yang masih
berlangsung.

Analisis Operasi yang dihentikan ~ dengan memperhatikan kondisi keuangan suatu perusahaan, analis harus
mengeluarkan aset dan kewajiban operasi yang dihentikan dari neraca (jika belum dikeluarkan). Jumlah aset dan
kewajiban pada umunya diberikan dalam catatan kaki pengungkapan. Namun, keuntungan atau kerugian kumulatif
atas operasi yang dihentikan seharusnya tidak dikeluarkan dari ekuitas.

Perubahan Akuntansi ~ perusahaan dapat mengubah metode dan asumsi akuntansi yang mendasari laporan keuangan
karena beberapa alasan seperti adanya standar akuntansi yang baru. Standar akuntanssi membedakan 4 jenis perubahan
akuntansi: 1) Perubahan prinsip akuntansi; 2) Perubahan estimasi akuntansi; 3) perubahan entitas pelapor; 4) koreksi
kesalahan

Analisis Perubahan Akuntansi ~ analis perlu mempertimbangkan beberapa hal ketika menganalisis perubahan
akuntansi, antara lain yaitu perubahan bersifat “kosmetik” dan tidak memiliki konsekuensi arus kas baik saat ini
maupun masa depa. Meskipun bersifat kosmetik, perubahan akuntansi terkadang dapat mencerminkan realitas
ekonomi secara lebih baik. Seorang anais harus waspada terhadap manajemen laba. Analis harus menilai dampak
perubahan akuntansi terhadap perbandingan lintas waktu. Dan analis mungkin ingin mengevaluasi dampak perubahan
akuntansi terhadap laba ekonomi dan laba tetap.

Pos Khusus ~ mengacu pada transaksi dan peristiwa yang tidak lazim atau sering terjadi, tapi bukan kedua-duanya.
Biasanya dilaporkan sebagai baris terpisah dalam laporan laba rugi sebelum laba dari usaha yang masih berlangsung.
Penurunan nilai aset jangka panjang dan beban restrukturisasi adalah 2 kategori utama pos khusus. Perbedaan antara
keduanya yaitu restrukturisasi sering kali terkait dengan perubahan strategi usaha, reorganisasi keuangan, atau fisik
usaha tersebut. Sedangkan penurunan nilai aset berhubungan dengan penurunan nilai atau penghapusan suatu
kelompok aset. Penurunan niai set merupakan penyesuaian akuntansi akrual, sementara beban restrukturisasi sering
kali melibatkan komitmen arus kas yang cukup besar.

Analisis Pos Khusus ~ merupakan tantangan bagi analis. Penggunaan estimasi menciptakan adanya peluang untuk
melakukan manajemen laba. Pos khusu timbul karena frekuensi dan dampaknya terhadap laba bersih periode lalu, saat
ini, dan masa depan. Sebagian pos khusus, biak itu frekuensi maupun besarannya, merupakan pengurang laba.
Motivasi dari pelaporan beban khusus adalah biaya yang dibebankan satu kali yang tidak menjadi perhatian para
investor berdasarkan asumsi beban tersebut tidak berulang sehingga tidak akan terjadi lagi di masa depan. Jika analis
mengklasifikasikannya sebagai pos sementara (tidak berulang), dampaknya pada harga saham akan sangat berkurang.
Untuk itu, diperlukan penyesuaian laba rugi dan penyesuaian pada neraca.

PENGAKUAN PENDAPATAN

Pendapatan merupakan arus kas masuk atau peningkatan nilai aset suatu perusahaan atau pengurang kewajiban yang
berasal dari aktivitas utama yang masih berlangsung. Keuntungan adalah peningkatan aset (ekuitas) bersih yang
berasal dari transaksi sampingan atau insidental perusahaan.

Panduan Pengakuan pendapatan ~ umumnya pendapatan diakui jika telah direalisasi (atau dapat direalisasi) dan
telah diperoleh. Beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk mengakui pendapatan antara lain:

 Aktivitas laba yang menghasilkan pendapatan telah sesuai dan tidak dibutuhkan usaha yang signifikan untuk
menyelesaikan trasaksi
 Risiko kepemilikan dalam penjualan telah secara efekif berpindah kepada pembeli.
 Pendapatan dan beban terkait diukur atau diestimasikan dengan tingkat ketelitian yang wajar.
 Pengakuan pendapatan biasanya menghasilkan keunikan kas, piutang, atau efek. Dalam kondisi tertentu
pengakuan akan menghasilkan kenaikan persediaan atau aset lain atau penurubab kewajiban
 Transaksi pendanaan yang wajar dengan pihak-pihak independen (bukan dengan pihak-pihak pengawas)
 Transaksi pendapatan tidak ada pembatalan (misal retur)
Ketidakpastian dalam Penagihan Pendapatan ~ perusahaan menyisihkan cadangan piutang tidak tertagih untuk
mencerminkan ketidakpastian kemungkinan penagihan piutang dari penjualan kredit.

Pengakuan Pendapatan Jika Terdapat Hak Pengembalian ~ jika pembeli berhak mengembalikan, pendapatan
diakui pada saat penjualan hanya jika persyaratan tertentu terpenuhi.

Pendapatan Waralaba ~ standar akuntansi mewajibkan pemilik waralaba mengakui pendapatan komisi waralaba dari
penjualan waralaba pada saat seluruh jasa atau kondisi material yang terkait dengan penjualan sebagian besar telah
dilaksanakan atau dipenuhi oleh pemilik waralaba.

Perjanjian Pembiayaan Produk ~ merupakan perjanjuan yang melibatkan perpindahan atau akuisisi persediaan oleh
sponsor yang (meskipun terkadang menyerupai penjualan persediaan) pada hakekatnya merupakan salah satu cara
untuk membiayai persediaan.

Pendapatan Kontrak ~ GAAP mewajibkan perusahaan menggunakan metode presentase penyelesaian jika taksiran
biaya untuk menyelesaikan suatu kontrak dan perkembangan dalam penyelesaian kontrak dapat diestimasi secra wajar.

Pendapatan yang Belum Diterima ~ pendapatan diakui secara proporsional sepanjang keseluruhan periode kontrak.

Analisis Dampak Pengakuan pendapatan ~ tujuan pelaporan laba tidak selalu sejalan dengan insentif yang
diberikan kepada manajemen. Jadi, analisis yang dapat dilakukan yaitu dengan mewaspadai kecenderungan
manajemen dalam area ini dan kebijaksanaan akuntansi yang ada. Analisis juga harus melihat metode akuntansi untuk
memastikan apakah perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi.

BEBAN YANG DITANGGUHKAN

Meupakan biaya yang telah terjadi dan ditangguhkan karena diharapkan manfaatnya dapat dirasakan pada periode
mendatang. Makin rumit aktivitas usaha, makin besar jumlah dan bentuk beban yang ditangguhkan. Contohnya yaitu
biaya penelitian dan pengembangan serta pengeluaran peranti lunak komputer.

Anda mungkin juga menyukai