Anda di halaman 1dari 2

PERIODE PENGUMPULAN RATA-RATA

Sebuah varian populer rasio perputaran piutang adalah mengubahnya menjadi periode
pengumpulan rata-rata dalam satuan hari. Untuk melakukannnya 365 hari dibagi rasio
perputaran piutang. Analisis kerap menggunakan metode pengumpulan rata-rata untuk
menilai efektivitas kebijakan kredit dan pengumpulan perusahaan. Aturan umumnya adalah
periode pengumpulan tidak boleh melebihi jangka waktu kredit.

4. PERPUTARAN PERSEDIAAN (Inventory turnover)

Perputaran persediaan mengukur berapa kali, rata-rata, persediaan terjual dalam periode
tertentu. Tujuannya adalah mengukur likuiditas persediaan. Perputaran persediaan dapat
dihitung dengan cara membagi beban pokok penjualan dengan rata- rata persediaan. Rata-rata
persediaan dapat dihitung dari saldo awal dan akhir persediaan jika faktor musiman tidak
signifikan.

Secara umum, lebih cepat perputaran persediaan, lebih sedikit kas yang terikat pada
persediaan sehingga lebih kecil kemungkinan persediaan yang kadaaluarsa.

JUMLAH HARI PERSEDIAAN (days in inventory)

Dihitung dengan cara membagi 365 hari dengan perputaran persediaan. Contohnya, 365 hari
dibagi perputaran persediaan Quality Departement Store pada 2014 sebesar 2,3 adalah
sekitar 159 hari. Penjualan rata-rata sebesar 159 hari termasuk tinggi jika dibandingkan
dengan rata-rata industri sebesar 84,9 hari dan Park street sebesar 117,7 hari (365: 3,1).

Rasio Profitabilitas

Mengukur laba atau keberhasilan operasi perusahaan dalam periode waktu tertentu. Laba atau
rugi mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk mendapatkan pendanaan melalui utang
dan ekuitas. Dan juga mempengaruhi posisi likuiditas dan kemampuan perusahaan untuk
tumbuh. Akibatnya, kreditur dan investor tertarik mengevaluasi kemampuannya dalam
menghasilkan laba atau profitabilitas.

5. MARGIN KEUNTUNGAN

Adalah perhitungan presentase setiap euro penjualan yang menghasilkan laba neto. Margin
keuntungan dapat dihitung dengan cara membagi laba neto dengan penjualan neto.
Perusahaan- perusahaan volume tinggi (perputaran persediaan tinggi seperti perusahaan ritel
dan toko kelontong, biasanya memiliki margin keuntungan yang kecil. Dan sebaliknya.

6. PERPUTARAN ASET

Mengukur seberapa efisien perusahaan memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan


penjualan. Rasio ini diperoleh dengan cara membagi penjualan neto dengan rata-rata aset.
Hasilnya menunjukan setiap euro penjualan yang dihasilkan dari setiap euro yang
diinvestasikan pada aset. Kecuali faktor musiman yanhg signifikan, rata- rata aset dapat
dihitung dari saldo awal dan akhir total aset.
7. IMBAL HASIL ATAS ASET

Sebuah perhitungan yang menyeluruh adalah imbal hasil atas aset (return on assets). Rasio
ini dapat dihitung dengan cara membagi laba neto dengan aset rata- rata.

8. IMBAL HASIL ATAS EKUITAS PEMEGANG SAHAM BIASA

Rasio ini mengukur profitabilitas dari sudut pandang pemegang saham. Rasio ini menunjukan
jumlah euro tertentu atas laba neto perusahaan yang diperoleh dari setiap euro yang
diinvestasikan oleh pemilik. Dapat dihitung dengan cara membagi laba neto yang tersedia
untuk pemegang saham biasa dengan rata- rata modal pemegang saham biasa. Ketika sebuah
perusahaan memiliki saham preferen, dividen preferen harus dikurangi dari laba neto untuk
menghitung laba yang tersedia untuk pemegang saham biasa. Dengan cara yang sama, nilai
pari (atau harga beli) saham preferen harus dikurangi dari modal total untuk menentukan
jumlah modal pemegang saham biasa yang digunakan pada rasio ini.

9. LABA PER LEMBAR SAHAM

Laba per lembar saham mengukur besaran laba neto yang diperoleh setiap lembar saham
biasa. Dapat dhitung dengan cara membagi laba neto yang tersedia untuk pemegang sahma
biasa dengan jumlah rata- rata saham yang biasa beredar (outstanding share) dalam tahun
tersebut. Jumlah laba neto yang diraih berdasarkan basis lembar saham menghasilkan sudut
pandang yang berguna untuk menentukan profitabilitas.

Anda mungkin juga menyukai