Anda di halaman 1dari 2

Ukuran perputaran persediaan

Persediaan sering kali menjadi bagian aset lancar yang cukup besar. Persediaan juga
merupakan investasi yang dibuat untuk memperoleh pengembalian melalui penjualan
kepada pelanggan. Sebagian perusahaan mempertahankan tingkat persediaan tertentu. Jika
persediaan tidak cukup, volume penjualan akan turun dibawah tingkat yang dicapai.
Sebaliknya persediaan yang terlalu banyak menghadapkan perusahaan pada biaya
penyimpanan, asuransi, pajak, keusangan, dan kerusakan fisik. Pesediaan yang terlalu besar
juga menahan dana yang dapat digunakan secara lebih menguntungkan ditempat lain.
Persediaan lebih lambat diubah menjadi kas dibandingkan dengan piutang, persediaan
dianggap sebagai aset lancar yang paling tidak likuid.

Perputaran persediaan

Rasio perputaran persediaan (inventory turnover ratio) mengukur keceptan rata-rata


persediaan begerak keluar masuk perusahaan. Peoutaran persediaan dihitung sabagai
berikut:

Harga pokok penjualan


Rata-rata persediaan

Agar konsisten penjualan digunakan sebagai pembilang karena akun ini digunakan sebagai
pembilang karena akun ini disajikan berdasarkan harga perolahan seperti juga persediaan.
Sebaliknya penjualan mencakup margin laba didalamnya.

Jumlah hari dalam persediaan

Ukuran perputaran persediaan lain yang berguna untuk menilai kebijakkan pembelian dan
produksi perusahaan adalah jumlah hari untuk menjual persediaan. Rasio jumlah hari
penjualan persediaan (day’s sales in inventory), dihitung sebagai berikut :

Persediaan : Harga pokok penjualan


360
Rasio ini menggambarkan jumlah hari yang dibutuhkan untuk menjual persediaan akhir
dengan mengasumsikan tingkat penjualan tertentu.

Intrepretasi perputaran persediaan

Rasio lancar memperlihatkan komponen aset lancar sebagai potensi sumber dana yang
berpotensi melunasi kewajiban lancar. Dengan pandangan yang sama, rasio perputaran
persediaan memberikan ukuran kualitas dan likuiditas komponen persediaan pada aset
lancar. Kulaitas persediaan mengacu pada kemampuan perusahaan untuk menggunakan
dan melepas persediaannya.
Jika persediaan dari waktu ke waktu mengalami penurunan atau lebih rendah dari angka
industri, hal ini menunjukkan adanya pos persediaan yang bergerak lambat karena
keusangan, melemahnya permintaan, atau tidak terjual.

Dalam mengevaluasi perputaran persediaan, analisis harus waspada terhadap pengaruh


alternatif prinsip akuntansi untuk menghitung komponen rasio. Penggunaan metode LIFO
pada penilaian persediaan dapat mengurangi kegunaan rasio perputaran.

Anda mungkin juga menyukai