Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER

Di susun oleh :

Nama Mahasiswa : SRI HARIYANTI MANURUNG


NIM : 1213313010
DOSEN PENGAMPU : SALSABILA HASIANA TANJUNG, S.Pd.,M.Pd
MATA KULIAH : PSIKOLOGI PERKEMBANGAN ANAK
A. ASPEK PERKEMBANGAN MOTORIK
1. Perkembangan Motorik
Elizabeth Hurlock : 1978. Perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari
unsur kmatangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerakan. Gerakan ini
secara jelas dibedakan menjadi gerakan kasar dan gerakan halus.
a) Anak berangkat dan pulang sekolah dengan berjalan kaki dan berlari
b) Kemudian kegiatan senam yang dialakukan sebelum masuk kedalam kelas
c) Anak mampu menaiki medan yang sedikit miring saat hendak memasuki sekolah
Dari beberapa contoh diatas, sudah menunjukkan bahwa perkembangan motorik kasar
anak ini sudah berkembang, karena anak sudah mampu untuk berjalan dengan baik.
Aspek fisik motorik merupakan aspek perkembangan yang dimiliki anak yang
memungkinkan anak dapat terampil menggerakan anggota tubuhnya. Aspek motorik dapat
dibagi menjadi dua, yaitu aspek motorik kasar dan motorik halus. Motorik sangat penting
dikembangkan karena akan bepengaruh positif terhadap pertumbuhan rasa harga diri (self
esteem) dan bahkan dapat berpengaruh pada kemampuan kognisi (Desmita, 2009).
Gerakan motorik halus adalah apabila gerakan yang hanya melibatkan otototot
kecil, seperti keterampilan menggunakan jari-jemari tangan dan gerakan pergelangan
tangan yang tepat (Sujiono, 2007, hlm. 1.14). Aktivitas motorik halus merupakan keahlian
gerakan yang melibatkan otot-otot kecil yang terdiri dari koordinasi mata dan tangan yang
terkoordinasi secara seimbang sehingga menciptakan suatu keterampilan. Dalam cara
kerjanya gerakan motorik halus tidak terlalu membutuhkan banyak tenaga melainkan
hanya melibatkan koordinasi mata dan gerakan tangan yang cermat. Pada anak yang sudah
baik kematangan motorik halusnya biasanya cenderung menunjukkan aktivitas
kemandirian karena tangannya sudah dapat terampil untuk melakukan berbagai hal.
Lebih lanjut Sujiono (2007) menyatakan bahwa perkembangan motorik anak juga
dapat mempengaruhi cara pandang anak terhadap dirinya dan orang lain. Hal tersebut
dikarenakan perkembangan motorik yang baik akan membuat anak lebih percaya diri
dengan kemampuannya bereksplorasi melalui aktivitas motorik tanpa gangguan. Sehingga
dengan penguasaan keterampilan motorik yang baik, dapat membuat anak lebih mandiri
untuk melakukan berbagai kegiatan pembelajaran. Contoh nya dalam video yaitu :
1.Anak sudah mampu berjalan dan berlari menuju sekolah dan saat pulang sekolah
2.Mampu mengikuti gerakan yang di intruksikan oleh guru

B. ASPEK PERKEMBANGAN KOGNITIF


Perkembangan kognitif adalah tahapan-tahapan perubahan yang terjadi dalam
rentang kehidupan manusia untuk memahami, mengolah informasi, memecahkan masalah
dan mengetahui sesuatu. Jean Piaget adalah salah satu tokoh yang meneliti tentang
perkembangan kognitif dan mengemukakan tahapan- tahapan perkembangan koginitif.
Tahapan Perkembangan Kognitif Anak dalam Teori Piaget
• Tahap Sensorimotor (Usia 18 - 24 bulan) Tahap sensorimotor adalah yang pertama
dari empat tahap dalam teori Piaget mengenai perkembangan kognitif anak Piaget. Selama
periode ini, bayi mengembangkan pemahaman tentang dunia melalui koordinasi
pengalaman sensorik (melihat, mendengar) dengan tindakan motorik (menggapai,
menyentuh). Perkembangan utama selama tahap sensorimotor adalah pemahaman bahwa
ada objek dan peristiwa terjadi di dunia secara alami dari tindakannya sendiri. Misalnya,
jika ibu meletakkan mainan di bawah selimut, anak tahu bahwa main yang biasanya ada
(dia lihat) kini tidak terlihat (hilang), dan anak secara aktif mencarinya. Pada awal tahapan
ini, anak berperilaku seolah mainan itu hilang begitu saja.
• Tahap Praoperasional (Usia 2 - 7 Tahun) Tahap ini dimulai sekitar 2 tahun dan
berlangsung hingga kira-kira 7 tahun. Selama periode ini, anak berpikir pada tingkat
simbolik tapi belum menggunakan operasi kognitif. Artinya, anak tidak bisa menggunakan
logika atau mengubah, menggabungkan, atau memisahkan ide atau pikiran. Perkembangan
anak terdiri dari membangun pengalaman tentang dunia melalui adaptasi dan bekerja
menuju tahap (konkret) ketika ia bisa menggunakan pemikiran logis. Selama akhir tahap
ini, anak secara mental bisa merepresentasikan peristiwa dan objek (fungsi semiotik atau
tanda), dan terlibat dalam permainan simbolik.
• Tahap Operasional Konkret (Usia 7 - 11 Tahun) Perkembangan kognitif anak di
tahap ini berlangsung sekitar usia 7 hingga 11 tahun, dan ditandai dengan perkembangan
pemikiran yang terorganisir dan rasional. Piaget menganggap tahap konkret sebagai titik
balik utama dalam perkembangan kognitif anak, karena menandai awal pemikiran logis.
Pada tahapan ini, Si Kecil cukup dewasa untuk menggunakan pemikiran atau pemikiran
logis, tapi hanya bisa menerapkan logika pada objek fisik. Anak mulai menunjukkan
kemampuan konservasi (jumlah, luas, volume, orientasi). Meskipun anak bisa memecahkan
masalah dengan cara logis, mereka belum bisa berpikir secara abstrak atau hipotesis.
4. Tahap Operasional Formal (Usia 12 tahun ke atas)
Perkembangan kognitif anak menurut tahap terakhir menurut Piaget dimulai sekitar usia
12 tahun dan berlangsung hingga dewasa.
Saat remaja memasuki tahap ini, mereka memperoleh kemampuan untuk berpikir secara
abstrak dengan memanipulasi ide di kepalanya, tanpa ketergantungan pada manipulasi
konkret.
Contohnya seperti yang ada di dalam video .
1.Anak mengerti intruksi yang di berikan oleh guru
2.Mengetahui jumlah jari
3.Mengingat lambang/simbol huruf
4.Mampu menjawab pertanyaan dari guru

C. ASPEK PERKEMBANGAN BAHASA


Teori Navitis ini berpandangan bahwa ada unsur keterkaitan yang erat antara faktor
biologis dengan perkembangan bahasa. Teori Navitis meyakini bahwa kemampuan bahasa
merupakan kemampuan bawaan sejak lahir. Selanjutnya belajar bahasa tidak dipengaruhi
oleh intelegensi maupun pengalaman individu. Menurut aliran Navitis ini, terdapat peran
evolusi biologis dalam membentuk individu untuk menjadi makhluk linguistik. Sejalan
dengan pertumbuhan fisik dan mental anak perkembangan bahasa menjadi lebih baik dan
meningkatPara ahli Navitis berpendapat bahwa kemampuan berbahasa sifatnya sangat
natural (bawaan), sebagaimana halnya kemampuan berjalan, merupakan bagian dari
perkembangan manusia yang dipengaruhi oleh kematangan otak.Selain itu, alasan mereka
adalah beberapa bagian neurologi tertentu dari otak manusia memiliki hubungan dengan
perkembangan bahasa sehingga kerusakan pada bagian tersebut menyebabkan hambatan
bahasa.

a) Anak mengerti apa yang di intruksikan oleh guru


b) Mampu memberikan jawaban atas apa yang di tanyakan oleh guru
c) Mengetahui lambang/simbol huruf

DAFTAR PUSTAKA

AYSAH ISNA. 2019. PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI. STAINU Purworejo: JurnalAl_Athfal
Homepage: https://ejournal.stainupwr.ac.id/ Email: athfal.stainupwrj@gmail.com Vol. 2 No. 2
Desember 2019.

Sitti Aisyah Mu’min. 2013. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF JEAN PIAGET. Vol. 6 No. 1 Januari-Juni
2013

Anda mungkin juga menyukai