1. Kenapa pendidikan IPS diSD saangat penting untuk diajarkan ?
Jawaban : Manusia merupakan makhluk individu yang tidak dapat lepas dari hubungan dengan sesama manusia lain didalam menjalani kehidupannya, manusia akan mati. Sejak dilahirkan, manusia merupakan individu yang membutuhkan individu lainnya untuk dapat bertahan dan melangsungkan kehidupnnya. Seperti yang kita ketahui bahwa sejak lahir manusia telah membutuhkan manusia lainnya untuk bertahan sehingga jika ia hidup sendirian akan mengalami gangguan kejiawaan. Dengan bergaul bersama manusia lainnya, ia akan merasakan kepuasan dalam jiwanya. Naluri manusia untuk selalu berhubungan dengan sesamanya dilandasi oleh alasan- alsan sbb: a. Keinginan manusia untuk menjadisatu dengan manusia lain disekelilingnya b. Keinginan untuk menjadi satu dengan alam sekelilingnya. Hal seperti ini yang kemudian akan melahirkan ilmu pengetahuan yang didalamnya memuat bagaimana individu berinteraksi dengan individu lain yaitu ilmu pengetahuan sosial. Dalam hal ini pendidikan IPS berperan untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan dasae kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai bakat, minat, kemampuan, dan lingkungannya, serta berbagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Disamping itu juga terdapat tujuan utama ari ilmu pengetahuan sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi dimasyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala penyimpangan yang terjadi dimasyarakat, dan terampil mengatasi setiap maslah yang terjadi sehari- hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun menimpa masyarakat. IPS dianggap perlu diberikan kepada anak SD karena IPS merupakan ilmu yang didalamnya mempelajari tentang cara untuk melakukan interaksi sosial. Pengetahuan untuk berinteraksi perlu dibekalkan kepada siswa agar nantinya bisa berbaur didalam masyarakat. 2. Jelaskan yang dimaksud Peristiwa,Fakta,Konsep, dan Generalisasi serta berikan contoh diSD Jawaban : Peristiwa adalah hal-hal yang pernah terjadi. Yakni semua kejadian diatas muka bumi ini yang menyangkut kehidupan manusia. Contoh : peristiwa belajar mengajar, peristiwa lomba baca puisi. Fakta adalah hal yang merupakan kenyataan yang sungguh-sungguh terjadi dan terjamin kebenarannya. Atau sesuatu yang benar-benar ada atau terjadi. Contoh 17 agustus dilaksanakan upacara bendera, disekolah seorang murid diwajibkan datang tepat waktu, menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Fakta merupakan salah satu materi yang dikaji dalam IPS. Dengan fakta-fakta yang ada kita dapat menyimpulkan sesuatu atau beberapa peristiwa yang pernah terjadi. Konsep adalah gambaran mental dari objek, proses, atau apapun yang ada diluar bahasa yang digunakan akal budi untuk memahami hal-hal lain. Konsep adalah suatu istilah, pengungkapan abstrak yang digunakan untuk tujuan mengklasifikasikan atau mengkatagorikan suatu kelompok dari suatu benda atau gagasan atau peristiwa. Contoh disekolah : guru, siswa. Generalisasi adalah abstraksi yang terkait dengan konsep. Seseorang dikatakan menyusun generalisasi apabila orang itu menarik dua konsep atau lebih dengan sedemikan rupa sehingga saling berhubungan satu dengan lainnya. Contoh kualitas sekolah tergantung dari nilai dan prilaku siswanya.
3. Keterkaitan antara konsep waktu, kontuinuitas dan perubahan dalam pembelajaran
IPS untuk materi sejarah ? Jawaban : Konsep waktu sangat penting dalam memahami peristiwa masa lalu sampai sekarang yang dapat dijadikan sebagai pedoman hidup dan arah cita-cita masa depan. Sejarah sebagai suatu ilmu memiliki tugas pokok yakni membuka kembali masa lampau/waktu yang lalu umat manusia, memaparkan kehidupan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya dan mengikuti perkembangannya dari masa yang paling ta hingga dewasa ini. Tugas utama ilmu sejarah adalah membuka tabir masa lampau/waktu yang lalu umat manusia. Karena hal ini mengandung pengertian bahwa sejarah meneliti dan mengkaji peristiwa atau kejadian didalam masyarakat manusia yang terjadi masa lampau. Kejadian yang tidak memiliki hubungan dengan kehidupan masyarakat manusia pada masa lampau bukanlah suatu peristiwa sejarah. Demikian pula dengan suatu peristiwa yang terjadi pada masa sekarang belum menjadi sejarah. Oleh karena itu, konsep waktu sangat penting dan merupakan konsep esensial dalam sejarah. Dan dalam setiap penulisan sejarah selalu ada penetapan waktu atau penulisan sejarah/histiografi memberi bentuk kepada waktu sehingga waktu juga menunjukkan struktur. Jika batas waktu dalam tiga dimensi yaitu : masa lampau, masa kini,dan masadepan kita hilangkan sang waktu akan benar-benar menjadi tidak berpangkal dan berujung. Begitulah penentuan waktu itu penting sekali sebagai bats tinjauan kerangka gerak sejarah. Jadi dimensi waktu sebagai kerangka utama dan pertama dalam sejarah. Kontinuinitas atau kesinambungan, terjadi bila suatu masyarakat baru hanya melakukan adopsi lembaga-lembaga lama. dikatakan bahwa pada mulanya kolonialisme adalah kelanjutan dari patrionalisme demikian kebijakan kolonialisme hanya mengadopsi kebiasaan lama. Perubahan terjadi bila masyarakat mengalami pergeseran sama dengan perkembangan. Biasanya perubahan terjadi akibat pengaruh dari luar. Keterkaitan ketiga hal tersebut diatas dalam sejarah sangatlah penting. Karena konsep waktu kontuinitas dan perubahan dapat membedakan sejarah dan menentukan sejarah.
4. Keterkaitan antara nilai dan sikap dalam proses pembelajaran diSD ?
Jawaban : Pendidikan nilai perlu dalam aktivitas belajar peserta didik dalam kaitannya dengan IPS. Peserta didik diharapkan mampu memilih mana nilai positif mana yang negatif, bahkan dikemudian hari mereka dapat berkontribusi untuk perbaikan kehidupan masyarakatitu sendiri sesuai tatanan sistem nilai budaya bangsanya. Sikap seseorang sering kali ditentukan oleh nilai-nilai yang dianutnya. Dengan pendidikan nilai dan sikap ini peserta didik berlatih bagaimana sebaiknya mereka memilih nilai dan menentukan nilai mana yang baik bagi dirinya dalam hidup bermasyarakat. Dengan berlatih menentukan sikap mereka juga bisa mengembangkan sikap dan kecendrungan prilakunya. Memang tidak mungkin ada sikap yang sama pada setiap peserta didik terhadap sesuatu objek yang dihadapinya, tetapi dalam keadaan normal biasanya penentuan sikap itu oleh peserta didik dalam lembar jawabannya menyebar secara merata.