Anda di halaman 1dari 1

Kamis, 24 Mei 2022

BERJALAN ARAH KE DEPAN !

HIDUP KITA sebagai orang kristiani ini sering diumpamakan sebagai perjalanan. Kita
berjalan ke depan mengarah ke tujuan dan berusaha mencapai tujuan.
Tetapi apa kata nabi Yeremia dalam bacaan pertama ? Allah menyatakan bahwa
umat-Nya menghadapkan bukan wajahnya tetapi punggungnya. Ini berarti tidak berjalan
maju melainkan ‘berbalik’ berjalan menuju arah sebaliknya, kembali menuju ke
tempat kegelapan dosa dan ke tempat perbudakan.
Tidakkah makna dosa itu juga begitu ? Kita kembali balik ke dorongan
naluri kita dan keinginan kita yang sesat ? Tidakkah ini memutuskan relasi kita
dengan Allah dan sesama kita ? Dan apa hasil dari pergi ke arah balik ke belakang ?
Kita menjauh dari tujuan semula. Kita kehilangan pandangan akan hidup surgawi –
kehilangan warisan hidup di dalam Kristus.
Tetapi, sebaliknya kalau kita menjalani hidup beriman tidakkah berarti kita
berjalan terus ke depan dengan tatapan mata tertuju ke tujuan ? Percayalah Allah
akan selalu mendukung kita, meneguhkan kita , memenuhi segala kebutuhan
kesejahteraan kita lahir batin.
Meski kita berdoa setiap hari ‘jangan masukkan kami ke dalam pencobaan’,
tetapi tetap saja akan ada godaan. Dalam hal ini kita tetap tatapkan pandangan kita
ke depan, terus berjalan ke depan. Pilihan ada di tangan kita : mau terus berjalan
mengarah ke depan atau berbalik ke belakang menuju pola hidup lama. !
Baiklah hari ini, kita menyatakan tekad kita untuk menempuh jalan kasih dan
berpasrah mengandalkan Dia, dan hanya kepada-Nya mata kita tertuju. Kita berjalan
tidak sendiri ! Tuhan Yesus telah berjanji menemani kita sampai akhir zaman. Juga
para kudus mendoakan kita. Kita berjalan bersama sanak keluarga kita di bawah
bimbingan Roh Kudus.
Ada baiknya kalau kita sering meski hanya sejenak mengambil waktu untuk
memeriksa perjalanan kita. Adakah rintangan yang menghambat ? Bila ada, kita mohon
bantuan-Nya kita bisa membuang dan mengatasi halangan dan hambatan itu !

Anda mungkin juga menyukai