Anda di halaman 1dari 27

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS SUMBER DAYA AIR


UPTD PENGELOLAAN SUMBER DAYA AIR
WILAYAH SUNGAI CILIWUNG - CISADANE
Alamat :Jln. Paledang No.35 Telp./Fax. (0251) 8355254
E-mail :bpsdacilcis@gmail.comBogor - 16122

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan : Pengelolaan SDA dan Bangunan


Pengaman Pantai pada Wilayah Sungai
Lintas Daerah Kabupaten/Kota

Sub Kegiatan : Rehabilitasi Embung dan Penampungan


Air Lainnya

Pekerjaan : Penataan dan Revitalisasi Kawasan


Destinasi Wisata Situ Gede Kota Bogor
Lanjutan

Lokasi : Kota Bogor

Tahun Anggaran : 2022

METODOLOGI PELAKSANAAN 1
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede Kota
Bogor Tahun Anggaran 2022 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, bertujuan untuk menjaga konservasi
sumber daya air agar tetap lestari, menjaga keseimbangan ekosistem. Guna
menambah nilai fungsi Situ Gede konsep penataan bertujuan untuk
mengembangkan potensi wisata yang berlokasi di perkotaan sehingga akan
meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat. Lokasi Situ Gede berada
pemukiman penduduk dan kawasan hutan lindung dengan akses jalan sempit, area
kerja sangat terbatas. Dengan adanya berbagai jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan serta kondisi lingkungan kawasan yang padat, diperlukan metodologi
pekerjaan yang tepat, agar pekerjaan dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu,
tepat mutu sesuai dengan yang disyaratkan. Konsep penataan kawasan menjadi
tempat wisata menuntut hasil pekerjaan memiliki nilai artistik yang tinggi sehingga
diperlukan tahapan pekerjaan secara sistematis dan terencana dengan baik.

Data Situ
Gede
Lokasi :
Kel. Situ Gede Kec.
Bogor Barat Kota
Bogor.
Koordinat : 06°
33’09’’LS, 06˚44’48’’
BT
Luas : 6,90 Ha
(inventaris)

Status : Aset Pem.


Prov Jawa Barat (KIB
A)
Sumber Air : Sungai
Cibenda, Mata Air
Fungsi : Irigasi,
Konservasi SDA dan
Pariwisata

METODOLOGI PELAKSANAAN 2
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede Kota
Bogor Lanjutan berlokasi di Kelurahan Situ Gede Kecamatan Bogor Barat Kota
Bogor.

3. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede
Kota Bogor Lanjutan meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Alun-alun
- Pekerjaan Skydeck Lanjutan
- Pekerjaan Jogging Track Lanjutan
- Pekerjaan Kanopi Tanaman Rambat
- Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air

METODOLOGI PELAKSANAAN 3
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
4. Perijinan
Setelah Penyedia Jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi
lain yang berwenang, maka Penyedia Jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya,
akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya
yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia
Jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluarnya.

5. Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana pelengkap lain seperti jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh
Penyedia Jasa. Jika diperlukan jembatan darurat maka Penyedia Jasa harus
merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat
untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan yang disetujui
oleh pihak direksi. Penyedia Jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua
biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut menjadi tanggungan
Penyedia Jasa. Pada akhir pekerjaan, atas perintah direksi, segala sarana
tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali
seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.
Penyedia Jasa harus membuat saluran pembuangan semua air bekas dan sisa
buangan dari pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan.
Pembuangan harus tidak merusak lingkungan serta tidak mengganggu pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai
dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang.

METODOLOGI PELAKSANAAN 4
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
6. Penyediaan Air, Tenaga Listrik Dan Lampu Penerangan
Penyediaan air untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia
Jasa, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga pekerjaan tidak terganggu. Biaya
untuk keperluan tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa. Kualitas air yang
disyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
sendiri oleh Penyedia Jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat
pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.

7. Ukuran-Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera pada
gambar rencana. Ukuran-ukuran dalam gambar rencana pada dasarnya
adalah ukuran jadi, seperti keadaan selesai. Penyedia Jasa tidak dibenarkan
merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar
rencana dan pelaksanaan/ dokumen kontrak tanpa sepengetahuan Direksi
Pekerjaan.

8. Peralatan Kerja
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh Penyedia Jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
Penyedia Jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
Penyediaan peralatan ditempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan
direksi, Penyedia Jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
METODOLOGI PELAKSANAAN 5
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

9. Penyediaan Material
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain didalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, Penyedia Jasa harus
mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus
bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia
Jasa harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara
pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian Penyedia Jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan
oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan
atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
kontrak, maka harus diganti oleh Penyedia Jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal waktu untuk pekerjaan lainnya.

10. Syarat Bahan/ Material


Semua bahan yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik
tidak cacat sesuai dengan spesifikasi yang diminta dan bebas dari noda lainnya
yang dapat mengganggu kualitas maupun penampilan.
Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara
pengambilan contoh menurut standar yang disetujui direksi. Contoh-contoh
tersebut harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan

METODOLOGI PELAKSANAAN 6
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran Penyedia Jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk
pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka Penyedia Jasa harus meminta
petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan
diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia
Jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik, dalam pelaksanaannya
harus dibawah pengawasan/supervisi Tenaga Akhli yang ditunjuk. Semua
bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan.
Bila dianggap perlu, Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan kepada
Penyedia Jasa untuk membuat komponen jadi (mock up) pada detail-detail
hubungan tertentu yang harus diperlihatkan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan
diuji sesuai dengan standard yang berlaku baik pada pembuatan, maupun pada
pelaksanaan dilapangan oleh Penyedia Jasa.

11. Perlindungan Terhadap Cuaca


Penyedia Jasa, atas tanggungan sendiri dan dengan persetujuan direksi
terlebih dahulu, harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang
diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan yang
digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.

12. Mobilisasi Dan Demobilisasi


Yang dimaksud dengan pekerjaan ini adalah berupa penyedian/pemasukan

METODOLOGI PELAKSANAAN 7
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
semua peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan di proyek. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa
harus mengeluarkan kembali semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari
lokasi pekerjaan kecuali papan nama proyek.

13. Perlindungan Terhadap Konstruksi Eksisting


Penyedia Jasa harus mengamankan, melindungi dan menjaga semua
konstruksi eksisting yang ada disekitar tapak pekerjaan.
Dalam hal dimana ditemukan persoalan dengan jariangan utilitas eksisting,
Penyedia Jasa diwajibkan memberitahukan kepada Pengawas dan atas
sepengetahuan Pengawas, Penyedia Jasa menghubungi Instansi yang terkait
(pemilik jaringan utilitas tersebut) untuk mencari solusi penanganannya.

14. Penyiapan Jalan Masuk


Jika diperlukan pembuatan jalan masuk sementara ke lokasi proyek selama
pekerjaan berlangsung, maka hal ini harus dibicarakan sebelumnya oleh
Penyedia Jasa kepada Direksi Pekerjaan.

15. Tanda-Tanda/ Rambu Dan Papan Nama Proyek


Ditempat-tempat yang dipandang perlu, Penyedia Jasa harus menyediakan
tanda-tanda untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus
cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus
memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, Penyedia Jasa harus
melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu
dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus
sudah termasuk di dalam penawaran Penyedia Jasa.
Penyedia Jasa wajib membuat papan nama proyek yang bertuliskan/berisikan
keterangan mengenai pekerjaan yang sedang dilaksanakan (pemberi tugas,
nama Penyedia Jasa, dsb) sesuai gambar rencana.

16. Program Kerja


Penyedia Jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan harus
METODOLOGI PELAKSANAAN 8
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan
suatu tahapan pekerjaan dimulai.
Rencana kerja tersebut harus mencakup :
a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian
pekerjaan.
b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke
lapangan.
c. Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian
pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk
pengujiannya.
d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh
Penyedia Jasa.
e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan
disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.
f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada
pelaksanaan pekerjaan.
g. Cara pelaksanaan pekerjaan.
Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta
lampiran penjelasannya.

17. Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan


Penyedia Jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya
apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula
material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai
pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, Penyedia Jasa tidak
dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat
persetujuan terlebih dahulu dari direksi.
Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan
kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu
yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.

METODOLOGI PELAKSANAAN 9
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri
dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan- pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh
direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

18. Penyelesaian Pekerjaan


Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak
diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun
tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik
secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.
Penyedia Jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau secara
keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil
pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, Penyedia
Jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil
pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

19. Laporan-Laporan
Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
Paling lambat tanggal 10 (sepuluh) tiap bulan atau pada suatu waktu yang
ditentukan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) buah Laporan Kemajuan
Bulanan yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan-
bulan sebelumnya. Laporan ini merupakan rekap dari Laporan Mingguan. Laporan
sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
a. Prosentase kemajuan pekerjaan sesuai dengan hasil Pemeriksaan bersama
(opname).
b. Program Kerja dan Rencana kegiatan dalam waktu 2 (dua) bulan ke depan
disertai rencana tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
c. Daftar personil dan jumlah tenaga kerja.
d. Daftar peralatan yang dioperasikan.
e. Volume bahan yang terpakai dan sisa bahan (stock) yang ada di lapangan.
f. Progress per item pekerjaan untuk tiap-tiap bangunan atau bagian-bagian
METODOLOGI PELAKSANAAN 10
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
konstruksi
Laporan Harian dan Mingguan
Progress pekerjaan per hari harus dilaporkan, diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Laporan harian mencakup progress volume tiap-tiap item pekerjaan disertai catatan
volume bahan yang terpakai, peralatan yang digunakan dan jumlah tenaga
kerjanya. Laporan harian dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada
Direksi pada hari itu juga dalam 2 (dua) rangkap. Laporan harian ini kemudian
direkap menjadi Laporan Mingguan yang diserahkan kepada Direksi pada saat
Rapat Mingguan

20. Rapat-Rapat
Rapat tetap antara Direksi, Konsultan dan Kontraktor diadakan seminggu sekali
pada waktu yang disepakati bersama. Maksud dari rapat ini membicarakan
kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk
minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera
diselesaikan. Setiap bulan diadakan rapat bulanan antara Pimpro/Pimbagpro,
Direksi, Konsultan dan Kontraktor untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan
membahas permasalahan yang dihadapi dan antisipasi permasalahan di bulan
berikutnya.

21. Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan
dibuatkan Album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi
dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto pada
kondisi sebelum pelaksanaan (0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah
selesai dilaksanakan (100%).
Titik sudut pengambilan foto untuk tahap-tahap kegiatan diusahakan dari posisi
yang sama. Oleh karena itu, sebelum pengambilan foto perlu dibuat rencana /
denah yang menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang
kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R.

METODOLOGI PELAKSANAAN 11
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilampiri dengan beberapa
foto-foto pelaksanaan pada periode tersebut. Pada akhir pelaksanaan Kontrak,
Penyedia jasa harus menyerahkan Album foto pelaksanaan pekerjaan kepada
Direksi pada kondisi awal (0 %), 50 % dan selesai 100 % dalam satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 5 (lima) ganda bersama soft copynya.

22. Penggambaran
a. Gambar Kontrak
Kontraktor harus menyediakan Album gambar (Tender/Contract drawings)
ukuran A3 sebanyak 6 (enam) set untuk didistribusikan sebagai berikut :
- Kantor Kontraktor di Lapangan ( 2 set)
- Kantor Direksi di Lapangan (2 set)
- Kantor Konsultan di lapangan ( 2 set)

b. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar Kontrak/ Desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan/Kerja. Gambar Pelaksanaan disiapkan
dalam ukuran A3 dengan memperlihatkan detail bangunan, potongan-potongan
bangunan secara lengkap, termasuk tata-letak pembesian, rencana
pembengkokan, daftar pembesian, tipe beton yang digunakan dan ukuran-ukuran
bagian-bagian bangunan secara tepat. Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui
dan disahkan oleh Direksi harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 2 (dua) set
dan Konsultan 1 (satu) set. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Gambar
Pelaksanaan yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi. Setiap perubahan
dari Gambar Pelaksanaan terlebih dahulu harus dimintakan persetujuan kembali
kepada Direksi. Resiko yang timbul akibat pekerjaan yang dilaksanakan tanpa
persetujuan Direksi, sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.

c. Gambar Pabrikan
Gambar-gambar detail yang dikeluarkan oleh pabrik atau bengkel seperti pintu-
METODOLOGI PELAKSANAAN 12
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
pintu air, diusulkan oleh Kontraktor sesuai dengan Spesifikasi, harus diperiksa
terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi.

d. Gambar Purnalaksana (As built drawing)


Selama pelaksanaan, Kontraktor harus menyediakan 1 (satu) set gambar yang
memperlihatkan progress pelaksanaan untuk tiap-tiap bangunan. Lembar-lembar
gambar yang telah selesai dilaksanakan dengan benar kemudian dicap “SUDAH
DILAKSANAKAN”.
Gambar Purnalaksana (As Built Drawings) harus dibuat di atas kalkir 80 gram
yang berkualitas baik bila pekerjaan telah diselesaikan 100 %.
Dalam waktu 1 (satu) bulan setelah Serah Terima Pekerjaan I (PHO), Kontraktor
harus sudah menyerahkan Gambar Purnalaksana yang sudah disahkan oleh
Direksi yang terdiri dari 1 (satu) set Gambar Kalkir lengkap dengan ukuran A2,
beserta 1 (satu) set copy blue print dan 3 (tiga) set copy dalam ukuran A3. Serta
soft copynya.

23. Pekerjaan Finishing


Pekerjaan ini berupa penimbunan kembali tanah bekas galian dan perataan
kembali seluruh tapak pekerjaan kedalam kondisi semula termasuk memperbaiki
kembali sarana yang terbongkar sementara untuk keperluan pelaksanaan
pekerjaan (bila ada). Pekerjaan ini antara lain berupa :
a. Meratakan kembali permukaan tanah yang tidak beraturan bekas pelaksanaan
pekerjaan termasuk penimbunan kembali bekas galian untuk pondasi.
b. Memperbaiki dan memfungsikan kembali semua utilitas existing yang terkena
bongkaran karena penggalian (bila ada).
c. Membuang tanah sisa galian yang tidak digunakan lagi keluar lokasi proyek.
d. Mengeluarkan kembali dari lokasi pekerjaan semua sisa material, peralatan
dan perlengkapan lainnya yang telah digunakan dalam pembangunan Menara
Air ini.
e. Membongkar/memindahkan semua bangunan Direksi Keet, Keet Penyedia
Jasa gudang bahan dan lain-lain ketempat yang ditentukan, kecuali ditentukan
METODOLOGI PELAKSANAAN 13
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
lain oleh Pemberi Tugas.
f. Melakukan pembersihan lahan diseluruh tapak pekerjaan dari semua jenis
kotoran, sisa material buangan, fasilitas sementara dan lain-lain.

24. Peraturan-peraturan (Standarisasi) yang digunakan


Semua pekerjaan yang akan dilaksanakan harus mengikuti Standar Normalisasi
Indonesia, Standar Industri Konstruksi, Peraturan Nasional lainnya yang ada
hubungannya dengan pekerjaan, antara lain :

NI-2-PBI 1971 : Peraturan Beton Indonesia ( 1971 )


SK SNI T-15-1991-03 : Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan
Gedung
NI-3-1970 : Peraturan Umum Bahan Bangunan Indonesia
PUBBI-1982 : Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia
SII 0136-84 : Baja Tulangan Beton
SII : Standar Industri Indonesia
SII 0784-83 : Jaringan Kawat Baja Las untuk Tulangan Beton
SNI-03-2461-2002 : Spesifikasi Agregat Ringan Untuk Beton Ringan Revisi 1991
Struktur SNI-03-2914-1992 : Spesifikasi Beton Bertulang Kedap Air
SNI-03-6820-2002 : Spesifikasi Agregat Halus untuk Pekerjaan Adukan dan
Plesteran dengan Bahan Baku Dasar Semen
SNI-03-2495-1991 : Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton

SNI-03-6862-2002 : Spesifikasi Peralatan Pemasangan Dinding Bata dan Plesteran


SNI-03 6764-2002 : Spesifikasi Baja Struktur
SNI-03-6880-2002 : Spesifikasi Beton Struktur
SNI-03-4817-1998 : Spesifikasi Beton Siap Pakai
SNI-03-6818-2002 : Spesifikasi Bahan Kering Bersifat Semen, Cepat Mengeras
Dalam Kemasan untuk Perbaikan Beton
SNI-03-6861-2002 : Spesifikasi Bahan Bangunan Bag. A (Bahan Bangunan Bukan
Logam)
SNI-03-6882-2002 : Spesifikasi Mortar untuk Pekerjaan Pasangan
SNI-03-6419-2000 : Spesifikasi Pipa PVC Bertekanan Berdiameter110-315 mm
untuk Air Bersih
SNI-06-0084-2002 : Spesifikasi Pipa PVC untuk Saluran Air Minum

METODOLOGI PELAKSANAAN 14
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
SNI-06-4828-1998 : Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Pipa Air Minum, Air
Limbah dan Air Hujan
SNI-07-6404-2000 : Spesifikasi Flens pipa Baja untuk Penyediaan Air Bersih
ukuran 110-315 mm
SNI-19-6783-2002 : Spesifikasi Desinfeksi Perpipaan Air Bersih
ASTM C13-88 : Method af Making and Curing Concrete Test Specimens
ASTM C33-86 : Specification for Concrete Aggregates
ASTM C39-86 : Test Method for Compesive Strength for Cylindrical Concrete
Test Specimens
ASTM C42-87 : Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete
ASTM C143-89 : Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
ASTM C172-82 : Specification of Portland Cement
ASTM C260-86 : Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method Air-Entraining Admixtures for Concrete
ASTM C330-85 : Specification for Lightweight Aggregates for Structure Concrete

25. Lain-Lain
Pekerjaan Lain-lain adalah semua kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor meskipun tidak tercantum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini harus dimasukkan ke dalam
“Harga Kontrak”, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.2. Pekerjaan lain-lain
terdiri dari:
a. Fasilitas Kesehatan
Kontraktor harus menyediadan fasilitas kesehatan untuk kepentingan
karyawan dan tenaga kerja di lapangan. Kontraktor harus mengusahakan
lapangan kerja dalam keadaan bersih dan sehat.

b. Asuransi
Semua peralatan dan terutama tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan ini agar diasuransikan.

METODOLOGI PELAKSANAAN 15
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
c. Pekerjaan Sementara
Kontraktor bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan pembongkaran dari pekerjaan sementara. Pekerjaan
sementara yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus diberitahukan dan
disetujui oleh Direksi. Semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan ini termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya
adalah tanggung jawab Kontraktor dan harus sudah diperhitungkan dalam
Harga Kontrak.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan tanaman atau tanah
hasil galian, baik yang menjadi milik Proyek atau masyarakat. Kontraktor
harus bersedia memberikan ganti rugi terhadap semua kehilangan dan
tuntutan karena kerusakan tersebut.

d. Kantor Kontraktor, Gudang, Bengkel, Pemondokan Buruh


Base camp dan pemondokan buruh harus dilengkapi dengan fasilitas yang
penting seperti air bersih, penerangan, saluran pembuang, jalan, gang, tempat
parkir, pemagaran, kesehatan, ruang masak, pencegahan kebakaran dan
peralatan pencegahan api, dsb.

e. Hari Kerja dan Jam Kerja


Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pada jam kerja pada hari kerja
dengan menghormati hari libur Nasional, perayaan resmi dan upacara
keagamaan. Bilamana terjadi keadaan mendesak yang mengharuskan
pekerjaan berlangsung terus selama perayaan atau hari libur tersebut maka
Kontraktor harus membuat pengaturan khusus dengan persetujuan Direksi.

f. Pekerjaan Utama/permanen tidak boleh dilaksanakan pada Malam hari, hari


Minggu atau hari Libur resmi, kecuali pekerjaan tersebut tidak dapat
dihentikan tanpa resiko tertentu.

g. Resiko pekerjaan yang dilaksanakan di luar hari kerja dan jam kerja tanpa
persetujuan Direksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
METODOLOGI PELAKSANAAN 16
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
26. Pekerjaan Perapihan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan kotoran sisa pekerjaan berikut
pembuangannya, pembersihan di sekitar lokasi pekerjaan dan membereskannya/
membuangnya sehingga memberikan kesan indah, bersih dan rapih.

BAB II
METODOLOGI PEKERJAAN

I. Pekerjaan Persiapan
Setelah diterbitkannya SPMK dan SPL Penyedia Jasa harus segera melaksanakan
pekerjaan persiapan agar pekerjaan dapat berjalan lancer dan tepat waktu.
Lingkup pekerjaan persiapan :
1) Pengukuran Stake Out
2) Pembuatan Papan Nama Proyek
3) Pembuatan kantor sementara lantai plesteran
4) Pembuatan pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter
5) Mobilisasi peralatan, bahan material dan pekerja
6) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
Penyedia jasa harus menyiapkan dan menyediakan bahan/material, peralatan dan
tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Dalam penyusunan
penawaran, Penyedia Jasa harus paham kondisi dilapangan dan tidak dibenarkan
mengajukan CLAIM apabila ada perbedaan antara Gambar Rencana dan Keadaan
lapangan. Bahan yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan adalah :

No. Alat/Bahan Jenis Keterangan


1 Kayu Balok/Kaso/Papan Kelas II/III Pagar Sementara, Bowplank,
2 Multi Pleks/ Play wood Ukuran 1,2 x 2,4 Patok ukuran, Kantor
3 Paku Ukuran 5-10 Sementara, Bedeng Pekerja,

METODOLOGI PELAKSANAAN 17
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
4 Seng Gelombang Ukuran 0,8 x 2,10 Gudang semen dan peralatan,
5 Semen PC Sejenis Tiga Roda, Papan Proyek
Dynamic, Gersik
6 Pasir Pasang/Pasir Cor Sejenis Jebrod,
Cimangkok, Mundu
7 Kerikil/Batu Pecah Split 1/2, 2/3
8 Kaca polos, Naco Tebal 5 mm
9 Theodolite, TS, Topcon, Sokkia, Pengukuran
Waterpass Nikon

1. Pengukuran Stake Out


Seluruh pengukuran topografi harus merupakan 1 (satu) sistem koordinat yang
mengikat pada Titik koordinat awal (BM-0) yang ditetapkan oleh Direksi. Direksi akan
menyerahkan data koordinat BM tersebut kepada Kontraktor setelah terbit Surat
Perintah Mulai Kerja. Kontraktor perlu mendirikan titik-titik referensi tambahan guna
memperlancar pengecekan koordinat, BM (Benchmark) dan CP (Control point) di
lokasi yang diperintahkan atau disetujui oleh Direksi.
Dalam segala hal, tiap-tiap tahapan pekerjaan harus didahului dengan
pematokan/uitzet/setting out, pengecekan koordinat (x,y,z) dan dilanjutkan dengan
pemasangan profile (bow plank). Kontraktor bertanggungjawab penuh terhadap
pelaksanaan pengukuran dalam rangka Mutual Check. Pengukuran harus
dilaksanakan di bawah pengawasan Direksi dan hasilnya harus disetujui oleh
Direksi, sebagai dasar perhitungan volume pekerjaan. Mutual check dilakukan 3
(tiga) tahapan yaitu tahap awal sebelum pelaksanaan pekerjaan (MC-0), tahap
pertengahan pada saat progress mencapai ±50% (MC-50) dan menjelang akhir
pekerjaan dimana tidak ada lagi perubahan Volume Kontrak (MC-100). Gambar hasil
pengukuran MC-0, 1 (satu) set Rekalkir dan Buku Data Ukur beserta soft copy harus
segera diserahkan ke Direksi.

2. Pembersihan lapangan dan perataan

METODOLOGI PELAKSANAAN 18
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pembersihan dan perataan dilokasi
pekerjaan disekitar area yang diperlukan. Lokasi pekerjaan harus bebas dari
gangguan-gangguan yang ada seperti pohon-pohon liar, semak/ belukar dan
material lain yang mengganggu termasuk permukaan tanah yang tidak beraturan.
Apabila dilokasi pekerjaan terdapat sarana utilitas seperti tiang listrik/telepon,
drainase dan lain-lain yang masih berfungsi. Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menjaga/ melindungi sarana tersebut dari kerusakan selama pekerjaan berlangsung.
Seandainya diantara utilitas tersebut ada yang mengganggu pekerjaan sehingga
diperluka pembongkaran/ pemindahan sementara, maka hal ini harus didiskusikan
terlebih dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Direksi dan pihak instansi yang terkait,
untuk mendapatkan persetujuan. Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan
pembongkaran/pemindahan sarana tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
Pada waktu pengajuan penawaran, Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
hal ini. Hasil bongkaran akan dipilah-pilah oleh Direksi untuk menentukan bagian
mana yang harus dipasang kembali, yang harus dipindahkan ketempat yang
telah ditentukan atau yang harus dibuang keluar lokasi proyek.

3. Pembuatan pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter


Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan lahan. Tujuan dari
pemagaran sementara lokasi peroyek adalah untuk pengamanan lokasi proyek.
Penyedia Jasa bertanggung jawab atas keamanan sekitar proyek pada saat waktu
pelaksanaan, agar kawasan proyek tidak dijadikan mobilitas untuk publik.

4. Pembuatan Kantor Sementara, Gudang Semen dan Peralatan, Bedeng Pekerja,


Rumah Jaga
Pekerjaan ini dilaksanakan setelah pekerjaan pembersihan lahan. Tujuan
pembuatan Kantor sementara, Gudang semen dan Peralatan, Bedeng pekerja,
Rumah jaga adalah untuk memfasilitasi Penyedia Jasa agar dapat melaksanakan
pekerjaan dengan aman, lancer dan tepat waktu serta hasil yang berkualitas.
Mempermudah koordinasi dengan Direksi pekerjaan karena berada dalam kawasan
proyek. Penyedia jasa harus bertanggung jawab terhadap fasilitas yang ada sampai
METODOLOGI PELAKSANAAN 19
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
proyek selesai. Fasilitas ini harus selalu dalam kondisi bersih, tertib dan layak untuk
dipergunakan.
Dari jenis pekerjaan di atas, pekerjaan yang harus lebih awal dikerjakan adalah tu
pekerjaan pengukuran kembali (Stake Out) pekerjaan perapihan lokasi kerja,
Pekerjaan pembersihan dan perataan lapanganpembongkaran bangunan eksisting.
Pekerjaan tersebut harus selesai dalam waktu 14 hari kalender. Setelah itu segera
melaksanakan mobilisasi alat dan tenaga kerja.
II. Pekerjaan Alun-alun
Pekerjaan areal alun-alun ini meliputi : Timbunan tanah gembur, penanaman
Pohon dan rumput, Pekerjaan Elektrkal (pemasangan panel listrik, pemasangan lampu
taman) Pekerjaan ini dikerjakan setelah pekerjaan persiapan/pemasangan pagar
sementara.
II.1. Pekerjaan Penanaman Pohon dan rumput
- Melakukan Pengukuran lokasi dan pematokan untuk memplotkan titik-titik
penanaman pada lapangan sesuai dengan gambar rencana Titik-titik penanaman
ditandai dengan patok yang diberi warna pada ujungnya Titik ini merupakan
tanda untuk pekerjaan penggalian, pengurugan dan penanaman.
- Pembersihan lokasi dari segala sampah (kotoran /puing-puing) dan rintangan
lainnya
- Sisa sampah hasil bongkaran dikumpulkan dan dibuang keluar lokasi proyek.
- Membuat lubang tanam untuk pohon dengan penggalian tanah menggunakan
tenaga manusia dengan kedalam sesuai dengan gambar rencana.
- Kemudian Lubang galian diisi dengan tanah yang sudah diolah, yaitu tanah
humus yang dicampur dengan pupuk kandang dengan perbandingan 3:1 dan
biarkan selama 1 minggu sebelum berlanjut pada proses penanaman. Kemudian
tanah galian dicampur kembali dengan pupuk kandang Dengan ukuran 0.043 (±1
karung) untuk 1 pohon.
- Bibit tanaman berada dalam kondisi siap tanam dan sudah mengalami masa
penyesuaian (aklimatisasi). Proses penanaman dimulai dengan pengangkutan
material ke lokasi penanaman. Material tanaman diletakkan di sisi lubang tanam,

METODOLOGI PELAKSANAAN 20
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
sementara itu lubang tanam diisi tanah hitam. Pada saat pelaksanaan
penanaman, bola akar dijaga agar tidak pecah atau mengalami kerusakan,
pangkal akar tanah sejajar dengan permukaan tanah dan penegakan batang
tanaman dan pemadatan permukaan tanah pada pangkal akar agar pada saat
hujan tidak ada genangan air yang dapat Menyebabkan kebusukan akar.
Kemudian batang tanaman ditegakkan dan terakhir dilakukan pemberian steger
untuk memperkokoh tegakan tanaman. Penstegeran disesuaikan dengan jenis
dan tinggi pohon.
- Ukuran dan jenis pohon harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan
oleh direksi.
- Penyedia jasa harus melaksanakan pemeliharaan dan penyiraman secara rutin
agar tanaman tidak mati.
- Pekerjaan penanaman pohon ini dapat dilaksanakan pada awal pelaksanaan
proyek selama 14 hari kalender.

II.2. Pekerjaan Elektrikal


- Pekerjaan Mekanikal elektrikal adalah pemasangan instalasi listrik, panel listrik,
pemasangan tiang lampu dan lampu taman.
- Pekerjaan listrik yang termasuk pekerjaan instalasi ini adalah seluruh sistem listrik
secara lengkap, sehingga instalasi ini dapat bekerja dengan sempurna dan aman.
- Pabrikasi Tiang lampu kontraktor harus memesan terlebih dahulu sesuai
spesifikasi yang disyaratkan, dan sebaiknya di pesan pada awal pekerjaan
sehingga barang pada saat akan dipasang sudah tersedia.
- Pekerjaan jaringan listrik (elektrikal) tersebut harus dapat menjamin bahwa pada
saat penyerahaan pertama (serah terima pekerjaan pertama), instalasi pekerjaan
tersebut sudah dapat dipergunakan pengguna jasa.
- Pekerjaan Elektrikal dilaksanakan selama 90 hari kalender
III. Pekerjaan Sky Deck
Pekerjaan ini merupakan lanjutan dari tahap sebelumnya dimana pada tahun 2021
sudah dibangun pondasi tiang strouse pile. Pekerjaan sky deck yang akan dilaksanakan

METODOLOGI PELAKSANAAN 21
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
meliputi : pekerjaan struktur baja, pekerjaan pekerjaan lantai Wood Plastic Composite
(WPC) pekerjaan railing pekerjaan pemasangan lampu sky deck. Pekerjaan sky deck ini
dikerjakan dalam waktu 90 hari kalender

III.1. Pekerjaan Struktur Baja


Pekerjaan struktur baja ini meliputi :
a. Material baja :
Meliputi pekerjaan baja IWF.150.75.5.7mm, baja UNP.100.50.5mm, Pipa hollow
galvanis 40.20.1,8mm, plat joint 100x300x10mm, Plat Stifner 30x135x8mm, dan
base plate 20x25x12mm
b. Pelaksanaan kontruksi baja,
c. pengelasan baja pemasangan baut dan baut angkur.
- Pekerjaan pelaksanaan baja harus memenuhi syarat dan peraturan pelaksanaan
pekerjaan baja yng berlaku di Indonesia , SNI 1729;2015 , Spesifikasi untuk
bangunan gedung Baja structural atau bila memungkinkan , mengacu kepada
TCPSBG-2000
- Material baja yang dipergunakan dalam pekerjaan ini adalah bj 41,dengan
tegangan leleh 250 MPa , termasuk baut dan angkur .
- Baja harus produk dalam negeri yang mudah didapatkan dipasaran,namun
memenuhi standar Internasional .
- Kontarktor harus menyerahkan sertifikat baja dari pabrik untuk disetujui oleh
Direksi Pekerjaan sebelum material baja dikirim kelokasi pekerjaan .
- Semua baja harus dibersihkan dari karat dengan sandblasting dan kemudian dicat
dengan zincromat primer setebal 2 kali 70 mikron.
- Pengelasan untuk pekerjaan baja harus menggunakan las listrik dengan elektroda
yang baik dan elektroda tersebut harus terjaga dalam keadaan kering
.pengelasaan harus sesuai dengan ketentuan dan spesifikasi “ structural Welding
Code “ dari American Welding Society ( AWS ).

METODOLOGI PELAKSANAAN 22
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Semua pekerja yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaaan kontruksi baja
harus merupakan tenaga ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman ( bisa
dibuktikan dengan sertifikat ) dan mempunyai ketrampilan yang baik di bidangnya.

Material dan fabrikasi


1. Material dan bengkel kerja
- Semua material baja harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan
- Tegangan leleh baja adalah 250 MPa ( BJ41)
- Direksi pekerjaan berhak meninjau keadaan bengkel kerja Kontraktor dan
memeriksa pekerjaan fabrikasi atas biaya kontraktor.
2. Gambar kerja /shop drawing
- Sebelum fabrikasi ,pihak kontraktor harus membuat gambar kerja untuk kontruksi
baja yang harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan .
- Tanggung jawab atas ketepatan ukuran selama pemasangan elemen kontruksi
baja tetap berada dikontraktor .
3. Pemotongan Baja
Semua pemotongan baja untuk keperluan structural harus dilaksanakan dengan
rapi dan rata sesuai dengan gambar rencana . pemotongan hanya boleh
dilaksanakan dengan grinda dan gergaji besi atau blander gas.Pemotongan dengan
mesin las tidak diperkenankan.
4. Pengelasan listrik
- Pengelasan listrik harus dilaksanakan oleh tukang las yang berpengalaman dalam
kontruksi baja dan selalu dalam pengawasan supervisi yang berpengalaman
- Sebelum pelaksanaan pekerjaan las , kontraktor harus menyampaikan kepada
direksi satu copy sertifikat tukang las yang bersangkutan dalam jangka waktu 7
hari sebelum pekerjaan las dimulai.
- Kawat las harus memakai merek kobesteel atau setara .
- Permukaan bagian yang akan dilas harus bersih dari kotoran bekas cat , minyak ,
karat atau yang lainnya yang mengganggu jalannnya pengelasan.

METODOLOGI PELAKSANAAN 23
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Las dipakai baik las sudut maupun las tumpul mengacu kepada standar PPBBI-
1983/TCPSBG-2000.
5. Baut Pengikat dan mur angkur.
- Baut –baut penyambung harus berkualitas baik dan baru . mutu baut yang
digunakan adalah HTB sesuai dengan standar ASTM –A 325. (fy=600MPa).
- Lubang baut harus betul-betul tepat dan sesuai dengan diameternya.toleransi
lubang 1 mm.
- Pembuatan lubang-lubang baut pada prinsipnya menggunakan bor listrik.
- Baut angkur yang digunakan untuk struktur kontruksi baja harus berasal dari
material BJ41.
6. Pekerjaan Ereksi Kontruksi Baja
- Sebelum ereksi baja dimulai ,kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan
angkur –angkur pada pondasi /pedestal beton.
- Semua baja strktural harus dibersihkan dari karat dan kotoran lain yang melekat
dengan memakai sandblasting dan dicat dengan zinc chromate primer satu kali.
- Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam pelaksanaan kontruksi baja
yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ereksi
selama pekerjaan berlangsung.
- Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan kerja dilapangan .
7. Pekerjaan sambungan dan Baut
- Setiap sambungan harus dibuat bersama-sama dengan baut steelnya sehingga
bagian termasuk pelat penyambung tepat cocok satu sama lainnya.
- Mur baut harus dikencangkan hanya terhadap bidang tegak lurus terhadap as
lubang.
- Baut yang digunakan adalah baut mutu tinggi HTB .
- Pengencangan baut harus menggunakan kunci moment atau kunci-kunci yang
dapat mengencangkan baut seperti kunci pas yang disetujuimoleh pihak Direksi
Pekerjaan.
- Kunci pas harus harus sering di cek dan harus disesuaikan untuk mencapai
tegangan atau torsi yang disyaratkan atau seperti yang diperintahkan oleh direksi .

METODOLOGI PELAKSANAAN 24
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
III.2. Pekerjaan Railling Sky Deck
Pekerjaan ini merupakan pagar pengaman pada pekerjaan Sky Deck yang terbuat
dari besi hollow galvanis dan stainless. Ukuran dan dimensi bahan sesuai dengan
gambar rencana.

III.3. Pekerjaan Lantai Wood Plastic Composite (WPC)


- Lantai Wood Plastic Composite (WPC) dipasang pada rangka besi hollow
40.20.1,8 (rangka joist)
- Pemasangan antara rangka atau joist diberi jarak 30-35cm
- Bila rangka atau joist sudah terpasang, kemudian pasang decking di atas rangka
atau joist. Apabila rangka atau joist terpasang vertikal, maka decking harus
terpasang horizontal, begitu juga sebaliknya.
- Jarak antara decking dengan decking (Nat) harus diberi jarak 5-7 mm untuk
menghindari kelembaban pada saat terkena air atau hujan.
- Pemasangan plastic clip untuk decking diberi jarak 30 cm
- Pemasangan lantai WPC ini harus dikerjakan oleh tenaga khusus yang sudah ahli
dalam melaksanakan pekerjaan WPC.

IV. Jogging Track


- Pekerjaan ini merupakan lanjutan pekerjaan tahun 2021. Pelaksanaan pekerjaan
jogging track dapat dilaksanakan bersama sama dengan pekerjaan lainnya yang
tidak bersinggungan lokasi pekerjaannya.
- Lokasi pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar kerja dan mendapatkan ijin dari
direksi.
- Pekerjaan Jogging track meliputi : Pekerjaan Urugan Tanah, Pekerjaan urugan
pasir, Pemasangan pavingblock tebal 8cm, Pemasangan kansteen serta
pemasangan gravel beton ½ lingkaran.
- Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 45 hari kalender.

V. Kanopi Tanaman Rambat

METODOLOGI PELAKSANAAN 25
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan landscape yang berlokasi bagian
selatan Situ Gede dimana terdapat beberapa rumah/pemukiman penduduk yang
berbatasan langsung dengan area jogging track. Sehingga dengan adanya kanopi
rambat ini dapat memberikan kesan nyaman dan sejuk juga menimbulkan
suasana cukup intim berada di sekuen area ini.
- Pekerjaan meliputi : Pondasi beton bertulang, kanopi rambat yang terbuat dari
pipa galvanis Ø3”dan Ø2”, besi wire mesh Pasangan bata untuk tempat duduk,
dan tanaman rambat.
- Pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar kerja dan mendapatkan ijin dari
direksi.
- Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 30 hari kalender.

VI. Pekerjaan Sumber Daya Air


VI.1. Pekerjaan Tanah
VI.1.a. Galian tanah biasa
- Galian tanah dilaksanakan pada semua bagian dari bangunan yang masuk dalam
tanah (Pondasi) dan dilaksanakan sebelum pekerjaan struktur di atas tanah
- Elevasi dan dimensi galian harus sesuai dengan spesifikasi dan gambar kerja
- Urutan penggalian harus mengikuti petunjuk Pengawas.
- Apabila pada galian terdapat kotoran/sampah dan bagian tanah yang tidak padat
atau lepas, maka bagian ini harus dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang
terjadi harus ditutup urugan pasir dan dipadatkan.
- Dasar galian dikerjakan dengan teliti, datar dan harus dibersihkan dari segala
macam kotoran.
- Hasil galian dipindahkan dan disimpan sementara ke tempat lain yang akan
ditentukan oleh Direksi
VI.1.b. Galian menggunakan alat berat.
- Penyedia jasa harus segera menentukan tempat pembuangan material hasil
galian.
- Alat berat yang didatangkan adalah Excavator dengan jumlah minimal 1 unit,

METODOLOGI PELAKSANAAN 26
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Excavator mengeruk, menggali tanah dan material galian.
- Areal galian yang dikerjakan di bagian selatan Situ Gede adalah dititik pekerjaan
Skydeck yaitu menggali sedimen yang berada di tanggul.
- Pelaksanaan pekerjaan galian harus cermat karena dilokasi tersebut sudah
terbangun pondasi Skydeck, material hasil galian dibuang setempat, dirapihkan
dan dibentuk tanggul situ.
- Penyedia jasa bertanggung jawab atas keamanan pada pelaksanaan pekerjaan
ini, baik saat mobilisasi maupun saat proses pengerukan material galian.
- Pekerjaan ini dilaksanakan dalam waktu 15 hari kalender
VI.2. Pekerjaan Pasangan Linning tanggul Situ
- Pasangan linning dikerjakan setelah pelaksanaan galian alat berat/galian sedimen
situ selesai.
- Pekerjaan Pasangan linning diawali dengan pemasangan kistdam, kemudian
galian tanah biasa untuk pondasi pasangan batu, Elevasi dan dimensi galian
disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.
- Setelah galian benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, segera
melaksanakan pekerjaan pasangan batu untuk linning tanggul situ.
- Selanjutnya dikerjakan siaran dan plesteran setelah area kerja untuk pekerjaan
tersebut tersedia.
- Pekerjaan Pasangan linning dikerjakan dalm waktu 30 hari kalender.

METODOLOGI PELAKSANAAN 27
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan

Anda mungkin juga menyukai