METODE PELAKSANAAN
METODOLOGI PELAKSANAAN 1
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede Kota
Bogor Tahun Anggaran 2022 yang dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Jawa
Barat melalui Dinas SDA Provinsi Jawa Barat, bertujuan untuk menjaga konservasi
sumber daya air agar tetap lestari, menjaga keseimbangan ekosistem. Guna
menambah nilai fungsi Situ Gede konsep penataan bertujuan untuk
mengembangkan potensi wisata yang berlokasi di perkotaan sehingga akan
meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat. Lokasi Situ Gede berada
pemukiman penduduk dan kawasan hutan lindung dengan akses jalan sempit, area
kerja sangat terbatas. Dengan adanya berbagai jenis pekerjaan yang akan
dilaksanakan serta kondisi lingkungan kawasan yang padat, diperlukan metodologi
pekerjaan yang tepat, agar pekerjaan dapat dilaksanakan dan selesai tepat waktu,
tepat mutu sesuai dengan yang disyaratkan. Konsep penataan kawasan menjadi
tempat wisata menuntut hasil pekerjaan memiliki nilai artistik yang tinggi sehingga
diperlukan tahapan pekerjaan secara sistematis dan terencana dengan baik.
Data Situ
Gede
Lokasi :
Kel. Situ Gede Kec.
Bogor Barat Kota
Bogor.
Koordinat : 06°
33’09’’LS, 06˚44’48’’
BT
Luas : 6,90 Ha
(inventaris)
METODOLOGI PELAKSANAAN 2
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
2. Lokasi Pekerjaan
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede Kota
Bogor Lanjutan berlokasi di Kelurahan Situ Gede Kecamatan Bogor Barat Kota
Bogor.
3. Lingkup Pekerjaan
Lingkup pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata Situ Gede
Kota Bogor Lanjutan meliputi :
- Pekerjaan Persiapan
- Pekerjaan Alun-alun
- Pekerjaan Skydeck Lanjutan
- Pekerjaan Jogging Track Lanjutan
- Pekerjaan Kanopi Tanaman Rambat
- Pekerjaan Bidang Sumber Daya Air
METODOLOGI PELAKSANAAN 3
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
4. Perijinan
Setelah Penyedia Jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi
lain yang berwenang, maka Penyedia Jasa yang bersangkutan harus
menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-batas kewenangannya,
akan membantu untuk menyiapkan surat-surat resminya, tetapi segala biaya
yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab Penyedia
Jasa. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang
diperlukan belum diperoleh.
Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau
material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar
bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,
maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk
mencari jalan keluarnya.
5. Pekerjaan-Pekerjaan Sementara
Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana pelengkap lain seperti jembatan
darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh
Penyedia Jasa. Jika diperlukan jembatan darurat maka Penyedia Jasa harus
merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat
untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau dengan perencanaan yang disetujui
oleh pihak direksi. Penyedia Jasa wajib memelihara sarana tersebut dan semua
biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan tersebut menjadi tanggungan
Penyedia Jasa. Pada akhir pekerjaan, atas perintah direksi, segala sarana
tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali
seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan oleh direksi.
Penyedia Jasa harus membuat saluran pembuangan semua air bekas dan sisa
buangan dari pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang ditimbulkan.
Pembuangan harus tidak merusak lingkungan serta tidak mengganggu pihak-
pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai
dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang.
METODOLOGI PELAKSANAAN 4
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
6. Penyediaan Air, Tenaga Listrik Dan Lampu Penerangan
Penyediaan air untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh Penyedia
Jasa, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk
mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga pekerjaan tidak terganggu. Biaya
untuk keperluan tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa. Kualitas air yang
disyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.
Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan
sendiri oleh Penyedia Jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan
pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi.
Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat
pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu
penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.
7. Ukuran-Ukuran
Pada dasarnya semua ukuran yang berlaku adalah seperti yang tertera pada
gambar rencana. Ukuran-ukuran dalam gambar rencana pada dasarnya
adalah ukuran jadi, seperti keadaan selesai. Penyedia Jasa tidak dibenarkan
merubah atau mengganti ukuran-ukuran yang tercantum didalam gambar
rencana dan pelaksanaan/ dokumen kontrak tanpa sepengetahuan Direksi
Pekerjaan.
8. Peralatan Kerja
Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus
disediakan oleh Penyedia Jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai,
Penyedia Jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan.
Penyediaan peralatan ditempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan
harus terlebih dahulu mendapat persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan
direksi, Penyedia Jasa tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang
diperlukan dari lokasi pekerjaan.
Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan
mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau
METODOLOGI PELAKSANAAN 5
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.
9. Penyediaan Material
Penyedia Jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang
disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali
ditentukan lain didalam dokumen kontrak.
Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, Penyedia Jasa harus
mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan.
Penyedia Jasa harus memeriksa dahulu material-material tersebut dan harus
bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi pekerjaan. Penyedia
Jasa harus mengganti material yang rusak atau kurang akibat oleh cara
pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian Penyedia Jasa.
Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang
dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam
dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,
termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting
lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk dipertimbangkan
oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut tidak memuaskan
atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen
kontrak, maka harus diganti oleh Penyedia Jasa tanpa biaya tambahan.
Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu
sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan
dengan memperhitungkan jadwal waktu untuk pekerjaan lainnya.
METODOLOGI PELAKSANAAN 6
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.
Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak
tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.
Penawaran Penyedia Jasa harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk
pengujian material.
Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-
material dari jenis atau merk tertentu, maka Penyedia Jasa harus meminta
petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan
diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia
Jasa dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya
mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.
Bahan/material dan komponen jadi keluaran pabrik, dalam pelaksanaannya
harus dibawah pengawasan/supervisi Tenaga Akhli yang ditunjuk. Semua
bahan sebelum dipasang harus disetujui secara tertulis oleh Direksi Pekerjaan.
Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Direksi
Pekerjaan.
Bila dianggap perlu, Direksi Pekerjaan berhak memerintahkan kepada
Penyedia Jasa untuk membuat komponen jadi (mock up) pada detail-detail
hubungan tertentu yang harus diperlihatkan kepada Direksi Pekerjaan untuk
mendapat persetujuan. Semua bahan untuk pekerjaan ini harus ditinjau dan
diuji sesuai dengan standard yang berlaku baik pada pembuatan, maupun pada
pelaksanaan dilapangan oleh Penyedia Jasa.
METODOLOGI PELAKSANAAN 7
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
semua peralatan, tenaga dan perlengkapan proyek yang akan diperlukan untuk
pelaksanaan pekerjaan di proyek. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa
harus mengeluarkan kembali semua peralatan dan perlengkapan tersebut dari
lokasi pekerjaan kecuali papan nama proyek.
METODOLOGI PELAKSANAAN 9
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus dihadiri
dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan
dilaksanakannya pekerjaan- pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh
direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.
19. Laporan-Laporan
Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan
Paling lambat tanggal 10 (sepuluh) tiap bulan atau pada suatu waktu yang
ditentukan Direksi, Kontraktor harus menyerahkan 5 (lima) buah Laporan Kemajuan
Bulanan yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan-
bulan sebelumnya. Laporan ini merupakan rekap dari Laporan Mingguan. Laporan
sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai berikut:
a. Prosentase kemajuan pekerjaan sesuai dengan hasil Pemeriksaan bersama
(opname).
b. Program Kerja dan Rencana kegiatan dalam waktu 2 (dua) bulan ke depan
disertai rencana tanggal permulaan dan penyelesaiannya.
c. Daftar personil dan jumlah tenaga kerja.
d. Daftar peralatan yang dioperasikan.
e. Volume bahan yang terpakai dan sisa bahan (stock) yang ada di lapangan.
f. Progress per item pekerjaan untuk tiap-tiap bangunan atau bagian-bagian
METODOLOGI PELAKSANAAN 10
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
konstruksi
Laporan Harian dan Mingguan
Progress pekerjaan per hari harus dilaporkan, diperiksa dan disetujui oleh Direksi.
Laporan harian mencakup progress volume tiap-tiap item pekerjaan disertai catatan
volume bahan yang terpakai, peralatan yang digunakan dan jumlah tenaga
kerjanya. Laporan harian dibuat dalam 3 (tiga) rangkap dan diserahkan kepada
Direksi pada hari itu juga dalam 2 (dua) rangkap. Laporan harian ini kemudian
direkap menjadi Laporan Mingguan yang diserahkan kepada Direksi pada saat
Rapat Mingguan
20. Rapat-Rapat
Rapat tetap antara Direksi, Konsultan dan Kontraktor diadakan seminggu sekali
pada waktu yang disepakati bersama. Maksud dari rapat ini membicarakan
kemajuan pekerjaan yang sedang dilakukan, pekerjaan yang diusulkan untuk
minggu selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera
diselesaikan. Setiap bulan diadakan rapat bulanan antara Pimpro/Pimbagpro,
Direksi, Konsultan dan Kontraktor untuk mengevaluasi kemajuan pekerjaan dan
membahas permasalahan yang dihadapi dan antisipasi permasalahan di bulan
berikutnya.
21. Dokumentasi
Semua kegiatan dilapangan harus didokumentasikan dengan lengkap dan
dibuatkan Album foto berikut keterangan berupa tanggal pengambilan foto, lokasi
dan penjelasan foto. Untuk setiap lokasi pekerjaan minimal dibuat 3 seri foto pada
kondisi sebelum pelaksanaan (0%), pada saat pelaksanaan (50%) dan setelah
selesai dilaksanakan (100%).
Titik sudut pengambilan foto untuk tahap-tahap kegiatan diusahakan dari posisi
yang sama. Oleh karena itu, sebelum pengambilan foto perlu dibuat rencana /
denah yang menunjukan lokasi, posisi dari kamera juga arah bidikan yang
kemudian diserahkan kepada Direksi untuk disetujui. Tiap foto berukuran 3R.
METODOLOGI PELAKSANAAN 11
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Berita Acara Pembayaran dan Laporan Bulanan harus dilampiri dengan beberapa
foto-foto pelaksanaan pada periode tersebut. Pada akhir pelaksanaan Kontrak,
Penyedia jasa harus menyerahkan Album foto pelaksanaan pekerjaan kepada
Direksi pada kondisi awal (0 %), 50 % dan selesai 100 % dalam satu halaman.
Penyerahan dilakukan sebanyak 5 (lima) ganda bersama soft copynya.
22. Penggambaran
a. Gambar Kontrak
Kontraktor harus menyediakan Album gambar (Tender/Contract drawings)
ukuran A3 sebanyak 6 (enam) set untuk didistribusikan sebagai berikut :
- Kantor Kontraktor di Lapangan ( 2 set)
- Kantor Direksi di Lapangan (2 set)
- Kantor Konsultan di lapangan ( 2 set)
b. Gambar Pelaksanaan
Kontraktor harus menggunakan Gambar Kontrak/ Desain sebagai dasar untuk
mempersiapkan Gambar Pelaksanaan/Kerja. Gambar Pelaksanaan disiapkan
dalam ukuran A3 dengan memperlihatkan detail bangunan, potongan-potongan
bangunan secara lengkap, termasuk tata-letak pembesian, rencana
pembengkokan, daftar pembesian, tipe beton yang digunakan dan ukuran-ukuran
bagian-bagian bangunan secara tepat. Gambar Pelaksanaan yang telah disetujui
dan disahkan oleh Direksi harus diserahkan kepada Direksi sebanyak 2 (dua) set
dan Konsultan 1 (satu) set. Pelaksanaan pekerjaan harus sesuai dengan Gambar
Pelaksanaan yang telah disetujui dan disahkan oleh Direksi. Setiap perubahan
dari Gambar Pelaksanaan terlebih dahulu harus dimintakan persetujuan kembali
kepada Direksi. Resiko yang timbul akibat pekerjaan yang dilaksanakan tanpa
persetujuan Direksi, sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontraktor.
c. Gambar Pabrikan
Gambar-gambar detail yang dikeluarkan oleh pabrik atau bengkel seperti pintu-
METODOLOGI PELAKSANAAN 12
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
pintu air, diusulkan oleh Kontraktor sesuai dengan Spesifikasi, harus diperiksa
terlebih dahulu dan disetujui oleh Direksi.
METODOLOGI PELAKSANAAN 14
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
SNI-06-4828-1998 : Spesifikasi Cincin Karet Sambungan Pipa Air Minum, Air
Limbah dan Air Hujan
SNI-07-6404-2000 : Spesifikasi Flens pipa Baja untuk Penyediaan Air Bersih
ukuran 110-315 mm
SNI-19-6783-2002 : Spesifikasi Desinfeksi Perpipaan Air Bersih
ASTM C13-88 : Method af Making and Curing Concrete Test Specimens
ASTM C33-86 : Specification for Concrete Aggregates
ASTM C39-86 : Test Method for Compesive Strength for Cylindrical Concrete
Test Specimens
ASTM C42-87 : Method of Obtaining and Testing Drilled Cores and Sawed
Beams of Concrete
ASTM C143-89 : Test Method for Slump of Portland Cement Concrete
ASTM C172-82 : Specification of Portland Cement
ASTM C260-86 : Method for Air Content of Freshly Mixed Concrete by the
Pressure Method Air-Entraining Admixtures for Concrete
ASTM C330-85 : Specification for Lightweight Aggregates for Structure Concrete
25. Lain-Lain
Pekerjaan Lain-lain adalah semua kegiatan yang harus dilaksanakan oleh
Kontraktor meskipun tidak tercantum di dalam Daftar Kuantitas dan Harga. Biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan ini harus dimasukkan ke dalam
“Harga Kontrak”, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2.2. Pekerjaan lain-lain
terdiri dari:
a. Fasilitas Kesehatan
Kontraktor harus menyediadan fasilitas kesehatan untuk kepentingan
karyawan dan tenaga kerja di lapangan. Kontraktor harus mengusahakan
lapangan kerja dalam keadaan bersih dan sehat.
b. Asuransi
Semua peralatan dan terutama tenaga kerja yang terlibat dalam pelaksanaan
pekerjaan ini agar diasuransikan.
METODOLOGI PELAKSANAAN 15
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
c. Pekerjaan Sementara
Kontraktor bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan pembongkaran dari pekerjaan sementara. Pekerjaan
sementara yang akan dilaksanakan oleh Kontraktor harus diberitahukan dan
disetujui oleh Direksi. Semua biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan
pekerjaan ini termasuk pembebasan tanah, sewa tanah dan sebagainya
adalah tanggung jawab Kontraktor dan harus sudah diperhitungkan dalam
Harga Kontrak.
Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan tanaman atau tanah
hasil galian, baik yang menjadi milik Proyek atau masyarakat. Kontraktor
harus bersedia memberikan ganti rugi terhadap semua kehilangan dan
tuntutan karena kerusakan tersebut.
g. Resiko pekerjaan yang dilaksanakan di luar hari kerja dan jam kerja tanpa
persetujuan Direksi sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor.
METODOLOGI PELAKSANAAN 16
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
26. Pekerjaan Perapihan
Pekerjaan ini meliputi pembersihan kotoran sisa pekerjaan berikut
pembuangannya, pembersihan di sekitar lokasi pekerjaan dan membereskannya/
membuangnya sehingga memberikan kesan indah, bersih dan rapih.
BAB II
METODOLOGI PEKERJAAN
I. Pekerjaan Persiapan
Setelah diterbitkannya SPMK dan SPL Penyedia Jasa harus segera melaksanakan
pekerjaan persiapan agar pekerjaan dapat berjalan lancer dan tepat waktu.
Lingkup pekerjaan persiapan :
1) Pengukuran Stake Out
2) Pembuatan Papan Nama Proyek
3) Pembuatan kantor sementara lantai plesteran
4) Pembuatan pagar sementara dari seng gelombang tinggi 2 meter
5) Mobilisasi peralatan, bahan material dan pekerja
6) Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3)
Penyedia jasa harus menyiapkan dan menyediakan bahan/material, peralatan dan
tenaga kerja yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan. Dalam penyusunan
penawaran, Penyedia Jasa harus paham kondisi dilapangan dan tidak dibenarkan
mengajukan CLAIM apabila ada perbedaan antara Gambar Rencana dan Keadaan
lapangan. Bahan yang diperlukan untuk pekerjaan persiapan adalah :
METODOLOGI PELAKSANAAN 17
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
4 Seng Gelombang Ukuran 0,8 x 2,10 Gudang semen dan peralatan,
5 Semen PC Sejenis Tiga Roda, Papan Proyek
Dynamic, Gersik
6 Pasir Pasang/Pasir Cor Sejenis Jebrod,
Cimangkok, Mundu
7 Kerikil/Batu Pecah Split 1/2, 2/3
8 Kaca polos, Naco Tebal 5 mm
9 Theodolite, TS, Topcon, Sokkia, Pengukuran
Waterpass Nikon
METODOLOGI PELAKSANAAN 18
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pembersihan dan perataan dilokasi
pekerjaan disekitar area yang diperlukan. Lokasi pekerjaan harus bebas dari
gangguan-gangguan yang ada seperti pohon-pohon liar, semak/ belukar dan
material lain yang mengganggu termasuk permukaan tanah yang tidak beraturan.
Apabila dilokasi pekerjaan terdapat sarana utilitas seperti tiang listrik/telepon,
drainase dan lain-lain yang masih berfungsi. Penyedia Jasa diwajibkan untuk
menjaga/ melindungi sarana tersebut dari kerusakan selama pekerjaan berlangsung.
Seandainya diantara utilitas tersebut ada yang mengganggu pekerjaan sehingga
diperluka pembongkaran/ pemindahan sementara, maka hal ini harus didiskusikan
terlebih dahulu oleh Penyedia Jasa kepada Direksi dan pihak instansi yang terkait,
untuk mendapatkan persetujuan. Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan
pembongkaran/pemindahan sarana tersebut menjadi tanggungan Penyedia Jasa.
Pada waktu pengajuan penawaran, Penyedia Jasa harus sudah memperhitungkan
hal ini. Hasil bongkaran akan dipilah-pilah oleh Direksi untuk menentukan bagian
mana yang harus dipasang kembali, yang harus dipindahkan ketempat yang
telah ditentukan atau yang harus dibuang keluar lokasi proyek.
METODOLOGI PELAKSANAAN 20
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
sementara itu lubang tanam diisi tanah hitam. Pada saat pelaksanaan
penanaman, bola akar dijaga agar tidak pecah atau mengalami kerusakan,
pangkal akar tanah sejajar dengan permukaan tanah dan penegakan batang
tanaman dan pemadatan permukaan tanah pada pangkal akar agar pada saat
hujan tidak ada genangan air yang dapat Menyebabkan kebusukan akar.
Kemudian batang tanaman ditegakkan dan terakhir dilakukan pemberian steger
untuk memperkokoh tegakan tanaman. Penstegeran disesuaikan dengan jenis
dan tinggi pohon.
- Ukuran dan jenis pohon harus sesuai dengan spesifikasi yang telah di tentukan
oleh direksi.
- Penyedia jasa harus melaksanakan pemeliharaan dan penyiraman secara rutin
agar tanaman tidak mati.
- Pekerjaan penanaman pohon ini dapat dilaksanakan pada awal pelaksanaan
proyek selama 14 hari kalender.
METODOLOGI PELAKSANAAN 21
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
meliputi : pekerjaan struktur baja, pekerjaan pekerjaan lantai Wood Plastic Composite
(WPC) pekerjaan railing pekerjaan pemasangan lampu sky deck. Pekerjaan sky deck ini
dikerjakan dalam waktu 90 hari kalender
METODOLOGI PELAKSANAAN 22
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Semua pekerja yang dipekerjakan untuk melaksanakan pekerjaaan kontruksi baja
harus merupakan tenaga ahli atau tukang-tukang yang berpengalaman ( bisa
dibuktikan dengan sertifikat ) dan mempunyai ketrampilan yang baik di bidangnya.
METODOLOGI PELAKSANAAN 23
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Las dipakai baik las sudut maupun las tumpul mengacu kepada standar PPBBI-
1983/TCPSBG-2000.
5. Baut Pengikat dan mur angkur.
- Baut –baut penyambung harus berkualitas baik dan baru . mutu baut yang
digunakan adalah HTB sesuai dengan standar ASTM –A 325. (fy=600MPa).
- Lubang baut harus betul-betul tepat dan sesuai dengan diameternya.toleransi
lubang 1 mm.
- Pembuatan lubang-lubang baut pada prinsipnya menggunakan bor listrik.
- Baut angkur yang digunakan untuk struktur kontruksi baja harus berasal dari
material BJ41.
6. Pekerjaan Ereksi Kontruksi Baja
- Sebelum ereksi baja dimulai ,kontraktor harus memeriksa kembali kedudukan
angkur –angkur pada pondasi /pedestal beton.
- Semua baja strktural harus dibersihkan dari karat dan kotoran lain yang melekat
dengan memakai sandblasting dan dicat dengan zinc chromate primer satu kali.
- Kontraktor harus menyediakan tenaga ahli dalam pelaksanaan kontruksi baja
yang senantiasa mengawasi dan bertanggung jawab atas pekerjaan ereksi
selama pekerjaan berlangsung.
- Kontraktor bertanggung jawab atas keselamatan kerja dilapangan .
7. Pekerjaan sambungan dan Baut
- Setiap sambungan harus dibuat bersama-sama dengan baut steelnya sehingga
bagian termasuk pelat penyambung tepat cocok satu sama lainnya.
- Mur baut harus dikencangkan hanya terhadap bidang tegak lurus terhadap as
lubang.
- Baut yang digunakan adalah baut mutu tinggi HTB .
- Pengencangan baut harus menggunakan kunci moment atau kunci-kunci yang
dapat mengencangkan baut seperti kunci pas yang disetujuimoleh pihak Direksi
Pekerjaan.
- Kunci pas harus harus sering di cek dan harus disesuaikan untuk mencapai
tegangan atau torsi yang disyaratkan atau seperti yang diperintahkan oleh direksi .
METODOLOGI PELAKSANAAN 24
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
III.2. Pekerjaan Railling Sky Deck
Pekerjaan ini merupakan pagar pengaman pada pekerjaan Sky Deck yang terbuat
dari besi hollow galvanis dan stainless. Ukuran dan dimensi bahan sesuai dengan
gambar rencana.
METODOLOGI PELAKSANAAN 25
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Pekerjaan ini merupakan bagian dari pekerjaan landscape yang berlokasi bagian
selatan Situ Gede dimana terdapat beberapa rumah/pemukiman penduduk yang
berbatasan langsung dengan area jogging track. Sehingga dengan adanya kanopi
rambat ini dapat memberikan kesan nyaman dan sejuk juga menimbulkan
suasana cukup intim berada di sekuen area ini.
- Pekerjaan meliputi : Pondasi beton bertulang, kanopi rambat yang terbuat dari
pipa galvanis Ø3”dan Ø2”, besi wire mesh Pasangan bata untuk tempat duduk,
dan tanaman rambat.
- Pekerjaan ini harus sesuai dengan gambar kerja dan mendapatkan ijin dari
direksi.
- Waktu pelaksanaan pekerjaan ini adalah 30 hari kalender.
METODOLOGI PELAKSANAAN 26
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan
- Excavator mengeruk, menggali tanah dan material galian.
- Areal galian yang dikerjakan di bagian selatan Situ Gede adalah dititik pekerjaan
Skydeck yaitu menggali sedimen yang berada di tanggul.
- Pelaksanaan pekerjaan galian harus cermat karena dilokasi tersebut sudah
terbangun pondasi Skydeck, material hasil galian dibuang setempat, dirapihkan
dan dibentuk tanggul situ.
- Penyedia jasa bertanggung jawab atas keamanan pada pelaksanaan pekerjaan
ini, baik saat mobilisasi maupun saat proses pengerukan material galian.
- Pekerjaan ini dilaksanakan dalam waktu 15 hari kalender
VI.2. Pekerjaan Pasangan Linning tanggul Situ
- Pasangan linning dikerjakan setelah pelaksanaan galian alat berat/galian sedimen
situ selesai.
- Pekerjaan Pasangan linning diawali dengan pemasangan kistdam, kemudian
galian tanah biasa untuk pondasi pasangan batu, Elevasi dan dimensi galian
disesuaikan dengan spesifikasi dan gambar kerja.
- Setelah galian benar-benar sesuai dengan spesifikasi yang disyaratkan, segera
melaksanakan pekerjaan pasangan batu untuk linning tanggul situ.
- Selanjutnya dikerjakan siaran dan plesteran setelah area kerja untuk pekerjaan
tersebut tersedia.
- Pekerjaan Pasangan linning dikerjakan dalm waktu 30 hari kalender.
METODOLOGI PELAKSANAAN 27
Pekerjaan Penataan dan Revitalisasi Kawasan Destinasi Wisata
Situ Gede Kota Bogor Lanjutan