Anda di halaman 1dari 8

BUKU STATISTIKA DASAR

“DATA STATISIK”

Dosen pengampu: Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd

DISUSUN OLEH: KELOMPOK 1

ANGGOTA : Arif Rahman Ginting (4203111137)

Dinda Meyliana (4201111030)

Givson Purba Tambak (4202411016)

Yegly Anggitha Lumbangaol (4203311088)

PROGRAM STUDI S-1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FEBRUARI 2022
A. Pengertian Data

Menurut Soemantri (2006), data merupakan sejumlah informasi yang dapat


memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau masalah, baik yang berbentuk
angka maupun yang berbentuk kategori. Sedangkan Menurut Subana (2000), data
adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan
atau masalah, baik yang berupa angka-angka (golongan) maupun yang berbentuk
kategori, seperti: baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Jadi data adalah suatu
keterangan atau informasi berbentuk angka dan atau berbentuk kategori yang
merupakan hasil pengamatan, penghitungan dan pengukuran dari suatu variabel yang
menggambarkan masalah.

1. Syarat Data yang Baik

1) Objektif

Berarti data yang digunakan harus sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, tidak
adanya unsur subjektif atau rekayasa dari seseorang atau pihak-pihak yang
berkepentingan.

2) Relevan

Berarti data itu harus sesuai dengan persoalan yang akan dipecahkan.

3) Kekinian(Up to date)

Berarti data itu harus bisa menggambarkan suatu kondisi di waktu tertentu, data
tidak bisa digunakan untuk menggeneralisir kondisi pada keseluruhan waktu.

4) Representatif

Berarti data yang digunakan harus dapat mewakili atau memihak seseorang atau
golongan tertentu, namun juga dapat diterima oleh semua pihak.

B. Klasifikasi Jenis-Jenis Data


a. Berdasarkan Sifat
1) Data Kualitatif

Data Kualitatif adalah data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka.
Contoh : Jenis kelamin, Jenjang pendidikan, dan Agama. Jumlah mahasiswa
bertambah,Hasil penjualan menurun, Harga sembako naik dan sebagainya.

2) Data Kuantitatif

Data Kuantitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk angka.

Contoh: Jumlah mahasiswa 40 orang, Jumlah kendaraan bermotor 250 unit,


Laba Rp. 100.000,- / hari.

Berdasarkan nilainya, data kuantitatif dibagi lagi menjadi dua yaitu sebagai
berikut:

(i) Data Diskrit

Data Diskrit adalah data yang satuannya selalu bulat dalam bilangan
asli, tidak berbentuk pecahan.

Contoh: Jumlah kendaraan bermotor di parkiran, Jumlah mahasiswa


di kelas, Jumlah komputer di laboratorium, Jumlah Fakultas di Universitas
Pamulang.

(ii) Data Kontinu

Data Kontinu adalah data yang satuannya dapat berupa bilangan


bulat dan atau pecahan. Contoh: Perubahan berat badan, Perubahan suhu
tubuh, Perubahan tinggi badan, Jarak antarkota

b. Berdasarkan Sumber
1) Data Internal

Data Internal adalah data yang menggambarkan keadaan suatu unit organisasi.

Contoh: Data karyawan, Data peralatan dan data keuangan di suatu


perusahaan.

2) Data Eksternal

Data Eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan di luar suatu unit
organisasi.

Contoh: Daya beli masyarakat, Selera masyarakat, Keadaan ekonomi dan


Penjualan produk perusahaan lain.

c. Berdasarkan Cara Memperoleh


1) Data Primer

Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu
organisasi atau perorangan langsung dari objeknya.

Contoh: Harga beli saham di BEJ.

2) Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh suatu organisasi atau perusahaan
dari pihak lain dalam bentuk yang sudah jadi.

Contoh: Data sensus penduduk BPS, Data pengguna SIMCard dari suatu
provider.

d. Berdasarkan Waktu Pengumpulan


1) Data Berkala (Time-Series)

Data Berkala (time-series) adalah data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu
untuk menggambarkan suatu kegiatan dari waktu ke waktu.

Contoh: perkembangan jumlah mahasiswa Teknik Informatika 5 tahun terakhir.

2) Data Cross-Section

Data Cross-Section adalah data yang dikumpulkan pada waktu tertentu untuk
menggambarkan keadaan pada waktu yang bersangkutan.

Contoh: harga saham menurut jenis perusahaan.

e. Berdasarkan Cara Penyusunannya (Skala)


1) Data Nominal

Data Nominal adalah data statistik yang memuat angka yang tidak memiliki
makna. Angka yang terdapat dalam data ini hanya merupakan tanda/simbol dari
objek yang akan dianalisis. Contohnya data yang berkaitan dengan jenis
kewarganegaraan seseorang, yakni WNI (warga negara Indonesia) dan WNA
(warga negara asing) . Agar data tersebut dapat dianalisis dengan menggunakan
statistik, data tersebut harus diubah menjadi angka. Contoh: Data
kewarganegaraan, yaitu WNI dan WNA. Simbol WNI adalah angka 1 dan WNA
adalah angka 2.

2) Data Ordinal
Data Ordinal adalah data statistik yang mempunyai daya berjenjang, tetapi
perbedaan antara angka yang satu dan angka yang lainnya tidak tetap. Hal ini
berarti data tersebut tidak memiliki interval yang tetap.

Contohnya hasil kuis statistk dasar dalam suatu kelompok adalah sebagai
berikut :

Ani peringkat ke-1; Banu peringkat ke-2; Cheri peringkat ke-3.

Angka 1 di atas mempunyai nilai lebih tinggi daripada angka 2 maupun angka 3,
tetapi data ini tidak bisa memperlihatkan perbedaan kemampuan antara Ani,
Banu dan Cheri secara pasti. Peringkat 1 tidak berarti mempunyai kemampuan
dua kali lipat dari peringkat 2 maupun mempunyai kemampuan tiga kali lipat
dari peringkat 3. Perbedaan kemampuan antara peringkat ke-1 dengan
peringkat ke-2 mungkin tidak sama dengan perbedaan kemampuan antar
peringkat ke-2 dengan peringkat ke-3.

3) Data Interval

Data Interval adalah data yang memiliki interval antara yang satu dan lainnya
sama dan telah ditetapkan sebelumnya. Data interval tidak memiliki titik nol dan
titik maksimum yang sebenarnya. Nilai nol dan titik maksimum tidak
mutlak.Misalnya jika suatu tes kecerdasan menghasilkan nilai yang berkisar
antara 0sampai 200, nilai 0 bukan menunjukkan seseorang mempunyai
kecerdasan yang minimal. Nilai 0 hanya menunjukkan tempat paling rendah dari
prestasi pada tes tersebut dan nilai 200 menunjukkan tingkat tertinggi.

4) Data Rasio

Data Rasio adalah jenis data yang mempunyai tingkatan tertinggi. Data ini selain
mempunyai interval yang sama, juga mempunyai nilai 0 mutlak. Contoh: Hasil
pengukuran panjang, tinggi, berat, luas, volume dan sebagainya. Dalam data
rasio nilai 0, betul-betul tidak mempunyai nilai. Jadi, nol meter tidak mempunyai
panjang dan nol kilogram tidak mempunyai berat. Dalam data rasio terdapat
skala yang menunjukkan kelipatan, misalnya 20 meter adalah 2 × 10 meter, 15
kg adalah 3 × 5 kg.

Contoh soal

Jika ada 4 pengemudi A, B, C, dan D mempunyai pendapatan masing-masing perhari Rp.


10.000, Rp. 20.000, Rp. 30.000, Rp. 40.000. Maka tentukanlah pendapatan pengemudi D
dan A dengan menggunakan data rasio.
C. Jenis-Jenis Instrumen Pengumpul Data
1. Tes
Tes adalah instrumen atau alat untuk mengumpulkan data tentang kemampuan
subjek peneliti dengan cara pengukuran. Biasanya tes digunakan untuk mengukur
kemampuan subjek penelitian dalam menguasai materi pelajaran tertentu.
2. Angke
Angket adalah instrumen penelitian berupa daftar pertanyaan atau pernyataan
secara tertulis yang harus dijawab atau diisi oleh responden sesuai dengan petunjuk
pengisiannya. Biasanya digunakan untuk angket penelitian kualitatif maupun
kuantitatif.
3. Wawancara
Wawancara (interview) adalah teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan
cara dialog baik secara langsung (tatap muka) maupun melalui saluran media
tertentu antara pewawancara dengan yang diwawancarai sebagai sumber data.
Biasanya digunakan untuk penelitian kualitatif.
4. Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengamati secara langsung
maupun tidak tentang hal-hal yang diamati dan mencatatnya pada alat observasi.
D. Prosedur Pengumpul data
Saat membuat sebuah laporan penelitian terdapat bab yang mengharuskan kita perlu
mencatumkan bagaimana proses pengumpulan data penelitian. Untuk bisa melakukan
proses pengumpulan data yang baik, kamu harus mengikuti beberapa tata cara serta
prosedur yang dimilikinya. Dengan mengetahui sebuah prosedur dari pengumpulan data
itu sendiri hal tersebut akan membantumu mendapatkan data yang lebih valid (data
yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya). Salah satu proses pengumpulan
data yang umum dilakukan menurut Nan Lin ada 8 tahap yang perlu dilalui,
diantaranya: 
1. Tinjau literatur
Pengumpulan data biasanya diawali dengan mengumpulkan informasi yang
berhubungan dengan masalah penelitian. Informasi-informasi tersebut dapat
diperoleh melalui peninjau literatur yang relevan dan konsultasi dengan para ahli.
Melalui usaha-usaha ini peneliti berusaha memahami benar-benar isu penelitian,
konsep, dan variable-variabel yang dipergunakan oleh peneliti lain dalam
mempelajari hal yang serupa di masa lalu, dan hipotesis-hipotesis yang pernah
diteliti pada waktu lalu. Perlu juga dipahami ciri-ciri orang yang menjadi responden
kita dalam penelitian. 
2. Mempelajari dan melakukan pendekatan terhadap kelompok masyarakat di mana
data akan dikumpulkan
Maksudnya di sini adalah peneliti yang bersangkutan dapat diterima di dalam
kelompok masyarakat itu dan memahami berbagai kebiasaan yang berlaku di
dalamnya. Untuk itu perlu dikaitkan terhadap tokoh-tokoh yang bersangkutan. 
3. Membina dan memanfaatkan hubungan baik dengan responden dan lingkungannya
peneliti perlu mempelajari kebiasaan-kebiasaan respondennya termasuk bagaimana
cara mereka berpikir, cara mereka melakukan sesuatu, Bahasa yang biasa
digunakan, waktu luang mereka, dan sebagainya. 
4. Uji coba intrumen
Proses pengumpulan data dapat didahului dengan uji coba instrumen penelitian
pada kelompok masyarakat yang merupakan bagian dari populasi yang bukan
sampel. Maksud dari uji coba ini untuk mengetahui apakah instrumen tersebut
cukup handal atau tidak , komunikatif, dapat dipahami, dan sebagainya. Uji coba
instrumen perlu dilakukan untuk mengetahui tingkat reabilitas dan validitas serta
keterbacaan setiap item. Mungkin saja berdasarkan hasil uji coba ada sejumlah item
yangharus dibuang dan diganti dengan item yang baru, setelah mendapat masukkan
dari subjek uji coba.
5. Merumuskan dan menyusun pertanyaan
Setelah hasil uji coba itu dipelajari, di susunlah instrumen penelitian dalam
bentuknya yang terakhir berupa pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan
tujuan penelitian. Pertanyaan itu harus dirumuskan sedemikian rupa sehingga ia
mengandung makna yang signifikan dan substantif.
6. Mencatat dan memberi kode
Melalui instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, dilakukan pencatatan
terhadap data yang dibutuhkan dari setiap responden. Informasi-informasi yang
diperoleh dari pencatatan ini diberi kode guna memudahkan proses analisis.
7. Cross checking, validitas, dan reliabilitas
Pada proses pengumpulan data tahap ini terdiri atas cross checking terhadap data
yang masih diragukan kebenarannya, serta memeriksa validitas dan reliabilitasnya.
8. Pengorganisasian dan kode ulang data
Setelah data terkumpul, saatnya mengkoordinasikan data-data yang telah
terkumpul. Jika sudah, maka kamu dapat mulai menganalisis data-data tersebut.
Pastikan tidak ada data yang kurang valid.

SOAL LATIHAN

1. Apa yang dimaksud dengan data statistic !


2. Tuliskan alasan pentingnya menggunakan pedoman wawancara dalam penelitian !
3. Jelaskan bagaimana syarat sebuah data yang baik !
4. Tuliskan klasifikasi jenis data menurut sifatnya, serta berikan contoh konkretnya !
5. Jelaskan bagaimana prosedur pengumpulan data yang baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati Tri M, Pd. 2019. Statistika Dasar . Purwekerto : Pena Persada

Anda mungkin juga menyukai