OLEH :
Raisya Alfatia Nubuahasyir
Kelompok 5 (Juslaeni, S.Pd)
Materi Hari ke 1
1. Kehidupan berbangsa dan bernegara
2. Pendidikan karakter
3. Pramuka
4. Wawasan wiyata mandala
Materi Hari ke 2
1. Keselamatan berlalu lintas
2. Kesehatan reproduksi remaja
3. Menghindari penyalah gunaan narkoba
4. Pencegahan penyebaran covid 19
Materi Hari ke 1
MATERI 1
Hal yang dapat mengganggu kesadaran di tingkat pemuda yang perlu di cermati secara seksama
adalah semakin tipisnya kesadaran dan kepekaan sosial di tingkat pemuda, padahal banyak
persoalan masyrakat yang membutuhkan peranan pemuda untuk membantu memediasi masyarakat
agar keluar dari himpitan masalah
A. Nilai-nilai bela negara yang harus lebih dipahami penerapannya dalam kehidupan masyarakat
berbangsa dan bernegara antara lain:
1. Cinta Tanah Air
2. Kesadaran Berbangsa dan Bernegara
3. Pancasila
4. Rela berkorban untuk Bangsa dan Negara
5. Memiliki Kemampuan Bela Negara
B. Nasionalisme adalah sikap mencintai bangsa dan negara sendiri
1. Nasionalisme dalam arti sempit, yaitu sikap mencintai bangsa sendiri secara berlebihan
sehingga menggap bangsa lain rendah kedudukannya, nasionalisme ini disebut juga
nasionalisme yang chauvinisme, contoh Jerman pada masa Hitler.
2. Nasionalisme dalam arti luas, yaitu sikap mencintai bangsa dan negara sendiri dan menggap
semua bangsa sama derajatnya.
Empat hal yang harus kita hidari ndalam memupuk sermangat nasionalisme adalah :
Sikap patriotisma adalah sikap sudi berkorban segala-galanya termasuk nyawa sekalipun untuk
mempertahankan dan kejayaan negara. Adapun ciri-ciri patriotisme adalah sebagai berikut :
MATERI 2
Terdapat sembilan pilar karakter yang berasal dari nilai-nilai luhur universal, yaitu:
Sebuah buku yang berjudul Emotional Intelligence and School Success (Joseph Zins, et.al, 2001)
mengkompilasikan berbagai hasil penelitian tentang pengaruh positif kecerdasan emosi anak
terhadap keberhasilan di sekolah. Dikatakan bahwa ada sederet faktor-faktor resiko penyebab
kegagalan anak di sekolah. Faktor-faktor resiko yang disebutkan ternyata bukan terletak pada
kecerdasan otak, tetapi pada karakter, yaitu rasa percaya diri, kemampuan bekerja sama,
kemampuan bergaul, kemampuan berkonsentrasi, rasa empati, dan kemampuan
berkomunikasi.
Hal itu sesuai dengan pendapat Daniel Goleman tentang keberhasilan seseorang di masyarakat,
ternyata 80 persen dipengaruhi oleh kecerdasan emosi, dan hanya 20 persen ditentukan oleh
kecerdasan otak (IQ). Anak-anak yang mempunyai masalah dalam kecerdasan emosinya, akan
mengalami kesulitan
belajar, bergaul dan tidak dapat mengontrol emosinya. Anak-anak yang bermasalah ini sudah
dapat dilihat sejak usia pra-sekolah, dan kalau tidak ditangani akan terbawa sampai usia
dewasa. Sebaliknya para remaja yang berkarakter akan terhindar dari masalah-masalah umum
yang dihadapi oleh remaja seperti kenakalan, tawuran, narkoba, miras, perilaku seks bebas, dan
sebagainya.
MATERI 3
MATERI MOS PRAMUKA
Kata ”Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang
Suka Berkarya.Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan
keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
MATERI 4
A. Wawasan mengandung pengertian suatu pandangan atau sikap yang mendalam terhadap suatu
hakikat
Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal tempat berlangsungnya PBM untuk membina
dan mengembangkan:
C. FUNGSI SEKOLAH
Fungsi sekolah adalah sebagai tempat masyarakat belajar karena memiliki aturan/tata tertib
kehidupan yang mengatur hubungan antara guru, pengelola pendidikan siswa dalam PBM untuk
mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan dlam suasana yang dinamis.
E. PRINSIP SEKOLAH
1. Sekolah sebagai wadah/lembaga yang memberikan bekal hidup.
2. Sekolah sebagai institusi tempat peserta didik belajar dibawah bimbingan pendidik.
Bimbingan lebih dari sekedar pengajaran.
3. Sekolah sebagai lembaga dengan pelayanan yang adil/merata bagi stakeholdernya.
4. Sekolah sebagai lembaga pengembangan bakat dan minat siswa.
5. Sekolah sebagai lembaga pembinaan potensi di luar intelegensi. Peningkatan kemampuan
intelektual, emosional maupun kemampuan-kemampuan lainnya mendapat perhatian
yang seimbang.
6. Sekolah harus memberikan perhatian serius untuk mengembangkan kemampuan
emosional dan sosial
7. Sekolah sebagai wahana pengembangan sikap dan watak.
8. Sekolah sebagai wahana pendewasaan diri.
9. Sekolah sebagai bagian dari masyarakat belajar (learning society).
F. PENGGUNAAN SEKOLAH
Materi Hari ke 2
MATERI 1
A. KESELAMATAN BERKENDARAAN
Penerapan Safety Riding sudah diatur dalam UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan
Angkutan Jalan pad a BAS XI Pasal 203 Ayat 2 huruf a yang berbunyi : Untuk menjamin Keselamatan
Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat , ditetapkan rencana umum
nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi: 8 . Penyusunan program nasional
kegiatan Keselamatan dan Angkutan Ja/an . Adapun penjelasan dari pasal 203 Ayat 2 huruf a yaitu
bahwa program nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan diantaranya yaitu tentang Cara
Berkendara dengan Selamat .
Mampu merespons segala kondisi jalan yang berbahaya atau sulit dengan aman, seperti adanya
pekerjaan jalan, kecelakaan lalu lintas, jalan yang berpasir, tumpahan oli, puing-puing di jalan,
maupun cuaca buruk.
MATERI 2
Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik (1999) kelompok remaja adalah sekitar 22% yang terdiri
dari 50,9% remaja laki-laki dan 49,1% remaja perempuan. Masa remaja, yakni usia antara usia 11 –
20 tahun adalah suatu periode masa pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut
masa peralihan. Memasuki masa remaja yang ditandai dengan perubahan fisik primer maupun
sekunder, maka remaja akan dihadapkan pada keadaan yang memerlukan penyesuaian untuk dapat
menerima perubahan-perubahan yang terjadi. Kematangan seksual dan terjadinya perubahan
bentuk tubuh sangat berpengaruh pada kehidupan kejiwaan remaja. Keterbatasan akses dan
informasi yang kurang tepat mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi bagi remaja di
Indonesia dapat berdampak negatif dalam kehidupannya, misalnya banyaknya kasus free seks, KTD,
aborsi remaja, dan lain- lain. Bila remaja dibekali pengetahuan kesehatan reproduksi yang
komprehensif, maka remaja dapat lebih bertanggung jawab dalam berbuat dan mengambil
keputusan sehubungan dengan kesehatan reproduksinya. Peran keluarga, sekolah, lingkungan
maupun dinas terkait sangat penting agar tercipta generasi remaja yang berkualitas.
MATERI 3
Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum,
dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku
seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan fisik dan psikologis. Penyalahgunaan
narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan generasi muda dewasa ini kian meningkat
Maraknya penyimpangan perilaku generasi muda tersebut, dapat membahayakan keberlangsungan
hidup bangsa ini di kemudian hari. Kedua istilah tersebut sering digunakan untuk istilah yang sama,
meskipun istilah nafza lebih luas lingkupnya. Narkotika berasal dari tiga jenis tanaman, yaitu candu,
ganja, dan koka. Ketergantungan obat dapat diartikan sebagai keadaan yang mendorong seseorang
untuk mengonsumsi obat-obat terlarang secara berulang-ulang atau berkesinambungan. Apabila
tidak melakukannya dia merasa ketagihan yang mengakibatkan perasaan tidak nyaman bahkan
perasaan sakit yang sangat pada tubuh .
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada
aktivitas mental dan perilaku . Terdapat empat golongan psikotropika menurut undang-undang
tersebut, namun setelah diundangkannya UU No. 35 tahun 2009
MATERI 4
Total kasus dari penyakit yang disebabkan oleh virus corona ini sudah lebih dari satu juta dengan
jumlah yang meninggal sebanyak 35 ribu orang.
Dengan tingginya angka sebaran yang ada, tentu setiap orang harus berusaha yang terbaik untuk
mencegah tidak terjangkit COVID-19. Untuk mengetahui cara yang efektif yaitu
1. Menggunakan Masker
2. Mencuci tangan secara rutin
3. Menjaga jarak
4. Menghindari kerumunan
5. Mengurangi mobilitas
Ada banyak bukti yang menunjukkan jika SARS-CoV-2, atau COVID-19, dapat menular dengan mudah
ke banyak orang. Penyakit ini menyebabkan penyakit yang dapat mengancam nyawa saat
menyerang beberapa orang. Selain itu, virus corona juga dapat bertahan beberapa saat di udara dan
lebih lama lagi, ketika menempel di permukaan suatu benda. Risiko untuk terpapar lebih tinggi saat
menyentuh benda tersebut, setelah itu menyentuh mulut, hidung, atau mata.
KLASIFIKASI PELANGGARAN
PELANGGARAN RINGAN
1. tidak berpakaian seragam,
2. tidak melaksanakan kebersihan,
3. tidak melaksanakan tugas dari guru,
4. tidak membayar uang sekolah tepat waktu
PELANGGARAN SEDANG
PELANGGARAN BERAT
PENANGANANNYA DENGAN CARA PEMANGGILAN ORANG TUA DAN SURAT SKORSING 3 HARI
1. tawuran,
2. mencuri,
3. kriminal,
4. terlibat narkoba atau tindakan yg melanggar undang undang
SMA NEGERI 3 MATARAM MEMILIKI PROSEDUR NEW NORMAL UNTUK UPAYA MENCEGAH COVID
PADA SAAT MASUK SEKOLAH AKAN ADA GURU YANG BERJAGA DI GERBANG YANG AKAN MENGECEK
SUHU TUBUH MENGGUNAKAN TERMOGUN DAN MASKER JIKA SUHU TUBUH DIBAWAH 3,65
DERAJAT MAKA SISWA DIIZINKAN MASUK BAGI SISWA YG DIANTAR ATAU TIDAK MENGGUNAKAN
MASKER AKAN DI CEK SUHU TUBUHNYA DI GERBANG SEKOLAH BAGI SISWA YG MEMILIKI SUHU
TUBUH DI ATAS 37° AKAN LANGSUNG DI ARAHKAN KE UKS UNTUK DI CEK KEMBALI SUHU
NYA,SISWA JUGA DIHARUSKAN CUCI TANGAN SEBELUM MASUK AREA SEKOLAH JIKA ADA SISWA YG
TIDAK MENGGUNAKAN MASKER AKAN DISURU KEMBALI KERUMAH UNTUK MENGAMBIL MASKER
SISWA HARUS DUDUK DENGAN BERJAGA JARAK SEBELUM MASUK KELAS SISWA DI ANJURKAN
MENCUCI TANGAN KEMBALI HINGGA BERSIH G URU YG MENGAJAR AKAN TETAP MENGGUNAKAN
MASKER DAN FACE SHIELD TATA CARA MASUK DAN KELUAR DENGAN CARA SATU PER SATU
EKSTRAKURIKULER SMANTI
PKS PRAMUKA PMR
4 PILAR SMANTI JAYA JAPANESE CLUB MARCHING BAND
ARABIC CLUB SMANTI SMANTI BADMINTON
DEBAT BAHASA JURNALIS MADING TARI TRADISIONAL
INDONESIA SMANTI SMANTI FUTSAL
GENDANG BELEQ PECINTA ALAM BASKET
LOMBA KSNK KARYA ILMIAH REMAJA VOLLEY
REMANDA PADUAN SUARA REMAJA KRISTEN DAN
PASKIBRA KHATOLIK
--